You Are Mine, Viona : The Revenge

try to be patient



try to be patient

0Fernando langsung melepaskan pelukan pada Viona ketika mendengar dengan cepat karena melihat kondisi Viona kedua matanya pun langsung terarah ke pangkal paha Viona yang tertutup pakaiannya.      
0

Plak     

Viona langsung melayangkan pukulannya pada punggung Fernando ketika menyadari Fernando sedang melihat ke arah pangkal pahanya .     

"Sakit babe …" Ucap Fernando sambil meringis dan memegangi punggungnya yang dipukul Viona .     

"Apa tadi yang kau lihat !! dasar mesum." Sahut Viona dengan ketus.      

"Memangnya aku tadi lihat apa beb aku hanya memastikan ….     

"Memastikan apa ? aku tahu tadi apa yang kau lihat ." Tanya Viona dengan cepat memotong perkataan Fernando .     

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando terdiam , ia masih tidak mengerti dengan arah pembicaraan sang istri . Sambil menahan rasa pedas di punggungnya Fernando kembali mengingat kejadian beberapa menit yang lalu dimulai saat Viona mengeluh kesakitan.      

"Tadi bukankah kau mengeluh kesakitan , jadi aku hanya memastikan saja apakah kandunganmu baik-baik saja atau tidak ." Jawab Fernando datar dengan jujur .     

"Jadi kau tadi melihat ke bawah hanya untuk …     

"William mengatakan padaku kalau perempuan hamil itu sangat rentan , jadi aku langsung melihat ke pangkal pahamu untuk melihat apakah ada darah yang keluar atau tidak ." Ucap Fernando dengan cepat memotong perkataan Viona .     

Viona langsung terdiam mendengar perkataan Fernando , sebuah senyuman tersungging di wajah cantiknya setelah mengetahui niat Fernando sebenarnya ketika melihat ke pangkal pahanya .     

"Harusnya kau tanya lebih detail lagi kepada dokter William supaya kau tidak sebodoh ini babe ." Sahut Viona sambil menahan tawa .     

"Tanya apa.?" Tanya Fernando bingung.      

"Sudahlah aku tak perlu menjelaskan lebih detail lagi kepadamu , tapi satu hal yang harus kau tahu perempuan hamil itu tidak selemah yang kau pikirkan . Ada beberapa faktor tertentu yang bisa menyebabkan seorang wanita hamil mengalami perdarahan ." Jawab Viona dengan pelan .     

"Lalu tadi kau mengeluh kesakitan karena apa .?" Tanya Fernando dengan cepat .     

"Tadi saat kau memeluk rambutku tertarik oleh tanganmu , jadi aku berteriak seperti tadi ." Jawab Viona sambil tersenyum .     

Fernando nampak seperti orang bodoh mendengar perkataan Viona , namun tak lama kemudian sebuah senyuman tersungging di wajahnya ketika menyadari kesalah pahamannya .     

"Tapi jagoanku tidak apa-apa kan .?" Tanya Fernando kembali sambil menyentuh perut Viona .     

"Yes , dia baik-baik saja ." Jawab Viona sambil tersenyum dan memegang tangan Fernando yang sedang membelai-belai perutnya .     

"Syukurlah ..tadi aku hampir serangan jantung ketika mendengar jeritanmu ." Ucap Fernando dengan mata berkaca-kaca .     

"Benarkah tapi kemarin kau menamparku dengan sangat keras sehingga membuat pipiku terasa panas hampir dua jam " Sahut Viona lirih .     

Deg      

Deg      

Seluruh organ di dalam tubuh Fernando seperti berhenti berfungsi sejenak mendengar perkataan Viona , ia kembali teringat saat ia melayangkan tangannya ke pipi Viona beberapa hari yang lalu dengan cukup keras karena emosi kita mendengar perkataan Viona .     

"Maaf …     

"Sudahlah tak usah minta maaf , aku bosan mendengarnya . Karena percuma suatu saat nanti kau pasti akan mengulangi itu lagi seperti yang sudah-sudah , aku rasa tubuhku sudah mulai kebal saat ini menerima pukulanmu ." Ucap Viona memotong perkataan Fernando dengan cepat .     

"Kemarin aku memukulmu dengan menggunakan tangan yang mana .?" Tanya Fernando dengan terbata-bata.      

"Entahlah aku tak mengingatnya dan malas untuk membahasnya lagi ."  Jawab Viona sambil memalingkan wajahnya .     

Fernando langsung bangun dari kursinya ketika mendengar perkataan sang istri ,ia lalu berjalan ke arah meja bar yang terdapat berbagai macam minuman keras mahal koleksinya yang ia beli dari produsen minuman keras itu secara khusus . Dengan cepat Fernando meraih satu botol berisi wine mahal yang dibuat tahun 1978 di Italia , Ia lalu memukulkan botol itu ke punggung tangan kanannya yang sedang ada di atas meja .     

