You Are Mine, Viona : The Revenge

love is understanding



love is understanding

0Mendengar perintah Fernando sang supir langsung memutar kendali setirnya menuju ke jalan raya lagi , beberapa anak buah Fernando langsung membuka jalan di depan mobil sang tuan besar .      
0

Di dalam mobil Fernando mencoba tak panik walau sebenarnya dalam hatinya terasa ingin meledak , ia berusaha menyadarkan Viona dengan memanggil nama sang calon istri berulang-ulang walau tak mendapatkan respon .     

" Berapa lama lagi Justin ? " tanya Fernando dingin.      

" Di pertigaan depan kita sudah sampai tuan , saya juga sudah menelpon para petugas medis disana " jawab Justin mencoba menjelaskan .     

"Ok …. hati-hati jalan licin " ucap Fernando cepat .     

Sang supir menganggukan kepalanya pelan lalu menambah sedikit kecepatan mobilnya ketika jalanan sudah tak terlalu licin , saat berbelok di pertigaan yang disebutkan oleh Justin tak lama kemudian mobil mereka sampai dirumah sakit .     

Beberapa orang dokter nampak sudah bersiap menanti kedatangan Fernando di lobby bahkan ranjang dorong untuk pasien pun sudah tersedia , saat mobil berhenti di depan lobby dengan perlahan Fernando mengeluarkan tubuh Viona ia langsung menidurkan Viona diatas ranjang .Para dokter langsung mendorong ranjang itu menuju ruang IGD , beberapa suster langsung memasangkan selang oksigen dan jarum infus ke tangan Viona . Dari balik pintu Fernando hanya bisa menatap ke arah dalam dimana Viona sedang ditangani karena ia tak diperbolehkan masuk .     

Setelah hampir tiga puluh menit akhirnya dokter yang menangani Viona keluar dari ruangan yang sontak langsung disambut oleh Fernando yang memang sudah menanti dengan sejuta pertanyaan di otaknya .     

" Bagaimana istriku akh maksudnya calon istri ku dok ? " tanya Fernando panik .     

" Calon istri anda baik-baik saja tuan , ia sudah tenang dan kondisinya pun sudah stabil " jawab sang dokter sambil tersenyum .     

" Lalu kenapa tiba-tiba ia pingsan di dalam mobil , kami sedang mempersiapkan pernikahan kami dok !!! " ucap Fernando yang tak puas dengan jawaban sang dokter dan sengaja menekankan kata persiapan pernikahan .     

Sang dokter yang sudah tau arah pembicaraan Fernando hanya tersenyum ia kemudian mengajak Fernando untuk duduk di sebuah kursi yang ada di depan ruang IGD dimana Viona dirawat .     

" Apakah kalian sudah makan ? " tanya sang dokter sambil tersenyum .     

" Kami justru baru akan makan tapi dia malah pingsan " jawab Fernando jujur .     

" Calon istri anda bukankah seorang dokter ya tapi kenapa dia ceroboh sekali !! " ceketuk sang dokter mencoba melucu.      

Deg     

Jantung Fernando berdetak kencang ia merasa emosi ketika mendengar ada orang yang menjelekkan Viona , dengan cepat Fernando meraih kerah baju yang dipakai sang dokter dan bersiap melayangkan pukulan ke wajah sang dokter kalau tidak ditahan oleh Justin yang kebetulan berdiri dibelakang Fernando .     

" Jaga ucapanmu !!! dia calon istriku … calon istri Fernando Grey Willan beraninya kau menjelekkan dia didepan mataku hah !! " hardik Fernando dengan nada tinggi .     

" Seharusnya anda berterima kasih pada saya tuan bukannya marah " jawab sang dokter dengan tersenyum .     

" Lepaskan tanganku Justin !!! Dokter ini sudah bosan hidup rupanya !!! " ucap Fernando sambil mencoba melepaskan diri dari kungkungan Justin yang memegang kedua tangannya dengan erat .     

" Tuan dengarkan dulu penjelasan dari dokter tuan … " teriak Justin mencoba menyadarkan Fernando .     

Mendengar teriakan Justin membuat Fernando berhenti seketika ia pun langsung duduk dikursi dengan tertunduk .      

" Apa yang terjadi pada dia ? " tanya Fernando pelan .     

" Dokter Viona terkena maag akut , ini disebabkan karena kebiasaan pola makan yang buruk selama bertahun-tahun . Maag bukanlah penyakit yang dianggap enteng karena sudah banyak yang harus berurusan dengan meja bedah karena penyakit ini apalagi kalau sudah kronis dan melukai lambung " jawab dokter yang bernama Donald menjelaskan pada Fernando .     

" Maag ??? Viona terkena maag ?!! " pekik fernando tak percaya .     

