You Are Mine, Viona : The Revenge

Double F



Double F

0Dokter William yang masih mengantuk terpaksa harus bangun pagi dan saat ini sudah berada di kediaman Profesor Erick, iya langsung pergi ke tempat Profesor Erick setelah selesai mandi dan berganti pakaian tanpa sarapan terlebih dahulu karena Profesor Erick mengatakan kalau ia sudah menunggunya.      
0

"Anda yakin kita membawa ini prof?" tanya dokter William tak percaya ketika melihat mesin USG yang ada di dalam mobil box.     

"Tuan Willan memintaku membawa ini dok, jadi mau tak mau aku harus melakukannya," jawab Profesor Erick pelan.     

"Benar-benar sialan orang itu menyusahkan saja," sengit dokter William kesal karena ia harus mengemudikan sebuah mobil box yang berisi alat USG ke istana Fernando.     

"Nanti kita juga harus membawa alat ini pulang lagi kan, akh si brengsek itu benar-benar…     

"Tuan Willan membeli alat itu dok, ia mengatakan akan membeli alat USG ini untuk dipakai selama dokter Viona hamil sehingga dokter Viona tak perlu melakukan pemeriksaan ke rumah sakit." ucap Professor Erick memotong perkataan dokter William sambil tersenyum.     

"What!!!! si gila itu sampai membeli alat USG untuk isterinya, aku akui titik warasnya sudah benar-benar hilang," sahut dokter William kaget sambil menggelengkan kepalanya perlahan.     

"Itu tandanya tuan Willan benar-benar mencintai istrinya dokter,  ya sudah lebih baik kita segera berangkat supaya tidak terlambat sampai di sana. Karena kita harus memasang alat ini terlebih dahulu di sebuah kamar yang sudah dipersiapkan oleh para pelayan tuan Willan yang tadi pagi sudah menghubungiku dokter," ucap Profesor Erick sambil tersenyum.      

Dokter William hanya tersenyum kecut mendengar perkataan Profesor Erick, menurut orang lain yang tidak tahu masalah sebenarnya mungkin Fernando akan dipuja-puja sebagai sosok suami dan calon ayah yang sangat mencintai istrinya dan bayinya. Akan tetapi karena ia tahu tujuan Fernando membeli alat itu apa, ia hanya bisa menghela nafas panjang karena tak percaya Fernando akan melakukan hal sejauh itu apalagi sampai membeli sebuah alat USG.     

"Kau benar-benar luar biasa Fernando," ucap dokter William dalam hati, usahakan mengekang Viona agar tak keluar rumah patut diacungi jempol.     

Tak lama kemudian dokter William akhirnya masuk ke dalam mobil box yang sudah di sewa oleh Profesor Erick sebelumnya, ia lalu mengendarai mobil itu untuk menuju ke istana Fernando sementara itu Profesor Erick sedang sibuk membaca laporan hasil pemeriksaannya kepada Viona selama beberapa bulan terakhir. Ia harus memastikan bahwa pemeriksaan kali ini hasilnya akan jauh lebih baik dari pada bulan sebelumnya, tiga puluh menit kemudian mobil yang dibawa oleh dokter William akhirnya tiba di kediaman Fernando. Beberapa bodyguard yang nampak curiga pada awalnya karena melihat mobil box datang akhirnya tersenyum ketika mengetahui bahwa yang mengendarai mobil itu adalah dokter William sang dokter pribadi tuan mereka.      

Saat dokter William sedang mengawasi para pengawal di rumah Fernando menurunkan alat USG dari dalam mobil box, ia sempat melihat seorang wanita keluar dari dalam rumah Fernando dan berjalan menuju mobil yang tak jauh dari tempatnya berdiri.      

"Itu…     

"Iya dok tuan," jawab Teddy lirih.     

"Benar-benar luar biasa si bajingan itu," umpat dokter William memaki Fernando.     

Teddy hanya tersenyum mendengar perkataan dokter William ia tahu bahwa hanya dokter William lah satu-satunya orang yang berani berkata kasar itu pada majikannya, oleh karena itu ia tak marah kepada dokter William karena tahu hubungan dokter William dengan Fernando.     

"Kalian akan simpan dimana alat ini?" tanya dokter William pada Teddy, ketika alat USG sudah berhasil diturunkan dari dalam mobil box.      

"Di sebuah kamar yang ada di lantai satu dokter, letaknya di sebelah ruang baca," jawab Teddy sambil menunjuk sebuah ruangan yang tidak jauh dari ruang kerja Fernando yang ada di lantai satu.      

