You Are Mine, Viona : The Revenge

Kepindahan Ammy



Kepindahan Ammy

Amarah Frank tiba-tiba menghilang ketika melihat Ammy berdiri di hadapannya dengan membawa sebuah koper besar sambil tertunduk menatap lantai , ia tak berani menatap wajah profesor Frank yang sudah membukakan pintu untuknya .     

" Come in !!! " Ucap Frank mengajak Ammy . " Baik prof " Jawab Ammy tergagap .Frank duduk di sofa melihat Ammy yang sedang berdiri di samping koper besarnya yang berwarna merah tanpa berbicara apapun ." Kau sudah siap Ammy ?" Tanya Frank datar ." Saya siap prof.." A a a a jangan panggil aku prof kalau sedang ada diluar , panggil namaku saja " Ucap Frank memotong perkataan Ammy .     

" Ba--ik Frank " Sahut Ammy tergagap , ia masih sangat gugup berada satu ruangan lagi dengan Frank . " Ikut aku " Bisik Frank pelan pada Ammy . Tanpa bicara Ammy pun mengikuti langkah Frank menuju ke pintu keluar dan hanya bisa terus diam saat mereka masuk ke lift dan baru keluar setelah lift berhenti di lantai sepuluh .     

 " Ayo keluar " Ajak Frank pada Ammy ketika pintu lift sudah terbuka ." Ba--ik " Sahut Ammy dengan cepat sambil menarik koper besarnya keluar bersamanya mengikuti langkah Frank yang ada di depannya ." Ini tempat tinggal barumu Ammy " Ucap Frank pada Ammy saat berhenti di depan kamar 1014 .     

" 190425 itu adalah password apartemen ini ingatlah dan jangan pernah berani untuk menggantinya " Imbuh Frank dengan suara meninggi menambahkan perkataannya yang sebelumnya ." Aku mengerti Frank " Jawab Ammy lirih ." Come in " Ucap Frank sambil melangkah masuk ke dalam unit apartemen baru yang sudah ia beli khusus untuk Ammy itu .     

Dengan langkah gontai Ammy masuk ke dalam apartemen milik profesor Frank yang akan menjadi tempat tinggal barunya selama beberapa bulan kedepan setelah ia menyetujui permintaan Frank untuk bersama-sama memisahkan Fernando dan Viona .Sebenarnya Ammy sangat takut tinggal berdekatan dengan Frank , peristiwa terakhir di bar masih teringat jelas dalam ingatannya .     

Dimana waktu itu Frank membuatnya menggila dengan dildo besar sehingga membuatnya mengalami orgasme berkali-kali , itu adalah kali pertamanya mengalami orgasme karena sex toys dan membuat Ammy sangat malu dan terluka di saat yang sama . Ammy kemudian membawa koper besarnya ke dalam kamar yang cukup luas dan bersih , senyum Ammy tersungging ketika melihat interior dan desain kamarnya di dominasi warna pink yang merupakan warna favoritnya .     

Ia kemudian memasukkan bajunya satu persatu ke dalam lemari yang cukup besar lalu meletakkan laptop dan peralatannya kerjanya di atas meja belajar yang ada di samping tempat tidur . Tanpa Ammy sadari sejak tadi rupanya Frank melihat semua aktivitasnya di dalam kamar , Frank menyeringai melihat tubuh Ammy yang baru dipermak itu .     

Walau Frank tau Ammy melakukan operasi plastik untuk memperbesar payudara dan bokongnya tapi nafsu birahinya tetap tak bisa ia tahan ketika melihat kemolekan tubuh plastik Ammy. " Sialan ...kenapa kau harus on fire disaat seperti ini karena wanita ini pula " Umpat Frank dalam hati sambil menatap selangkangannya yang sudah mengeras .     

Karena tak bisa menguasai diri Frank akhirnya bangun dari sofa dan berjalan pelan menuju ke kamar Ammy dimana Ammy sedang berganti pakaian di kamar mandi , tanpa pikir panjang Frank langsung membuka pintu kamar mandi yang tak terkunci itu dengan cepat . Ammy yang sedang tak memakai baju sehelai benangpun nampak sangat kaget dan berusaha menutupi Miss V dan payudara besarnya menggunakan kedua tangannya .     

" Apa yang mau kau sembunyikan ? aku sudah melihat semuanya dan sudah memainkannya pula " Ucap Frank tipis sambil melirik ke arah Miss V Ammy yang sudah tak memiliki bulu itu ." Kau mau apa ??" Tanya Ammy tergagap sambil berjalan mundur ke arah bathup secara perlahan , ia tak dapat meraih handuk karena handuknya ada dibelakang Frank .     

