You Are Mine, Viona : The Revenge

Berkenalan



Berkenalan

0Suasana di panti asuhan kasih mendadak ramai karena kedatangan Fernando dan para bodyguard-nya yang diundang oleh Adam, Adam yang tak mengetahui bahwa Fernando adalah suami Viona terlihat sangat ramah sekali kepada pria yang merupakan pemilik rumah sakit di mana ia mengambil obat obatan kemarin untuk stok obat di klinik yang ia pimpin di desa Elora.      
0

Adam mempersilahkan Fernando menggunakan kamar mandinya untuk mandi menggunakan air hangat dan berganti pakaian, beberapa orang bodyguard nampak menghentikan mobilnya di halaman panti asuhan. Mereka lalu mengambil pakaian ganti Fernando dan untuk mereka sendiri yang memang selalu tersedia di dalam mobil untuk berjaga-jaga jika ada dalam keadaan darurat seperti ini.     

Ibu Debora yang ramah mempersilahkan para pria itu untuk menunggu di ruang tamu, ibu Agnes mengajak beberapa anak asuh yang sudah cukup dewasa untuk menyiapkan minuman hangat untuk para tamunya. Sementara itu Viona yang sudah selesai mandi masih mengunci dirinya di dalam kamar yang ada di lantai dua, suasana hatinya sangat kacau.     

"Ternyata melihatmu lagi setelah sekian lama masih terasa sakit Fernando," ucap Viona dalam hati sambil memejamkan kedua matanya dan bersandar di balik pintu, Viona terduduk di pintu dengan wajah yang sudah basah dengan air mata yang menganak sungai.     

Semangat itu di lantai satu hampir semua orang sudah selesai mandi dan berganti pakaian termasuk Fernando yang kini duduk bersama Adam diruang tamu.     

"Ternyata panti asuhan tempat anda tinggal sangat nyaman dokter," ucap Fernando pelan sambil menikmati segelas teh hangat yang baru saja diantar oleh ibu Agnes dan ketiga adik asuh Viona yang sudah berumur 15 tahun.      

"sangat nyaman tuan, saya sampai tak berniat untuk meninggalkan panti asuhan ini sampai kapanpun," jawab Adam sambil tersenyum dan merangkul ibu Debora dengan penuh kasih.     

"Walaupun kau sudah menikah nanti juga akan tetap tinggal ditempat ini dokter?" tanya Fernando pelan sambil melihat sekeliling mencoba mencari foto Viona yang terpasang di ruang tamu.     

"Iya tuan, itu sudah saya niatkan sejak dulu. Saya tak mau meninggalkan ibu dan adik-adik saya di tempat ini, karena saya punya tanggung jawab penuh kepada mereka," jawab Adam penuh keyakinan.      

"Anda luar biasa dok," puji Fernando dengan tulus.     

"Anda yang luar biasa tuan, oh iya ibu beliau ini adalah tuan Fernando Grey Willan seorang pengusaha muda dari kota. Beliau juga pemilik rumah sakit tempatku mengambil obat obatan kemarin bu, rumah sakit Global bros dengan senang hati menerima permintaanku untuk menjadi penyuplai obat di klinik di saat rumah sakit lainnya menolak," ucap Adam memperkenalkan Fernando kepada ibu Debora yang sejak tadi duduk di samping Adam tanpa berbicara apapun, ibu Debora melihat ke arah Fernando dengan tatapan penuh arti dan senyuman ramah.     

"Anda orang yang luar biasa tuan Willan," sahut ibu Debora sambil tersenyum.      

"Itu sudah menjadi salah satu tugas rumah sakit kami untuk membantu para dokter hebat seperti dokter Adam, yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk melayani masyarakat di daerah terpencil seperti ini nyonya Debora," jawab Fernando ramah.     

Ibu Debora tersenyum mendengar perkataan Fernando, ia lalu memerintahkan si kembar Jonas dan Julia untuk memanggil Viona turun supaya bergabung dengan mereka.     

"Anji," ucap Fernando tanpa sadar merespon perkataan ibu Debora.     

