You Are Mine, Viona : The Revenge

Claim Fernando



Claim Fernando

0RUMAH SAKIT GLOBAL BROS     
0

Berita kepulangan Fernando ke Kanada membawa dampak yang luar biasa besar dirumah sakit, terutama dikalangan staf lama yang sangat mengenal Fernando. Terutama profesor Frank yang kini kembali memimpin departemen bedah, ia merasa kepulangan Fernando kembali menjadi ancaman besar baginya. Pencariannya pada Viona belum membuahkan hasil sama sekali selama sepuluh bulan ini, anak buahnya tak ada satupun yang berhasil menemukan Viona.     

Sikapnya pun terlihat sangat berbeda pada istrinya dokter Louisa, sudah hampir selama dua bulan terakhir ini mereka tak bercinta. Padahal dokter Louisa sudah melepas IUD yang terpasang di mulut rahimnya selama hampir tiga bulan, namun profesor Frank justru tak pernah menyentuh dokter Louisa lagi.     

"Kenapa kau harus pulang lagi brengsek," ucap profesor Frank penuh emosi didepan laptopnya saat membaca undangan briefing bersama  Fernando, pihak managemen rumah sakit ingin memperkenalkan para dokter baru dirumah sakit pada Fernando.     

Tok     

Tok     

"Masuk," ucap profesor Frank dengan keras merespon ketukan di pintu ruangan pribadinya.     

Tak lama masuklah suster Briney sambil menunduk, ia memberitahukan bahwa briefing akan segera dimulai. Profesor Dexter meminta suster Britney memanggil profesor Frank karena Ferando sudah hampir sampai di rumah sakit.     

"Ok aku tau, kau pergilah," sahut profesor Frank dengan cepat sesaat setelah suster Britney memberitahukan tujuannya datang .     

"Kalau begitu saya permisi prof," pamit suster Britney penuh hormat.     

Tak lama kemudian pintu ruangan profesor Frank pun tertutup kembali setelah suster Britney pergi, tiba-tiba saja profesor Frank melempar gelas yang ada diatas mejanya dengan keras ke dinding penuh emosi.     

"Fernando brengsek…" pekik profesor Frank penuh kebencian, kedua matanya menunjukkan sorot kebencian yang amat besar pada Fernando yang tak lain adalah kakak kandungnya sendiri itu. Pasca mengetahui Viona pergi sepuluh bulan lalu ia sudah menganggap Fernando menjadi musuhnya kembali, persaingannya untuk mendapatkan dimulai lagi waktu itu. Namun kini disaat ia belum berhasil menemukan Viona yang ia cari selama sepuluh bulan Ferando justru kembali pulang, hal ini benar-benar membuatnya sangat kesal.     

Setelah bisa menguasai dirinya kembali profesor Frank akhirnya merapikan jas putih kebanggannya, ia lalu berjalan pelan menuju pintu keluar dengan membiarkan ruangannya berantakan pasca ia melempar gelas ke dinding. Saat profesor Frank berjalan menuju ruangan meeting para dokter muda langsung memberi hormat padanya, walaupun mereka tau kalau profesor Frank sudah menikah akan tetapi mereka tetap saja tak bisa mengalihkan pandangannya dari profesor tampan itu.  Padahal mereka juga tau bahwasanaya istri profesor Frank juga bekerja dirumah sakit yang sama dengan mereka.     

Ketika profesor Frank sampai diruang rapat hampir semua dokter senior sudah menempati kursinya masing-masing dan menyisakan satu kursi yang menjadi milik profesor Frank, tanpa rasa bersalah profesor Frank berjalan dengan tenang menuju kursinya yang ada dibarisan paling depan. Dokter Louisa hanya tersenyum simpul ketika melihat suaminya datang paling terakhir, dokter Cecilia yang duduk disebelahnya pun mengacungkan satu jempolnya pada dokter Louisa. Ia memuji keberanian profesor Frank yang memang dikenal sebagai seorang profesor yang suka melawan peraturan rumah sakit, tak ada yang berani menegurnya karena tau profesor Frank adalah adik pemilik rumah sakit.     

"Baiklah tanpa menunggu lama kita sambut  tuan Fernando Grey Willan ke tengah-tengah kita," ucap profesor Dexter menggunakan pengeras suara dengan lantang.     

