You Are Mine, Viona : The Revenge

Rasa bersalah



Rasa bersalah

0Fernando langsung terdiam mendengar Viona berteriak kepadanya , ia bahkan tak berani memandang ke wajah sang istri karena tau kalau istrinya sedang marah kepadanya .     
0

"Turunkan aku." Ucap Viona dingin sambil menatap tajam ke arah Fernando .     

"Honey kau tak marah padaku kan.?" Tanya Fernando setengah berbisik .     

"Turunkan aku Fernando.!!!" Ucap Viona mengulangi perkataan yang sebelumnya karena Fernando masih memangkunya .     

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando langsung tersadar , ia pun langsung menurunkan Viona dengan perlahan karena tak mau membuat anaknya mengalami hal yang tak diinginkan.      

"Ikut aku ke atas.!!!" Ucap Viona dingin pada Fernando .     

"Sekarang babe.?" Tanya Fernando dengan polosnya .     

"Besok tahun depan.!!" Jawab Viona ketus sambil berjalan cepat menuju tangga .     

"Pergi go go ...istrimu menakutkan sekali itu , sana urus dulu ." Ucap dokter William setengah berbisik pada Fernando yang sedang menatapnya .     

"Apakah ini hari terakhirku hidup Will…..     

"Come on.!!!" Teriak Viona memanggil Fernando .     

"Im coming babe….im coming ." Sahut Fernando terbata-bata sambil berlari ke arah anak tangga dimana Viona sedang berdiri menantinya .     

Dokter William hanya tertawa melihat Fernando setunduk itu pada Viona , hal ajaib yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya kalau akan melihat Fernando takluk pada seorang wanita . Ia lalu kembali menyibukkan diri dengan membaca beberapa artikel yang berkaitan dengan pekerjaannya sembari menunggu Fernando selesai ditindak oleh Viona .     

Fernando berjalan pelan di belakang Viona menuju ke kamar tidur mereka tanpa bersuara sedikitpun , setelah sampai di kamar ia lalu duduk di sofa di mana Viona sudah duduk terlebih dahulu sambil melipat tangannya di dada .     

"Kau tahu kenapa aku marah padamu .?" Tanya Viona pada Fernando yang baru saja duduk di sebelahnya.     

"Aku tak tahu honey." Jawab Fernando pelan.     

"Sebelum aku mengatakan alasan yang sebenarnya kenapa aku marah kepadamu ,aku ingin bertanya terlebih dahulu kepadamu . Jawab dengan jujur , karena kau tahu bukan kalau aku sangat benci dengan orang yang yang pembohong ." Ucap Viona sambil menatap tajam kearah Fernando .     

"Aku siap menjawabnya babe." Sahut Fernando dengan cepat .     

"Kenapa kau pergi ke apartemen dokter William tadi pagi.? "Tanya Viona dengan tatapan maut.      

"Entahlah , aku terbiasa datang ke apartemennya jika sedang banyak masalah ." Jawab Fernando jujur .     

"Benarkah walaupun jam empat pagi seperti tadi pagi.?" Tanya Viona tak percaya.      

"Iya babe aku ….     

"Dan kau sampai hafal password rumahnya pula kan ." Ucap Viona memotong perkataan Fernando.      

Fernando mengangguk pelan merespon perkataan Viona seperti anak kecil yang sedang di sidang oleh gurunya , melihat ekspresi Fernando yang menggemaskan membuat hati Viona berdesir .     

"Tapi kan kau bisa lihat waktu kalau harus pergi ke sana jangan sampai kau melewati batasanmu , apalagi sampai seperti tadi pagi kau melihat apa yang sedang dilakukan oleh dokter William . Bukankah itu sama saja kau melanggar privasinya." Tanya Viona datar .      

"Aku tau tapi William dia …..     

"Tak marah padamu begitu maksudmu ." Ucap Viona memotong perkataan Fernando.      

"Iya ." Jawab Fernando datar .     

"Oh my lord ." Pekik Viona sambil membuang nafas panjang , ia benar-benar tak mengerti dengan jalan pikiran suaminya yang aneh itu .     

Fernando terdiam melihat ekspresi Viona yang sangat berlebihan itu ,ia merasa istrinya sedang membahas hal yang tak penting . Sudah bertahun-tahun ia terbiasa datang ke tempat dokter William sesuka hatinya seperti itu dan dokter William sendiri tak marah padanya jadi ia merasa apa yang dilakukan Viona saat ini berlebihan .     

"Kau tahu kenapa aku berkata seperti ini kepadamu saat ini." Tanya Viona dengan lembut.      

"Aku tak tau babe ."Jawab Fernando dengan suara yang hampir tak terdengar .     

"Karena aku tak mau jika ada dalam posisi dokter William ,aku tak mau jika kita sedang melakukan itu akan ada orang yang melihatnya juga dan aku juga tak bisa membayangkan apa yang akan aku lakukan selanjutnya ketika orang lain sudah melihat aktivitas seksual ku bersamamu ."  Ucap Viona dengan menatap tajam ke mata Fernando .     

"Tentu saja tak ada orang yang berani melihat kita babe, kenapa kau bicara seperti itu." Sahut Fernando dengan nada meninggi .     

