You Are Mine, Viona : The Revenge

Come back



Come back

0Tak lama kemudian mobil iring-iringan yang membawa Fernando dan Viona akhirnya sampai di istana pribadi milik Fernando , sesampainya di lobi utama para bodyguard yang sudah menanti kedatangan Fernando langsung bergerak cepat mereka membukakan pintu untuk sang tuan dan nyonya . Karena Viona masih tidur Fernando akhirnya nya menggendong Viona ala bridal style keluar dari mobilnya menuju ke kamar yang ada di lantai dua , senyumnya mengembang saat melihat Viona yang tertidur pulas dalam pelukannya .     
0

Setelah menidurkan Viona di ranjang Fernando lalu berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri , seharian ini ia banyak melakukan aktivitas di rumah sakit pasca dokter William bergabung dengan rumah sakit Global Bross menggantikan posisi Frank sebagai kepala bagian divisi bedah yang saat ini hanya menjadi wakil dari dokter William . Sepuluh menit kemudian Fernando akhirnya selesai mandi , ia lalu berjalan menuju closet untuk mencari pakaian bersih . Setelah memakai pakaian yang baru Fernando lalu berjalan mendekati ranjang untuk memeriksa keadaan Viona yang masih terlelap tanpa merubah posisi tidurnya .     

Drrttt     

Drrttt     

Ponsel Fernando yang ada di atas nakas berdering dengan keras minta diangkat oleh Fernando.      

Senyum Fernando mengembang ketika melihat nama Franklin muncul di layar ponselnya , dengan perlahan Fernando menerima panggilan masuk dari sang adik .     

"Keluar kau dari rumahmu Fernando !!! jangan jadi pengecut yang hanya bisa bersembunyi di balik ketiak para bodyguardmu yang menyebalkan ini ." Teriak Franklin dengan keras ketika Fernando sudah berhasil terhubung dengannya.     

"Kau ada di mana.?" Tanya Fernando dengan santai.     

"Aku ada dihalaman depan rumahmu dan tertahan di sini karena semua bodyguardmu yang menyebalkan ini melarangku masuk.!!" Jawab Franklin dengan penuh emosi.      

Fernando kemudian menutup panggilan masuk dari sang adik , dengan perlahan ia memasukkan ponselnya ke dalam saku bajunya dan berjalan keluar dari kamar untuk menemui Franklin yang ada di luar gerbang yang ditahan oleh para bodyguard yang memang ia perintahkan untuk menjaga Franklin agar tak masuk ke istananya . Fernando ingin menjaga jarak sejauh mungkin sang istri dari adik satu-satunya itu karena tak mau hal-hal buruk terjadi pada anak dan istrinya , Fernando sangat mengenal sang adik yang tak pantang menyerah sebelum berhasil mencapai tujuannya .     

Saat sudah sampai di lobby Teddy snag kepala pelayan langsung menyambut Fernando dengan sedikit cemas , ia khawatir kalau Frank  akan benar-benar melakukan ancamannya untuk menerobos masuk kedalam istana Fernando menggunakan truk jika ia masih tak boleh masuk oleh para bodyguard Fernando di gerbang depan.      

"Tenanglah aku akan menemuinya di sana."Ucap Fernando pelan sambil menepuk pundak Teddy yang sejak tadi sudah berkomunikasi dengan bodyguard yang berjaga di gerbang depan .     

"Tapi tuan , sepertinya tuan muda kedua saat ini sedang benar-benar emosi . Apakah jika anda kesana tak membahayakan diri anda sendiri tuan .? "Tanya Teddy dengan lirih .     

"Bukankah di depan ada sepuluh orang yang berjaga , lagi pula aku mengenal betul siapa Franklin jadi kau tenang saja ." Jawab Fernando sambil berjalan menuju mobilnya yang sudah siap di bawah tangga.      

"Apa saya perlu ikut tuan .?" Tanya Teddy kembali dengan setengah berteriak saat melihat Fernando sudah masuk ke dalam mobil.      

