You Are Mine, Viona : The Revenge

Peringatan Franklin



Peringatan Franklin

0Wajah Viona langsung memerah saat Fernando bertanya soal juniornya yang akan ia cincang ketika ia asal berbicara sebelumnya .      
0

" Me memangnya aku sudah gila apa " pekik Viona dengan suara meninggi .      

" Ya tadi bilang mau cincang …     

" Akh kau yang salah dengar baby !!! " ucap Viona cepat memotong perkataan Fernando .      

Fernando terkekeh melihat sang istri salah tingkah , sepagi ini ia sudah berhasil mengganggu Viona . Karena hari sudah semakin siang Fernando akhirnya memilih memakai pakaiannya untuk bersiap ke kantor , ada beberapa berkas yang harus ditandatangani dengan segera pasca kemarin memarahi salah satu manager di hadapan karyawan lainnya .     

" Hari ini ikut aku kekantor saja ya , aku yakin kau akan bosan dirumah honey " ucap Fernando mengajak Viona pergi .     

" Aku harus bekerja juga kan baby bagaimana aku bisa ikut kekantormu " sahut Viona cepat.     

" No kau masih libur , Justin mengambil cuti satu minggu untukmu " jawab Fernando sambil tersenyum.     

" Akh menyebalkan aku akan bosan dirumah baby " sungut Viona mengeluarkan uneg-uneg.      

Fernando tersenyum melihat Viona marah ia lalu berjalan pelan menuju tempat Viona berada , dengan perlahan Fernando membelai wajah sang istri secara perlahan .      

" I know , maka dari itu ikutlah denganku ke kantor ya " ucap Fernando dengan hangat .     

" Badanku sakit semua , aku ingin ke salon untuk massage kebetulan kan bekas memarnya juga sudah hilang jadi aku bisa bertemu dengan orang lain lagi " jawab Viona cepat .     

Fernando terdiam waktu Viona menyinggung soal memar , ia kembali merasa bersalah pada Viona .     

" Ya sudah pergilah ke salon nanti diantar supir tapi setelah selesai ke salon susul ke kantor ya " ucap Fernando lembut .     

" Ok deal !!! pekik Viona dengan bersemangat sambil mengulurkan jari kelingkingnya ke arah Fernando yang kemudian disambut oleh Fernando .     

" Ya sudah aku berangkat ya baby see u soon love you " ucap Fernando pelan berpamitan pada Viona yang masih duduk di ranjang .     

" Take care " sahut Viona sambil tersenyum.      

Fernando kemudian berjalan pelan menuju pintu untuk keluar meninggalkan Viona sendirian dikamar , banyak pekerjaan yang tak bisa ia tinggalkan di akhir tahun seperti ini karena tahun depan kantornya akan mengerjakan proyek besar yang baru .     

Sepeninggal Fernando membuat Viona kembali bermalas-malasan , karena hari masih pagi Viona tak mau pergi ke salon terlalu cepat . Viona kembali sibuk membaca majalah yang tadi sempat ia baca , ada beberapa artikel menarik yang menarik perhatiannya .     

Berita tentang Fernando benar-benar selalu menarik untuk dibahas begitu pula dengan wanita-wanita cantik yang ada disekelilingnya , Viona tersenyum tipis ketika melihat foto-foto Fernando yang sedang berpose dengan beberapa wanita cantik termasuk Seraphina .     

" Dasar playboy menyebalkan huh " ucap Viona kesal sambil memukul wajah Fernando yang ada di majalah yang sedang dilihatnya .     

Viona pun melempar majalah bisnis itu ke dalam tempat sampah karena jengkel , ia lalu bersiap-siap untuk pergi ke salon untuk menyegarkan tubuh dan pikirannya .     

Setelah tiga puluh menit bersiap dan berganti pakaian Viona akhirnya keluar dari kamar menuju lantai satu , beberapa pelayan yang sedang bersih-bersih menyapa Viona dengan ramah . Melihat Viona turun tangga membuat para bodyguard langsung standby mereka bersiap untuk mengawal Viona pergi seperti yang sudah dikatakan oleh Fernando tadi pagi .     

