You Are Mine, Viona : The Revenge

Racun cinta



Racun cinta

0Viona menggelinjang saat Fernando menyentuh paha bagian dalamnya, karena Fernando menyentuhnya dengan perlahan Viona sampai mengangkat kepalanya ke atas sampai akhirnya bersandar di pundak Fernando sambil memejamkan kedua matanya menikmati sentuhan yang Fernando berikan kepadanya. Melihat reaksi yang diberikan oleh Viona membuat Fernando semakin bersemangat, ia lalu menggerakkan tangan kirinya ke arah kemeja yang dipakai Viona dan langsung masuk ke dalam setelah membuka satu kancing bajunya. Dengan gerakan pelan namun pasti ia kemudian meremas dengan lembut salah satu payudara Viona sehingga membuat Viona mengeluarkan desahan lembut yang selalu membuat Fernando menggila ketika mendengarnya.     
0

"Kita teruskan di kamar mandi," bisik Fernando lirih sambil memberikan kecupan di leher Viona kemudian menggendong Viona ala bridal style menuju kamar mandi.     

Sesampainya di kamar mandi Fernando langsung membuka pakaian Viona dengan cepat saat mereka berisi d ibawah shower yang mengalirkan air hangat , karena Viona jarang memakai kemeja Fernando pun tak sabar harus membuka kancing baju yang lebih dari lima itu. Saat sampai pada kancing keenam tanpa pikir panjang ia langsung membuka paksa kemeja putih itu sehingga akhirnya kancing-kancing lainnya yang masih terpasang langsung terlepas seketika dan membuat Viona memekik kaget.      

"Babe…"     

"Jangan pakai kemeja membuatku susah saja ammmpphh.."     

Fernando langsung melumat puting payudara sang istri dengan lahap setelah menurunkan bra yang ia pakai dengan paksa karena sudah tidak sabar.     

"Akhhh…"     

Viona menggigit bibir bawahnya saat merasakan kenikmatan yang diberikan Fernando, walaupun Fernando baru menyesap kedua payudaranya namun entah mengapa ia selalu berhasil dibuat melayang-layang oleh suaminya.     

Karena di kamar mandi hotel tempat mereka menginap bagian showernya agak jauh dari bathtub dan terlindungi kaca, air yang keluar dari shower tak menciprat keluar. Sehingga tak membuat lantai becek dan kotor, Viona pun bisa bersandar di kaca yang menjadi dinding shower jika ia tak bisa menahan beban tubuhnya saat Fernando melakukan aktivitasnya.     

"Fernando awww…"     

Viona benar-benar hampir terjatuh saat ada dalam bilik kaca shower saat Fernando mengangkat kaki kanannya keatas pundaknya karena ia ingin bercinta dalam posisi berdiri, Viona mencengkram kuat puncak Fernando saat suaminya itu mulai memasuki dirinya. Bercinta dalam posisi berdiri seperti itu membuatnya benar-benar kepayahan, karena ia merasa seluruh kejantanan suaminya terasa masuk sempurna ke dalam tubuhnya sama seperti saat sedang melakukan gaya Woman on Top. Namun posisi seperti ini lebih nikmat bagi Fernando karena ia bisa memaksimalkan kejantanannya di dalam tubuh Viona yang membuat Viona berkali-kali menjerit kesakitan, saat kepala junior Fernando yang berbentuk jamur menyentuh bagian terdalam dirinya. Sepertinya Fernando benar-benar bisa mencapai mulut rahim Viona saat bercinta dalam gaya seperti itu, dengan satu kaki yang diangkat ke atas membuat paha Viona benar-benar terbuka lebar sehingga Fernando lebih bisa memaksimalkan seluruh batang berurat miliknya ke dalam liang kewanitaan Viona.     

Karena hampir mencapai puncaknya Fernando mencengkram kuat-kuat pinggang ramping Viona, kedua payudara Viona bergerak naik turun saat Fernando memacunya dengan kecepatan tinggi. Karena tubuh atletis Fernando yang kuat alhasil ia dengan mudah menahan beban tubuh Viona, sehingga tak menyulitkan dirinya untuk melakukan gerakan seperti itu. Viona semakin mengeratkan cengkraman tangannya di kedua pundak Fernando saat suaminya itu semakin mempercepat gerakannya, iya benar-benar dibuat kewalahan oleh Fernando dalam posisi bercinta seperti ini entah sudah berapa kali ia mengalami orgasme namun Fernando tak mau menyudahi permainannya. Cairan cinta Viona yang keluar dari dalam dirinya pun kini sudah mengalir dan bercampur dengan air yang keluar dari shower, setelah menetes dari kejantanan Fernando yang masih tertancap di dalam kewanitaannya.      