Prank     

Suara botol yang pecah terdengar dengan jelas sehingga membuat Viona langsung menoleh ke arah sumber suara , kedua matanya langsung membelalak ketika melihat Fernando sedang memegang gagang botol wine yang sudah pecah dan tangan kanannya terlihat mengeluarkan darah yang cukup banyak akibat tertancap beling dari botol yang pecah itu.      

Viona langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya , tak lama kemudian beberapa orang pelayan langsung berdatangan ke arah Fernando mereka pun nampak tak kalah terkejutnya dengan Viona .     

"Tuan apa yang terjadi ." Pekik Teddy dengan tergagap sambil berusaha menolong Fernando .     

Justin pun langsung bertindak cepat , ia memerintahkan Teddy untuk mengusir para pelayan yang sedang berkumpul di dekat Fernando karena akan mempersulitnya ketika menolong Fernando . Sedangkan Harry langsung menghubungi dokter William di ponselnya , dia meminta dokter pribadi sang tuan untuk datang ke rumah dengan cepat .     

Fernando hanya diam saja ketika dibimbing oleh Harry dan Justin berjalan ke ke kursi yang letaknya tak jauh dari Viona , sesekali ia terlihat mencuri pandang pada Viona yang sedang duduk diam tanpa suara disamping Jenny dan Amina . Kedua asisten pribadi Fernando tak ada yang berani mencabut pecahan botol yang tertancap di tangan sang tuan besar ,  mereka hanya berusaha menyiramkan alkohol dan membuat Fernando rileks . Karena mencabut pecahan botol di di tangan yang terluka tanpa tahu caranya justru akan membuat tangan itu semakin terluka makin dalam , oleh karena itu mereka hanya diam saja sambil menunggu dokter William datang .      

Pada awalnya Harry meminta Viona untuk menolong Fernando , akan tetapi Justin menahan nya karena tahu kalau luka di tangan Fernando pasti ada hubungannya dengan Viona . Mereka akhirnya berusaha sabar menunggu dokter William datang . Tak lama kemudian terdengar suara langkah lari dari dokter William yang datang dengan tergesa-gesa sambil membawa kotak peralatannya , ia kemudian  menghela nafas panjang ketika melihat kondisi Fernando . Ia langsung menjalankan tugasnya sambil melirik ke arah Viona yang sedang duduk di kursi yang jaraknya tidak jauh dengan Fernando .     

"Bodoh ."  Ucap dokter William lirih sambil berusaha mencabut pecahan botol yang tertancap di tangan Fernando .      

Justin dan Harry pun hanya terdiam ketika mendengar perkataan dokter William , begitu pula dengan Teddy yang bertugas merapikan pecahan botol itu di dalam sebuah tempat sampah supaya tak membahayakan orang lagi .     

Tiga puluh menit kemudian akhirnya tangan Fernando sudah selesai dirawat oleh dokter William , ia mendapatkan delapan luka jahitan yang cukup besar di punggung tangan kanannya sehingga membuat dokter William harus memasangkan perban supaya tangan Fernando cepat sembuh dan tak banyak bergerak .     

"Silahkan minum anda dokter." Ucap Teddy pelan sambil menyerahkan segelas air mineral kepada dokter William yang sudah selesai merawat luka Fernando .      

"Terima kasih Teddy ." Sahut dokter William pelan sambil meraih gelas yang diberikan oleh kepala pelayan di rumah Fernando itu sambil menyeka keringat yang keluar dari keningnya .     

"Dengan senang hati dokter , kalau begitu saya permisi ." Pamit Teddy pelan sambil berjalan ke arah pantry meninggalkan dokter William bersama Fernando dan kedua asistennya .     

Dokter William nampak menatap ke arah Justin dan Harry secara bergantian berusaha mencari penjelasan atas apa yang terjadi , akan tetapi kedua asisten Fernando itu hanya menggeleng pelan ketika dokter William menatapnya dengan tajam sehingga membuat dokter William hanya tersenyum simpul karena tak mendapatkan jawaban apapun.      

"Sebenarnya apa yang …     

"Ikut saya dokter ." Ucap Viona cepat memotong perkataan dokter William .      

"Ok dok ." Jawab dokter William sambil berusaha bangun dari kursinya dan berjalan mendekati Viona.      

"Apa yang ..heiiii…     

Dokter William tak dapat menyelesaikan perkataannya karena ia sudah didorong oleh Fernando ke arah samping ,ia melihat dengan jelas Fernando menarik Viona pergi ke arah tangga . Perban yang menutup luka di tangan kanannya terlihat kembali basah dengan darah .     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.