You Are Mine, Viona : The Revenge

Cemburu Buta



Cemburu Buta

0Dokter Louisa yang sudah menanti kedatangan profesor Frank sejak tadi nampak berdebar-debar ketika melihat Profesor Frank berjalan menuju ruangannya, ia bersembunyi di balik dinding yang ada di dekat lorong yang menghubungkan ruangan pribadi Profesor Frank dengan ruangan dokter William. Pada awalnya dokter Louisa ingin berbicara secara langsung, akan tetapi ia tak berani sampai akhirnya ia hanya menunggu di tempatnya berdiri.     
0

"No....aku tak boleh masuk ke dalam, aku sudah memutuskan untuk menjaga jarak dengannya." Ucap dokter Louisa tiba-tiba sambil membuka kedua matanya, keringat dingin mengucur dari keningnya setelah membayangkan ia masuk ke dalam ruangan Profesor Frank.     

Tak lama kemudian dokter Louisa pun berlari meninggalkan ruangan Profesor Frank yang pintunya masih terbuka, nafasnya terlihat naik-turun pasca tersadar dari lamunannya beberapa saat yang lalu. Dimana ia membayangkan sedang berjalan masuk ke dalam ruangan Profesor Frank seperti biasanya ketika masih menjalin hubungan dengannya.      

Ketika menyadari kalau dirinya sudah jauh dari ruangan Profesor Frank dokter Louisa pun menghentikan larinya,  ia lalu mencoba berjalan dengan normal supaya tak ada orang yang curiga kepadanya. Dokter Louisa lalu kembali ke ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya, karena jam kerjanya masih ada satu jam lagi sebelum pulang.     

Para dokter dan staf lainnya yang masuk pagi akhirnya bersiap-siap untuk pulang karena jam kerja mereka sudah selesai, begitupun dokter Louisa yang berjalan menuju ke ruang gantinya bersama suster dan suster lainnya. Saat sedang berganti pakaian di ruang ganti ia mendengar percakapan beberapa orang suster yang menyebut-nyebut nama dokter Cecilia, karena penasaran dokter duduk lebih lama di ruang ganti untuk mendengarkan pembicaraan para suster di lorong yang ada di sebelahnya.     

"Jadi benar kalau dokter Cecilia itu menikah dengan mantan suamimu suster?"      

"Awalnya aku tidak percaya akan tetapi setelah aku melihat foto pernikahan mereka di Instagram aku yakin kalau pria yang menjadi suami dokter Cecilia adalah mantan suamiku yang masih sangat aku cintai….     

Brak      

Bunyi sepatu dokter Louisa yang jatuh ke lantai karena tersenggol oleh tangan dokter Louisa secara tidak sengaja, dia terlalu fokus mencoba mendengarkan pembicaraan para suster.      

"Aduh bodoh sekali aku." Ucap dokter Louisa dalam hati sambil meraih sepatunya yang jatuh, ia lalu berlari dengan cepat keluar dari ruang ganti tanpa menggunakan alas kaki karena takut diketahui oleh para suster yang sedang ia dengarkan pembicaraannya itu.     

Tak lama setelah dokter Louisa berlari keluar dari ruang ganti beberapa orang suster langsung berjalan menuju ke tempat dokter Louisa berada, akan tetapi karena dokter Louisa sudah pergi mereka akhirnya tak menemukan siapapun di tempat itu.     

"Apa ada orang di sebelah?" Tanya suster Gina pada suster Kristen dan suster Britney yang baru saja mengecek lorong di belakang mereka yang merupakan lorong loker para dokter.     

"No aku tidak melihat siapapun." Jawab suster Kristen dengan cepat.      

"Ya sudahlah biarkan saja, mungkin tadi hanya suara benda jatuh saja. Lebih baik kita pergi ke bar aku ingin minum, kepalaku rasanya berat sekali." Ucap suster Lucia pelan sambil menghapus air mata yang jatuh di wajahnya.      

"Kalau kepalamu sakit seharusnya kau tak minum suster." Sahut suster Gina dengan cepat merespon perkataan suster Lucia.      

"Bukan benar-benar sakit, aku hanya ingin menghilangkan rasa sakit hatiku saja. Mengetahui mantan suamiku menikah dengan wanita lain yang aku kenal membuatku benar-benar sangat hancur, saat ini jadi aku butuh minum untuk menghilangkannya." Isak suster Lucia pelan, hatinya terasa hancur ketika mengetahui kalau Andrew sudah menikah dengan dokter Cecilia.      

Ketiga orang suster itu pun mengangguk pelan merespon perkataan suster Lucia, mereka lalu pergi bersama menuju ke bar sesuai permintaan suster Lucia. Sejak mereka berempat masuk ke rumah sakit Global Bros mereka menjadi dekat satu sama lain, kecuali suster Chloe yang mulai menjauh dari mereka pasca ditunjuk sebagai asisten pribadi Viona beberapa saat yang lalu sebelum ia berhenti bekerja.      

Dokter Louisa berlari sampai ke ujung jalan dengan kaki telanjang, ia takut kalau tindakannya tadi diketahui oleh para suster yang sedang membicarakan dokter Cecilia.      

Tinnnn     

Suara klakson mobil dari arah belakang mengagetkan dokter Cecilia yang masih berdiri sambil memegang sepatunya di pinggir jalan.     

"Apa yang kau lakukan dokter.?" Tanya Dokter Robert pelan sambil menurunkan kaca jendela mobilnya.     

"Menurutmu aku sedang apa, tentu saja menunggu bis." Jawab dokter Louisa dengan ketus.      

Mendengar perkataan dokter Louisa membuat dokter Robert tersenyum, ia lalu keluar dari mobilnya dan berjalan mendekati dokter Louisa yang masih tak menyadari kalau ia masih memegang kedua sepatu hak tinggi nya.      

