You Are Mine, Viona : The Revenge

Memanfaatkan kondisi



Memanfaatkan kondisi

0Walau matahari sudah tinggi namun para pewarta berita yang berkumpul di depan Shangri-La hotel Paris belum mau meninggalkan hotel bintang lima itu, mereka masih menunggu sang bintang utama kota Paris sejak tadi malam keluar dari kamarnya untuk mereka mintai keterangan. Pasca video pernyataan Fernando yang berkaitan dengan kasus Jeremy Parker dan istrinya yang menjual anak gadis mereka, Francie Parker yang akhirnya memilih bunuh diri karena diketahui memiliki kepribadian ganda. Para pemburu berita itu ingin mengkonfirmasi secara langsung kepada Fernando berkaitan dengan kasus itu, video-video Jeremy Parker yang sedang mengatur kencan buta putrinya dengan para lelaki hidung belang mulai beredar di hampir seluruh akun sosial media. Sama persis dengan video yang diambil dari restaurant shangri-la hotel saat Fernando sedang menikmati makan siang bersama istrinya, masyarakat Perancis khususnya kota Paris langsung murka begitu mengetahui ada anak dibawah umur yang sengaja dijual oleh orang tuanya untuk kepentingan pribadi.      
0

Masyarakat juga mengelu-elukan nama Fernando dan Viona pasca Fernando diketahui menyumbangkan uang 100.000 $ untuk yayasan korban kekerasan yang ada di Paris, bahkan ada beberapa orang wanita yang mengaku sebagai aktivis sosial. Mereka memaksa ingin bertemu dengan Fernando dan Viona, ia ingin agar yayasan sosial nya juga dibantu oleh Fernando yang mana yayasan sosial yang ia katakan itu belum tentu kebenarannya. Oleh karena itu para security yang berjaga di sekitar Hotel Shangri-La tempat Fernando menginap membuat barikade berlapis untuk menahan orang-orang itu, bahkan Damien sang manager hotel sampai harus menghubungi polisi agar mengamankan hotelnya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena banyaknya orang yang tiba-tiba mengaku dari organisasi sosial yang menginginkan uang dari Fernand dan hal ini membuat Damien merasa malu.     

Sementara itu sang bintang utama dan istrinya masih belum beranjak dari peraduannya, mereka selesai bercinta ketika hari mulai pagi. Mereka masih berpelukan erat tanpa menggunakan pakaian di atas ranjang empuknya di bawah selimut tebal, Fernando sudah berencana dari semalam kalau hari ini ia ingin bermalas-malasan di hotel bersama Viona.      

"Bagaimana ini tuan, di luar suasana benar-benar sudah sangat kacau," tanya Damien perlahan kepada Gustaf sang kepala polisi yang sudah hadir di Shangri-La hotel setelah ia hubungi tadi pagi.      

"Tenanglah Tuan Damien, bukankah hal seperti ini sudah biasa terjadi. Selama mereka tidak melakukan kekerasan kita tak perlu khawatir," jawab Gustaf sambil tersenyum mencoba menenangkan Damien.     

"Iya saya mengerti Tuan, hanya saja saya merasa sangat malu ketika melihat banyak orang yang tiba-tiba ingin bertemu dengan Tuan Fernando untuk meminta uang kepada beliau. Aku sebagai warga kota ini merasa malu atas perilaku mereka," ucap Damien lirih sambil menatap beberapa orang di depan hotel yang mengaku-ngaku sebagai orang dari yayasan sosial yang menginginkan agar Fernando memberikan uang kepada mereka.     

"Begitulah manusia yang tidak pernah bersyukur dan iri pada berkat yang diterima orang lain, mereka yang tak tau apa-apa tiba-tiba menjadi heboh dan ingin mendapatkan keuntungan juga atas musibah yang terjadi. Padahal sebenarnya orang yang berkaitan saja tak mau hal seperti ini terjadi, tapi mereka tanpa malu ikut-ikutan ingin mendapatkan kesempatan yang sama juga. Anda tenang saja, tuan Fernando adalah orang yang pintar pasti tidak mungkin terpengaruh oleh segelintir orang seperti ini tak usah khawatir," sahut Gustaf pelan sama menenangkan Damien.     

Mendengar perkataan sang kepala polisi yang ia panggil membuat Damien sedikit tenang, ia benar-benar merasa tidak enak pada Fernando. Ia tak mau nama hotelnya jelek di mata Fernando karena ulah beberapa orang yang ada di depan hotelnya itu, karena Fernando dan istrinya masih tidur akhirnya pihak kepolisian pun akhirnya membubarkan massa yang berusaha bertemu dengan Fernando untuk meminta sumbangan. Pada awalnya mereka menolak untuk pergi namun saat Gustaf keluar dan memberikan peringatan keras pada orang-orang itu, akhirnya satu persatu orang-orang yang berusaha memanfaatkan kondisi seperti itu pun pergi dari Hotel Shangri-la dengan kecewa karena tak berhasil bertemu dengan Fernando dan meminta uang dari nya. Padahal sebelumnya mereka sangat bersemangat sekali ingin bertemu dengan sang Tuan dermawan tersebut dan berharap bisa mendapatkan uang juga darinya pasca mengetahui Fernando menyumbangkan banyak uang ke sebuah yayasan sosial. Hanya para wartawan saja yang diperbolehkan Gustaf untuk tetap tinggal di area Shangri-La Hotel jika mereka ingin bertemu dengan Fernando asal tidak membuat keributan.      

