You Are Mine, Viona : The Revenge

Kebahagiaan Sahabat



Kebahagiaan Sahabat

0Sesampainya di apartemen Fernando langsung masuk ke dalam kamarnya dan langsung mandi untuk menyegarkan diri meninggalkan kedua sahabatnya yang masih tak mengerti dengan arah pembicaraan Fernando tadi di lift, profesor William berjalan pelan menuju pantry untuk mengambil minuman untuk dirinya dan porfesor Dexter yang sedang duduk di kursi pijat milik Fernando yang sangat nyaman. Karena sudah sangat dekat dengan Fernando mereka tak pernah sungkan jika ada di apartemen sahabatnya itu, jadi mereka bebas untuk melakukan apapun.     
0

Lima belas menit kemudian Fernando sudah keluar dari kamarnya, rambutnya yang masih basah ia biarkan begitu saja. Walau AC di dalam apartemennya sangat dingin tapi sepertinya itu tak berpengaruh pada Fernando, ia memilih betelanjang dada dan hanya menggunakan celana jogger saja sehingga deretan otot perut dan otot dadanya yang indah terekspos.     

"Fuck…kenapa kau seperti itu brengsek!!!mana pakaianmu!!" hardik profesor William kaget melihat Fernando yang berjalan menuju ke ruang tamu sambil membawa sebuah botol wine ditangan kirinya.     

"Aku kepanasan Will," sahut Fernando singkat membela diri.     

"Panas kau bilang!!ini ac di apartemenmu sangat dingin brengsek," pekik profesor Dexter dengan nada meninggi.     

Fernando hanya mengangkat bahunya ke atas merespon perkataan profesor Dexter, ia lalu menuangkan wine mahalnya ke gelas profesor Dexter dan ke gelas profesor William dan terakhir menuang ke gelasnya sendiri tanpa merasa bersalah. Ia lalu meraih gelas cantiknya yang sudah berisi wine dan menikmatinya dengan cepat sambil tersenyum, Fernando mengingat kejadian hari ini dimana ia bertemu dengan Viona dan akhirnya bisa duduk disamping Viona walau tak berbicara apa-apa.     

Profesor Dexter dan profesor William mengangkat satu alisnya keatas ketika melihat apa yang dilakukan oleh Fernando, mereka berdua saling pandang beberapa saat setelah melihat tingkah aneh Fernando yang tak seperti bisanya.     

"Apa kau benar-benar sudah gila Fernando?" tanya profesor William tanpa rasa takut.     

"Yes, I am," jawab Fernando singkat.     

"Kau benar-benar sudah sakit jiwa Fernando, lebih baik kau ikut kami ke psikiater saat ini sepertinya salah satu kenalanku masih bekerja jam segini," sahut profesor Dexter dengan cepat.     

"Kalian bisa bebas mengajaku kemana saja tapi aku jamin semua dokter jiwa di dunia ini tak ada yang bisa mengobati kegilaanku kali ini ha ha ha,"ucap Fernando sambil tertawa lebar.     

"Si brengsek ini benar-benar sudah tidak waras, kau kenapa Fernando jangan membuatku takut!!" hardik profesor William jengkel, ia benar-beanr takut kalau Fernando gila.     

Alih-alih menjawab perkataan profesor William yang terdengar khawatir Fernando justru tertawa terbahak-bahak, ia lalu meletakkan gelasnya ke atas meja dan berjalan pelan mendekati profesor William kemudian memeluk sahabatnya itu dengan erat. Melihat sikap Fernando yang sangat tak biasa membuat profesor Dexter mulai khawatir, ia meletakkan gelasnya dan mendekati Fernando lalu meraih tangan Fernando yang sedang melihar ditubuh profesor William untuk mengecek nadi Fernando.     

"Bagaimana Dexter apa detak nadiku menunjukkan kalau aku tak waras?" tanya Fernando pelan sambil melepaskan tubuh profesor William.     

 "Kau ini kenapa Fernando, jangan begini brengsek!!kau membuatku takut," jawab profesor Dexter jujur, ia merasa tak ada yang aneh dengan nadi Fernando.     

"Dengarkan aku baik-baik, aku tak akan mengatakan ini untuk kedua kalinya ," ucap Fernando pelan sambil menyentuh pundak kedua sahabatnya yang sedang menatapnya penuh khawatir.     

Profesor Dexter dan profesor William menaggukkan kepalanya perlahan secara kompak, melihat itu membuat Fernando tersenyum geli. Ia lalu menarik nafas panjang lalu menghembusakannya perlahan sambil memejamkan matanya sambil mengangkat wajahnya menatap lampu gantung indah yang ada diruang tamunya.     

"Aku menemukan istriku, aku menemukan Viona," ucap Fernando pelan sambil tersenyum.     

"What…     

"Apa kau bilang apa Fernando?!" tanya profesor Dexter memotong perkataan profesor William.     