"Aku baru bicara seperti itu saja kau sudah marah , lalu bagaimana dengan perasaan dokter William saat kau sudah melihatnya sedang bercinta tadi pagi . Apakah kau pernah memikirkan perasaannya ,  ingatlah Fernando sebelum kau melukai orang lain ingat kembali apakah kau ingin dilukai juga atau tidak . Ketika kau ingin memarahi orang lain coba pikirkan kembali apakah kau suka dimarahi atau tidak , apa yang kita lakukan kepada orang lain pasti akan berimbas kembali kepada kita entah cepat ataupun lambat . Karena Tuhan tak mungkin rela melihat hambanya diperlakukan secara tidak adil oleh manusia yang lain , ingatlah Fernando hukum karma berlaku di dunia ini cepat ataupun lambat ." Ucap Viona dengan mata berkaca-kaca .     

Deg      

Deg      

Detak jantung Fernando terasa lebih cepat daripada sebelumnya ,ia langsung membeku mendengar perkataan sang istri . Fernando tak pernah membayangkan akan mendengar perkataan seperti itu dari Viona .     

"Itulah kenapa aku selalu takut jika membalas perbuatan orang jahat kepadaku , aku takut Tuhan akan marah padaku .Oleh karena itu aku hanya bisa memasrahkan semuanya kepada-Nya , karena aku percaya Tuhan tak akan meninggalkanku disaat aku sedang tak mampu berbuat apapun ." Imbuh Viona pelan sambil menyentuh wajah Fernando .     

"Babe aku….     

"Aku tahu semua ini pasti akan sangat sulit bagimu babe ,  tapi aku harap kau bisa merubah sifatmu sedikit demi sedikit . Ingatlah Fernando sebentar lagi kau akan menjadi ayah , kita tidak pernah tahu sampai kapan usia kita di dunia ini . Aku ingin menanamkan karma baik selama aku hidup , supaya nanti jika anak kita sudah dewasa dan ketika kita sudah tiada aku berharap akan ada orang yang membantunya ketika dia sedang kesusahan sebagai balasan atas karma baik yang aku tanam dari sekarang ." Ucap Viona sambil meraba perutnya yang masih datar .     

"Tapi William tak keberatan aku melakukan itu babe." Sahut Fernando mencoba membela diri.      

"Itu karena dokter William masih punya kesabaran menghadapimu , tapi percayalah kesabaran setiap orang ada batasnya termasuk kesabaran dokter William dan aku ." Jawab Viona sambil membelalakkan matanya ke arah Fernando.     

"Lho kenapa jadi kau babe.?" Tanya Fernando bingung .     

"Karena aku harus sering-sering menghela nafas panjang melihat tingkahmu yang sangat absurd ini , kau bukan anak kecil yang harus diingatkan terus-menerus Fernando . Hargai privasi orang sama seperti privasimu yang ingin dihargai oleh orang lain. " Jawab Viona pelan .     

"Iya babe aku mengerti , maafkan atas tingkahku yang sudah keterlaluan ini ." Sahut Fernando penuh sesal .     

"Bukan minta maaf kepadaku honey , tapi minta maaf lah kepada teman baikmu itu." Ucap Viona pelan sambil menyentuh bibir Fernando yang basah dengan lembut .     

Fernando tersenyum mendengar perkataan Viona , ia lalu memeluk Viona dengan erat dan menciumnya berkali-kali.      

"Aku sangat beruntung mendapatkanmu , jangan pernah tinggalkan aku Vio . Aku tak bisa menjalani hidupku tanpamu , tanpa anak kita . Jaga dia baik-baik untukku ." Ucap Fernando pelan sambil meraba perut Viona penuh cinta .     

"Jangan ulangi lagi apa yang kau lakukan tadi pagi , ketika kau sedang marah padaku lebih baik kau langsung melampiaskannya padaku saat itu juga . Jangan marah padaku di tangga seperti tadi pagi , melihatmu hampir jatuh di tangga membuatku menggila Vio dan karena itulah aku datang ke apartemen William untuk menenangkan diri sampai akhirnya aku melihat William sedang bercinta dengan kekasihnya." Imbuh Fernando sambil memegang kedua pipi Viona yang sedikit lebih tirus.      

Glek      

Viona menelan salivanya mendengar perkataan Fernando , wajahnya langsung memerah seketika ketika selesai mencerna maksud perkataan sang suami .     

"Tunggu …..jadi kau ke apartemen dokter William karena aku .?" Tanya Viona dengan nada meninggi.      

"Aku butuh sarannya Vio , aku benar-benar butuh teman untuk berbagi keluh kesahku dan William adalah tempatku mengeluarkan segala uneg-uneg dalam diriku Vio ." Jawab Fernando jujur .     

"Jadi dokter William tak hanya sekedar sahabat dan dokter pribadimu ? dia lebih dari itu bukan ." Ucap Viona sambil menelan salivanya dengan berat .     

"Dia sudah jadi saudara sendiri bagiku , dia …..     

"Sejauh mana dia tau tentang kita .? " Tanya Viona memotong perkataan Fernando .     

"He know everything , he know stories  about you since 7 years ago ." Jawab Fernando jujur .     

Viona langsung bangun dari kursinya dan langsung menarik Fernando untuk bangun juga bersamanya.      

"Kau kenapa babe.?" Tanya Fernando bingung .     

"Aku harus minta maaf pada dokter William ." Jawab Viona sambil terus berjalan menarik Fernando keluar dari kamar mewahnya .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.