You Are Mine, Viona : The Revenge

Firasat



Firasat

0Setelah ada didalam kamar mandi selama hampir dua puluh menit dokter Louisa akhirnya keluar dari kamar mandi dengan melilitkan handuk ditubuhnya dan membiarkan rambutnya yang basah tergerai tanpa di keringkan terlebih dahulu sehingga tetesan air membasahi tubuhnya lagi , ia berjalan keluar menuju ke sofa dimana profesor Frank sudah tertidur pulas.     
0

"Sungguh sulit untuk memasuki hatimu yang terdalam Frank," ucap dokter Louisa lirih sambil berjongkok disamping sofa, ia mengulurkan tangannya ke arah wajah profesor Frank akan tetapi niatnya ia batalkan karena profesor Frank mengeliat.     

Dokter Louisa langsung bangun dari tempatnya saat ini dan kemudian berjalan pelan menuju kamarnya untuk berganti pakaian tidur karena hari sudah sangat malam untuk beraktifitas, setelah berganti piyama dokter Louisa kemudian menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur tanpa menutup pintu kamarnya. Ia masih ingin melihat profesor Frank yang ada disofa dan berharap pria itu berpindah tempat tidur disampingnya, rasa kantuk pun akhirnya membuat dokter Louisa kalah. Ia akhirnya terlelap dalam posisi tertelungkup sambil memeluk bonekanya.     

Tak lama setelah tak terdengar apapun dari kamar profesor Frank yang ada diatas sofa membuka kedua matanya dengan perlahan, ia sebenarnya sudah bangun sejak dokter Louisa keluar dari kamar mandi karena mendengar suara yang cukup keras saat dokter Louisa menyenggol vas bunga yang ada disamping kamar mandi.  Ia juga mendengar apa yang dikatakan oleh dokter Louisa sebelumnya, perlahan profesor Frank bangun dari sofa dan berjalan pelan menuju kamar dimana wanitanya sedang tertidur pulas dengan meringkuk seperti anak kucing di atas ranjang tanpa menggunakan selimut.     

"Andai aku yang menjadi lelaki pertama yang menyentuhmu mungkin aku akan sangat mencintaimu saat ini Lou...." ucap profesor Frank dalam hati, ia masih belum bisa menerima bahwa ia adalah lelaki kedua yang menyentuh dokter Louisa. Disaat sang kakak bisa mendapatkan Viona wanita yang masih mengisi sisi terdalam di hatinya.     

Profesor Frank kemudian berjalan pelan menuju kamar mandi untuk mendinginkan kepalanya yang terasa panas, dibawah guyuran air dingin yang keluar dari shower ia memikirkan kembali tentang dokter Louisa yang sudah ia lamar sebelumnya.     

"Aku memang bukan pria baik tapi entah mengapa rasanya sangat sulit harus menikahi wanita yang...arrggggg shit!!!" teriak profesor Frank kesal sambil melayangkan pukulannya ke dinding kamar mandi, hasil dari pukulan itu membuat tangannya terluka. Tetesan darah segar pun akhirnya menyaru dengan air yang keluar dari shower.     

Profesor Frank kemudian menyudahi acara mandi malamnya dan  berjalan pelan menuju ke ranjang, ia menggunakan piyama tidur yang sudah dipersiapkan oleh dokter Louisa sebelumnya untuk dirinya.  Perlahan ia melirik ke arah jam yang ada diatas nakas, ia kemudian menghela nafas panjang saat menyadari hari sudah hampir pagi. Karena sudah terlalu lelah profesor Frank akhirnya tidur diatas ranjang bersama dengan dokter Louisa tanpa melakukan hubungan sex seperti biasanya, ia sudah kehilangan nafsunya untuk bercinta saat ini. Padahal penampilan dokter Louisa sangat menggoda.     

Sementara itu ditempat lain dokter Ammy nampak sedang uring-uringan di sebuah kamar hotel yang ia sewa malam ini pasalnya ia sudah tak bisa masuk lagi ke apartemen profesor Frank karena passwordnya sudah diganti dan profesor Frank tak memberitahukan padanya, saat akan keluar dari apartemen mahal itu ia dikagetkan dengan security yang menghampirnya.  Rupanya ia diminta profesor Frank untuk memberikan koper besar milik dokter Ammy yang sudah dirapikan sebelumnya olehnya tanpa pesan apapun. Saat melihat koper besarnya ada ditangan security dokter Ammy langsung naik darah, ia memang tak pulang ke apartment profesor Frank selama dua hari itupun ia lakukan karena ia sebenarnya sedang mengajukan protes dan ingin meminta penjelasan mengenai foto yang diunggah oleh Fernando. Akan tetapi kenyataannya ia justru mendapati pakaiannya sudah ada didalam koper, dengan amarah di dada dokter Ammy kemudian pergi dari apartement profesor Frank sambil menyeret koper besarnya menuju ke lobby utama untuk mencari taksi pasalnya ia tak membawa mobil saat datang ke apartemen mahal itu.     

"Sial kau Frank...jangan kira kau bisa mencampakanku semudah ini..."     

"Aku bukan wanita bodoh yang bisa seenaknya kau pakai lalu kau buang begitu saja Frank.."     

"Kau sudah menikmati tubuhku berulang kali, aku pun rela menjadi budak seksmu selama ini jadi kau tak bisa melakukan ini padaku. Aku tak akan tinggal diam Frank...."     