"Itu tuan,  gadis yang tadi sempat anda lihat tadi itu di acara pesta. Dia adalah salah satu anak panti juga yang sudah tinggal cukup lama di panti ini dan belum mau meninggalkan panti asuhan walaupun dia sudah bekerja," sahut Adam respon perkataan Fernando.      

"Sudah bekerja?" tanya Justin tanpa sadar, ia yang sejak tadi berdiri di belakang Fernando hanya menjadi pendengar yang baik antara sang tuan dengan para penghuni panti asuhan kasih namun saat ada membahas Viona ia kelepasan bertanya.      

"Iya dia bekerja di salah satu toko cake yang tak jauh dari panti asuhan sebagai asisten koki pembuat cake, walaupun dia hanya seorang asisten koki tapi cake buatannya sungguh sangat enak," jawab Adam mencoba untuk menjelaskan tentang Viona.     

Justin tampak menganggukan kepalanya perlahan mendengar perkataan Adam, ia lalu melirik ke arah haryry yang berdiri di sampingnya. Sementara itu Fernando terlihat sedih saat mendengar perkataan Adam yang memberitahukan bahwa Viona bekerja di sebuah toko cake sebagai asisten koki, hatinya terasa sakit mendengar kenyataan bahwa sang istri tercinta harus bekerja di tempat seperti itu untuk melanjutkan mencari uang.     

Tak lama kemudian terjadi perbincangan yang cukup serius antara Adam dan Fernando, Fernando menawarkan Adam untuk bekerja dirumah sakit Global Bros sebagai salah satu dokter di sana. Akan tetapi Adam dengan cepat menolak tawaran mengirimkan dari Fernando, ia mengatakan bahwa dirinyalah satu-satunya dokter di rumah sakit Global Bros. Ia tak tega meninggalkan klinik itu untuk bekerja di rumah sakit yang lebih besar.     

"Kenapa kau menolaknya Adam? ini adalah salah satu kesempatan besar untuk melebarkan sayapmu di dunia medis nak," ucap ibu Debora pelan sambil menepuk pundak Adam.     

"Adam kan sudah sering menjelaskan kepada ibu, Adam tidak akan meninggalkan ibu sampai kapan pun. Adam akan terus ada di samping ibu dan menjaga ibu beserta adik-adik, jadi Adam tak mungkin meninggalkan tempat ini lagi pula di desa ini cukup tenang dan nyaman. Adam sangat menyukai suasana desa ini ibu,"  jawab Adam lembut dengan mata berkaca-kaca sambil menatap ibu Debora penuh cinta.     

Fernando terdiam mendengar perkataan dokter Adam, ia merasa dejavu saat mendengar perkataan dokter yang baru ia kenal itu. Sang istri Viona dulu juga sangat mengkhawatirkan adik-adik pantinya walaupun mereka sudah berbuat jahat kepadanya, Fernando akhirnya paham dari mana Viona bisa mendapatkan sisi baik dan lembut seperti itu rupanya ibu panti merekalah yang mengajarkan tentang kasih sayang kepada sesama saudara yang ada di pantai. Mengingat hal itu membuat Fernando tersenyum, ia merasa benar-benar beruntung bisa mengenal Viona yang dibesarkan dengan baik di panti asuhan.      

Saat sedang berbincang-bincang membicarakan hal-hal yang menyenangkan dan seru tentang desa Elora, tiba-tiba perhatian Fernando teralihkan saat melihat Viona berjalan menuruni tangga bersama dua anak kecil yang tadi diperintahkan oleh ibu Debora untuk memanggilnya. Jantung Fernando kembali berdetak dengan cepat melihat Viona ada di depan matanya, kedua matanya berkaca-kaca saat melihat sang istri yang ia cari selama 10 bulan terakhir ini ada di hadapannya.     

"Anji sini sayang, ibu perkenalkan. Ini tuan Fernando, beliau adalah pemilik rumah sakit tempat kakakmu kemarin mengambil obat-obatan untuk stok di kliniknya," ucap ibu Debora lembut sambil menarik tangan Viona agar lebih mendekat ke arahnya dimana Fernando berdiri disamping ibu Debora menatap tanpa berkedip pada Viona.     

"Fernando…" ucap Fernando dengan suara parau mengulurkan tangannya ke arah Viona, tangannya terlihat gemetaran saat terulur ke arah Viona.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.