Dokter William mengangguk pelan merespon perkataan Teddy, ia lalu mengajak Profesor Erick untuk mengikuti langkah para bodyguard yang sedang membawa alat USG menggunakan troli ke sebuah kamar yang sudah mereka siapkan sebelumnya. Setelah alat USG diturunkan dari troli Profesor Erick langsung memasangnya dengan hati-hati ke saluran listrik untuk menyalakan alat tersebut, ia langsung  menyetingnya kembali sebelum digunakan begitu pula dengan dokter William yang sibuk menata peralatan profesor Erick diatas meja serta meletakkan sebuah timbangan di lantai.     

Karena semua persiapan sudah selesai Teddy kemudian mengajak dokter William dan Profesor Erick untuk makan pagi bersama karena karena Fernando dan Viona akan segera turun, saat sampai di meja makan dokter William tersenyum tipis karena melihat makanan yang sudah terhidang di atas meja makan. Ia dan Profesor Erick langsung duduk di kursi yang sudah disiapkan, tak begitu lama kemudian terdengar langkah sepatu dari tangga dan terlihatlah Fernando yang sedang menuntun Viona menuruni tangga dengan hati-hati. Profesor Erick yang tidak tahu apa-apa nampak sangat terpukau melihat kemesraan sepasang suami istri itu, akan tetapi lain halnya dengan dokter William yang tahu masalah antara Viona dan Fernando. Ia hanya mencibir dalam hati memuji akting yang dilakukan oleh Fernando saat ini untuk menutupi prahara dalam rumah tangganya di hadapan Profesor Erick.     

Setelah Fernando dan Viona duduk di meja makan para pelayan kemudian sibuk menyajikan makanan yang sudah tersedia, mereka lalu makan pagi bersama dengan penuh tawa. Viona pada awalnya tak mengerti kenapa iya dibangunkan pagi-pagi sekali oleh seorang pelayan, padahal ia ingin sekali bangun siang untuk menghindari bertemu dengan wanita yang dibawa pulang oleh Fernando tadi malam. Viona tak mau lagi bertemu dengan wanita yang kemarin ia temui di pantry hatinya belum cukup kuat untuk bertemu dengan wanita itu kembali, akan tetapi setelah mendengar bahwa dokter William dan Profesor Erick akan datang Viona kemudian mempersiapkan diri sebaik mungkin ia menggunakan sedikit make up di wajahnya untuk menutupi kondisinya yang sedang kacau.     

"Apakah selera makan anda belum kembali normal dokter?" tanya Profesor Erick pelan memberanikan diri setelah melihat Viona sejak tadi hanya mengaduk-aduk makanannya saja dengan sesekali memasukkan makanan enak itu ke dalam mulutnya dalam potongan kecil.      

"Sudah prof, saya hanya merasa kenyang saja saat ini," jawab Viona berbohong.      

"Ingat anda adalah seorang dokter dan seorang dokter tidak mungkin membahayakan pasiennya apalagi membahayakan dirinya sendiri, saat ini anda tidak bisa hanya memikirkan diri anda sendiri saja dokter. Akan tetapi anda juga harus memikirkan si kecil yang masih ada di dalam diri anda, oleh karena itu saya harap anda lebih memperhatikan pola makan seimbang anda supaya perkembangan janin semakin sehat sampai saatnya ia lahir nanti," ucap Profesor Erick sambil tersenyum.      

"Iya prof saya mengerti terima kasih nasehatnya,"  sahut Viona dengan tulus sambil memaksakan tersenyum, walaupun ia tidak melihat wanita yang dibawa pulang Fernando akan tetapi duduk satu meja dengan Fernando membuatnya sesak. Oleh karena itu ia tak nafsu makan sejak tadi, bayangan Fernando yang sedang bercinta dengan perempuan lain terus berputar di dalam memori Viona.      

Profesor Erick tersenyum mendengar perkataan Viona, ia lalu menyeka mulutnya dengan sapu tangan yang sudah tersedia dan meraih sebuah gelas yang berisi air putih untuk menyegarkan tenggorokannya karena ia sudah selesai makan pagi begitu pula dengan dokter William yang sudah selesai dari tadi.      

