You Are Mine, Viona : The Revenge

Pencarian



Pencarian

0Viona terbangun karena merasakan lapar yang amat sangat karena seharian Ini belum makan apapun dari pagi , rasa lapar yang belum pernah ia rasakan sebelumnya . Tiba-tiba bayangan ramen kesukaannya terlintas dalam ingatannya yang makin membuatnya semakin lapar . Viona terbangun dan menoleh ke arah kiri ternyata ada Fernando yang tipis disebelahnya, ia hampir memekik ketika melihat Fernando tidur disebelahnya .     
0

" Kenapa kau tidur disini ...dasar pria jahat !!!!  Aduh ….kenapa aku lapar sekali ini " Ucap Viona lirih  sambil memegangi perutnya yang keroncongan .     

Untuk menghilangkan rasa laparnya Viona bangun dari ranjang dan meletakkan satu bantal di perutnya untuk mengganjal rasa lapar yang menyiksanya itu , akan tetapi rasa lapar itu justru makin menjadi-jadi dan membuat Viona tak bisa menahannya lagi.      

Dengan penuh keberanian Viona mulai menusuk-nusuk pipi Fernando yang sedang tertidur berharap Fernando akan bangun , ia mengulanginya sampai beberapa kali sampai akhirnya Fernando pun membuka kedua matanya .     

" Honey kau kenapa ? " Tanya Fernando sambil memekik ketika melihat Viona duduk di pinggiran ranjang dengan mata berkaca-kaca .     

Karena tak mendapat jawaban Fernando lalu bangun dari tidurnya dan duduk disebelah Viona yang menatapnya dengan pandangan yang memilukan sehingga membuat Fernando serba salah .      

" Kau kenapa honey ? " Tanya Fernando kembali .     

" Hiks hiks … aku mau makan ramen " Jawab Viona sambil meneteskan air mata dengan deras .     

Glek      

Fernando menelan salivanya ketika mendengar perkataan Viona , secara reflek ia melihat ke arah jam yang ada di atas nakas .     

" Kau mau makan ramen ??? Jam tiga pagi ? " Tanya Fernando tak percaya .     

" Iya ..aku belum makan apapun dari pagi " Jawab Viona sambil menyeka air matanya yang membasahi wajah cantiknya .     

Melihat Viona menangis membuat Fernando panik , ia tau kalau hal ini akan terjadi karena dokter William sudah memberitahukan sebelumnya . Tapi Fernando tak menduga kalau Viona akan minta makan makanan aneh di jam tiga pagi seperti sekarang .     

" Ok ok ok aku akan mencarikan nya tapi kau jangan nangis aku tak bisa melihatmu menangis seperti ini " Ucap Fernando pelan sambil berusaha menyeka air mata Viona , ia tak bisa berfikir jernih jika Viona menangis .      

" Waktumu 30 menit untuk mencarikannya untukku " Sahut Viona sambil sesegukan .      

" 30 menit mencari ramen jam 3 pagi aku harus mencarinya kemana honey " Pekik Fernando kaget ketika mendengar waktu yang diberikan oleh Viona .      

" Aku tak peduli kau cari dimana , kalau kau tak mau mencarikannya biar aku mencarinya sendiri " Sengit Viona sambil berusaha turun dari ranjang .     

" Heiiii jangan !!!! ok aku akan pergi mencarinya , tapi janji padaku kau tak akan ke mana-mana sampai aku kembali membawa ramen yang kau mau itu " Ucap Fernando sambil membelai rambut Viona penuh kasih sayang .     

Viona menggeleng mencoba menghindari sentuhan Fernando , ia lalu menjatuhkan tubuhnya kembali di atas ranjang yang empuk sambil membelakangi Fernando dibawah selimut tebal . Rasa kesalnya pada Fernando belum sepenuhnya hilang , apalagi ditambah kejadian tadi siang di rumah sakit ketika Fernando kembali memukulnya . Kalau bukan karena lapar Viona tak akan membangunkan Fernando dipagi buta seperti saat ini , ia terpaksa harus menyampingkan rasa kesalnya pada Fernando demi perutnya bisa terisi makanan.      