"Kalian ini ya, tapi tak apalah karena ini adalah hari bahagiaku maka aku tak keberatan membaginya dengan kalian kabar bahagia ini. Aku hari ini menemukan Viona, bertemu, berbicara dan duduk bersebelahan dengannya," jawab Fernando dengan cepat.     

Grepp     

Profesor Dexter meraih tangan Fernando dengan cepat dan menariknya duduk di sofa, ia memaksa Fernando untuk duduk dengan tegak. Tak lama kemudian profesor Dexter kembali melakukan pemeriksaan lebih detail pada Fernando , ia merasa bahwa sahabatnya itu benar-benar sudah tak waras saat ini.     

"Aku tak gila Dexter, aku serius. Aku bertemu dengan Viona hari ini disebuah desa indah yang jaraknya hanya lima jam dari Ottawa," ucap Fernando kembali sambil mencengram tangan profesor Dexter yang baru saja menyentuh keningnya.     

"Coba cerita dari awal Fernando, apa yang sebenarnya terjadi padamu hari ini," pinta profesor William pelan, ia merasa apa yang dikatakan oleh Fernando adalah sebuah kejujuran. Entah mengapa ia yakin kalau sahabatnya itu tidak sedang halusinasi seperti sepuluh bulan lalu sewaktu Viona menghilang.     

Fernando kemudian berbicara panjang lebar menceritakan apa yang sudah ia lakukan hari ini di desa Elora, profesor Dexter dan profesoer William pada awalnya tak percaya namun Fernando kemudian menunjukkan foto dirinya dan Viona yang sedang duduk dimeja makan. Rupanya tadi saat mereka makan salah satu anak  buah Fernando mengambil foto mereka secara diam-diam atas perintahnya, melihat foto yang ditunjukkan oleh Fernando membuat profesor William dan profesor Dexter membelalakkan kedua matanya karena wanita yang sedang duduk disamping Fernando adalah benar-benar Viona.     

"Walau rambutnya sudah dipotong aku masih dapat mengenali dengan baik, ini benar-benar dokter Viona," ucap profesor William pelan.     

"Dia nampak jauh lebih muda dan cantik dari terakhir aku melihatnya di…     

Plakk     

Fernando melayangkan tangannya ke kepala profesor Dexter dengan cepat saat sahabatnya itu memuji istrinya didepan matanya.     

"Sakitt brengsek…     

"Salahmu!!!beraninya kau memuji istriku seperti itu, dia milikku Dexter jangan macam-macam kau!!" sahut Fernando dingin sambil menatap tajam kea rah profesor Dexter yang masih memegangi kepalanya yang baru saja dipukul oleh Fernando.     

Profesor William tersenyum melihat sifat posesif Fernando kembali lagi, sudah lama sekali rasanya ia tak melihat Fernando yang seperti saat ini.     

"Lalu apa rencanamu selanjutnya?" tanya profesor William pelan, ia ikut bahagia atas apa yang terjadi pada Fernando.     

"Aku akan berjuang kembali untuk mendapatkan cintanya kembali Will," jawab Fernando penuh keyakinan, kedua matanya memancarkan semangat yang menggebu-gebu.     

"Caranya?" tanya profesor Dexter ikut bicara.     

"Akan kulakukan segala cara untuk membuatnya kembali mencintaiku, aku tak akan mungkin melepasnya. Dia adalah millikku dari dulu dan seterusnya, jadi akan kulakuan apapun untuk membuatnya mau menerimaku lagi bagaimanapun caranya," jawab Fernando pelan sambil tersenyum.     

Profesor William bangun dari sofanya dan mendekati Fernando lalu menyentuh pundak sahabatnya itu dengan perlahan.     

"Berjuanglah, dapatkan cintamu kembali. Bawa pulang istrimu, tapi ingat Fernando apa yang sudah kau lakukan dimasa lalu aku harap itu akan jadi pelajaran yang berharga untukmu dan kau tak akan mengulanginya lagi. Mempertahan cinta seorang wanita jauh lebih sulit daripada saat kau meraihnya Fernando, ingat itu," ucap profesor William sambil meremas pundak Fernando.     

"Aku tau Will, terima kasih sudah mengingatkanku kembali. Aku tak akan mungkin melakukan kesalahan yang sama, kehilangannya selama sepuluh bulan benar-benar menyadarkanku bahwa aku tak bisa hidup tanpanya. Dia adalah jiwaku," sahut Fernando pelan.     

Profesor William tersenyum mendengar perkataan sahabatnya itu, ia lalu memeluk Fernando kembali sebagai ungkapan kalau ia ikut berbahagia atas kebahagiaan Fernando. Melihat profesor William memeluk Fernando membuat profesor Dexter tersenyum, ia lalu bangun dari sofanya dan ikut memeluk Fernando.  Fernando mengucapkan banyak terima kasih pada kedua sahabatnya itu karena selama ini masih setia ada disampingnya.     

"Aku akan membawamu pulang kembali sayang, you are mine Viona…     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.