" Berangkat sekarang nyonya ? " tanya Lukas pelan     

" Iya " jawab Viona sambil tersenyum .     

Lukas lalu masuk ke dalam mobil seorang pelayan langsung membuka pintu penumpang untuk Viona masuk di belakang , Viona masuk ke dalam mobil dengan perlahan . Menjadi istri Fernando membuatnya mendapatkan pelayanan yang sangat istimewa dari para pelayan dan bodyguard Fernando . Tak lama kemudian mobil yang membawa Viona langsung berangkat menuju tujuan bersama dengan dua mobil warna hitam dibelakang mengawal dari belakang dan depan .      

Karena hujan salju yang cukup deras tadi malam jalanan menjadi agak tersendat karena kemacetan yang terjadi , terlihat beberapa orang pekerja berjalan kaki menunggu bus datang di halte bus . Melihat pemandangan itu membuat Viona tersenyum ia pernah merasakan ada di posisi mereka bertahun-tahun lamanya sebelum ia menjadi nyonya Willan seperti saat ini .     

" Maaf nyonya mungkin kita akan sedikit lama " ucap Lukas minta maaf pada Viona .     

" Its ok Lukas , i know … be careful please " jawab Viona sambil tersenyum .     

" Sure maam " sahut Lukas penuh hormat .     

Setelah terjebak kemacetan hampir sepuluh menit akhirnya mobil iring-iringan yang membawa Viona akhirnya bisa berjalan lagi , mereka lalu berjalan cepat menuju ke salon yang dimaksud oleh Viona sebelumnya . Tak begitu lama mereka akhirnya sampai di sebuah gedung yang cukup besar dan mewah , Viona turun dengan perlahan dibantu oleh seorang bodyguard yang menuntunnya berjalan karena lantai yang licin dan basah .     

" Thanks Jarvis " ucap Viona tulus pada sang bodyguard yang membantunya berjalan .     

" Dengan senang hati nyonya " jawab Jarvis sambil menunduk .     

Viona kemudian masuk ke dalam salon yang langsung disambut oleh seorang petugas wanita di depan pintu , ia mengantar viona masuk ke dalam ruangan VVIP karena sudah tau siapa Viona .     

" Tunggu sebentar nyonya Willan petugas kami akan segera datang " ucap wanita itu ramah .     

" Ok , thank you " jawab Viona sambil tersenyum .     

Wanita itu pun pergi meninggalkan Viona sendirian di ruang tunggu VVIP tak lama kemudian datang seorang manager salon menemui Viona .     

" Hallo nyonya Willan saya dengan Agnes siap membantu " sapa sang manager salon yang bernama Agnes ramah sambil mengulurkan tangan ke arah Viona .     

" Hallo nona Agnes , saya ingin melakukan perawatan full body hari ini apakah bisa ? " tanya Viona sambil melepaskan tangannya yang tadi ia pakai untuk menerima jabatan tangan Agnes .     

" Tentu saja bisa nyonya , anda mau paket apa nyonya yang menggunakan all nature atau half nature ? " tanya balik Agnes sambil tersenyum .     

" Aku ingin yang all nature saja nona Agnes supaya lebih rileks " jawab Viona singkat .     

" Baik kalau begitu silahkan nyonya ikut saya kita menuju tempat perawatan " ucap Agnes sambil bangun dari kursinya .     

Viona menganggukan kepalanya pelan ia lalu berjalan mengikuti Agnes sang manager salon , mereka berjalan menuju ke sebuah ruangan yang lantainya terbuat dari bebatuan asli yang hangat karena terkena uap air hangat yang berasal dari sungai kecil buatan .     

Agnes memberikan Viona piyama bersih untuk berganti pakaian , Viona lalu berganti pakaian di ruang ganti setelah itu ia meletakkan baju dan tas miliknya di sebuah lemari khusus yang dijaga oleh seorang petugas wanita yang dapat ia lihat menggunakan handphone yang langsung tersambung dengan cctv ruang penyimpanan itu .     