Dokter Donald pun menjelaskan lebih rinci pada Fernando , ia menunjukkan hasil pemeriksaan yang sudah ia lakukan sebelumnya pada Viona . Hasil pemeriksaan langsung menunjukkan kalau lambung dokter Viona ada luka , hal itu disebabkan karena kebiasaan menunda makan .      

" Apa bisa sebahaya itu ? " tanya Fernando sambil terduduk lemas .     

" Tentu tuan , Maag kronis atau disebut juga gastritis kronis adalah gangguan pencernaan akibat dari peradangan dinding lambung yang muncul secara perlahan dan berkembang dalam jangka waktu yang lama hal ini disebabkan karena pola hidup dokter Viona yang saya dapat tebak pasti menunda-nunda waktu makan . Padahal ini sangat berbahaya karena lambung akan terus bekerja untuk menggiling makanan ada atau tidaknya makanan di dalamnya ia akan terus berkerja hal inilah yang menyebabkan lambung terluka " jawab dokter Donald sambil tersenyum .     

Fernando terdiam tanpa bisa berkata-kata lagi ,ia merasa ikut bersalah atas apa yang menimpa Viona.      

" Saya harap anda akan membantu dokter Viona mengatur pola makannya " ucap dokter Donald mencoba memberikan masukan pada Fernando .     

" Maafkan saya tadi dok , saya benar-benar emosi " cicit Fernando dengan penuh penyesalan .     

" Sudah lah tuan saya mengerti karena saya juga pernah muda " sahut dokter Donald sambil menepuk pundak Fernando .      

Dokter Donald pun pamit untuk melanjutkan pekerjaannya lainnya , ia harus memeriksa pasien lainnya .      

Fernando bangun dari kursi dan berjalan mendekati kaca dimana ia bisa melihat Viona yang sudah mulai sadar dan sedang berbincang dengan seorang suster. Ia kemudian masuk ke dalam ruang perawatan Viona dengan wajah dingin , suster yang ada disebelah Viona langsung berjalan pergi keluar memberikan waktu untuk Fernando dan Viona bicara .     

" Kau cari masalah dengan ku Vio !! " ucap Fernando menahan emosi .     

" Apa lagi salahku " tanya Viona lirih .     

" Kau seorang dokter tapi kenapa kau tak bisa menjaga kesehatanmu sendiri hah !!! dimana ilmu kedokteran yang sudah kau pelajari itu hah ? " hardik Fernando dengan penuh emosi .     

" Maaf ...maafkan aku sudah menyusahkan mu tuan " jawab Viona dengan terisak.     

" Tuan !!!! kau panggil aku tuan ? aku calon suamimu Vio !!! " bentak Fernando sambik memukul bantal yang ada didekat Viona .     

Viona terdiam mendengar perkataan Fernando ia menangis tanpa suara dengan sesekali menyeka air mata yang membasahi wajahnya . Melihat Viona menangis hati Fernando pun tersentuh , ia kemudian mengambil tissue dan membersihkan wajah Viona dari air mata .     

" Kenapa kau tak berubah dari dulu !! masih tetap cengeng " ucap Fernando dengan nada meninggi .     

" Kau jahat padaku " sahut Viona terbata-bata .     

Cup     

Fernando mencium bibir Viona dengan mesra secara tiba-tiba tanpa minta ijin pada Viona .     

" Maafkan aku honey aku hanya takut terjadi hal buruk padamu , aku sudah cukup kaget sewaktu melihatmu pingsan di mobil " ucap Fernando dengan lembut sambil membelai wajah Viona .     

" Maaf sudah merepotkan mu ...     

" Panggil aku Hubby " sahut Fernando cepat memotong perkataan Viona sehingga Viona tak bisa menyelesaikan perkataannya .     

" Do it " imbuh Fernando dengan bersemangat .     

" Tapi kita belum menikah " ucap Viona lirih dengan wajah yang berubah bak kepiting rebus yang merah .     

Fernando tersenyum melihat Viona tersipu malu , satu hal yang tak pernah berubah dari Viona yang ia suka sejak tujuh tahun yang lalu.      

" Besok pagi kita ke catatan sipil unt menikah secara administrasi negara setelah itu kita ke rumah sakit untuk mengambil darah untuk dimasukkan ke dalam cincin pernikahan kita honey , jadi kau sudah bisa memanggilku dengan sebutan Hubby " ucap Fernando dengan mata berbinar-binar .     

" tunggu besok saja kalau begitu " sahut Viona cepat .     

" Aku mau mendengarkannya sekarang !!! ayo honey ... panggil aku hubby " pinta Fernando yang sedang bertingkah seperti anak kecil .     

" Honey please ....      

" iya hubby iya ada apa !! " sahut Viona malu-malu.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.