You Are Mine, Viona : The Revenge

Salah asuhan



Salah asuhan

0Viona akhirnya tertidur setelah bercinta dengan Fernando selama hampir satu jam ia benar-benar merasa sangat lelah kali ini , permainan Fernando kali ini benar-benar membuat Viona kewalahan . Fernando akhirnya tidur beberapa saat setelah Viona tertidur , tak menyentuh sang istri selama hampir dua minggu benar benar membuatnya merasa hampir gila . Sampai akhirnya ia tak bisa mengontrol diri kali ini , ia melakukan gerakannya dengan perlahan dan lembut sesuai petunjuk dokter William .      
0

"Babe ….wake up." Bisik Viona pelan sambil menusuk pipi Fernando perlahan dengan jarinya .     

"Babe ….aku lapar , bangun." Imbuh Viona kembali sambil menggoncang-goncang tubuh Fernando perlahan .     

Fernando yang sudah pulas pun tak mendengar suara Viona yang terdengar sangat kecil , sentuhan yang dibuat Viona bahkan tak berasa apapun bagi Fernando yang memiliki tubuh besar . Karena tak sabar Viona akhirnya menggigit lengan Fernando dengan keras sehingga Fernando pun akhirnya menjerit kesakitan .     

"Babe kenapa menggigitku .?" Tanya Fernando pelan sambil memegang lengannya yang baru saja di gigit sang istri .     

"Aku membangunkanmu sejak tadi tapi kau tak bangun juga. " Jawab Viona dengan ketus .     

"Maaf honey aku tak mendengarnya , ada apa honey .?" Tanya Fernando kembali sambil menyentuh wajah Viona dengan perlahan .     

"Aku lapar .. hiks sejak tadi aku membangunkanmu tapi kau tak mendengarku padahal aku sangat lapar sekali hiks hiks.." Jawab Viona terisak .     

"Kau lapar ? Ya sudah sebentar aku ambil makanan di bawah , oh iya kau makan apa ." Ucap Fernando pelan berusaha menenangkan Viona yang sedang menangis .     

"Aku ingin makan ayam goreng ." Sahut Viona bersemangat .     

"Ayam goreng ? ayam goreng biasa atau…     

"Ayam KFC ...aku mau yang drumstick ." Ucap Viona memotong perkataan Fernando dengan mata berbinar-binar .     

"Baiklah , aku minta orang di bawah untuk membelinya ya ." Jawab Fernando pelan sambil meraih ponselnya .     

"Kenapa orang lain kenapa bukan kau yang pergi membelinya .?" Tanya Viona sedikit kecewa .     

Fernando tersenyum mendengar perkataan sang istri , dengan perlahan ia berbalik lalu menghadap Viona dan mencium kening istrinya dengan mesra sambil merapikan rambut Viona yang berantakan.     

"Kalau aku yang pergi mencarinya lalu yang membantumu untuk mandi siapa.?" Tanya Fernando pelan .     

"Mandi …" Gumam Viona lirih .     

"Iya kita harus mandi lagi , apa kau mau makan dalam kondisi seperti ini ." Ucap Fernando pelan sambil menarik selimut yang menutupi dada Viona sehingga sepasang payudara indah milik Viona langsung terlihat dengan jelas .     

"Akkhhh nakal ." Jerit Viona dengan cepat sambil mengambil selimutnya kembali untuk menutupi payudaranya yang terdapat beberapa bekas kissmark buatan Fernando .     

Fernando tertawa melihat tingkah sang istri yang malu-malu , setelah meminta anak buahnya pergi mencari ayam goreng yang diminta oleh sang istri Fernando lalu menggendong Viona menuju kamar mandi untuk membersihkan diri . Dari tubuh Viona tercium aroma khas lelaki milik Fernando , oleh karena itu Fernando mengajak istrinya untuk mandi karena Fernando yakin kalau Viona pasti tak akan mau menikmati ayam gorengnya di dalam kamar . Fernando dan Viona mandi dengan cepat dibawah guyuran shower yang mengeluarkan air hangat , perlahan Fernando membersihkan tubuh Viona dengan telaten . Tiga puluh menit kemudian Fernando dan Viona akhirnya selesai mandi dan memakai pakaian bersih dengan cepat karena sudah mendapat kabar dari Teddy kalau ayam goreng yang diminta Viona sudah siap untuk dinikmati .     

Dengan perlahan Fernando menuntun Viona menuruni tangga menuju ke meja makan dimana ayam goreng KFC yang dipesan Viona sudah tersedia , sesampainya di meja Viona langsung menikmati ayam gorengnya dengan lahap sehingga membuat Fernando tersenyum karena melihat Viona bisa makan dengan lahap . Senyum Fernando perlahan memudar ketika mengingat peristiwa tadi sore , di mana Frank sang adik membawa Natasya Anderson mantan kekasihnya beberapa tahun yang lalu kembali ke Kanada pasca ia uang ke Brazil .     

"Apa yang kau pikirkan babe.?" Tanya Viona pada Fernando yang terlihat sedang melamun .     

