You Are Mine, Viona : The Revenge

The real angel



The real angel

Setelah Fernando pulang Viona kemudian mempersiapkan berkas-berkasnya untuk mulai bekerja , ia terlihat membaca dokumen yang sudah diisi oleh dokter Cecilia selama tiga hari terakhir . Sebuah senyuman tersungging di wajah cantik Viona ketika melihat tulisan dokter Cecilia yang rapi , dia cukup puas dengan pekerjaan dokter Cecilia walaupun masih ada beberapa kekurangan tapi Viona memakluminya karena tak ada orang yang bisa langsung melakukan pekerjaan secara sempurna .     
0

Tok      

Tok      

"Saya boleh masuk dokter.? " Tanya suster Chloe setelah selesai mengetuk pintu ruangan Viona yang terbuka.     

"Masuklah suster , kenapa kau harus izin seperti itu kepadaku." Jawab Viona sambil tersenyum ke arah  asistennya itu yang sedang berdiri di depan pintu sambil membawa berkas di pelukannya .     

"He he lebih baik saya izin terlebih dahulu dokter daripada mengganggu anda." Ucap suster Chloe membela diri .     

Viona hanya tersenyum mendengar perkataan sang asisten ia kemudian menerima berkas yang dibawa oleh suster Chloe , Viona kemudian membaca berkas milik yang berisi data pasien yang datang selama tiga hari terakhir termasuk beberapa apa resep obat yang ditulis dokter Cecilia untuk para pasien .  Viona ingin memastikan bahwa pasien-pasiennya mendapatkan perawatan yang benar dari dokter Cecilia , karena ia merasa ikut bertanggung jawab atas pengobatan pada pasien itu karena pada dasarnya pasien-pasien itu adalah tanggung jawab penuh dirinya.      

"Apa ada masalah dokter.?" Tanya suster Chloe dengan lirih ketika melihat raut wajah Viona tidak berubah.      

"Tidak ada suster , aku hanya salut kepada dokter Cecilia yang bisa menulis serapi ini." Jawab Viona sambil tersenyum .     

"Iya tapi tulisan dokter Viona tetap jauh lebih rapi daripada tulisan dokter Cecilia he he he ." Sahut suster Chloe sambil tertawa lebar.     

"Kau bisa saja suster , oh iya selama tiga hari kemarin apakah ada kesulitan ketika kau bekerja dengan dokter Cecilia .?" Tanya Viona pelan sambil mengalungkan stetoskop ke lehernya .     

Alih-alih menjawab pertanyaan Viona , suster Chloe justru terdiam dan menundukkan kepalanya ke bawah dengan perlahan yang akhirnya membuat Viona curiga kalau telah terjadi sesuatu di rumah sakit selama ia tidak ada tiga hari kemarin.     

"Ceritakan padaku apa yang terjadi pada kalian selama aku tidak ada disini ." Ucap Viona dengan nada meninggi.      

"Katakan saja dengan jujur aku tidak marah , justru kalau kau diam seperti ini aku akan marah kepadamu suster ." Imbuh Viona menambahkan perkataannya yang sebelumnya karena suster Chloe tak kunjung membuka mulutnya.      

"Jadi begini dokter…..     

Suster Chloe pun menceritakan dengan detail apa yang terjadi sejak hari pertama dokter Cecilia menggantikan posisi Viona ,dimana ia melihat dengan jelas bagaimana dokter Cecilia dimaki-maki oleh para pasien . Belum lagi pada saat di kantin banyak dokter muda yang menyindir secara halus dokter Cecilia , mereka mengatakan kalau dokter Cecilia mengambil kesempatan di dalam kesempitan di mana ia menggunakan cara licik untuk mendekati Viona supaya bisa menggantikan posisi Viona .     

Selama suster Chloe menceritakan kejadian selama tiga hari terakhir Viona nampak sangat shock ,ia tak menyangka bahwa banyak kejadian buruk yang menimpa dokter Cecilia karena dirinya . Viona benar-benar tidak menyangka kalau pasien-pasiennya akan bersikap seperti itu kepada dokter Cecilia.      

"Lalu bagaimana dokter Cecilia sekarang suster.?" Tanya Viona terbata-bata ketika suster Chloe menyelesaikan ceritanya.      

"Bukankah hari ini suster Cecilia libur dokter ." Jawab suster Chloe sambil mengingat jadwal dokter Cecilia.     

"Aduh aku merasa tidak enak sekali suster , qku merasa sangat bersalah kepada dokter Cecilia karena telah membuatnya harus mengalami ini semua. " Ucap Viona dengan penuh sesal.     

"Tapi ini juga bukan kesalahan Anda dokter ini adalah…..     

"Berikan aku nomor ponsel dokter Cecilia , aku harus berbicara dengannya secara langsung sekarang ."Ucap Viona memotong perkataan suster Chloe .      

Suster Chloe kemudian mengeluarkan ponselnya , ia lalu mencari nama dokter Cecilia dalam kontak teleponnya . Tak lama kemudian ia menyerahkan ponselnya kepada Viona yang kemudian langsung disalin oleh Viona , tak lama kemudian ia terlihat sudah mengangkat teleponnya ke telinga mencoba untuk menghubungi dokter Cecilia untuk bicara secara langsung .     

"Kemana dokter Cecilia , kenapa aku menghubungi dari tadi ia tak menjawabnya  " Ucap Viona pelan sambil kembali menghubungi dokter Cecilia untuk yang keempat kalinya.     