Setelah selesai makan dan berbincang cukup lama di meja makan Fernando akhirnya mengajak Profesor Erick dan dokter William ke ruang periksa yang sudah disiapkan sebelumnya, ia sudah tidak sabar mengetahui kondisi anaknya yang ada di dalam rahim Viona. Rita sang pelayan wanita ditunjuk Fernando untuk membantu Viona mempersiapkan diri, ia bahkan yang mengoleskan Gel ke perut Viona ketika Profesor Erick akan meletakkan alat USG ke perut Viona untuk melakukan cek. Dokter William hanya menggelengkan kepalanya perlahan melihat Fernando yang begitu posesif, sampai melarang Profesor Erick menyentuh tubuh Viona padahal Profesor Erick hanya melakukan tugasnya saja sebagai dokter.     

"Lihatlah usia kandungan anda saat ini sudah memasuki usia sepuluh minggu dan untuk ukuran janin yang berumur sepuluh minggu ia sudah cukup bagus dan sehat, akan tetapi melihat tensi anda yang rendah serta detak jantung anda yang tidak beraturan seperti tadi saya menyarankan anda lebih banyak istirahat dokter," ucap Profesor Erick perlahan sambil menunjukkan layar monitor di mana saat ini menampilkan foto bayi yang ada di dalam perut Viona.      

"Tapi dia sehat kan dok, sempurna kan, tak ada masalah kan?" tanya Fernando bertubi-tubi pada Profesor Erick sesaat setelah ia melihat foto anaknya didalam layar monitor.     

"Putra anda sehat, akan tetapi seperti yang saya katakan tadi. Dokter Viona memerlukan banyak istirahat dan makan makanan bergizi lagi, karena berat badannya turun sangat dratis." jawab Profesor Erick perlahan sambil menunjukkan hasil tinbanga tubuh Viona pada Fernando.     

Kedua mata Fernando langsung menatap tajam kearah buku catatan Profesor Erick, di mana saat ini menunjukkan hasil timbangan badan Viona yang turun empat kilo dari timbangan bulan lalu. Hal ini cukup mengkhawatirkan untuk Profesor Erick, apalagi tadi ia melihat dengan kedua matanya secara langsung bahwa Viona belum makan dengan baik.      

"Jaga istri anda baik-baik tuan Willan, wanita hamil harus sering diajak rekreasi supaya ia bahagia dan membuatnya rileks dalam menjalani masa kehamilannya" bisik Profesor Erick menggoda Fernando.     

"Tentu prof, aku akan menjaganya dengan sangat baik," jawab Fernando berkelakar.     

Viona yang sudah selesai melakukan pemeriksaan nampak dibantu oleh Rita pelayannya untuk turun dari ranjang pemeriksaan setelah ia merapikan pakaiannya, mereka lalu keluar menuju ke ruang tamu di mana saat ini para pelayan sudah menyiapkan minuman dan makanan kecil di ruangan itu. Saat sedang berbincang bersama tiba-tiba masuklah dua orang tamu yang sedang berbahagia mereka adalah Profesor Frank dan dokter Louisa yang baru saja kembali dari kantor catatan sipil.     

"Dokter Viona," panggil dokter Louisa dengan keras, iya tak menyadari keberadaan Profesor Erik dan Dr William di ruang tamu.     

"Dokter Louisa," sahut Viona pelan.     

Dokter Louisa langsung berjalan cepat menuju ke arah Viona, ia lalu memeluknya dengan erat seperti sudah bertahun-tahun tidak bertemu padahal Ia baru tidak bertemu beberapa hari saja.      

"Bagaimana kabarmu dokter?" tanya Dokter Louisa pelan setelah melepaskan pelukannya pada Viona.     

"Kami masih baik-baik saja," jawab Viona dengan cepat.     

"Apa maksudmu Viona?" tanya Profesor Frank dengan suara meninggi saat menyadari perkataan Viona yang terdengar sangat aneh.     

"Ada apa?" tanya dokter Louisa bingung, ia tak mendengar dengan jelas perkataan Viona sebelumnya karena masih terlalu excited bertemu dengan Viona. Sehingga ia tidak fokus dengan jawaban Viona sebelumnya tidak seperti Professor Frank.      

"Tidak ada apa-apa dokter, aku baik-baik saja,"jawab Viona sambil mengeluarkan senyum palsu ke arah dokter Louisa, walaupun ia tersenyum namun kedua matanya nampak berkaca-kaca seperti hendak menangis.     

Profesor Frank yang menyadari gelagat yang tidak beres ditunjukkan oleh Viona langsung menatap tajam Fernando yang duduk di sebelah dokter William. Matanya saat ini sedang beradu dengan mata Fernando yang juga sedang menatapnya sejak ia masuk ke ruang tamu.      

"Kuakui adikmu sangat sensitif Fernando," bisik dokter William pada Fernando.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.