You Are Mine, Viona : The Revenge

Salah paham



Salah paham

0Setelah bekerja selama empat jam tanpa henti Viona terlihat mulai kelelahan , nafasnya pun terdengar lebih berat dari sebelumnya sehingga membuat suster Chloe merasa khawatir apalagi keringat dingin mulai keluar dari kening Viona . Setelah pasien terakhir selesai diperiksa suster Chloe langsung keluar dari ruangan tempat Viona berada , ia langsung berlari menuju ke tempat dokter William untuk memberitahukan kondisi Viona . Karena tadi sebelum pergi dokter William sempat sempat memberikan pesan kepada dirinya untuk segera melapor jika ada hal yang terlihat aneh terjadi pada Viona .     
0

"Dokter dokter .....     

Suster Chloe tak dapat menyelesaikan perkataannya karena melihat dokter William tengah berbicara serius dengan profesor Frank di dalam ruangannya .     

"Ada apa suster.?" Tanya dokter William hampir berteriak ketika melihat suster Chloe akan pergi dari depan ruangannya .     

"Maaf dokter saya tak bermaksud mengganggu saya hanya ingin memberitahukan kondisi dokter Viona yang ….     

"Ada apa dengan dokter Viona suster.?" Teriak dokter William dan profesor Frank secara hampir bersamaan sehingga membuat suster Chloe tak mampu menyelesaikan perkataannya .     

"Dokter Viona terlihat ...terlihat …     

Dokter William dan profesor Frank langsung keluar dari ruangan dokter William dan berlari menuju ruang praktek Viona meninggalkan suster Chloe yang masih berdiri di depan ruangan dokter William , suster Chloe pun akhirnya ikut berlari menuju ke ruangan Viona setelah sempat terdiam beberapa saat karena kaget melihat dokter William dan profesor Frank langsung berlari keluar .     

Saat suster Chloe sudah sampai di ruangan Viona kembali ia sudah melihat kalau dokternya itu sudah berbaring diatas ranjang tempat ia memeriksa pasien sebelumnya dan sedang menerima perawatan dari dua dokter hebat sekaligus , dokter William sedang memeriksa denyut nadi di tangan sedangkan profesor Frank nampak sedang memeriksa mata Viona menggunakan senter kecil .     

"Apa yang terjadi dengan dokter Viona dok .?" Tanya suster Chloe pada dokter William.      

"Sepertinya dokter Viona mengalami sedikit kelelahan , tapi saat ini kondisinya jauh lebih baik sus ." Jawab dokter William sambil tersenyum .     

"Kenapa kau memaksakan dirimu Vio.?" Tanya Professor Frank dengan suara parau pada Viona yang yang terlihat sudah lebih baik daripada sebelumnya.     

"Aku tak apa-apa prof , hanya sedikit berkunang-kunang saja tadi ."Jawab Viona dengan senyum yang sedikit dipaksakan .     

"Tapi kondisimu sangat terlihat tidak stabil , kalau memang kau tidak sanggup bekerja lebih baik kau cuti saja dengarkan perkataan suamimu itu." Ucap profesor Frank dengan tatapan penuh rasa iba .     

"Apa maksudmu prof .?"Tanya Viona lirih sambil menatap tajam ke arah profesor Frank .      

Profesor Frank terdiam mendengar perkataan Viona , alih-alih menjawab pertanyaan Viona ia justru meminta suster Chloe pergi ke apotek untuk mengambil cairan infus . Setelah suster Chloe pergi profesor Frank terlihat menutup pintu ruangan dari dalam , ia kemudian berbalik dan menatap tajam ke arah dokter William yang berdiri di samping ranjang Viona.      

"Kalian berdua jangan pura-pura bodoh , aku tahu ini semua adalah rencana Fernando kakakku tersayang itu ."Ucap profesor Frank sambil menatap tajam ke arah dokter William tanpa berkedip .     

"Apa maksudmu Franklin ." Tanya Dokter William dengan cepat .     

"Jangan pura-pura bodoh William , aku tahu kalau kau masuk ke rumah sakit ini atas perintah kakakku . Termasuk posisimu yang menggantikanku , aku yakin semua ini bisa terjadi karena campur tangan si brengsek itu ." Jawab profesor Frank dengan tersenyum sinis      

"Aku masuk ke Global bros atas permintaan profesor Dexter yang sudah menawariku posisi ini sejak setahun yang lalu ,akan tetapi aku baru mempertimbangkannya selama beberapa bulan terakhir ini sebelum memutuskan untuk bergabung ke rumah sakit ini ."Ucap dokter William membela diri .     

"Ha ha ha …kau pikir aku adalah orang bodoh Will yang bisa percaya dengan alasan klasik seperti itu hah !! " Bentak profesor Frank sambil tertawa lebar .     

"Kalau kau tak percaya silakan bertanya langsung kepada profesor Dexter ."Sahut dokter William sambil meletakkan stetoskop ke dalam saku bajunya .     