Prok     

Prok     

Prok     

Suara tepuk tangan mengiringi langkah Fernando masuk ke dalam ruangan meeting, ia menggunakan setelan jas tiga lapis yang sangat pas ditubuhnya. Rambutnya ia atur sedemikian rupa sehingga membuat tampilannya nampak makin sempurna, selain memang wajah sudah tampan kesempurnaan fisiknya pun makin membuatnya terlihat bak boneka mannequin yang hidup.  Ia berjalan dengan langkah tegap bersama dua orang asisten pribadinya yang tak kalah rapi namun tanpa ekspresi mengikuti dibelakangnya, mereka mengawal Fernando sampai di podium dimana profesor Dexter terlihat menunggu Fernando dengan tangan terbuka.     

Fernando memeluk profesor Dexter dengan erat untuk basa-basi menunjukkan keakraban mereka didepan para staff seolah ini adalah pertemuan pertama mereka, padahal mereka sudah bertemu kemarin diruangan profesor Dexter secara khusus.     

Profesor Dexter menyerahkan microphonenya pada Fernando dan berjalan pelan bersama Justin dan Harry kepinggir memberikan kesempatan pada Feranando untuk bicara.     

"Mmmmm sebelumnya terima kasih atas kerja keras kalian semua selama ini, saya mendengar banyak sekali prestasi yang diraih rumah sakit ini selama saya ada Perancis, " ucap Fernando membuka percakapan.     

"Saya yakin bahwa tanpa kerja keras kalian rumah sakit ini tak akan bisa semaju ini, saya ingin memberikan penghormatan setinggi-tingginya pada kalian semua para staff medis maupun non medis dirumah sakit ini selama ini," imbuh Fernando sambil menganggukan kepalanya memberikan gerakan penghormatan pada semua orang yang ada dihadapannya.     

Melihat sikap yang dilakukan oleh Ferando membuat semua orang yang ada diruangan itu bangun dari kursinya sambil bertepuk tangan dan meneriakan nama Ferando, mereka merasa sangat tersanjung atas apa  yang dilakukan oleh Fernando yang sama sekali tak mereka duga itu.     

Tak lama kemudian suara tepuk tangan pun berhenti ketika Fernando sudah berdiri dalam posisi tegak kembali, sebuah senyuman tersungging diwajahnya.     

"Kalian luar bisa semuanya, dan oh iya saya juga ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada para dokter, suster dan staf yang  baru bergabung dirumah sakit ini. Nama saya Fernando Grey Willan, saya adalah pemegang saham tertinggi dirumah sakit saat ini. Saya juga kakak kandung dari profesor Frank yang sedang duduk dihadapan saya ini, tapi kalian tak perlu sungkan padaku. Jika profesor Frank melakukan kesalahan kalian jangan sungkan menegurnya karena aku tak akan membelanya jika ia berbuat salah," ucap Fernando berkelakar sambil menatap kearah sang adik yang sejak tadi menatapnya tanpa berkedip.     

Mendengar perkataan Fernando menbuat semua orang yang ada diruangan itu tertawa tapi tidak dengan empat orang yang paham perang dingin diantara keduanya, profesor William Nampak menelan salivanya saat melihat kilatan mata dari profesor Frank yang sangat ia hafal begitu juga dengan profesor Dexter.     

Setelah berbicara banyak hal Fernando akhirnya memberikan microphone kembali pada profesor Dexter, ia lalu turun dari podium dan menyalami para petinggi rumah sakit satu persatu termasuk pada sang adik yang kini punya kedudukan tinggi dirumah sakit.     

"Selamat datang kembali Ferando," ucap profesor Frank pelan sambil menyalami Fernando yang akan pergi karena baru saja menerima telfon dari kantornya.     

"Terima kasih adikku, akhirnya kita bisa saling melihat lagi saat ini," jawab Feranando lembut sambil tersenyum kearah profesor Frank dengan tatapan penuh arti, ia tau bahwa adiknya itu selama ini juga mencari Vionanya.      

Profesor Frank terdiam mendengar perkataan Fernando, ia lalu melepaskan tangan sang kakak dengan cepat dan berbalik badan menuju pintu keluar menyusul semua orang yang sudah mulai meninggalkan ruangan meeting namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat merasakan ada tangan yang menahan tubuhnya.     

"Dari awal Viona adalah milikku Frank, teruslah bermimpi saja karena dalam waktu dekat ini aku akan menemukan istriku kembali Frank. Menyerahlah…"bisik Fernando lirih ketelinga profesor Frank.     

"Kauuu….     

Bersambung        


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.