Setelah berganti pakaian dengan menggunakan piyama dan sebuah kemben khusus untuk massage Viona lalu diminta berbaring di sebuah ranjang yang empuk , tak lama kemudian empat terapis wanita pun datang mereka langsung memberikan pijatan-pijatan lembut di semua bagian tubuh Viona . Karena enak Viona akhirnya memejamkan matanya saat diberikan pijatan , ketika diminta untuk berbalik badan Viona mendapatkan pijatan khusus di wajahnya yang benar-benar membuatnya merasa sangat rileks .      

Terapis yang menyentuh wajah Viona merasa kagum ketika menyentuh wajah nyonya nomor satu di kota itu , mereka tak menyangka bahwa semua yang ada diwajah Viona masih asli tanpa ada yang di operasi seperti wanita kebanyakan .      

" Saya kira anda dulu melakukan operasi nyonya tapi setelah saya melihat dan menyentuh langsung wajah anda saya jadi yakin kalau anda tak melakukan apapun pada wajah anda " ucap terapi wanita itu jujur .     

" Apa yang perlu di operasi nona ? semua yang ada di tubuh saya sudah tercipta dengan sangat sempurna oleh Tuhan " jawab Viona pelan .     

" Iya nyonya anda benar , ciptaan Tuhan yang asli memang lebih baik dari hasil sayatan manusia " sahut terapis lainnya merespon perkataan viona .     

Viona tersenyum mendengar perkataan para terapis-terapis itu , para terapis yang tadinya takut berbicara dengan Viona pun lama-lama mulai banyak bicara . Mereka tak menyangka istri orang nomor satu di kota sangat ramah dan baik .     

Setelah mendapatkan perawatan full body hampir dua jam akhirnya Viona mandi susu sebagai treatment terakhir sebelum pulang , Viona menikmati acara mandinya itu dengan menikmati bunyi gemericik air yang mengalir . Tak lama kemudian Viona pun membilas tubuhnya dengan air bersih lalu kembali berpakaian menggunakan pakaian ganti yang sudah ia bawa sebelumnya . Seluruh pegal dan lelah di tubuhnya sudah hilang , kini Viona merasa lebih rileks dan nyaman .      

" Terima kasih untuk hari ini ya " ucap Viona pelan ketika duduk di kasir saat melakukan pembayaran .     

" Sama-sama nyonya , itu sudah jadi pekerjaan kami . Kami yang senang melayani anda nyonya  " jawab Agnes ramah .     

" Tolong berikan ini untuk semua terapis yang tadi melayaniku , pelayanan mereka sungguh luar biasa " bisik Viona pelan sambil menyelipkan uang seribu dollar kepada Agnes yang ia minta berikan kepada lima orang terapis yang sudah memijatnya sebelumnya .     

" Baik nyonya " jawab Agnes sambil tersenyum .     

Viona lalu pulang dengan membawa satu tas kecil yang berisi pakaian yang ia pakai sebelumnya , Jarvis yang sudah standby di depan pintu langsung membantu Viona kembali berjalan menuju mobil. Setelah Viona masuk ke dalam mobil Lukas segera menyalakan mobil menuju kantor Fernando tempat tujuan kedua Viona .      

Setelah menerima pijatan selama hampir dua jam semua lelah di badan Viona menghilang dan ia benar-benar segar saat ini . Viona sangat bersemangat dan ingin mengabarkannya pada sang suami dan berniat mengajak Fernando melakukan treatment bersama suatu saat nanti .      

Tak begitu lama kemudian mobil Lukas sampai di depan kantor Fernando , para petugas keamanan yang tau berita kedatangan Viona langsung berlari ke arah mobil dan bersiap menyambut Viona . Viona tersenyum tipis melihat para pekerja suaminya begitu baik padanya , Viona kemudian masuk ke dalam gedung tinggi milik suaminya itu dengan anggun . Beberapa orang yang belum tau Viona sampai terperangah ketika melihat kecantikan Viona , kibasan rambut panjangnya makin membuat Viona terlihat sangat cantik .      