"Mungkin dokter Cecilia sedang pergi ke supermarket dokter , karena dokter Cecilia pernah mengatakan padaku kalau saat ini ia sudah tinggal bersama kekasihnya . Dan mereka sering pergi bersama ketika sedang libur seperti hari ini ." Celetuk suster Chloe menimpali perkataan Viona     

Deg     

Deg      

Jantung Viona berdetak lebih kencang mendengar perkataan suster Chloe , ia lalu mengingat perkataan Fernando sebelumnya yang memberitahukan kepadanya kalau dokter Cecilia saat ini sedang menjalin hubungan dengan Andrew.     

"Oh begitu rupanya , pantas saja ia tak mau angkat telponku. " Sahut Viona sambil tersenyum.      

"Biasa dokter namanya juga anak muda he he he ." Jawab suster Chloe sambil tersenyum lebar , sehingga deretan giginya yang tertutup behel terlihat dengan jelas .     

"Pasti sangat menyenangkan jika bisa pergi seperti itu bersama pasangan ." Ucap Viona lirih sambil meletakkan ponselnya ke sebuah tas khusus .     

"Tentu saja dokter , apalagi kalau semua belanjaan kita dibawakan oleh kekasih. Ukhhh rasanya sangat membahagiakan dokter ." Cicit suster Chloe tanpa rasa bersalah.      

"Andai saja aku bisa merasakan hal itu juga." Jawab Viona tanpa sadar.      

"Loh dokter memang tidak seperti itu dengan tuan Fernando , bukankah kalian bisa melakukan hal itu juga. ?" Tanya Suster Chloe pelan sambil memiringkan kepalanya karena tak percaya mendengar perkataan Viona yang sebelumnya.     

Viona menarik nafas panjang kemudian menceritakan alasan kenapa ia tak bisa pergi berbelanja seperti pasangan kebanyakan , Viona pernah meminta pergi ke sebuah pusat perbelanjaan bersama Fernando berdua . Akan tetapi hasilnya ketika para pengunjung menyadari keberadaan Fernando , para pengunjung itu akan langsung mengerubungi Fernando dan meminta berfoto bersamanya . Alhasil rencana mereka untuk berbelanja pun gagal , hal itulah yang membuat Viona kehilangan semangat ketika ingin pergi berbelanja lagi .      

Suster Chloe menelan salivanya mendengar perkataan Viona , dia pun kini merutuki kebodohannya karena telah bertanya pertanyaan bodoh seperti itu kepada Viona .Ia lupa kalau Fernando bukanlah orang sembarangan , tentu saja melakukan belanja bersama seperti pasangan lain nya sungguh sangat sulit Viona lakukan .     

"Maafkan saya dokter telah bertanya pertanyaan sebodoh itu kepada anda tadi ." Ucap suster Chloe dengan lirih merasa bersalah .     

Viona tersenyum mendengar perkataan asisten pribadinya itu Ia lalu bangun dari kursinya dan berjalan menuju ke pintu karena jadwal prakteknya sudah hampir tiba . Viona pun memanggil suster Chloe untuk diajak pergi ke ruang praktek bersama , suster Chloe pun tersenyum ketika menyadari kalau ternyata Viona tidak marah kepadanya .     

Beberapa dokter muda yang kemarin sempat menyindir dokter Cecilia nampak terdiam ketika melihat Viona datang , aura Viona terlihat sangat mengintimidasi para dokter muda itu . Padahal Viona tidak melakukan apapun , ia hanya berjalan bersama suster Chloe menuju ruang prakteknya . Para pasien yang melihat Viona datang langsung berteriak kegirangan , beberapa orang di antaranya bahkan berlari dan memeluk dengan erat sehingga membuat Viona hampir terjatuh kalau saja tidak ditahan oleh dokter William yang memang sedang ada di belakangnya .     

"Tolong semuanya duduk dengan tertib karena dokter Viona akan mulai melakukan pemeriksaan ." Ucap dokter William berusaha menenangkan para pasien yang terlihat sangat antusias itu.      

"Baik dok." Jawab semua pasien yang duduk di depan ruang praktek Viona dengan kompak .     

Viona kemudian masuk ke dalam ruangannya bersama suster Chloe dan dokter William , Viona lalu terlihat membaca beberapa riwayat pasien yang ada dihadapannya .      

"Kau ini memang hebat dokter." Celetuk dokter William sambil melipat kedua tangannya di dada.      

"Apa maksud anda dokter.?" Tanya Viona bingung.     

"Baru kali ini aku melihat ada pasien yang seantusias itu melihat dokternya datang , karena biasanya mereka bersikap biasa saja tapi tidak dengan pasien pasienmu itu ." Jawab dokter William sambil tersenyum .     

Viona tersenyum mendengar perkataan sahabat sang suami Ia lalu memerintahkan suster untuk bersiap memanggil pasien yang datang terlebih dahulu .      

"Ibuku dulu sering berkata bahwa jika kau ingin dihargai oleh orang lain maka hargailah orang lain terlebih dahulu  dan itulah yang aku terapkan pada semua orang, termasuk pada pasien pasienku ." Ucap Viona pelan pada dokter William  sambil berjalan menuju ke meja periksa menanti kedatangan para pasiennya masuk.     

"Kau sangat beruntung Fernando bisa mendapatkan wanita sebaik ini ." Batin dokter William sambil tersenyum menatap Viona yang sudah duduk di bangku periksanya.      

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.