You Are Mine, Viona : The Revenge

Janji Fernando



Janji Fernando

0Mendengar perkataan Viona membuat Fernando terdiam untuk beberapa saat , kesadarannya pun kembali saat mendengar isak tangis Viona .     
0

" Hei apa maksudmu bicara seperti itu ? " tanya Fernando pelan sambil menyeka air mata Viona .     

" Entahlah mungkin aku yang terlalu ketakutan " jawab Viona pelan sambil menggapai selimut yang ada di atasnya , wajah Viona menunjukkan ekspresi kesakitan ketika bergerak untuk mengambil selimut.      

Fernando yang paham dengan keinginan Viona langsung meraih selimut yang tak bisa Viona jangkau , dengan cepat ia menyelimuti tubuh Viona yang tak tertutup satu helai pakaian itu . Fernando lalu berbaring disebelah Viona dan membiarkan tubuhnya terbuka , bahkan mister P miliknya pun tak tertutup apapun .      

" Aku mencintaimu Vio , taukah kau berapa lama aku menunggu saat ini tiba ? " tanya Fernando berbisik .     

" Aku lelah " jawab Viona sambil memejamkan matanya mencoba mengalihkan pembicaraan , seluruh tubuhnya terasa tak bertulang saat ini .      

" Baiklah lebih baik kita istirahat " ucap Fernando pelan sambil memeluk tubuh Viona yang sudah tertutup selimut .     

Viona tersenyum tanpa menjawab perkataan Fernando , dari sudut matanya mengalir air yang membasahi wajahnya . Air mata yang menandakan kebahagiaan sekaligus ketakutan karena sudah memberikan suaminya mahkota yang ia jaga dengan baik selama ini .      

Tak lama kemudian terdengar suara dengkuran halus dari Fernando yang menandakan kalau ia sudah tertidur pulas , sedangkan Viona yang masih belum bisa tidur akhirnya memaksakan diri untuk memejamkan mata .      

Fernando terbangun ketika tak berhasil menemukan Viona di ranjang , ia menatap sekeliling kamarnya berusaha mencari kebenaran sang istri . Saat sedang bangun dari ranjang ia tersenyum ketika melihat bercak darah di seprai hasil perbuatannya semalam , Fernando lalu berjalan ke kamar mandi ketika mendengar suara gemericik air .     

Sebuah senyum penyesalan tersungging di wajah Fernando ketika melihat bekas memar di tubuh Viona yang terlihat sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih , perlahan Fernando mendekati Viona yang duduk di pinggiran bathup menunggu air penuh .     

" Kenapa tak membangunkan aku honey ? " tanya Fernando pelan .     

" Aku tak tega , kau tidur sangat pulas " jawab Viona datar      

" Benar-benar menggemaskan " ucap Fernando sambil memeluk Viona dari belakang .     

Karena air di dalam bathtub sudah penuh Fernando kemudian mengajak Viona untuk masuk ke dalam bath up , Viona sempat meringis kesakitan menahan perih ketika tubuhnya terkena air sehingga membuat Fernando tersenyum iba .     

" Sakit ? " tanya Fernando setengah berbisik .     

" Perih " jawab Viona malu-malu .     

Fernando lalu memandikan Viona dengan menyiramkan air hangat ke tubuh sang istri yang duduk di dalam bathtub bersama , sesekali Fernando mencium punggung Viona .     

" Jangan seperti itu " protes Viona sambil menyiramkan air ke wajah Fernando .     

" Maafkan aku karena telah membuat luka ini " ucap Fernando sambil menunjuk luka memar di tangan Viona .     

" Iya kau jahat !!! aku benci padamu " cicit Viona sambil menyembunyikan tangannya ke dalam air .     

Fernando tertawa mendengar perkataan Viona , ia kemudian menempelkan wajahnya di punggung Viona sambil melingkarkan tangannya ke perut Viona .     

" Aku masih bingung akan sesuatu " ucap Fernando pelan .     

" Apa ? " tanya Viona pelan.      

" Kenapa kemarin kau bilang sudah tidur dengan Frank ? kau pasti tau kan kalau aku akan menggila seperti kemarin " jawab Fernando dengan nada yang menyesal .     

" Aku tak mau melakukan itu disaat kau marah padaku , bukankah sama saja itu disebut pemerkosaan " ucap Viona sambil memejamkan mata mengingat apa yang dilakukan Fernando setelah ia mengaku tidur dengan Frank .     

Fernando mengangkat wajahnya lalu bangun dari bathup dan berpindah duduk dihadapan Viona yang masih memejamkan mata , perlahan Fernando menyentuh luka sobek di bibir Viona .      

" Jangan buatku melakukan hal seperti ini lagi ya " ucap Fernando pelan sambil mencium bibir Viona pelan .     

Viona membuka mata dan mundur kebelakang hingga bersandar di pinggiran bathup sambil tersenyum tipis .     

" Harusnya kau yang belajar mengendalikan diri , tapi dengan kejadian kemarin aku jadi bisa tau satu hal . Bahwa nanti kedepannya aku akan sering mengalami hal seperti itu lagi di masa depan " ucap Viona menyindir Fernando .     

" No !!! aku janji tak akan berbuat seperti itu lagi , aku janji honey . Kemarin adalah pertama dan terakhirnya aku melakukan itu padamu " jawab Fernando cepat sambil merangkak menuju arah Viona .     

" Benarkah  ?? apa konsekuensinya kalau kau melakukan itu lagi ? " tanya Viona pelan .     

