You Are Mine, Viona : The Revenge

preparation



preparation

0Fernando akhirnya pulang dari kantor setelah urusannya dengan Mr Xavier selesai, persiapannya untuk membangun sebuah anak cabang perusahaannya di Prancis akan mulai berjalan sebentar lagi ia sangat senang karena proyek impiannya akan segera terwujud. Fernando sengaja mengejar Mr zavier untuk membantunya menginvasi daratan Eropa dalam rangka upayanya untuk menyiapkan masa depan bagi anaknya yang masih ada dalam kandungan Viona, meskipun anaknya itu belum lahir Fernando sudah memikirkan masa depannya sejauh mungkin. Ia tak mau anaknya itu mengalami apa yang ia alami dulu sewaktu kecil, oleh karena itu ia ingin menyiapkan perusahaan khusus untuk putranya itu. Sehingga pada saat dia dewasa nanti semuanya sudah siap untuk ia pimpin sehingga putranya bisa menikmati masa kecilnya dengan bahagia merasakan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, sebuah masa-masa indah yang tidak pernah Fernando dapatkan dulu sewaktu ia masih kecil.     
0

"Kita pulang sekarang Lucas," ucap Fernando pelan saat masuk ke dalam mobilnya.     

"Maaf tuan tadi saya baru saja mendapatkan telepon dari adik tuan…     

"Franklin menghubungiku, ada apa?" tanya Fernando dengan cepat memotong perkataan Lucas driver pribadi.      

"Tuan Franklin mengatakan bahwa anda harus segera datang ke kapal pesiar tempat acara pernikahannya besok, karena anda diminta untuk menjadi pendamping laki-lakinya sekaligus sebagai pengganti mendiang ayah anda tuan," jawab Lucas dengan perlahan, ia takut Fernando marah kepada dirinya.     

Mendengar perkataan driver pribadinya membuat Fernando terdiam, ia lalu mengingat salah satu kewajibannya itu sebagai seorang kakak kepada Profesor Frank yang akan mengakhiri masa lajangnya besok pagi, ia memejamkan matanya perlahan di dalam mobil. Walaupun hubungan mereka berdua tidak terlalu baik akan tetapi ia tetaplah satu-satunya saudara kandung Profesor Frank.      

"Baiklah kalau begitu antar aku ke kapal pesiar milik si brengsek itu dan setelah aku sampai disana kau segera pulang untuk mengambilkan jas yang sudah aku persiapkan di rumah, lalu perintahkan tiga orang untuk mengawal Viona ke tempat acara besok pagi. Ingat jangan sampai Viona pergi atau melarikan diri karena jika hal itu sampai terjadi maka nyawa kalian dan keluarga kalian yang akan menjadi gantinya," ucap Fernando pelan mengintimidasi.     

"Baik tuan saya mengerti," jawab Lucas dengan cepat.     

"Oh ia tuan ada satu hal lagi yang hampir saya lupa laporan pada anda," ucap Lucas perlahan.     

"Katakanlah Lucas aku mendengarnya," sahut Fernando pelan sambil membuka kancing jas dan merebahkan tubuhnya di kursi mobil mahalnya yang dibawa Lucas.     

"Nona Laura dari tadi menghubungi anda berkali-kali tuan….     

"Dari kapan ia menghubungiku Lucas?" tanya Fernando dengan nada meninggi memotong perkataan Lucas.     

"Dari jam empat sore tuan dan saya juga baru mendapatkan kabar bahwa saat ini nona Laura juga sudah menunggu anda di gerbang depan seperti tadi malam tuan," jawab Lucas sambil menunduk.     

"Wanita itu benar-benar tak tau diri, aku sudah membayarnya mahal dan ia masih saja mau mencari kesempatan padaku. Perintahkan pada bodyguard dirumah untuk mengusirnya pergi, kalau ia tak mau pergi juga perkosa saja perempuan itu beramai-ramai," ucap Fernando dengan menatap tajam ke arah Lucas.     

"B--baik tuan," sahut Lucas terbata dengan cepat, ia bergidik ngeri saat mendengar perkataan terakhir Fernando yang memerintahkan untuk memperkosa Laura beramai-ramai.     

Lucas kemudian menghubungi Bruno sang kepala bodyguard di istana Fernando, ia lalu menyampaikan pesan yang sudah dikatakan oleh Fernando sebelumnya kepada Bruno. Termasuk ancaman untuk mengusir Laura secepatnya dari kawasan istana Fernando, setelah selesai berbicara dengan Bruno sang kepala bodyguard. Lucas lalu menyalakan mobilnya dan meninggalkan kantor Endurance Corporation untuk menuju ke kapal pesiar milik Profesor Franklin yang sudah bersandar di dermaga, di mana saat ini Fernando sedang ditunggu oleh Profesor Franklin di tempat acara pernikahannya besok. Untuk melakukan gladi resik sebelum acara berlangsung besok pagi.      

"Jangan berharap lebih dariku Laura kau hanya alat yang kugunakan untuk meluluhkan istriku saja, jadi sadar diri siapa kau sebenarnya sebelum berusaha untuk mendekatiku Laura," ucap Fernando dalam hati sambil menatap ponselnya yang baru dimana hanya ada nomor Justin, Harry, dokter William dan profesor Dexter saja di ponselnya itu karena ia belum memberikan Viona ponsel yang baru pasca ia menghancurkan ponsel lama Viona.      

