You Are Mine, Viona : The Revenge

Rencana jahat



Rencana jahat

0Mendengar perkataan Lucas membuat semua suara Fernando tercekat di tenggorokannya , ia kemudian langsung meraih ponselnya yang ada di dalam saku baju nya . Dengan cepat Fernando menghubungi dokter William sang dokter pribadinya yang kini ia tunjuk sebagai dokter pribadi Viona juga , walau Viona seorang dokter tetap saja ia membutuhkan dokter lain untuk menjaga kesehatannya apalagi saat sedang mengandung .     
0

" Kemana kau Will !! cepat angkat brengsek . !! " Ucap Fernando dalam hati ketika sudah dua kali mencoba menghubungi dokter William tapi belum tersambung .     

" Hallo…. Will apa yang harus aku lakukan sekarang . ? " Teriak Fernando ketika teleponnya sudah tersambung dengan dokter William .     

" Tak bisakah kau bicara dengan pelan .? " Tanya dokter William ketus .     

" Akh aku tak ada waktu untuk bicara pelan dan basa-basi denganmu saat ini , jawab saja pertanyaanku tadi Will !!! Apa yang harus aku lakukan sekarang .? " Tanya balik Fernando dengan suara yang lebih meninggi .      

" Kau rupanya sudah gila Fernando , bagaimana aku bisa menjawab pertanyaanmu kalau aku tak mengerti arah pembicaraanmu  !! " Jawab dokter William jengkel .     

Fernando tertawa lebar mendengar perkataan dokter William , ia lalu menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya pagi ini . Di tempat prakteknya dokter William tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Fernando , walau ia tahu kalau Viona akan mengalami hal ini akan tetapi melihat efek yang ditimbulkan oleh Viona yang lebih besar membuat dokter William tak berhenti tertawa .      

" Sudah puas tertawamu Will .? " Tanya Fernando jengkel .     

" Aku sepertinya harus datang ke rumah sakit di tempat istrimu bekerja , aku harus memberikan ia sepuluh jempol karena telah membuatmu seperti ini ha ha ha.. "Jawab dokter William bergurau .     

"Kau benar-benar brengsek Will , kau senang sekali melihatku menderita seperti ini ." Sahut Fernando sambil mengepalkan tangannya .     

" Ini belum apa-apa Fernando , kau akan lihat nanti ketika usia kehamilannya bertambah maka tingkah absurd nya pun akan bertambah lagi dan  disaat itulah tingkat kesabaranmu diuji. " Ucap dokter William panjang lebar .     

" Bukankah ini yang kau harapkan untuk memiliki anak darinya ." Imbuh dokter William mengingatkan Fernando.      

Fernando terdiam mendengar perkataan sahabat baiknya itu , ia tak punya kata-kata lagi selain mendengar semua nasehat yang keluar dari dokter William . Setelah berbicara di telepon hampir empat puluh lima menit Fernando akhirnya menutup panggilannya , ia kemudian berjalan mendekati meja makan kembali dimana Lucas berada .     

" Simpan semua makanan ini di dalam mobil , kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi kalau Viona  tak melihat makanan ini di dalam mobil . " Ucap Fernando pelan .     

" Baik tuan saya mengerti." Jawab Lucas sambil merapikan makanan kecil yang ia sudah letakkan di atas meja .     

" Ya sudah ayo berangkat ke kantor ." Titah Fernando pada Lucas .     

Lucas menganggukkan kepalanya pelan merespon perkataan Fernando ,ia lalu berlari ke mobil dengan membawa kantong yang sebelumnya ia keluarkan dari dalam mobil . Fernando hanya tersenyum tipis melihat anak buahnya juga direpotkan oleh Viona . Sepanjang perjalanan menuju kantor Fernando hanya diam namun tak begitu lama tiba-tiba ia tersenyum kearah kantong belanjaan yang ada di samping Lucas , ia kemudian mengambil salah satu coklat yang ada di dalamnya dan mulai memakannya dengan perlahan .      

" Ternyata enak juga makan coklat seperti ini ." Gumam Fernando lirih .      

Dari kaca spion Lucas bisa melihat dengan jelas Fernando menikmati coklat yang tadi dibeli oleh Viona , karena tak mau mengganggu acara makan sang tuan besar Lucas hanya diam dan menambah laju kendaraannya supaya cepat sampai ke kantor karenai Fernando punya beberapa meeting penting bersama klien barunya untuk proyek besarnya .     

RUMAH SAKIT GLOBAL BROSS     

Para dokter di rumah sakit Global Bross baru saja selesai melaksanakan meeting tahunan , para dokter spesialis itu nampak sedang membaca hasil kerja mereka selama satu tahun terakhir . Mereka mendapat penilaian itu dari berbagai aspek terutama dari tingkat kepuasan para pasien masing-masing .      

Viona tersenyum ketika melihat laporan tahunannya yang hampir mendapat nilai sempurna di semua kriteria , ia tak menyangka kalau para pasiennya sangat menghargai pelayanan yang ia berikan.      

" Wah...anda mendapatkan nilai sempurna dokter ." Ucap suster Tina yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Viona .     

" Heiiii suster sejak kapan kau ada disini ." Pekik Viona sambil memeluk mantan asistennya itu dengan erat.      

" Tentu saja sejak tadi aku ada disini , sekarang kan aku bersama Dokter Lila jadi kemanapun ada Dokter Lila maka disitu ada saya dokter . " Jawab suster Tina sambil tersenyum.      

" Dasar menyebalkan kalian pasti menghabiskan banyak waktu yang menyenangkan bersama ." Ucap Viona pura-pura marah .     