"Akhhhh Vionaaaaa!!!!" teriakan keras dari Fernando akhirnya terdengar saat ia mencapai puncak kenikmatan yang dibarengi dengan semburan jutaan benih ke dalam rahim Viona.     

"Akhhh akhhh…"      

Suara deru nafas Viona terdengar berat saat Fernando menyudahi permainannya, ia masih dalam posisi seperti sebelumnya. Fernando belum mau menarik kejantanannya dari dalam vagina Viona, ia masih menikmati pijatan lembut dari otot vagina Viona yang berkontraksi di juniornya yang masih ada. Fernando kemudian menurunkan kaki sang istri saat merasa kejantanannya sudah mulai mengecil, ia lalu menarik perlahan keluar juniornya itu dari dalam vagina Viona yang dibarengi keluarnya sedikit cairan cinta milik Viona dan sisa sperma Fernando yang mengalir keluar membasahi pahanya.     

Setelah kedua kakinya kembali menapak di lantai Fiona terlihat lebih nyaman walaupun ia masih memeluk Fernando dengan sangat erat, karena kasihan melihat Viona yang terlihat kelelahan Fernando kemudian membimbing Viona untuk keluar dari dalam shower dan berjalan menuju ke bathup yang sudah berisi air hangat. Mereka berdua lalu masuk ke dalam bathup dan berbaring sambil berpelukan menikmati gelembung-gelembung air hangat yang ada di bathup, sambil menikmati pemandangan indah dari Menara Eiffel.      

"Seharusnya tadi siang aku mengajakmu ke Menara Eiffel untuk menikmati piknik di bawah menara cantik itu seperti orang-orang yang lain, namun malah terjadi hal yang tidak kita inginkan seperti tadi. Alhasil rencanaku untuk memberikan kejutan padamu pun tak bisa terlaksana," ucap Fernando pelan sambil meraba-raba payudara Viona tak terendam air.     

"Kau ingin mengajakku piknik?"tanya Viona teka percaya.     

"Yes, bahkan aku sudah meminta beberapa orang untuk memilih spot terbaik di bawah menara Eiffel untuk kita piknik beserta makanan yang juga sudah siap. Gara-gara si brengsek Jeremy Parker itu rencanaku gagal," jawab Fernando jengkel sambil meremas payudara Viona dengan gemas.     

"Aw marah pada Jeremy Parker kenapa aku yang jadi korban," jerit Viona kesakitan sambil memukul tangan Fernando yang masih mencengkram payudara kirinya.     

Fernando sontak melepaskan cengkraman tangannya dari payudara Viona saat mendengar Viona kesakitan, ia lalu menatap sang istri yang ada di pelukannya dengan tatapan penuh cinta.      

"Kenapa aku tak pernah puas denganmu, racun jenis apa yang kau berikan padaku sampai aku kecanduan berat seperti ini padamu babe?" tanya Fernando pelan.     

"Kau ingin tau?" tanya balik Viona sambil tersenyum nakal menggoda suaminya.     

"Yes yes...beritahu aku," jawab Fernando penuh semangat.     

Viona bangun dari pelukan Fernando dan kini duduk di atas tubuh Fernando sambil memegangi pinggiran balkon untuk menahan berat tubuhnya, perlahan ia menurunkan wajahnya dan mendarat di telinga kiri Fernando.     

"Namanya racun cinta," ucap Viona pelan.     

Fernando yang merasa dikerjai oleh Viona nampak berusaha untuk tidak marah ia tahu kalau istrinya itu sedang berusaha membuat lelucon tiba-tiba terlintas ide nakal dari Fernando untuk membalas istrinya itu, dengan gerakan cepat ia mengarahkan kejantanannya kembali yang sudah on fire ke dalam vagina sang istri yang tepat berada diatas perutnya dalam sekali percobaan.     

Viona yang merasa diserang tiba-tiba seperti itu langsung berusaha untuk bangun dari tubuh Fernando,  ia tak mau bercinta di dalam air. Namun gerakannya tertahan oleh kuncian tangan besar Fernando yang sudah memegangi kedua pinggangnya.     

"You can't leave me babe…"     

"Fernando noo akhhh…"     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.