You Are Mine, Viona : The Revenge

Insting yang tak pernah meleset



Insting yang tak pernah meleset

0Mendengar perkataan dokter William membuat Fernando tersenyum tipis, ia lalu beranjak dari sofa dan berjalan mendekati Viona yang sedang berpelukan dengan dokter Louisa di hadapan Profesor Frank.     
0

"Lebih baik kalian duduk dulu, kasihan istriku kalau harus terus berdiri seperti ini. Dia kan sedang hamil saat ini," ucap Fernando pelan sambil meraih Viona ke dalam pelukannya.      

"Baik lah tuan…     

"Louisa kenapa kau masih memanggilku tuan , sebentar lagi kau akan menjadi istri Frank. Yang berarti kau akan menjadi adik iparku, sangat tidak pantas seorang adik ipar memanggil kakak iparnya dengan sebutan tuan," sahut Fernando memotong perkataan dokter Louisa.     

"Maaf k--kakak ipar," ucap dokter Louisa terbatas dengan wajah memerah karena menyebut Fernando dengan sebutan kakak ipar, dia merasa sudah menjadi bagian dari keluarga William saat ini.     

Fernando tersenyum melihat dokter Louisa sangat senang, ia lalu mengajak Viona untuk duduk di tempatnya semula sambil melirik tajam ke arah Profesor Frank yang masih berdiri di samping dokter Louisa. Professor Frank akhirnya duduk di sofa bersama dokter Louisa di samping Viona, Profesor Frank yang baru menyadari kehadiran dokter William bersama Profesor Erick nampak mengangkat satu alisnya. Ia menatap ke arah Professor Erick yang dikenal sebagai salah satu dokter obgyn terbaik di Ontario itu dengan tatapan penuh curiga.      

"Kami kemari untuk memeriksa kondisi dokter Viona dan bayinya prof," ucap dokter William tiba-tiba, ia langsung bertindak cepat takut kalau Profesor Frank akan curiga.     

"Memeriksa bayinya, kenapa tidak Viona sendiri yang pergi ke rumah sakit. Kenapa harus kalian yang datang ke tempat ini, bukankah sia-sia saja kalau kalian memeriksa kondisi bayi Viona tanpa menggunakan alat yang baik dan benar sesuai prosedur yang seharusnya dilakukan di rumah sakit?!" tanya Profesor Frank penuh curiga, ia merasa ada yang sedang disembunyikan oleh dokter William bersama kakaknya.      

"Kenapa istriku harus jauh-jauh pergi ke rumah sakit kalau di rumahku ini ada alat USG dan alat-alat lainnya," jawab Fernando dengan sombong sambil tersenyum penuh arti ke arah Profesor Frank seperti sedang mengejek adiknya yang sedang curiga itu.      

"Alat USG, di rumah, apa sebenarnya maksudmu Fernando?" tanya Profesor Frank bingung.      

"Ha ha ha… kau jangan lupa Frank aku itu siapa, aku sudah membeli sebuah alat USG untuk dibawa kerumah supaya istriku bisa melakukan pemeriksaan di rumah tanpa harus pergi ke rumah sakit. Aku khawatir kalau dia pergi ke rumah sakit ada hal-hal yang buruk yang akan menimpanya selama di perjalanan atau di rumah sakit itu sendiri," jawab Fernando sambil menatap tajam ke arah Profesor Frank dengan senyum yang mengembang.     

Mendengar perkataan Fernando membuat Profesor Frank membuka mulutnya sedikit ia tak percaya kalau kakaknya itu akan bertindak sampai sejauh itu, melihat ekspresi kaget di wajah Profesor Frank membuat Fernando nampak sangat puas ia melirik ke arah dokter William yang juga sedang tersenyum seperti dirinya. Profesor Frank tambah yakin kalau sebenarnya ada sesuatu yang disembunyikan oleh kakaknya itu, akan tetapi karena saat ini di antara mereka sedang ada Profesor Erick ia pun menahan semua rasa ingin tahunya itu karena tak mau membuat Profesor Erick berpikiran yang tidak-tidak tentang mereka.      