Melihat Viona kembali menutup tubuhnya dan membelakangi dirinya membuat Fernando tersenyum tipis , ia tak bisa menyalahkan sikap Viona yang masih dingin itu . Walau bagaimanapun ia adalah orang yang paling banyak bersalah dalam hal ini , karena telah melukai Viona secara fisik . Fernando kemudian turun dari ranjang dan berjalan menuju kursi di mana jaketnya berada , ia lalu berjalan kembali ke arah tempat tidur dan berusaha untuk mencium kening Viona namun ditolak oleh Viona yang justru menyembunyikan wajahnya dengan selimut tebal .     

Fernando tersenyum tipis mendapat penolakan dari Viona , dengan menghilangkan rasa kantuknya Fernando akhirnya keluar dari kamar dan menuju ke lantai satu di mana kunci mobilnya berada . Para bodyguard yang sedang bermain kartu di depan rumah nampak kaget ketika melihat tuan besar mereka keluar jam tiga pagi.      

" Biarkan saya antar tuan " Ucap seorang pria berambut pirang sambil berlari ke arah Fernando yang tengah berusaha membuka lemari tempat penyimpanan kunci mobil mewahnya.      

" Ok antarkan aku ke daerah pecinan yang ada di pinggiran barat kota " Sahut Fernando sambil tersenyum .      

" Baik tuan" Jawab sang bodyguard patuh .     

Fernando tersenyum mendengar jawaban bodyguard-nya itu ia kemudian berjalan menuju parkiran di mana mobilnya berada , setelah Fernando masuk ke mobil empat orang pria lainnya juga memasuki mobil . Mereka kemudian pergi meninggalkan istana Fernando menuju ke daerah pecinan di pinggiran barat sesuai instruksi Fernando . Daerah pinggiran barat rata-rata dihuni oleh orang yang berasal dari Asia timur yang didominasi oleh warga Cina , Fernando berpikir kalau ia akan mendapatkan ramen di sana . Karena tempat itu sangat ramai di malam hari karena banyaknya klub klub malam yang bertebaran .      

Setelah Fernando pergi Viona membuka tubuhnya dari gulungan selimut dengan masih memegangi perutnya yang terasa sangat lapar , karena tak bisa menahan lebih lama lagi Viona akhirnya turun dari ranjang dan keluar dari kamar mewahnya menuju ke pantry yang ada di lantai satu . Viona membuka kulkas besar tempat penyimpanan makanan  yang ada di pantry , tiba-tiba senyumnya mengembang ketika melihat satu bungkus mie instan Korea yang cukup terkenal ada di dalam kulkas .      

Tanpa pikir panjang Viona langsung mengambil sebungkus mie instan itu dan berjalan menuju kompor listrik yang tak jauh dari tempatnya berdiri , dengan cepat Viona memasak mie instan itu dengan tambahan beberapa sayuran . Setelah bergulat selama sepuluh menit di pantry akhirnya makanan yang Viona buat pun siap untuk dinikmati , dengan menggunakan nampan Viona membawa hasil masakannya menuju ke kamarnya . Sesampainya di kamar Viona langsung duduk di tempat biasa Fernando duduk ketika sedang bekerja , ia kemudian mulai memakan mie instan Korea buatannya dengan perlahan karena masih sedikit panas .       

" Kenapa rasanya tak seenak dulu "  Ucap Viona pelan sambil memandangi mie instan kuah buatannya dengan pandangan aneh.      

Viona akhirnya menyudahi acara makan setelah memakan tiga sendok mie instan itu , ia lalu berjalan pelan menuju keranjang setelah menghabiskan segelas air putih yang ada di atas nakas . Sakit perutnya pun sudah menghilang , ia lalu melanjutkan tidur ketika melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah empat lebih lima menit .      

