You Are Mine, Viona : The Revenge

Heart to heart



Heart to heart

0Fernando mematung mendengar perkataan Viona yang terlihat sangat serius, perkataan istrinya yang mengatakan siap menandatangani surat cerai membuatnya sakit. Secara tiba-tiba ia melakukan hal tak terduga yang membuat Viona kaget tak percaya.     
0

"Fernando apa yang kau lakukan!!!" pekik Viona kaget tak percaya saat melihat Fernando berlutut di tanah yang kotor di hadapannya sambil menundukkan wajah ketanah.     

"Maaf…     

"Bangun Fernando jangan begini!!!" hardik Viona panik sambil berlutut di hadapan Fernando untuk meminta Fernando bangun.     

"Aku bersalah babe, aku terlalu egois. Aku hanya terlalu takut kehilanganmu," ucap Fernando pelan dengan suara bergetar.     

"Bangunlah dulu baru kita bicara, aku tak mau bicara kalau kau berlutut seperti ini. Bagaimana kalau ada orang yang melihat apa yang kau lakukan Fernando!!!" sengit Viona kesal menahan emosi.     

"Jangan menyerah padaku, aku tak bisa menjalani hidup ini tanpamu Vio. Aku tak mau berpisah darimu lagi, sepuluh bulan lalu menjadi pelajaran yang sangat berharga untukku," jawab Fernando terisak.     

Viona mengernyitkan keningnya saat mendengar perkataan Fernando, belum pernah ia melihat dan mendengar Fernando berkata seperti ini apalagi sampai berlutut padanya. Karena tak mau ada orang yang melihat apa yang Fernando lakukan Viona memaksa Fernando untuk bangun dan akhirnya Fernando bangun pada saat Viona mengancamnya.      

"Kau tau kalau kau bersalah?" tanya Viona pelan pada Fernando yang sudah duduk di kursi taman.     

"Iya aku tau, aku terlalu egois aku…     

"Kau bukan hanya egois Fernando tapi kau kejam, kau tak pernah bisa memikirkan perasaan orang lain. Coba kau pikir adakah orang yang bisa bertahan di sisimu dengan apa yang kau lakukan padaku dulu, itu bukan cinta Fernando. Jangan mengatasnamakan cinta lalu kau bisa berbuat seperti itu padaku," ucap Viona dengan suara meninggi memotong perkataan Fernando. "Hubungan suami istri bukan hanya sementara hubungan seks di atas tempat tidur akan tetapi lebih luas artinya dari itu semua, suami-istri artinya bisa menjaga satu sama lain bisa mengisi kekurangan satu sama lain, bisa menguatkan satu sama lain dan yang lainnya bukan seperti yang kau lakukan padaku yang kau lakukan padaku. Hubungan yang kau jalani dulu dengan ku lebih pantas disebut dengan kepemilikan bukan hubungan suami istri."     

Fernando tak mengatakan apa-apa ketika Viona mencurahkan isi hatinya panjang lebar, ia bahkan hanya menunduk dan tak mampu menatap Viona yang duduk di sampingnya.      

"Kalau kau terus ingin menjalani hubungan yang sama seperti yang kau jalani dulu, aku menyerah Fernando. Aku tak mau menghabiskan sisa hidupku dalam hubungan tak sehat seperti itu," ucap Viona kembali sambil menarik wajah Fernando dan menatapnya dengan dalam.      

"Maafkan aku Vio, aku terlalu takut kehilanganmu sampai aku habis akal," jawab Fernando terbata.      

"Bukan itu Fernando bukan karena kau takut kehilanganku tapi lebih kepada dirimu sendiri, semua yang terjadi sumber masalahnya ada padamu. Kau tak mempercayai kemampuanmu untuk menjalani hidup yang baik bersamaku, sampai akhirnya kau sibuk memikirkan orang lain yang berusaha untuk menghancurkan pernikahan kita. Seharusnya yang kau lakukan adalah membangun pondasi ikatan suci dalam pernikahan kita, bukan sibuk mengurusi serangan-serangan orang lain dari luar. Kalau misalkan pondasi dalam rumah tangga kita sudah kuat dan kokoh mau sebesar apapun serangan yang datang tidak akan berarti apa-apa Fernando, namun yang kau lakukan justru bukan itu. Kau sibuk mencari tahu apa yang musuh lakukan diluar sana, sementara kau sendiri melupakan perlindungan bentengmu sendiri. Itu salah Fernando, cara yang kau lakukan salah," sahut Viona dengan suara meninggi.     