"Aku sedang memikirkan kejadian tadi sore , hanya saja aku ragu untuk mengatakannya kepadamu ."Jawab Fernando jujur.      

"Tentang apa , aku siap mendengarnya." Ucap Viona pelan sambil tersenyum.     

"Tapi berjanji lah kau tak akan sedih ataupun marah ketika aku menjelaskan apa yang terjadi tadi sore kepadamu." Sahut Fernando pelan .     

Viona mengangguk merespon perkataan Fernando , ia lalu membersihkan tangannya menggunakan sapu tangan bersih yang ada di dekatnya dan langsung duduk mendekat ke arah Fernando untuk mendengarkan cerita sang suami . Melihat Viona sudah bersiap Fernando lalu menarik nafas panjang dan mulai menceritakan apa yang terjadi tadi sore dimana Natasya kembali lagi ke Canada setelah ia      

asing kan ke Brazil selama beberapa tahun terakhir . Walau Natasya terbukti bersalah karena menjadi otak pembunuhan Zevanya , akan tetapi karena orang tua Natasya cukup berpengaruh di kota ia akhirnya hanya dihukum selama beberapa tahun saja sebelum Fernando mengurungnya di rumah sakit jiwa . Sampai akhirnya ia pun pindah ke Brazil mengikuti sang ibu yang merupakan warga negara Brazil , Natasya pindah ke Brazil atas perjanjian yang dibuat dengan Fernando atas syarat keluarnya dari rumah sakit jiwa .     

Setelah Fernando menyelesaikan ceritanya Viona terlihat lebih diam dari sebelumnya , air mukanya pun terlihat berubah setelah mendengar cerita sang suami .     

"Babe ...kau tak apa-apa bukan ." Tanya Fernando pelan pada sang istri yang terlihat menunduk .     

"Kenapa dia kembali lagi kesini ." Ucap Viona terbata .     

"Aku yakin ini adalah ide Frank untuk mendatangkan Natasya untuk mengganggu kita ." Jawab Fernando sambil tersenyum .     

"Kenapa adikmu sangat jahat babe ." Isak Viona dengan mata berkaca-kaca .     

Fernando langsung memeluk Viona dengan erat mencoba menenangkan Viona dengan lembut Fernando menyeka air mata yang membasahi wajah cantik Viona .      

"Percayalah honey , apapun yang Frank lakukan tak akan bisa memisahkan kita ." Ucap Fernando pelan.      

"Semoga saja , aku juga berharap itu . Tapi kenapa ia sangat jahat pada kita ? bukankah kita keluarganya babe ." Tanya Viona terbata .     

"Dari kecil Frank sudah melihat apa yang Daddy lakukan , dimana Daddy selalu menyelesaikan masalah yang ia buat dengan uang oleh karena itu sifatnya jadi seperti ini sekarang . Menjadi orang yang egois dan memaksakan orang lain menurut dan tunduk padanya dengan cara apapun ." Jawab Fernando sambil tersenyum .     

"Harapanku ia bisa menemukan cinta sejati yang dapat merubah dirinya sama sepertiku yang menemukanmu ." Imbuh Fernando sambil mencium kening Viona dengan lembut .     

"Semoga saja." Sahut Viona lirih .     

Karena Viona sudah kenyang Fernando pun makan ayam goreng sisa Viona dengan lahap sambil terus memangku Viona yang masih bersandar padanya , sesekali Fernando menyuapi Viona daging ayam melalui mulutnya yang langsung disambut Viona dengan malu-malu yang akhirnya membuat Fernando tertawa terbahak-bahak . Setelah makan Fernando mengajak Viona duduk di balkon sambil menikmati udara malam dibawah sinar rembulan dengan menggunakan selimut tebal karena Viona menolak untuk tidur kembali , Fernando hanya bisa dengan sabar menuruti kemauan sang istri .      

Atas permintaan Viona yang terus menerus merengek Fernando akhirnya menceritakan masa kecilnya yang ia lewati tanpa kehadiran dan kasih sayang seorang ibu pasca ibunya meninggal saat melahirkan Franklin , sejak saat itu Fernando kecil dan baby Franklin diasuh baby sitter karena sang ayah Jacob menolak untuk menikah kembali karena masih mencintai sang istri yang sudah meninggal . Masyarakat yang mendengar kesetiaan Jacob atas mendiang sang istri langsung memujanya dan mengagungkannya , mereka menyebut Jacob sebagai contoh lelaki yang patut di contoh karena kesetiannya . Walau sebenarnya Jacob adalah pria hidung belang yang hobi berganti wanita cantik hampir tiap malam di istananya tanpa memperdulikan kedua anaknya yang masih kecil .     

"Jadi kalian dibesarkan dalam asuhan seperti itu .?" Tanya Viona dengan kaget .     

"Iya , hal itulah yang membuat kami menjadi sosok anak remaja nakal yang bisanya hanya berpesta hampir tiap pekan di rumah ." Jawab Fernando pelan sambil tersenyum tipis mengingat masa remajanya yang dipenuhi dengan hura-hura .     

"Maafkan aku babe ." Ucap Viona dengan suara parau .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.