" Aku lebih baik mati daripada melakukan hal itu lagi padamu , tapi tolong jangan mengatakan hal-hal aneh lagi seperti kemarin ya " pinta Fernando penuh harap .     

Viona menganggukan kepalanya pelan lalu tersenyum tipis mendengar perkataan Fernando , ia lalu membasuh tubuhnya dengan air karena sudah terlalu lama di air . Viona pun menyelesaikan mandinya begitu pun Fernando , tak lama kemudian mereka bangun dari bathup dengan sudah menggunakan handuk sebagai penutup tubuh mereka .      

Karena Viona masih terlalu lemas Fernando akhirnya meminta pelayan untuk mengantarkan makanan ke kamar , mereka berdua pun menikmati makan pagi di dalam kamar .     

" Hari ini aku ada meeting sampai malam , kau tak apa aku tinggal di rumah kan ? " tanya Fernando membuka percakapan .     

" Huum , im fine " jawab Viona singkat .     

" Justin sudah mengajukan ijin di rumah sakit jadi kau tenang saja , istirahatlah di rumah tunggu aku pulang " ucap Fernando sambil tersenyum .     

" Aku tak enak ijin terus " celetuk Viona lirih .     

" Maksudnya ? " tanya Fernando dengan nada meninggi .     

" Iya , aku sudah terlalu sering ijin aku tak enak dengan staff lain yang harus menggantikan aku " jawab Viona lirih .     

" Jadi maksudnya hari ini kau lebih memilih ke kantor dengan kondisi seperti ini !!memang sudah bisa jalan dengan benar ? " ucap Fernando menggoda Viona .     

Blush      

Wajah Viona langsung memerah mendengar perkataan Fernando , ia mencoba mengalihkan pandangannya ke tempat lain mencoba menyembunyikan wajahnya dari sang suami .     

Fernando yang tau Viona sedang menghindarinya hanya bisa tersenyum tipis , ia pun bangun dari kursinya dan duduk disebelah Viona . Perlahan ia ambil tangan Viona dan ia cium dengan perlahan punggung tangan sang istri .     

" Tenang saja itu memang akan sakit di hari pertama saja , setelahnya tidak akan sakit lagi ...mau kita buktikan ? " tanya Fernando menggoda Viona .     

" Akhhh stop menggodaku !!! sana pergi " jawab Viona cepat sambil berteriak .     

" Ha ha ha kau ini benar-benar lucu , ya sudah aku berangkat ke kantor ya " ucap Fernando berpamitan     

" Hati-hati " sahut Viona cepat .     

Fernando mengangguk pelan lalu berjalan meraih jas mahalnya lalu berjalan keluar dari kamar meninggalkan Viona sendirian di dalam kamar , sepanjang perjalan keluar dari kamar Fernando tersenyum tipis mengingat apa yang sudah ia lalui tadi malam .     

" Kau sudah urus semuanya kan Justin ? " tanya Fernando pelan pada sang asisten pribadi ketika sudah ada di dalam mobil .     

" Sudah tuan " jawab Justin sambil mengangguk pelan .     

" Bagus , aku ingin istriku istirahat dirumah beberapa hari ini " ucap Fernando pelan .     

Justin mengangguk pelan merespon perkataan Fernando , mereka lalu membahas mengenai proyek yang sedang dikerjakan oleh kantor Fernando . Kebiasaan yang Fernando lakukan sebelum meeting dengan para petinggi di kantor ia akan bertukar pikiran terlebih dahulu dengan Justin seperti yang sudah-sudah .     

RUMAH SAKIT GLOBAL BROSS     

Gosip mengenai Viona hamil pun menyeruak di rumah sakit pasca tak masuknya Viona bekerja selama dua hari , entah siapa yang menyebarkan gosip itu pertama kali yang jelas hampir semua staf di rumah sakit mempercayai gosip itu .     

" Kalian kenapa si ?? kalau dokter viona hamil ya bagus lagipula kan ia sudah menikah !! jadi wajar saja kalau dokter Viona hamil " ucap suster Tina ketus , ia lelah sekali ditanya oleh staf lainnya .     

" Tapi kau tau kan dokter Viona baru menikah beberapa hari masa sudah hamil " celetuk suster Mira asisten dokter Ammy yang memang dikenal tak suka pada Viona .     

" Heh jaga ucapanmu ya !!! kau tak mau bernasib sama dengan dokter Ammy bukan " hardik suster Tina membentak suster Mira penuh emosi .     

Mendengar perkataan suster Tina langsung membuat suster Mira terdiam , tak lama kemudian suster Mira pun pergi meninggalkan suster Tina di ruang ganti .     

" Ini siapa si yang menyebarkan gosip pertama kali !! sungguh murahan " ucap suster Tina jengkel , ia ikut marah ketika Viona digosipkan hamil diluar nikah padahal ia tau seperti apa Viona .     

Karena jam kerja sudah hampir dimulai suster Tina akhirnya berjalan cepat menuju ruang briefing seperti yang dilakukan tiap pagi , tanpa sepengetahuan suster Tina dibalik pintu ruang ganti profesor Frank mendengar semua percakapan para suster di ruang ganti . Emosinya memuncak ketika mendengar para suster mengatakan kalau Viona hamil .     

" No !!!kau hanya boleh mengandung anakku Vio , aku akan memastikan itu secepatnya " ucap profesor Frank dalam hati sambil mencengkram tangannya .     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.