"Aku yakin kalian pasti membawa kabar bahagia datang ke sini," ucap Viona membuka percakapan mencoba untuk menyudahi perang dingin antara Profesor Frank dan Fernando.     

"Ah iya dokter aku hampir lupa, jadi kami baru saja kembali dari kantor catatan sipil untuk mendaftarkan pernikahan kami dan besok pagi rencananya kami akan menikah di sebuah kapal pesiar milik Frank dan aku dengan khusus meminta kepada anda untuk datang ke acara pemberkatan pernikahanku secara khusus sebagai pendampingku. Apakah anda bersedia dokter?" tanya Dokter Louisa penuh harap.     

"Apa jadi kalian sudah pergi ke kantor catatan sipil hari ini, wah selamat dokter artinya anda dan Profesor Frank sudah resmi menjadi sepasang suami istri saat ini," ucap Viona sambil mencengkram kedua tangan dokter Louisa.      

"Terima kasih dokter, saya juga senang akhirnya pernikahan kami berjalan dengan lancar. Aku kira akan sulit ternyata tidak sesulit itu prosesnya ketika dijalani," sahut dokter Louisa dengan tersipu.      

"Tapi ada belum menjawab pertanyaanku tadi dokter," ucap dokter Louisa dengan cepat.     

"Pertanyaan apa?" tanya Viona bingung.      

"Anda mau kan besok datang ke pernikahanku, menjadi pendamping wanita ku," jawab dokter Louisa penuh harap sambil menatap Viona dengan mata yang berkaca-kaca.      

Jantung Viona berdetak sangat kencang sekali ketika mendengar perkataan dokter Louisa, ia merasa ada kesempatan untuk bisa lepas dari cengkraman Fernando.     

"Tentu saja kami akan datang dokter," ucap Fernando tiba-tiba sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Viona dengan erat, seolah sedang memberitahu Viona untuk jangan macam-macam karena ia akan selalu ada disampingnya sepanjang acara nanti berlangsung.      

"Wah terima kasih kakak ipar, aku sangat senang sekali mendengarnya," pekik dokter Louisa penuh bahagia.     

Fernando menganggap telah merespon perkataan dokter Louisa, ia lalu meletakkan dagunya di pundak Viona tanpa merasa bersalah sedikitpun setelah apa yang ia lakukan selama dua hari ini kepada Viona. Fernando seolah menunjukkan kepada Profesor Frank bahwa ia dengan Viona baik-baik saja dan tidak ada masalah apapun, sementara itu Viona hanya bisa pasrah dan mengikuti akting yang sedang dimainkan oleh suaminya itu. Viona tak mau kalau dokter Louisa tahu bahwa sebenarnya Profesor Frank pernah menyukainya, ia tak mau merusak suasana hati calon pengantin yang sedang berbahagia itu.     

Karena hari sudah semakin siang Profesor Erick akhirnya minta izin untuk kembali ke pekerjaannya begitu pula dengan dokter William, ia harus mengantarkan Profesor Erick pulang karena mobilnya ada di kediaman Profesor Erick. Setelah mengantarkan kedua dokter pribadinya pulang Fernando lalu masuk kembali ke ruang tamu untuk bergabung dengan Viona bersama sang adik dan calon istrinya. Saat Fernando sudah masuk kembali ke ruang tamu sikap Viona langsung berubah, tawa riangnya pun langsung hilang tak sama seperti saat ia hanya bertiga dengan Dokter Louisa dan profesor Frank.     

Perubahan sikap Viona yang sangat drastis itu membuat Profesor Frank semakin yakin kalau sebenarnya ada yang tidak beres antara Viona dan Fernando, akan tetapi ia berusaha menahan rasa ingin tahunya itu sambil melihat lebih jauh lagi dan menunggu kesempatan yang tepat untuk bertanya baik kepada Viona atau kepada Fernando.     