Mata Fernando berkaca-kaca mendengar perkataan Viona, semua perkataan Viona begitu mengena di dalam dirinya.     

"Aku tak mau menjalani kehidupan yang sama seperti dulu Fernando. Kau tak tau bukan betapa banyak air mata yang aku keluarkan karena menghadapimu, berapa banyak kesedihan yang aku pendam sendiri karena melihat tingkahmu," ucap Viona lirih dengan terisak, mengingat apa yang ia lewati dulu benar-benar seperti menabur garam di luka nya yang belum kering.     

"Maaf sayang maafkan aku…," isak Fernando pelan sambil menangis.      

"Jalani hubungan yang sehat Fernando, aku istrimu bukan tawaranmu. Aku punya pikiran Fernando, aku tau mana yang baik dan mana yang bukan. Aku bukan wanita gila yang akan dengan mudah tergoda rayuan orang lain dan yang paling penting aku mencintaimu, harusnya kau adalah orang yang paling tau berapa besar cintaku padamu. Aku menjaga kesucianku Fernando, aku menjaga harga diriku demi pria yang akan menjadi suamiku. Walau pada saat itu aku tak tau akan menikah denganmu, harusnya kau bisa melihat dari sisi itu Fernando. Lihat betapa setianya aku selama ini," sahut Viona dengan suara bergetar menahan tangis, ia ingin sekali marah pada Fernando. Namun saat melihat betapa terpuruknya Fernando ia tak tega, melihat Fernando seperti ini membuatnya sakit.     

Fernando menganggukkan kepalanya seperti anak kecil yang mengerti saat diberikan penjelasan oleh sang guru, semua wibawa dan arogansinya langsung hilang saat ia melakukan itu. Sehingga membuat Viona merasakan sakit, melihat sisi lain suaminya membuatnya tersentuh. Ia tak menyangka kalau suaminya akan melakukan hal seperti itu.     

"Sekarang apa maumu, aku yang bertanya lebih dulu Fernando," tanya Viona pelan sambil menyeka air mata yang menetes dari sudut matanya.     

"Aku ingin kau kembali padaku, aku ingin memulai semuanya lagi denganmu dari awal babe...aku ingin memperbaiki kesalahanku dulu,," jawab Fernando terbata.     

"Baiklah," sahut Viona dengan cepat.     

"Maksudnya?" tanya Fernando seperti orang bodoh.     

"Iya baiklah kita mulai lagi dari awal tapi…     

"Tapi apa?" tanya Fernando tak sabar memotong perkataan Viona.     

"Tapi aku harus melihatmu secara langsung, aku ingin tau kesungguhanmu. Selama enam bulan kedepan aku akan liat keseriusanmu Fernando, kalau memang ternyata enam bulan kedepan kau tak berubah maka sesuai dengan wedding agreement yang aku berikan padamu kemarin kau harus mau melepaskan aku. Kita hidup dengan jalan masing-masing…     

"No!!!!aku akan berubah babe...aku akan berubah, aku tak bisa hidup tanpamu," sahut Fernando cepat dengan suara meninggi.     

"Dan satu lagi." Viona kembali bicara dengan nada serius. "Percepat proses penyelidikan pada dokter Ammy dan suster Lucia, aku akan tenang jika kedua orang itu segera mendapatkan balasan setimpal atas kejahatan yang mereka lakukan pada bayi kita."     

Fernando langsung meraih tangan Viona dengan kuat. "Kau tenang saja, setelah aku sembuh aku akan memimpin langsung penyelidikan kasus ini. Berdasarkan semua bukti yang sudah aku dapatkan Amelia Smith itu tak akan bisa mengelak meskipun dia dilindungi Frank sekalipun."     

bersambung.      

nb : mohon maaf ya kakak-kakak kalau ceritanya agak berbeda sedikit, ada beberapa bagian yang sudah thor edit supaya lebih enak dibaca. Tapi tak akan mempengaruhi jalan cerita kok, jadi tenang saja. Terima kasih...love you all.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.