Fernando menurunkan kaca mobilnya dan melambaikan tangan ke arah Teddy yang menunjukkan jawabannya , Teddy pun mengangguk pelan merespon jawaban dari Fernando . Tak lama kemudian mobil Fernando akhirnya berjalan menuju ke gerbang utama yang jaraknya seratus meter dari rumah utama dimana ia tinggal bersama Viona dan para pelayannya .     

Setelah berkendara selama lima menit Fernando akhirnya sampai ke pintu gerbang dimana Frank sedang berdiri didepan gerbang sambil berkacak pinggang , Fernando keluar dari mobilnya dan berjalan pelan menuju ke tempat Frank yang kini sedang menatapnya dengan tajam .     

"Keluar kau Fernando , jangan bersembunyi di ruang besarmu ini ." Teriak Franklin menggila .     

"Masuklah ." Ucap Fernando menjawab perkataan Frank .     

"Tapi tuan …..     

"Periksa tubuhnya pastikan ia tak membawa senjata api atau senjata tajam ketika masuk kemari ." Bisik Fernando pelan memotong perkataan bodyguardnya .     

Sang bodyguard mengangguk pelan merespon perkataan Fernando , ia lalu memberikan kode kepada anak buahnya untuk membukakan pintu bagi Franklin sekaligus mengecek tubuh Franklin sesuai petunjuk Fernando sebelumnya . Setelah pintu gerbang terbuka Franklin langsung berusaha untuk masuk  tetapi langkahnya ditahan oleh tiga orang pria berbadan besar . Ia pun hanya bisa pasrah sambil terus menatap tajam kearah Fernando yang sedang berdiri di samping mobil sambil tersenyum ke arahnya.      

Setelah dipastikan kalau Franklin tak membawa senjata tajam dan senjata api ia akhirnya diperbolehkan masuk , saat sudah lepas dari tiga orang pria berbadan besar yang menghalanginya Franklin langsung berjalan cepat ke arah Fernando . Ia lalu melancarkan pukulannya pada Fernando ke arah perut akan tetapi pukulannya berhasil dihalau bodyguard Fernando yang sudah berjaga .     

"Kau adalah monster sebenarnya Fernando ."Teriak Franklin setelah melepaskan tangannya dari bodyguard yang menghalau pukulannya pada Fernando.      

"Apa maksudmu aku tak mengerti." Jawab Fernando sambil tersenyum.      

"Tak usah basa-basi Fernando , aku tahu kau adalah otak dibalik penurunan jabatan ku di rumah sakit ." Ucap Franklin dengan penuh emosi.      

"Aku bukanlah orang yang memutuskan penurunan jabatanmu , dirumah sakit masih banyak dewan direksi dan para profesor lainnya yang sudah memikirkan hal ini selama beberapa bulan . Lagi pula jabatan lamamu memang seharusnya lebih pantas ditempati oleh William , karena dari segi pengalaman dan prestasi William masih sangat sulit untuk kau kejar Frank ." Sahut Fernando sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana .      

"Persetan dengan pengalaman dan prestasi William , nama besarku sudah sangat terkenal di Inggris dan Irlandia jadi seharusnya para pemimpin di rumah sakit melihat itu bukan hanya melihat dari pengalaman dan prestasi William saja . Lagipula aku masuk ke Global Bros juga atas undangan profesor Dexter sang direktur utama jadi apa yang kalian lakukan ini tidak adil." Teriak Frank membela diri .     

"Jadi kau ingin jabatanmu kembali.?" Tanya Fernando sambil tersenyum .     

"Tanpa bantuanmu aku pun bisa mendapatkan posisi ku kembali Fernando , tentunya kau tahu kemampuanku untuk melakukan itu." Jawab Franklin menyombongkan diri .     

"Baiklah kalau itu maumu kalau begitu buktikan bahwa kau bisa melakukan apa yang baru saja kau katakan kepadaku." Ucap Fernando pelan memanasi Frank .     

"Ok kita lihat saja dalam beberapa bulan ini Fernando , aku pun bahkan bisa melakukan hal yang lebih besar lagi dari yang kau bayangkan Fernando."  Sahut Franklin sambil tersenyum licik.      