"Permisi tuan, makan siang sudah siap," ucap Teddy pelan memberitahukan kepada Fernando bahwa makan siang sudah selesai disiapkan oleh para pelayan.      

"Terima kasih Teddy," jawab Fernando dengan cepat sambil berdiri dari sofa dan mengulurkan tangannya pada Viona yang duduk tak jauh darinya      

"Terima kasih,"sahut Viona lirih.     

"Dengan senang hati my love, ayo Frank ajak dokter Louisa untuk makan siang bersama. Anggap saja ini adalah makan siang keluarga kita yang pertama kali sebelum kalian resmi menikah besok," ucap Fernando mengajak sang adik dan calon istrinya untuk bergabung dengannya untuk makan siang bersama.      

Profesor Frank menganggukkan kepalanya perlahan, ia lalu bangun dari tempatnya dan mengajak dokter Louisa untuk mengikuti langkah Fernando dan Viona menuju ke meja makan. Mereka lalu makan bersama menikmati masakan yang sudah disiapkan sebelumnya oleh dua koki terbaik Fernando, di hadapan Profesor Frank dan adik iparnya Fernando terlihat sangat perhatian kepada Viona. Berulang kali ia mengambilkan beberapa makanan untuk Viona, ia bahkan menyeka bibir Viona yang terkena saus barbeque menggunakan sapu tangan dengan lembut.      

"Kalian berdua sangat mesra sekali, aku merasa iri," ucap dokter Louisa pelan sambil menyeka mulutnya menggunakan satu tangan merespon tindakan yang dilakukan oleh Fernando pada Viona.      

"Ha ha ha kau bisa saja dok,  ini adalah hal yang biasa dilakukan oleh suami istri. Besok ketika kalian sudah menikah Frank pasti akan sering melakukan apa yang aku lakukan ini, bukan begitu Frank,"  sahut Fernando sambil tersenyum tipis ke arah Professor Frank yang masih sibuk makan sendiri.      

"Entahlah kak aku merasa hanya apa yang kau lakukan ini terlalu berlebihan, biasanya ketika seorang pria sudah melakukan hal yang terlalu berlebihan seperti itu kepada wanitanya ia berarti sedang menyembunyikan sesuatu," jawab Profesor Frank menyindir Fernando.     

"Frank kau…     

"Aduhh perutku sakit," ucap Viona tiba-tiba memotong perkataan Fernando yang hampir meledak.     

"Kau kenapa babe, perutmu kenapa?" tanya Fernando panik.     

"Entahlah tiba-tiba perutku terasa kencang," jawab Viona berbohong, walau sebenarnya yang ia rasakan saat ini sudah sering ia rasakan beberapa hari terakhir.     

"Ya sudah lebih baik kau istirahat dikamar ya," sahut Fernando pelan.     

"Huum," ucap Viona lirih.     

Fernando lalu menggendong Viona ala bridal style menuju kamarnya yang ada di lantai dua, walau ia sedang perang dingin dengan Viona akan tetapi ketika mendengar Viona merasa sakit ia benar-benar khawatir.     

"Apa kita perlu memeriksa kondisi dokter Viona?" tanya dokter Louisa khawatir.     

"Tidak udah,Viona hanya perlu istirahat. Lebih baik kita pulang saja, jangan mengganggu mereka lagi. Lagipula tujuan kita sudah tersampaikan pada mereka berdua," jawab Profesor Frank datar sambil menatap tajam ke arah Fernando yang sedang membawa Viona pergi ke lantai dua, kini ia semakin yakin kalau sudah terjadi hal buruk antara Viona dan Fernando.     

"Baiklah kalau begitu, ayo kita pulang," ucap dokter Louisa pelan sambil merapikan tasnya.     

Profesor Frank mengangguk pelan tanpa bicara, ia lalu berjalan meninggalkan ruang makan menuju ke halaman depan dimana mobilnya berada bersama dokter Louisa yang terus menempel padanya.     

"Cepat atau lambat aku pasti tahu apa yang sedang kau sembunyikan dariku Fernando," ucap Professor Frank dalam hati.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.