You Are Mine, Viona : The Revenge

Sakit yang tak terlihat



Sakit yang tak terlihat

0Suara ribut-ribut yang berasal dari pintu depan membuat Viona menghentikan langkahnya menuju ke ruang pribadinya, satu suara yang paling dominan terdengar terdengar sangat jelas di telinga Viona .      
0

Saat akan melangkahkan kaki menuju ke pintu depan tiba-tiba terlihatlah beberapa orang datang dengan mendorong sebuah ranjang yang terdapat pasien diatasnya , disamping sang pasien berdiri seorang pria tampan yang menggunakan seragam polisi berteriak memanggil dokter . " Andrew " Ucap Viona lirih , bertemu Andrew di tempat kerjanya dalam posisi seperti itu membuat Viona tak berkutik .      

Viona ingin sekali berlari sejauh mungkin untuk menghindari pria yang pernah dekat dengan dirinya itu akan tetapi karena ia sedang bertugas Viona tak dapat melakukannya , dengan penuh rasa tanggung jawab Viona mendekat ke ranjang pasien itu dimana Andrew sedang mendorongnya ke arah ruang IGD ." Pasien kecelakaan " Ucap Andrew pelan pada Viona ." Baiklah , terima kasih pak saya akan membawanya ke dalam " Jawab Viona merespon perkataan Andrew sambil tersenyum tipis .     

Andrew kemudian menghentikan langkah kakinya di depan ruang operasi dimana Viona membawa korban tabrak lagi yang dibawa Andrew bersama empat orang suster yang mendampinginya , beberapa polisi yang lain pun mulai berdatangan ke rumah sakit dengan membawa seorang pria yang disinyalir sebagai tersangka tabrak lari yang berhasil diamankan polisi setelah hampir kehilangan nyawanya pasca menjadi massa yang berhasil mengejarnya setelah menabrak seorang pelajar yang sedang ditangani Viona .     

Tak lama kemudian datanglah beberapa orang sambil menangis dan memanggil nama gadis yang menjadi korban tabrak lari itu , Andrew dan beberapa anak buahnya terlihat mencoba menenangkan keluarga korban yang baru datang ." Andrew !!! " Panggil dokter Cecilia pada Andrew yang sedang sibuk di depan ruang IGD karena sedang menjaga tersangka tabrak lari yang sedang dirawat oleh dokter muda lainnya .     

" Hi Cecil " Jawab Andrew pelan sambil mengangkat satu tangannya ke udara .Dokter Cecilia dengan bersemangat berjalan menuju ke tempat Andrew berada dengan senyum mengembang di wajah cantiknya . " Ada kasus apa ? " Tanya dokter Cecilia setengah berbisik pada Andrew ." Seorang pelajar menjadi korban tabrak lagi " Jawab Andrew sambil tersenyum ." Astaga kasihan sekali , bagaimana kondisinya sekarang " Pekik dokter Cecilia kaget .     

" Dokter Viona sudah menanggapinya di dalam " Ucap Andrew pelan sambil menunjuk ruang operasi dimana Viona sedang berusaha menyelamatkan nyawa gadis remaja itu . " Oh syukurlah kalau sudah ditangani oleh dokter Viona , dia dokter terbaik di rumah sakit ini " Sahut dokter Cecilia memuji Viona .Andrew tersenyum mendengar perkataan Cecilia , ia tau kemampuan Viona memang diatas rata-rata dokter seusianya .     

Tak lama kemudian Andrew meninggalkan dokter Cecilia saat dipanggil anak buahnya ketika keluarga korban memaksa ingin bertemu dengan pelaku tabrak lari itu . Dari balik kaca dokter Cecilia bisa melihat dengan jelas bagaimana Andrew terlihat membujuk keluarga korban untuk tak terbawa emosi , sebuah senyuman tersungging di wajah dokter Cecilia melihat wibawa Andrew dihadapan semua orang     

. " Aku beruntung mengenalmu Andrew " Ucap dokter Cecilia lirih . Tak lama kemudian Andrew terlihat keluar dari ruang IGD dan berjalan pelan menuju ruang operasi dimana Viona masih belum keluar karena operasi masih berlangsung , keluarga korban yang baru melampiaskan kemarahannya pada tersangka tabrak lagi nampak sangat shock karena tersangka mengemudi dalam pengaruh alkohol .     

Mereka kemudian duduk didepan ruang operasi menanti putri tersayangnya selesai menjalani operasi dengan perasan hancur . CeklekPintu ruang operasi terbuka dari dalam dan keluarlah Viona yang masih menggunakan baju operasi berwarna hijaunya bersama beberapa orang suster .Melihat Viona keluar keluarga korban terutama sang ibu langsung berlari mendekat ke arah pintu dimana Viona berada ."     

Bagaimana kondisi Cheris putriku dok ? " " Cheris baik-baik saja kan dok ? " " Dia baru berumur lima belas tahun dok , tolong putriku dok " " Cheris bercita-cita menjadi dokter seperti anda dok , tolong selamatkan putriku dok hu hu hu " Sang ibu pasien mengajukan berbagai pertanyaan pada Viona secara bertubi-tubi sehingga membuat Viona hanya bisa tersenyum karena tak bisa berbicara .     