Setelah massa pergi dari depan Shangri-La Hotel terlihat beberapa iring-iringan mobil mewah masuk ke area hotel dan tak lama kemudian terlihat seorang pria yang memakai setelan jas mahal keluar dengan terburu-buru, ia adalah Tuan Xavier rekan kerja Fernando sepuluh bulan lalu saat Fernando membangun perusahaan di Paris. Ia juga merupakan mantan atasan Jeremy Parker, Tuan Xavier langsung pergi menuju Shangri-La hotel tempat Fernando menginap pasca melihat berita di televisi. Ia merasa ikut bersalah atas peristiwa yang menimpa Fernando dan Viona yang disebabkan oleh mantan anak buahnya, yang ia pecat karena sudah melakukan korupsi di perusahaannya selama bertahun-tahun untuk menutupi gaya hidupnya yang mewah bersama istrinya.      

"Jadi anda atasan Jeremy Parker?" tanya Gustaf kaget saat mendengar tuan Xavier memperkenalkan dirinya.     

"Mantan atasan lebih tepatnya pak polisi, saya tak sudi memiliki anak buah tak bermoral seperti itu," jawab Tuan Xavier dengan cepat.     

"Oh iya maaf Tuan saya salah," ralat Gustaf dengan cepat.     

"It's ok pak polisi, itu bukan masalah besar. Sebenarnya saya sedang ada di Amsterdam tadi malam, saya langsung datang ke Paris begitu melihat berita Tuan Fernando yang menjadi sasaran dari Jeremy Parker dan istrinya yang ingin menjual anak gadisnya kepada Tuan Fernando. Sebagai rekan kerja Tuan Fernando, aku merasa sangat tidak enak sekali kepada dirinya. Karena pada awalnya akulah yang mengenalkan Jeremy Parker kepada Tuan Fernando, oleh karena itu aku langsung datang ke Paris untuk meminta maaf secara pribadi kepada Tuan Fernando. Aku benar-benar malu hal semengerikan seperti ini terjadi," ucap tuan Xavier pelan sambil berjalan perlahan menuju sofa yang sudah disiapkan Damien untuk dirinya.     

"Ini bukan salah anda juga Tuan Xavier, karena kita tak tau kalau Jeremy Parker akan berbuat jauh itu pada Tuan Fernando," sahut Gustaf dengan cepat mencoba untuk menenangkan tuan Xavier yang terlihat sangat merasa bersalah.     

Tuan Xavier tersenyum mendengar perkataan kepala polisi yang ada di sebelahnya, ia merasa sedikit senang karena mendengar perkataan Gustaf. Namun tetap saja dalam hatinya ia belum bisa setenang kelihatannya saat ini sebelum berbicara secara langsung dengan Fernando, saat waktu menunjukkan pukul satu siang tiba-tiba pintu lift terbuka dan keluarlah seorang pria dan istrinya yang memunculkan sudah ditunggu banyak orang sejak pagi. Tanpa tau apa-apa mereka berdua berjalan menuju ke restoran untuk makan siang, Fernando yang selalu mengenakan kemeja dimanapun nampak tak melepaskan tangannya dari pinggang sang istri yang sedang memakai sebuah dres warna hijau bunga-bunga yang memiliki banyak kancing sampai bawah.     

Fernando sejak didalam lift sudah protes pada Viona karena pakaian yang ia pakai itu, Fernando sangat tak suka sekali melihat Viona memakai baju yang penuh dengan kancing. Karena menurut Fernando memakai baju dengan kancing akan memperlambat gerakannya ketika akan membuat Viona telanjang, oleh karena itu ia terus merayu Viona agar berganti baju dengan terus menempel pada tubuh istrinya itu.     

"Tuan Fernando," panggil Tuan Xavier dengan keras mengagetkan Fernando yang sedang berjalan menuju restoran bersama Viona.     

Fernando yang merasa familiar dengan suara yang baru saja memanggil namanya itu pun langsung menoleh ke arah belakang dan terkejut ketika melihat si empunya suara sedang berdiri menatap dirinya sambil tersenyum.      

"Tuan Xavier," ucap Fernando lirih gak percaya bisa melihat rekan kerjanya lagi.     

"Siapa?" tanya Viona setengah berbisik.     

"Orang yang menguatkanku selama aku tinggal di Paris hampir sepuluh bulan," jawab Fernando sambil tersenyum.     

Viona langsung menutup mulutnya saat mendengar perkataan Fernando yang membahas masa perpisahan mereka selama sepuluh bulan setelah peristiwa mengerikan itu terjadi.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.