Deg      

Jantung Fernando langsung berdetak dengan cepat ketika mendengar perkataan Franklin yang terakhir , ia merasa adiknya itu sedang memberikan peringatan kepadanya.      

"Apa maumu Franklin.?" Teriak Fernando dengan nada meninggi.      

"Ha ha ha aku tak mengatakan apa-apa Fernando kenapa kau marah." Jawab Frank sambil tersenyum lebar.      

"Kalau kau berani menyentuh istri dan anakku maka bersiaplah kau membusuk di neraka." Ucap Fernando dengan penuh emosi.      

Mendengar perkataan Fernando membuat Franklin tertawa terbahak-bahak untuk beberapa saat , sehingga membuat Fernando semakin marah . Ia saat ini benar-benar sudah sangat marah kepada adik kandung nya itu.      

"Kenapa kau semarah itu Fernando ? apakah kau tak mengingat apa yang sudah kau lakukan dulu kepada Miranda.?" Tanya Franklin sambil berkacak pinggang .     

"Kia semua tahu Miranda mengandung anak siapa Frank , kau jangan lupa itu . Apa yang aku lakukan itu justru untuk menyelamatkan nama besar keluarga kita dari kehancuran yang dibuat oleh daddy. " jawab Fernando dingin.     

"Fuck fuck fuck …Stop bicara nama baik keluarga , dari awal nama keluarga kita memang sudah hancur sebelum Jacob si brengsek itu menghancurkannya .Jadi kau tak usah berakting seolah-olah kau menjadi penyelamat nama keluarga ini Fernando ." Ucap Franklin sinis .     

"Bukankah masyarakat juga tahu sepak terjang si Jacob itu seperti apa ,  jadi kau tak usah membodohiku lagi Fernando . Tak usah menganggap dirimu sebagai pahlawan beranggapan setelah mengakui Zevanya sebagai anakmu ." Imbuh Frank sambil tertawa .     

"Aku tak pernah menganggap diriku sebagai pahlawan Frank , apa yang aku lakukan beberapa  tahun yang lalu itu karena demi keluarga ini . Jika kau tidak setuju dengan tindakan ke waktu itu , kenapa bukan kau yang bertemu dan bicara di hadapan wartawan mengakui hanya sebagai anakmu ." Sahut Fernando pelan .     

Mendengar perkataan Fernando membuat Franklin terdiam , ia tahu kalau kakaknya itu sedang menyindirnya . Karena apa yang dikatakan Fernando tidak mungkin ia lakukan waktu itu , mengingat saat itu ia masih berusia tujuh belas tahun . Karena jika ia yang mengaku di depan para wartawan maka nama baiknya pun akan hancur dan ia tak bisa masuk ke fakultas kedokteran tempat yang sedang ia ingin masuki waktu itu .     

"Ingat Frank semua kesalahan yang dibuat Daddy sudah aku ambil dengan penuh tanggung jawabnya , jadi kau tak perlu mengungkit hal yang sudah lama berlalu . Lagi pula saat ini Zevanya juga sudah tidak ada di antara kita , sungguh sangat tak pantas kau membicarakan kelahirannya lagi . Biarlah semua orang mengingatnya sebagai anak kandungku Frank ." Ucap Fernando pelan .     

"Cih masih sok pahlawan , aktingmu ini sungguh membuatku ingin muntah Fernando ." Jawab Franklin dengan cepat .     

"Aku tak bisa melarangmu mengatakan itu padaku , yang pasti aku tak ingin ada orang yang menjelek-jelekan Zevanya kembali . Karena dia sudah menjadi anakku anak pertama Fernando Grey Willan ." Sahut Fernando dingin .     

"Benarkah dia anak pertamamu ??? Lalu bagaimana dengan anakku yang sudah kau bunuh ketika ia masih berusia tiga bulan di kandungan ku Fernando .!!!!" Teriak seorang wanita yang baru saja keluar dari mobil Frank .     

"K--kkauu ….     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.