You Are Mine, Viona : The Revenge

Not Finish Yet



Not Finish Yet

0Fernando dan Tuan Xavier terlibat pembicaraan cukup serius di sebuah ruangan khusus tanpa Viona, mereka berdua nampak berbicara secara pribadi membahas masalah Jeremy Parker. Sebenarnya Viona diajak oleh Fernando untuk ikut masuk ke dalam ruangan namun Viona menolak, ia tak mau ikut campur urusan bisnis suaminya. Viona justru terlibat pembicaraan serius dengan Hailey dan Gustaf, yang menjelaskan kepadanya perihal kedatangan para wartawan yang sedang menunggu Fernando di sebuah aula yang ada di samping restoran tempatnya berada saat ini.      
0

"Anda serius?" tanya Viona untuk kesekian kalinya kepada Gustaf.     

"Serius nyonya, tadi bahkan sebelumnya di depan hotel ini juga dipenuhi oleh orang-orang yang mengaku dari lembaga yayasan sosial. Mereka meminta Tuan Fernando untuk menyumbangkan uang juga ke yayasan mereka," jawab Gustaf dengan cepat.     

"Ya Tuhan kenapa ada orang seperti itu," celetuk Viona lirih sambil menutup mulutnya, ia tak percaya ada orang jahat yang tega memanfaatkan situasi seperti ini.      

"Karena mereka tidak berpikir jauh nyonya, orang-orang seperti itu akan melakukan segala cara agar bisa mendapatkan uang dengan cara cepat,"  sahut Hailey perlahan mencoba menenangkan Viona yang terlihat sangat syok saat mendengar bahwa banyak orang yang menunggu Fernando di luar hotel tadi pagi.     

"Sebenarnya pemilihan yayasan korban kekerasan wanita dan anak-anak itu adalah ideku, aku yang meminta suamiku untuk menyumbangkan uang itu ke sana. Aku tak mau ada korban kekerasan lainnya yang memilih mengakhiri hidupnya seperti Francie, karena percayalah trauma psikis yang mereka rasakan lebih besar dari apa yang terlihat. Luka fisik memang bisa diobati dengan cepat, akan tetapi tidak dengan luka dalam hati mereka. Efek yang diterima oleh korban pelecehan atau kekerasan seperti itu akan bertahun-tahun membekas di dalam hati korban dan tak seorangpun yang bisa menebak kapan luka itu akan sembuh. Biaya yang dibutuhkan untuk terapi luka mental seperti itu pun tak sedikit dan membutuhkan waktu yang lama, maka dari itu aku memilih yayasan seperti itu yang berfokus pada penyembuhan mental para korban. Aku benar-benar tak percaya masih ada orang yang tega memanfaatkan situasi seperti ini," ucap Viona dengan suara parau menahan tangis.     

Hailey dan Gustaf hanya bisa diam mendengar perkataan Viona, mereka merasa ikut malu atas tingkah beberapa oknum itu yang mengatasnamakan yayasan sosial untuk mencari keuntungan pribadi. Saat suasana di meja makan tempat Viona berada bersama Hailey dan Gustaf hening tak lama kemudian datanglah Fernando bersama Tuan Xavier yang sudah selesai bicara, satu alis Fernando terangkat saat melihat ekspresi Viona yang terlihat tak bahagia. Perlahan ia mendekati kursi dimana Viona duduk dan tanpa rasa malu sedikitpun pada semua orang yang ada di tempat itu, ia memeluk perut Viona dari belakang sambil mencium leher sang istri dengan perlahan yang sontak membuat Viona kaget. Wajah Viona pun memerah seketika saat menyadari banyak orang melihat apa yang Fernando lakukan.     

"Babe, apa yang kau lakukan?"tanya Viona pelan sambil mencoba melepaskan pelukan suaminya,     

"Apa yang kau pikirkan, kenapa kau sedih? apa yang menggangguku?" tanya balik Fernando dengan cepat.     

"Lepaskan aku dulu, kita di restoran," jawab Viona berbisik.     

"Jawab dulu ada apa, baru aku lepaskan," kelakar Fernando pelan mencoba berdiskusi dengan Viona.     

"Lepaskan sekarang atau nanti malam kau tak usah tidur satu ranjang denganku," sahut Viona ketus.     

Mendengar ancaman dari Viona langsung membuat Fernando melepaskan pelukannya, ia juga langsung berdiri tegak seketika seperti seorang anak yang akan dihukum oleh gurunya. Semua orang yang melihat perubahan sikap Fernando yang drastis itu terlihat menahan tawa, walaupun mereka tak mendengar apa yang dikatakan Viona pada Fernando tapi mereka yakin Viona pasti mengucapkan kata-kata sakti yang akhirnya membuat Fernando tak berkutik dan langsung patuh.     

Tuan Xavier tersenyum melihat tingkah rekan bisnisnya itu, ia kini paham dan mengerti alasan kenapa Fernando terburuk selama 10 bulan yang lalu saat berpisah dengan istrinya. Ternyata wanita yang membuat rekan bisnisnya itu terpuruk benar-benar mirip seorang dewi di dunia dongeng yang baik hati, Tuan Xavier yang sudah tau profil Viona nampak kagum dengan kebaikan hati wanita muda yang sedang ada dihadapannya ini.     

Fernando kemudian mempersilahkan Tuan Xavier untuk duduk bersamanya bergabung dengan para polisi dan istrinya, karena masih penasaran dengan apa yang membuat Viona sedih Fernando kembali  bertanya pada istrinya itu. Viona pun akhirnya mengeluarkan kegelisahan hatinya pasca mendengar cerita Gustaf dan Hailey, Fernando dan Tuan Xavier nampak tersenyum mendengar perkataan Viona bagi seorang pebisnis seperti mereka berdua uang sebanyak 100.000 dolar bukanlah uang yang banyak. Namun tetap saja mereka tak bisa membagikan uang itu dengan cuma-cuma kepada orang-orang yang tak bertanggung jawab, supaya tak membuat kekacauan.     