"Aku yakin Dexter juga sudah bekerjasama dengan Fernando , jadi ia pasti akan memberikan jawaban yang sama seperti yang kau katakan barusan."  Jawab profesor Frank dengan senyum tipis mengembang di wajahnya .     

Viona yang tak mengerti maksud perkataan profesor Frank hanya bisa terdiam dan menatap kedua orang pria yang sedang berdebat di hadapannya , karena sepengetahuannya dokter William masuk ke rumah sakit Global Bros memang atas perintah Fernando . Oleh karena itu ia sedikit bingung ketika mendengar perkataan dokter William yang mengatakan bahwasanya profesor Dexter lah yang memintanya masuk ke rumah sakit Global Bros .      

Saat suasana sedang hening tiba-tiba pintu ruangan Viona terbuka dengan kasar dari luar dan masuklah Fernando tergesa-gesa dengan kedua mata yang memerah menahan emosi , saat ia menoleh ke arah profesor Frank tiba-tiba ia  melayangkan pukulannya ke wajah sang adik kandunganya dengan keras sehingga membuat profesor Frank langsung jatuh tersungkur ke bawah yang membuat Viona dan dokter William kaget karena tak menduga kalau Fernando akan memukul profesor Frank seperti itu .     

"Brengsek kau Frank ." Teriak Fernando dengan penuh emosi .     

Cuih      

Profesor Frank membuang ludah ke samping kiri karena merasakan darah keluar dari bibirnya yang sobek karena terkena pukulan Fernando .     

"Harusnya aku yang mengatakan itu padaku bajingan .!!!" Hardik profesor Frank sambil berusaha berdiri .     

"Jangan panggil aku Fernando kalau tak bisa membunuh….     

"Stop !!! Hentikan aku bilang ." Teriak Viona dengan keras menghentikan Fernando yang hampir melayangkan tangannya kembali ke profesor Frank.     

"Honey aku ….akhh " Fernando tak dapat menyelesaikan perkataannya karena profesor Frank rupanya sudah meninju perutnya tanpa sempat ia hindari .     

"Fernando !!!"      

"Babe !!"      

Teriak Viona dan dokter William secara bersamaan melihat melihat Fernando jatuh tersungkur di lantai karena dipukul profesor Frank .      

Dokter William langsung berlari ke arah Fernando dan membantunya untuk bangun , sementara itu profesor Frank masih berdiri di hadapan Fernando dengan tatapan penuh kemarahan. Sedangkan Viona hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan karena tak percaya melihat profesor Frank memukul Fernando , yang merupakan kakak kandung nya sendiri.      

"Kau benar-benar cari mati denganku Frank ."  Bentak Fernando ketika sudah berhasil menguasai dirinya .     

"Ayo tunjukan padaku kalau kau bisa melukaiku jangan hanya banyak bicara Fernando ." Tantang profesor Frank pada Fernando yang sudah sangat marah .      

"Fernando tahan , ini dirumah sakit lagi pula ia adikmu ." Ucap dokter William mencoba menahan Fernando yang bersiap memukul profesor Frank .      

"Persetan dengan status itu Will , dia bukanlah manusia seperti yang kau kira . Franklin tak lebih dari seorang monster yang yang aku jaga selama hidupku ini Will ." Sahut Fernando dengan nafas terengah-engah karena menahan amarah .     

"Ayo pukul aku jangan banyak bicara Fernando ." Ucap profesor Frank memanasi Fernando.      

"Diam kau jangan banyak bicara ." Bentak dokter William pada profesor Frank yang mulai terbawa emosi .     

Fernando dan profesor Frank pun akhirnya terdiam mendengar perkataan dokter William , mereka terlihat menunduk ke lantai walaupun sebenarnya masih terbakar api emosi .     

"Kau kenapa datang-datang langsung memukulnya Fernando .?" Tanya Dokter William kepada Fernando mencoba menengahi kesalahpahaman di antara kakak beradik itu .     

"Bagaimana aku tidak memukulnya , didepan mata aku melihat istriku berbaring di ranjang rumah sakit seperti ini ." Jawab Fernando dengan cepat .     

"Kau pikir aku yang melukai Viona hah , kenapa kau tak bertanya pada dirimu sendiri brengsek ." Sahut profesor Frank dengan emosi .     

"Kalau bukan kau siapa lagi memangnya yang bisa melukai istriku seperti ini ."Teriak Fernando membela diri.      

"Tanyakan terlebih dahulu kepada istrimu secara langsung , apa penyebabnya kenapa ia bisa berbaring di ranjang pesakitan seperti itu sebelum kau menyalahkan aku ." Ucap profesor Frank dingin.     

"Aku tak perlu menanyakan lagi , karena aku sudah tahu siapa tersangka utamanya ."Sahut Fernando dengan cepat .     

"Kau ini benar-benar….     

"Stop aku bilang stop ….kenapa kalian terus bertengkar seperti itu ." Teriak Viona dengan menangis menyadarkan Fernando dan profesor Frank yang sedang berdebat .     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.