" Ingin bermain denganku rupanya pelacur satu ini " Ucap Frank dalam hati .Sebuah senyuman kemudian tersungging di wajah tampan Frank ketika melihat wajah Ammy yang sudah memucat ." Waktu itu aku sudah memuaskanmu dengan sex toys saat ini aku akan memuaskanmu dengan juniorku Ammy " Ucap Frank sambil membuka kemejanya dengan perlahan .     

" Jangan Frank , jangan lecehkan aku lagi ….ingatlah kita punya perjanjian dalam kontrak kerja sama ini " Pekik Ammy panik ketika melihat Frank sudah melepas semua pakaiannya sehingga dengan jelas Ammy bisa melihat mister P milik Frank yang cukup besar ." Percayalah Ammy setiap wanita yang aku sentuh pasti ketagihan , ayo kutunjukkan permainan baru padamu " Ucap Frank sambil terus mendekati Ammy yang sudah terpojok .     

Ammy yang sudah ada di pojok kamar mandi akhirnya tak bisa menghindar dan menjauh dari Frank , tak lama kemudian Frank pun sudah berhasil mendaratkan tangannya di dua payudara Ammy yang berukuran jumbo itu . Diremas dengan gerakan sensual oleh Frank membuat Ammy mendesah , tak lama kemudian Ammy mendesah karena satu kakinya diangkat ke atas oleh Frank sehingga membuat Miss V nya yang berwarna pink terlihat dengan jelas .     

Frank lalu memasukkan dua jarinya ke dalam Miss V Ammy dan menggerakkan jarinya maju mundur dengan kecepatan tinggi sehingga membuat Ammy menjerit panjang karena orgasme akibat perbuatan Frank ." Frank akh …. jangan siksa aku " Ceracau Ammy di dalam bathtub ketika Frank sedang menghisap klitorisnya berkali-kali sehingga membuatnya menggila .      

" Keluarkan dulu cairanmu biar aku merasakannya " Ucap Frank sambil terus menjilati Miss V Ammy yang sudah ia buka lebar-lebar itu ." Frank ….. aku ...akhhh " Jerit Ammy saat mengalami orgasme yang dibarengi keluarnya cairan bening dari dalam Miss V nya , Frank yang sudah bersiap langsung menjilat habis cairan bening itu tanpa rasa jijik sedikitpun .Ammy hanya bisa mendesah dan menggigit bibir bawahnya menahan sensasi geli dan nikmat luar biasa ketika Miss V miliknya di jilat oleh Frank .     

Karena juniornya sudah tak sabar Frank kemudian memasukkan kejantanannya kedalam Miss V milik Ammy yang sedang berdenyut sejak ia memainkan lidahnya di dalam labia mayora untuk membersihkan cairan bening milik Ammy yang keluar . " Ammy akhh rupanya kau senikmat ini akhhh.." Ucap Frank sambil terus memompa tubuh Ammy dengan cepat .     

" Frank akh ….fuck me akhh ..faster Frank faster !!! " Sahut Ammy menceracau , miss v miliknya berdenyut dengan keras ketika dimasuki kejantanan milik Frank yang besar . " Akhhhh …" " Kau nikmat Ammy !!!! " Pekik Frank ketika menembakkan cairan spermanya di atas perut Ammy , Ammy hanya menutup wajahnya saat merasakan cairan hangat yang lengket itu mengenai perut dan payudara nya .     

 Frank pun mengarahkan mister P nya ke arah wajah Ammy dengan cepat lalu dengan perlahan ia menyentuh bibir Ammy menggunakan mister P besarnya secara perlahan ." Bersihkan !!! " Titah Frank dengan berat. Ammy yang merasakan ada mister P di depan bibirnya lalu membuka lebar-lebar mautnya dan tak lama kemudian ia pun memberikan sisa sperma di kejantanan Frank menggunakan lidahnya .     

Frank hanya bisa memejamkan matanya ketika sedang di oral Ammy , karena belum puas Frank kemudian menarik Ammy ke atas ranjang . Ia kembali memaksa Ammy memuaskan nafsunya , suara desahan dan erangan terdengar dengan jelas di apartemen baru milik Frank yang ia serahkan pada Ammy . Sebuah mobil mahal akhirnya sampai di depan bar pelangi , tak lama kemudian turunlah Fernando bersama beberapa orang bodyguardnya .     

Mereka lalu masuk ke dalam bar nomor satu di kota dengan langkah tegap melewati pintu VVIP , sebuah pintu yang hanya dipakai oleh para tamu khusus seperti Fernando untuk menjaga privasinya .Fernando lalu berjalan menuju ke sebuah tempat khusus yang sudah dipersiapkan untuknya , saat masuk ke dalam ruangan itu senyum Fernando mengembang ketika melihat delapan wanita cantik sudah berdiri menyambutnya dengan tersenyum ramah .     

Fernando lalu duduk di sofa dan langsung dilayani dengan baik oleh wanita-wanita itu secara bergantian , tak lama kemudian Fernando menarik satu wanita yang memiliki rambut hitam panjang ke dalam kamar yang ada di balik ruangan itu . " Puaskan aku " Ucap Fernando parau sambil mendorong wanita itu ke atas ranjang .      