"Anda tak usah heran nyonya, orang-orang seperti itu memang akan selalu ada dan bermunculan ketika ada orang baik seperti Tuan Fernando muncul di media. Anda juga tak perlu khawatir mereka akan diurus oleh orang-orangku, sehingga liburan kalian berdua di Paris akan nyaman tanpa gangguan dan teror dari orang-orang yang meminta sumbangan itu," ucap Tuan Xavier perlahan merespon perkataan Viona.     

"Nah kau sudah dengar bukan apa yang dikatakan oleh Tuan Xavier, sekarang tak usah dipikirkan lagi. Mereka hanyalah sekumpulan orang-orang malas yang tak mau bekerja dan mengharapkan cara instan untuk mendapatkan uang, percayakan saja masalah ini kepada polisi yang ada di kota ini. Aku yakin Tuan Gustaf dan dan anak buahnya akan mengurus masalah ini dengan sangat baik, bukan begitu Tuan Gustaf?" tanya Fernando perlahan sambil bertanya kepada Gustaf sambil tersenyum.     

"Tentu saja Tuan, anda tak usah khawatir. Orang-orang itu akan diurus dengan baik oleh timku yang sudah mendapatkan identitas mereka," jawab Gustaf dengan cepat.     

Mendengar perkataan tiga pria yang ada di hadapannya membuat Viona tersenyum, ia kini lega karena tak akan lagi diteror oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab seperti itu. Ia benar-benar merasa terganggu dengan kehadiran mereka yang seenaknya saja meminta uang tanpa mau berusaha, karena menurutnya uang yang didapatkan oleh Fernando adalah uang hasil kerja keras selama ini dan ia tak mau menghambur-hamburkan uang suaminya untuk hal-hal seperti itu.     

Tak begitu lama kemudian datanglah pelayan membawakan makanan ke meja, setelah semua makanan lengkap di atas meja mereka berlima pun mulai makan bersama menikmati makanan mewah yang disediakan oleh hotel Shangri-La. Saat makan selesai Gustaf mengatakan pada Fernando bahwa kasus yang menjerat Jeremy Parker akan dikawal dengan sangat baik oleh dirinya, sehingga pria itu bisa mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. Pemakaman Francie pun sudah diurus oleh pihak kepolisian, karena berhubung keluarga Parker sangat malu sekali untuk keluar dan berani bertemu dengan masyarakat mereka mempercayakan pemakaman Francie pada kepolisian. Mereka bahkan juga tidak mau datang ke kantor polisi untuk menjenguk Jeremy Parker dan istrinya, mendengar perkataan Gustaf membuat Fernando tersenyum. Ia q lega akhirnya kasus yang menimpa Francie mendapatkan perhatian lebih, ia hanya menginginkan keadilan yang seadil-adilnya untuk gadis tak berdosa itu supaya membuat efek jera di masyarakat sehingga tak ada lagi orang tua yang tega menjual anaknya demi uang kepada pria kaya.     

Pada awalnya Viona ingin datang ke acara pemakaman Francie yang rencananya akan dimakamkan sore ini, namun Gustaf dan Hailey melarangnya untuk datang karena khawatir banyak orang yang akan datang di acara pemakaman itu. Pasalnya pemakaman Francie akan disiarkan secara langsung di sebuah TV lokal, Viona merasa kasihan pada gadis itu yang sampai akhir hayatnya saja tidak didampingi oleh keluarganya. Namun setelah mendengar penjelasan dari Gustaf dan Hayley akhirnya Viona pun mengurungkan niatnya untuk datang ke pemakaman, ia memutuskan untuk tetap di hotel melihat acara pemakamannya.     

Tak begitu lama kemudian Gustaf dan anak buahnya akhirnya pergi meninggalkan Hotel karena ingin bersiap-siap ke pemakaman yang tak jauh dari tempat tinggal Francie.     

"Kalau anda berdua masih lama di Paris jangan sungkan untuk datang ke rumah saya nyonya, istri saya pasti akan sangat senang sekali bertemu dengan anda," ucap Tuan Xavier pelan sambil tersenyum pada Viona dan Fernando yang mengantarkannya ke lobby karena Tuan Xavier ingin pulang.      

"Tentu saja tuan, lain kali kami berdua pasti akan datang ke kediaman anda. Tapi karena berhubung sore ini kami akan meneruskan perjalanan menuju Yunani mungkin kami akan mengunjungi anda dan nyonya lain kali," jawab Fernando dengan cepat.     

"Oh iya aku hampir lupa, kalian kan akan meneruskan bulan madu kalian ke Yunani. Maafkan aku tuan Fernando ha ha ha," sahur tuan Xavier sambil tertawa lebar.     

VIona yang tak tau rencana Fernando nampak bingung ketika Fernando mengatakan kalau mereka akan pergi ke Yunani, ia hanya bisa tersenyum tipis merespon perkataan suaminya itu di hadapan Tuan Xavier. Tak lama kemudian mereka berdua masuk kembali ke dalam hotel setelah ketiga mobil milik tuan Xavier dan para pengawalnya sudah tak terlihat lagi.     

"Yunani... Kenapa aku tak tahu apa-apa dengan rencana ke Yunani?" tanya Viona bingung pada Fernando di dalam lift.     

"Ini adalah kejutanku untukmu babe, aku ingin merasakan sensasi bercinta di pulau Santorini denganmu," jawab Fernando berbisik sambil meremas bokong Viona penuh nafsu.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.