Fernando lalu memejamkan kedua matanya dan menyandarkan tubuhnya di kursi mobil anti pelurunya yang dikendarai oleh Lucas, sedangkan mobil Ferrari miliknya yang ia pakai sebelumnya sudah dibawa pulang oleh bodyguard yang lain.      

ISTANA FERNANDO     

Laura yang diusir oleh Bruno dan anak buahnya berontak dan tetap memilih bertahan di tempatnya saat ini, ia bersikukuh bahwa Fernando akan segera datang dan mengizinkannya masuk kembali ke dalam istana megahnya.     

"Tuan memerintahkan kami untuk mengusir anda dari wilayah ini secepatnya, kalau anda tidak mau pergi juga maka kami akan…     

"Akan apa!!" tanya Laura dengan suara meninggi.      

"Maka kami akan memperkosa anda beramai-ramai seperti yang dikatakan oleh tuan kepada kami tadi sebelumnya di telepon,"jawab Bruno dengan cepat sambil menatap Laura dari ujung kepala sampai ujung kaki berkali-kali, begitu pula dengan lima belas pria berbadan besar lainnya yang ada di belakang Bruno.      

"Jangan macam-macam kau ya, aku adalah wanita Fernando Grey Willan. Jadi kalian tak bisa berbuat seperti itu kepadaku," jerit Laura menggila sambil mundur ke belakang satu langkah karena merasa takut ketika ditatap oleh puluhan pria berbadan besar di hadapannya.     

"Apa kau bilang wanita tuan Fernando ha ha ha jangan gila nona cantik, sejak tujuh tahun yang lalu satu-satunya wanita tuan Fernando adalah nyonya Viona yang sekarang sudah menjadi istrinya dan sedang mengandung anak pertama mereka. Jadi kau jangan asal bicara seperti itu nona cantik kalau kau tak mau ditertawakan oleh seluruh dunia," sahut Fernando sambil tertawa lebar.      

"Kalau memang perempuan yang bernama Viona itu adalah wanita tuan Fernando kenapa dia mencariku, kalau benar wanita itu adalah istrinya tak mungkin tuan Fernando mencari perempuan lain di luar rumah untuk menyalurkan kesenangannya,"  jawab Laura mencoba untuk membela diri mempertahankan harga dirinya di depan pria berbadan besar itu.      

"Apa yang disebut dengan menyalurkan kesenangan, bukankah kau hanya menemani tuan Fernando bermain kartu saja selama dua malam ini nona Laura?" tanya Teddy tiba-tiba yang baru saja turun dari golf car dan bergabung dengan para bodyguard Fernando di depan gerbang utama.     

"Kau…     

"Kenapa nona, bukankah yang aku katakan itu benar. Tuan tidak menyentuhmu sama sekali selama dua malam ini, tuan hanya memanfaatkanmu saja untuk memanasi nyonya Viona. Jadi anda jangan pernah mengatakan bahwa diri anda adalah wanita tuan Fernando," ucap Teddy memotong perkataan Laura yang nampak sangat kaget saat Teddy mengetahui hal yang sebenarnya.     

Brukk     

Teddy melempar beberapa gepok uang ke hadapan Laura dengan kasar.     

"Itu adalah bayaranmu selama dua malam ini nona Laura, aku yakin uang itu jauh lebih banyak dari penghasilanmu selama satu bulan bekerja di bar melayani para lelaki hidung belang di atas ranjang," ucap Teddy kasar mencoba merendahkan Laura.     

"Kauuu …..     

"Kalau sampai aku masuk ke dalam rumah dan anda masih ada di sini, maka aku akan memerintahkan para bodyguard untuk memperkosa anda beramai-ramai seperti apa yang diperintahkan oleh tuan Fernando. Jadi lebih baik kau segera ambil uang itu lalu pergi tinggalkan tempat ini dan jangan berharap untuk bisa datang kembali karena jika hal itu terjadi maka para pria yang haus wanita ini akan segera menggagahimu saat itu juga beramai-ramai," imbuh Teddy dengan nada meninggi sambil menatap tajam ke arah Laura yang nampak sangat shock.     

Setelah bicara seperti itu Teddy kemudian pergi meninggalkan gerbang utama, ia lalu naik kembali dalam golf car yang tadi ia pakai untuk menemui Laura dan kembali lagi ke dalam rumah.     

"Waktumu sepuluh menit nona, kalau kau tak juga pergi maka bersiaplah melayani kami malam ini," ucap Bruno pelan mengancam Laura sambil tersenyum tipis.     

Mendengar perkataan Bruno membuat Laura bergidik, tujuannya adalah Fernando bukan para bodyguardnya yang merupakan pria kasar itu. Tanpa pikir panjang Laura segera meraih uang yang ada di hadapannya, dengan cepat ia berjalan pergi meninggalkan kediaman Fernando menuju jalan raya dengan berjalan kaki. Ia lebih memilih pergi sambil berjalan kaki sejauh 100 meter menuju jalan raya ketimbang harus melayani nafsu para pria kasar, setidaknya ia sudah membawa uang pemberian Fernando jadi ia tak terlalu kecewa.     

Viona yang belum tidur dan sedang duduk di balkon sambil melihat langit nampak mendengar samar-samar percakapan Bruno dengan Teddy yang mengatakan kalau ia sudah berhasil mengusir Laura pergi dari depan gerbang utama.     

"Malangnya nasibmu Laura, setelah Fernando tak membutuhkanmu ia membuangmu begitu saja dan tak lama lagi aku pun akan merasakan apa yang sedang kau alami ini," ucap Viona pelan sambil meraba perutnya dengan perlahan.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.