"Kalau kau memang menunggu bis seharusnya kau berdiri di halte sana bukan disini, lalu untuk apa kau memegangi sepatumu ini dan membiarkan kakimu telanjang seperti itu." Bisik dokter Robert pelan sambil memegang pipi dokter Louisa dengan gemas.      

"Oh my God…." Jerit Dokter Louisa dengan suara keras begitu menyadari kalau dirinya tak memakai sepatu, dengan wajah yang memerah dokter Louisa akhirnya mengenakan sepatunya di hadapan dokter Robert yang sedang berdiri menatapnya tanpa berkedip.      

"Benar-benar perempuan aneh, ya sudah ayo pulang diluar udaranya dingin. Aku yakin kakimu sedang kebas saat ini." Ucap dokter Robert pelan sambil menarik tangan dokter Louisa menuju ke mobilnya.      

"Aku bisa pulang sendiri dokter….     

"Rumah kita searah dokter jadi anda tidak perlu sungkan." Ucap dokter Robert kembali memotong perkataan dokter Louisa.     

Dokter Louisa akhirnya pasrah ketika dipaksa masuk ke dalam mobil Honda Civic milik dokter Robert, tak lama kemudian dokter Robert pun masuk ke dalam mobilnya ia lalu menginjak gas mobilnya dan dengan cepat melaju meninggalkan area rumah sakit Global awal Bros menuju ke apartemen mereka.      

Tanpa dokter Louisa dan dokter Robert sadari di belakang mereka ada Profesor Frank yang mengikuti laju mobil mereka dengan menggunakan mobil lain tidak menggunakan mobil sport biasanya yang dipakai oleh Profesor Frank, Profesor Frank masih sangat penasaran dengan hubungan keduanya. Pasalnya ia baru saja menerima laporan dari anak buahnya bahwasanya tadi pagi dokter Louisa datang ke rumah sakit bersama dengan dokter Robert, mendengar hal itu membuatnya kesal. Padahal sebenarnya ia ingin pergi ke istana Fernando pada awalnya akan tetapi saat melihat dokter Louisa masuk ke dalam mobil dokter Robert ia mengubah rencananya.     

"Kalau kau mencurangi aku sebelum semuanya berakhir maka kau akan kubuat menyesal Louisa." Ucap Profesor Frank dingin di dalam mobilnya, sepasang mata indahnya tak lepas dari mobil Civic milik dokter Robert yang ada di depannya.     

Setelah mengendarai mobil selama hampir tiga puluh menit mobil Jeep Wrangler Rubicon warna putih milik Profesor Frank akhirnya berhenti di sebuah komplek apartemen yang asri, ia tak bisa memilih menunggu diluar karena tak mau membuat dokter Robert dan dokter Louisa curiga.      

"Jadi kau benar-benar sudah menghianati aku Lou!!" Pekik profesor Frank penuh emosi saat melihat dokter Louisa keluar dari mobil dokter Robert dengan tersenyum lebar.     

Tangannya gemetaran menahan emosi ketika melihat dokter Louisa tertawa lebar ada dokter Robert, ada rasa aneh yang bergolak di dalam dirinya ketika melihat apa yang dilakukan dokter Louisa.     

"Kenapa aku jadi begini...sadar Frank dia hanya budak seks yang kau buang!!jangan pikirkan dia, dia hanya sampah Frank...masih banyak wanita diluar sana yang menunggumu." Ucap profesor Frank terbata-bata, kedua matanya memerah bahkan otot di kening nya pun terlihat yang menandakan kalau ia benar-benar sangat marah saat ini.     

Karena merasa tak nyaman dengan dirinya sendiri profesor Frank kemudian memutar setirnya ke arah jalan raya meninggalkan komplek apartemen cantik yang baru saja ia datangi itu. Ia menambah kecepatan mobil Jeep Wrangler Rubicon miliknya menuju ke club miliknya, saat sedang banyak pikiran atau sedang emosi ia selalu pergi ke club mahalnya untuk mencari wanita wanita seksi yang baru bekerja di klubnya untuk melayani nafsunya. Saat sudah hampir sampai tiba-tiba ia menginjak dengan keras rem mobilnya sehingga membuat mobilnya selip dan menimbulkan suara yang cukup keras.      

Dug     

Dug     

Dug     

"Arrgghhh fuck fuck fuckkk….."     

"Brengsek kau Louisa!!"     

"Kau benar-benar membuatku marah kali ini Louisa.!!" Teriak profesor Frank menggila sambil memeluk setirnya berulang kali, semakin ia mencoba melupakan dokter Louisa semakin kuat pula memori tentang dokter Louisa di kepalanya.     

Karena tak bisa menahan rasa amarahnya profesor Frank memutar kemudinya menuju ke arah berlawanan, ia kembali memacu mobilnya menikah ke De' Lavenue apartemen tempat dimana ia melihat dokter Louisa dan dokter Robert turun dari mobil sebelumnya.     

"Hallo bos.." Ucap seorang pria dengan suara lantang di ujung telepon menjawab panggilan profesor Frank.     

"Cari tau kamar nomor berapa Louisa Wong tinggal di De' Lavenue apartemen, waktumu hanya sepuluh menit untuk mencari tahu Jack." Sahut Profesor Frank dengan suara meninggi.     

"Baik bos, siap laksanakan." Jawab Jack sang ahli IT, salah satu anak buah kepercayaan profesor Frank.      

Profesor Frank kemudian menutup sambungan teleponnya, sebuah senyuman tersungging di wajahnya.     

"Akan kubuat kau menyesal Louisa sudah berani mengkhianati ku Louisa." Ucap profesor Frank dengan suara bergetar menahan amarah.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.