" Ibu tenanglah , bagaimana dokter mau menjelaskan kalau ibu brondong dengan pertanyaan sebanyak itu " Ucap Andrew pelan mencoba menenangkan sang ibu pasien setelah melihat ekspresi kebingungan di wajah Viona .Mendengar perkataan Andrew membuat Viona tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya pelan tanda berterima kasih karena sudah membantunya , Andrew hanya tersenyum merespon perbuatan Viona .     

Viona kemudian menyeka air mata sang ibu pasien dengan perlahan menggunakan tangannya secara perlahan , ia kemudian mengajak sang ibu pasien untuk duduk di sebuah kursi yang ada di depan ruang operasi ." Nama ibu siapa ? " Tanya Viona pada wanita setengah baya yang duduk dihadapannya ." Nama saya Isabel dokter " Jawab ibu pasien menyebutkan namanya perlahan .     

" Nyonya Isabel harus mengucapkan banyak terima kasih pada pak Andrew , karena jika pak Andrew tak cepat membawa Cheris kemari mungkin saya tak akan bisa berbuat apa-apa lagi saat ini " Ucap Viona sambil menunjuk ke arah Andrew ." Apa maksud anda dokter ? " Tanya nyonya Isabel bingung ." Operasi Cheris berjalan dengan baik , saat ini kita hanya tinggal menunggunya sadar dari bius " Jawab Viona pelan ." Oh Tuhan…. dokter terima kasih dokter….!!!!!" Teriak nyonya Isabel sambil memeluk Viona erat sambil berlinang air mata .     

" Saya hanya melakukan tugas saya saja nyonya " Jawab Viona singkat sambil menepuk punggung nyonya Isabel dengan perlahan .Andrew hanya tersenyum melihat pemandangan yang ada di hadapannya , rasa kagumnya pada Viona semakin bertambah . Tak lama kemudian nyonya Isabel terlihat melepaskan pelukannya pada Viona , setelah Viona berkali-kali meminta dilepaskan karena ia merasa sesak ketika dipeluk dengan erat .     

" Nyonya bisa melihat kondisi Cheris secara bergantian dan tak boleh lebih dari lima menit demi kebaikan Cheris " Pesan Viona mengulang perkataannya berkali-kali untuk mengingatkan nyonya Isabel ." Iya dok , saya akan mematuhi petunjuk dokter " Jawab nyonya Isabel pelan , ia pun bersiap berjalan masuk ke dalam ruang ICU dimana Cheris sudah dipindahkan untuk mendapat perawatan eksklusif .Saat hampir sampai ke pintu ICU tiba-tiba langkah nyonya Isabel terhenti karena mendengar suara batuk kecil Viona yang memberinya kode untuk berterima kasih pada Andrew , seketika nyonya Isabel menghentikan langkah kakinya dan langsung berjalan cepat menuju tempat Andrew berdiri .     

Dengan cepat nyonya Isabel memeluk Andrew dengan erat , sama seperti ia memeluk Viona sebelumnya . Ia mengucapkan terima kasih berkali-kali pada Andrew sehingga membuat Andrew menjadi tak enak sendiri , tak lama kemudian nyonya Isabel melepaskan pelukannya pada Andrew dan kemudian meneruskan langkahnya kembali menuju ruang ICU .     

Viona mengangguk pelan ketika nyonya Isabel melewatinya di depan ruang ICU saat akan masuk menuju tempat Cheris dirawat . " Terima kasih Vio " Ucap Andrew yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Viona ." Ini sudah menjadi kewajibanku " Jawab Viona pelan . " Bukan itu , terima kasih karena kau sudah berulang kali mengatakan pada nyonya Isabel bahwa aku yang membawa anaknya kesini " Ucap Andrew singkat .     

" Bukankah nyonya itu harus tau siapa orang yang sesungguhnya menolong putrinya ya " Sahut Viona sambil menahan tawa .Andrew terdiam tak bisa menjawab perkataan Viona lagi , ia masih merasa aneh berhadapan dan berbincang lagi dengan Viona pasca pertemuan terakhir mereka di pesta pernikahan Andrew ." Ya sudah aku permisi ya , aku harus membuat laporan " Ucap Viona pelan sambil menyeka keringat yang keluar dari keningnya .     

" Kau sakit Vio ? wajahmu pucat !! " Tanya Andrew sedikit panik ketika menyadari kondisi Viona yang tak nampak seperti biasanya ." Ini hanya efek selesai operasi saja , nanti juga membaik " Jawab Viona dengan senyum dipaksakan ." Aku permisi ya…. " Imbuh Viona berpamitan pada Andrew , ia kemudian berjalan pelan menuju ruangan pribadinya dengan masih menyeka keringat yang membasahi keningnya .     

Andrew hanya bisa terdiam melihat Viona pergi , ia ingin sekali berbicara banyak pada Viona dan menjelaskan kejadian yang sebenarnya dibalik pernikahannya dengan Lucia yang sudah dibatalkan oleh pengadilan beberapa hari lalu itu . Setelah Viona sudah tak nampak di pandangannya Andrew pun kemudian berjalan dan bergabung dengan anak buahnya di ruang IGD untuk memproses sang tersangka sesuai hukum yang berlaku .     

Tanpa Viona dan Andrew sadari , saat mereka berdiri di depan ruang ICU ada sepasang mata yang memerah menatap penuh kemarahan pada mereka berdua . Deru nafasnya pun terdengar berpacu dengan cepat karena emosi yang meledak-ledak di dadanya .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.