Suster Tina tertawa mendengar perkataan Viona Ia lalu kembali memeluk Viona dengan erat , tapi tak begitu lama kemudian suster Tina melepas pelukannya dari tubuh Viona .     

" Anda sakit dokter .? " Tanya suster Tina sambil menyentuh wajah Viona yang terlihat lebih tirus .     

" Iya saya juga baru mau bertanya seperti itu. " Imbuh dokter Lila menimpali perkataan suster Tina sang asisten.      

" Tidak ...saya baik-baik saja !! lihat saja saya masih sehat kan ." Jawab Viona sambil tersenyum.      

" Tapi anda terlihat lebih kurus dari terakhir saya melihat anda dokter ." Ucap suster Tina sambil terus menerus memandang wajah Viona yang terlihat lebih pucat .     

" Mungkin karena akhir-akhir ini pekerjaan saya agak terlalu banyak , tapi tenang saja saya baik-baik saja suster . Ya sudah ayo kita pergi ke kantin aku sudah lapar , lagipula kita sudah lama tak pergi makan bersama bukan begitu dokter Lila " Sahut Viona mengalihkan pembicaraan .     

Dokter Lila tersenyum merespon perkataan Viona , ia akhirnya menyetujui ajakan Viona untuk pergi makan siang bersama di kantin . Suster Tina nampak sangat senang ketika dokter Lila menyetujui ajakan Viona , mereka lalu jalan bersama-sama menuju ke kantin karyawan yang ada di lantai dua .      

Dari balik tembok profesor Frank mendengar semua percakapan Viona dengan suster Tina , wajahnya berubah menjadi lebih menyeramkan dari saat ia sedang marah kedua matanya pun mendadak memperlihatkan kemarahan yang begitu besar . Iya lalu berjalan meninggalkan ruang meeting menuju ruang pribadinya tanpa berbicara apapun .     

Saat sedang berjalan menuju kantin beberapa orang suster yang mengenal Viona nampak berbisik-bisik , mereka lalu berjalan dengan cepat menuju ke tempat suster Chloe berada.      

" Lho kenapa kau masih ada disini suster ? " Tanya suster Gina pada suster Chloe yang masih sibuk di meja kerjanya .     

" Aku masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum jam makan siang berakhir ." Jawab suster Chloe tanpa mengalihkan pandangan matanya dari depan komputer .     

" He he kau masih bekerja disini sementara suster Tina sedang makan bersama dengan dokter mu itu  " Ucap suster Lucia menimpali perkataan suster Gina memanas-manasi suster Chloe .     

" Suster Tina ….     

" Ya suster Tina... mantan asisten pribadi dokter Viona yang tempatnya kau gantikan ini . "  Sahut suster Lucia memotong perkataan suster Chloe .     

Suster Chloe terdiam mendengar perkataan suster Lucia , ia kemudian mengingat perkataan terakhir Fernando ketika ia mendapat status karyawan tetap nya. Fernando meminta suster Chloe untuk tetap setia pada Viona apapun yang terjadi , karena jika ia menghianati Viona maka seluruh keluarganya akan mendapatkan balasan dari Fernando . Mengingat hal itu membuat suster Chloe bergidik ngeri , ia tahu pria seperti apa Fernando Grey Willan itu .     

" Sudahlah biarkan saja , lagi pula siapa saja kan bisa makan bersama dokter Viona secara kita semua tahu siapa dokter Viona bukan . Lalu kenapa kalian harus mempermasalahkan itu.  ? " Tanya suster Chloe sambil menatap tajam ke arah suster Lucia yang sejak tadi memanasinya itu .     

Deg      

Suster Lucia terdiam mendengar perkataan suster Chloe ,ia tak menyangka kalau suster yang terlihat bodoh itu bisa berbicara sesarkas itu kepadanya . Tanpa banyak bicara suster Lucia kemudian meninggalkan meja kerja suster Chloe seorang diri meninggalkan suster Gina dan suster Britney.      

Sepeninggal suster Lucia tak lama kemudian suster Gina dan suster Britney pun akhirnya meninggalkan meja kerja suster Chloe , mereka berdua merasa ikut bersalah karena telah ikut memanas-manasi suster Chloe .     

" Kalian harus memilih ada disisi orang yang tepat saat ini suster , karena kalian tak tahu seberapa mengerikannya suami dari dokter Viona itu ."  Ucap suster Chloe tersenyum tipis memandang kepergian suster Gina dan suster Britney .     

Suster Chloe pun kembali melanjutkan pekerjaannya , karena tak mau membuat dokter Viona kecewa . Ia rela menunda acara makan siangnya lebih lama agar pekerjaannya cepat selesai .     

Di ruang kerjanya profesor Frank nampak marah dengan menghancurkan beberapa barang yang ada di atas meja kerjanya , ia sudah dapat menduga kalau Viona saat ini sedang hamil . Walaupun Viona belum mengatakan apa-apa tapi melihat ciri-ciri fisiknya ia sudah dapat menduga kalau Viona sedang mengandung . Profesor Frank semakin marah dan benci pada kakak kandungnya itu yang sudah berani membuat wanita yang ia cintai hamil , profesor Frank yang selama ini memikirkan cara untuk memisahkan Fernando dari viona semakin kesal karena kehamilan Viona .     

" Anak itu tak akan bisa lahir selama aku masih hidup , lihat saja apa yang akan aku lakukan Fernando !!! " Ucap profesor Frank lirih dengan kedua mata yang memerah .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.