" Wenda siap memuaskan tuan " Jawab gadis cantik yang memperkenalkan diri bernama Wenda itu dengan cepat. Fernando hanya tersenyum lebar mendengar perkataan gadis yang ada di hadapannya itu , Wenda pun melepas semua kain yang menutupi tubuhnya sehingga membuat payudara sintal dan bulat miliknya terlihat jelas .     

Fernando hanya tersenyum tipis saat melihat bentuk Miss V milik Wenda , labia minora milik Wenda terlihat lebih panjang dan menonjol dibandingkan dengan labia mayoranya seperti bentuk jengger ayam yang menandakan kalau Wenda sering bercinta dengan para lelaki hidung belang .Fernando yang hilang akal lalu mulai menindih tubuh Wenda dan mulai mengarahkan tangannya ke Miss V milik Wenda yang keluar itu , seketika Wenda mendesah saat tangan Fernando menyentuh bagian paling sensitif di tubuhnya itu .     

Mendengar desahan Wenda yang terkesan dibuat-buat itu membuat Fernando kembali mengingat Viona , jerit kesakitan Viona terdengar kembali di telinganya bahkan ekspresi wajah Viona yang sedang menahan sakit pun teringat dengan jelas dalam memori otaknya . Dengan cepat Fernando bangun dari ranjang dan berjalan pelan menuju meja dan meraih tissue untuk membersihkan tangannya yang ia pakai untuk menyentuh Miss V Wenda , ia lalu mengeluarkan beberapa uang dollar di atas ranjang dimana Wenda berada .     

" Aku baru ingat ada urusan penting yang harus aku urus dikantor , ini bayaranmu untuk hari ini " Ucap Fernando laku berjalan keluar menuju pintu .Para bodyguardnya yang sedang bermesraan dengan para gadis cantik lainnya pun kaget saat melihat Fernando keluar , mereka pun langsung bersiap dalam posisi siaga ." Kalian teruskan saja , aku baru ingat ada urusan penting yang harus aku selesaikan " Ucap Fernando dengan cepat .     

Setelah berbicara seperti itu Fernando lalu berjalan dengan cepat menuju pintu keluar menuju mobilnya yang terparkir di area parkir VVIP , dengan cepat Fernando masuk ke dalam mobil dimana Lukas sudah bersiap . Tak lama kemudian Lukas pun memacu mobilnya pergi meninggalkan bar pelangi menuju istana Fernando , di dalam mobil Fernando mengirimkan pesan pada Justin dan Harry untuk tak usah datang ke bar pelangi .     

DrrttttPonsel pintar Fernando kembali berdering , dengan cepat Fernando meraih ponselnya dan mengangkatnya dengan segera ." Hallo maaf tuan mengganggu " Ucap Teddy sang kepala pelayan di rumah Fernando dengan suara panik ." Bicaralah Teddy " Jawab Fernando singkat .     

" Nyonya tuan… tadi sepulang dari rumah sakit nyonya langsung muntah-muntah di toilet yang ada di samping ruang belajar tuan selama hampir tiga puluh menit dan ketika nyonya keluar dari toilet nyonya…." Kenapa ?! " Tanya Fernando memotong perkataan Teddy ." Nyonya jatuh pingsan di depan pintu toilet , untung saja tadi ada pelayan wanita yang berjaga di depan toilet jadi nyonya tak langsung jatuh ke lantai tuan " Jawab Teddy dengan nada bergetar .     

Deg Jantung Fernando berdetak kencang ketika mendengar perkataan terakhir Teddy . " Ok aku pulang , dan hubungi William dengan cepat " Ucap Fernando berusaha tenang " Dokter William sudah dalam perjalanan ke rumah tuan " Jawab Teddy cepat ." Bagus ya sudah aku segera pulang " Sahut Fernando sambil menutup panggilan dari Teddy .     

 Lukas yang mendengar percakapan Fernando langsung menambah kecepatan mobilnya supaya cepat sampai ke rumah . Suasana hati Fernando mendadak kacau mengingat perkataan terakhir Teddy , ia mengingat kembali kejadian tadi siang di restoran cepat saji dimana Viona juga muntah-muntah di toilet .     

Drrttt Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel pintarnya , dengan cepat Fernando membuka pesan masuk itu yang ternyata dikirim oleh dokter William . Matanya membelalak membaca pesan dokter William yang berbunyi : " Cepat pulang , kalau tebakanku benar bersiaplah puasa selama beberapa bulan kedepan     

" Bersambung Nb : kakak-kakak baca juga novel kesucian Marianne ya supaya Thor update episode lanjutannya lagi , dan jangan lupa beri review di kesucian marianne ya . Terima kasih      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.