Setelah menghabiskan perjalanan selama hampir empat puluh lima menit Fernando akhirnya tiba di daerah pinggiran barat perbatasan kota yang masih sangat ramai itu , sang sopir kemudian melambatkan laju mobilnya ketika melewati jalanan sempit yang didominasi oleh para pejalan kaki yang baru keluar dari bar-bar yang ada di sekitarnya. Fernando kemudian mulai mencari rumah makan Cina yang masih buka  ,ia terlihat tak melepaskan pandangannya dari bangunan-bangunan yang ada di sekitar jalan begitu pula dengan para bodyguard-nya yang ada di mobil belakang .     

" Tuan sepertinya itu adalah restoran yang tuan cari " Ucap sang sopir sambil menunjuk ke arah bangunan yang ada di ujung jalan.      

" Ya sudah ayo cepat kita kesana aku tak mau kehabisan " Jawab Fernando sambil tersenyum.       

Tanpa diperintah dua kali sang supir lalu mempercepat laju mobilnya menuju ke restoran yang ramai itu , setelah mobil berhenti Fernando kemudian turun dari mobilnya dan menuju ke restoran dikawal oleh 4 orang pria berbadan tinggi di belakangnya .Senyum Fernando mengembang ketika melihat restoran Cina itu , ia lalu memesan beberapa porsi untuk dirinya dan untuk bodyguard-nya setelah ia memesan khusus untuk Viona . Tak lama kemudian pesanan Fernando pun siap , ia lalu mengajak bodyguard-nya untuk pulang karena hari sudah semakin pagi ia tak mau membuat Viona menunggu terlalu lama.      

Setelah sampai di rumah Fernando langsung berlari menuju ke kamarnya yang di lantai dua dengan membawa satu porsi ramen yang dimaksud Viona , saat sampai di kamar wajah sumringahnya tiba-tiba berubah ketika melihat Viona sudah kembali tertidur dengan pulas.  Ia juga melihat ada semangkuk mie yang sudah mengembang ada di atas meja tak jauh dari ranjang tempat Viona tidur .      

" Bukankah tadi kau minta ramen tapi kenapa kau sudah tidur lagi honey " Ucap Fernando pelan sambil membelai wajah Viona yang tertidur pulas .     

" Maafkan aku yang pergi terlalu lama " Imbuh Fernando penuh penyesalan .     

Karena masih mengantuk Fernando akhirnya tertidur di kursi panjang yang ada di samping ranjang , ia tertidur dengan memegang tangan Viona dalam posisi duduk . Sebuah senyuman pun tersungging di wajah Fernando ketika tidur itu .     

APARTEMEN DAISY      

Sejak Louisa pulang dari rumah sakit ia belum menemukan keberadaan di dalam unit apartemen mereka , ia juga sudah berkali-kali menghubungi Frank tapi tak ada yang tersambung satupun . Dengan penuh khawatir Louisa terlihat berjaga di depan pintu menunggu kepulangan Frank sambil duduk di sofa dengan hanya menggunakan lingerie seksi , ia sudah bersiap menunggu kedatangan sang kekasih hati dengan berpakaian seperti itu.      

" Kau kemana Frank ?" Ucap Louisa lirih dengan mata merah karena sangat mengantuk      

Tanpa Louisa ketahui di lantai sepuluh Frank masih bercinta dengan Ammy , mereka benar-benar saling mereguk madu masing-masing . Ammy rupanya juga seorang hyperseks sama seperti Frank , mereka tak memakai pakaian sama sekali untuk melakukan aktivitas setelah bercinta . Seperti saat Ammy sedang membuat makanan ia sama sekali tak memakai pakaian karena Frank melarangnya , begitupun saat mereka makan .     

Begitu selesai makan mereka kembali bercinta sampai pagi hari , Frank senang mendapatkan lawan yang sepadan karena Ammy terlihat mengimbangi permainannya .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.