"Brengsek kau Franklin ...!!! aku membencimu...."     

"No Frank kau tak bisa melakukan ini padaku, aku pasti akan menuntut balas atas apa yang kau lakukan padaku."     

"Shittt.....i hate you Frank..."     

"Arrggghhhhhh aku membencimu Frank...."     

Suara teriakan dokter Louisa terdengar memekakan telinga di dalam kamar hotelnya, ia bahkan sudah melemparkan was bunga yang ada dikamar itu ke dinding sehingga membuat kamarnya kotor dan berantakan. Rasa cintanya pada dua Willan kini sudah berganti dengan kebencian yang mendalam, tak dianggap oleh Fernando membuatnya menjadi semakin terobsesi padanya. Kini giliran sang adik Franklin Justin Willan yang membuat luka baru dihatinya.     

"Ha ha ha ha....aku seharusnya tau kalau dari awal si brengsek Frank itu hanya mempermainkan aku, dia hanya menginginkan tubuhku, dia hanya memperalatku demi kepuasannya saja bukan membantuku untuk mendapatkan Fernando. Lihat saja Frank kau akan menyesal telah membuatku seperti ini...kalian berdua harus merasakan apa yang aku rasakan. Tunggu pembalasanku Fernando dan Franklin....jangan panggil aku Amelia Smith kalau tak bisa membuat kalian berdua menderita ha ha ha ha ha .....     

Sumpah serapah dan kata-kata makian terdengar keluar dari mulut dokter Ammy, ia benar-benar sakit hati diperlakukan seperti ini oleh profesor Frank. Rasa sakit hati dan kecewanya bahkan melebihi saat ia dilecehkan profesor Frank pertama kali di bar dimana ia diperkosa menggunakan sexs toys sambil direkam.  Setelah puas mengeluarkan semua kemarahannya dokter Ammy kemudian tertidur dengan make up berantakan diwajahnya, ia sudah terlalu lelah untuk membersihkan wajahnya. Dokter ammy tidur dengan dendam membara di dadanya, ia sudah punya rencana besar untuk menghancurkan kehidupan dua pria paling ia benci itu.     

ISTANA FERNANDO     

Fernando menggendong Viona ala bridal style keluar dari mobil,ia tak tega membangunkan istrinya yang sudah terlelap sejak mereka pulang dari pesta resepsi dokter Cecilia dan Andrew. Kedatangan mereka berdua lagi-lagi menjadi pusat perhatian banyak orang, beberapa tamu bahkan meminta foto bersama dengannya setelah mereka bertanya alasannya kenapa mundur dari pemilu.     

"Tuan....     

"Sttt...istriku tidur." ucap Fernando pelan memotong perkatan Teddy yang menyambutnya di ruang keluarga.     

Teddy langsung menutup mulutnya, ia lalu meraih jas milik Fernando yang tersangkut ditangan di tangan kiri Fernando dimana tadi ia pakai untuk melindungi  Viona dari udara dinging saat ada dipesta resepsi dokter Cecilia. Setelah Teddy meraih jas yang membuatnya kesulitan Fernando kemudian meneruskan langkahnya menuju kamarnya yang ada dilantai dua dengan hati-hati saat menaiki anak tangga, ditangannya saat ini ia sedang membawa dua nyawa yang sangat ia sayangi.  Setelah masuk kedalam kamar Fernando kemudian membaringkan tubuh Viona dengan hati-hati diatas ranjang, perlahan ia mencium perut Viona yang sudah membuncit.     

"Daddy mandi dulu ya sayang, jangan nakal diperut mommy," bisik Fernando pelan sambil mendaratkan ciumannya kembali di perut Viona.     

Setelah menyelimuti Viona dengan selimut tebal Fernando kemudian berjalan menuju kekamar mandi untuk menyegarkan diri sebelum tidur, ia tak pernah bisa tidur dengan tubuh yang berkeringat. Sebenarnya ia juga tak suka jika Viona tidur tanpa mandi akan tetapi karena saat ini Viona sudah tidur ia tak tega membangunkan sang istri dan memilih untuk mandi sendiri, saat masih menggunakan shower gel tiba-tiba Fernando dikagetkan dengan suara teriakan Viona yang cukup keras. Tanpa berbilas Fernando langsung menyambar handuk yang letaknya tak jauh dari tempatnya berada, ia lalu berlari menuju ranjang ke tempat Viona berada.     

"No...jangan lakukan itu!!! ....     

"Anakku no....jangan....     

"Hei babe ....babe bangun, its me ...its me babe," ucap Fernando pelan sambil berusaha membangunkan Viona yang terus berteriak sambil menangis dalam tidurnya.     

"Wake up babe....babe....     

"Hah hahhhhhh hahhhhhhh..." Viona langsung membuka kedua matanya dengan cepat ketika mendengar suara Fernando memintanya untuk bangun.     

"Hei...its me, what happen honey?" tanya Fernando lirih sambil berusaha menyeka air mata yang membasahi wajah cantik Viona.     

Alih-alih menjawab perkataan suaminya Viona jutru menangis semakin kencang sambil menyentuh perutnya dengan kedua tangan.     

"Heiii kau kenapa honey...     

"Anakku anakku .....anakku Fernando!!!" tangis Viona terbata memotong perkataan Fernando.     

"Ada yang mengambil anakku Fernando hu hu hwaa....     

Bersambung       


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.