Suara bisik-bisik dari karyawan yang melihat Viona terdengar mereka sangat kagum melihat kecantikan Viona secara langsung .     

" Aku kira artis dari mana "      

" Pantas saja tuan langsung menikahinya , ternyata nyonya Viona memang sangat cantik "      

" Dia mirip boneka hidup "     

" Sungguh indah ciptaan Tuhan "      

" Wangi parfumnya uhhh enak sekali "      

Viona tersenyum tipis mendengar suara bisik-bisik para karyawan suaminya itu , ia terus melangkah menuju lift pribadi suaminya yang diarahkan oleh Jarvis sebelumnya .      

Tring      

Lift pun terhenti di lantai 34 dimana ruangan Fernando berada , Viona segera keluar dan berjalan menuju ruangan sang suami . Langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang ia sangat kenal tengah bertengkar dengan suaminya di dalam ruangan , karena lantai 34 adalah ruang khusus Fernando dan para asistennya berada jadi tak ada karyawan lain yang ada di lantai itu .     

Viona memilih berdiri di luar ruangan Fernando dibalik tembok mendengar pertengkaran sang suami dan adik iparnya di dalam ruang pribadi suaminya itu .     

" Kenapa kau harus menikahi Viona hah !! dia sudah aku incar sejak di Irlandia Fernando !! " teriak Frank penuh amarah .     

" Kau baru mengenalnya di Irlandia bukan , aku sudah mencintainya sejak 7 tahun lalu Frank " jawab Fernando dengan mata yang berapi-api .     

" Fuck off !!! kau bilang cinta Fernando ha ha ha , tak mungkin kau mencintainya " ucap Frank mencibir Fernando .     

" Terserah apa yang kau katakan Frank yang pasti aku mencintainya dengan tulus tak sepertimu yang hanya bisa merusak wanita " sahut Fernando cepat.      

" Apa merusak ?? bukankah kau dulu yang mengajarkan padaku haahhh… kau merebut Miranda dariku disaat aku sedang berpacaran dengannya , kau merebut kekasihku Fernando jangan lupa itu " hardik Frank mencoba mengungkit masa lalu .     

" Aku tak tau kalau Miranda juga berpacaran denganmu Frank , kalau aku tau mungkin aku sudah meninggalkannya saat itu juga " ucap Fernando mencoba tenang .     

" Fuck fuck fuckk…. sudahlah Fernando aku tak mau bicara panjang lebar denganmu yang jelas aku datang kesini untuk memperingatkanmu bahwa aku Franklin Justin Willan akan merebut apa yang harusnya jadi milikku !! Frank akan merebut Viona Angel dari tanganmu Fernando … ingat itu " teriak Frank sambil mengambil tas miliknya di atas sofa dan bersiap pergi meninggalkan Fernando yang masih duduk di kursinya .     

" Lakukanlah jika kau mampu Frank , istriku akan tetap jadi milikku selama aku hidup " ucap Fernando dengan nada meninggi .     

Mendengar perkataan Fernando membuat Frank menghentikan langkahnya yang sudah hampir sampai di lift .      

" Maka kita akan bertarung sampai hanya ada satu yang hidup diantara kita untuk mendapatkan Viona !!! " jawab Frank dengan ketus , ia kemudian meneruskan langkahnya masuk ke dalam lift dan meninggalkan Fernando .     

Mendengar semua perkataan Fernando dan Frank membuat Viona hampir pingsan apalagi perkataan Frank terakhir , ia merasa nyawa Fernando dalam bahaya . Memikirkan itu akhirnya membuat Viona menangis dan suara tangisnya akhirnya terdengar oleh Fernando yang memang berjalan keluar dari ruangannya .     

" Honey apa yang kau lakukan disitu !!! " teriak Fernando kaget ketika melihat Viona duduk di lantai sambil menangis      

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.