Frank game\'s
Frank game\'s
" Kau memang ada bakat menjadi seorang pelawak ha ha ha " ucap Charlie sambil tertawa terbahak-bahak .
" Apa maksud pak ? " tanya Andrew bingung .
" Tadi kau bilang calon istri Fernando Grey Willan sudah kau kamar itu apa namanya kalau bukan lawakan ha ha ha " jawab Charlie dengan mata yang sudah berair .
" Apa ini ?? " tanya Charlie lagi saat Andrew menyerahkan ponselnya kepada dirinya .
" Di situ ada fotoku dan Viona setengah jam sebelum aku melamarnya saat kami di bioskop " sahut Andrew cepat ketika ia menyerahkan ponselnya yang berisi foto-foto dirinya dan Viona pada Charlie .
Charlie menatap satu demi satu foto yang ada di ponsel Andrew , ia berkali-kali menatap di foto yang sama untuk memastikan bahwa ia sedang tidak berkhayal . Charlie bahkan menggunakan ponselnya sendiri untuk membrowsing foto Viona di Internet untuk menyamakan dengan foto Viona di ponsel Andrew.
" Jadi kau tak bergurau ??" tanya Charlie dengan wajah serius pada Andrew .
" Untuk apa aku bergurau pak " jawab Andrew singkat sambil menginjak gas di mobilnya untuk melanjutkan perjalanan menuju restoran yang ia mau .
Tak lama kemudian mobil yang dibawa Andrew akhirnya sampai di restoran junk food kesukaannya , saat baru melangkah masuk televisi di restoran itu pun sedang memutar berita tentang persiapan pernikahan Fernando grey Willan . Melihat itu membuat Charlie menjadi sedikit tak nyaman pada Andrew .
" Kita bisa mencari restoran lain jika kau tak nyaman disini " ucap Charlie pelan pada Andrew .
" Its ok pak , saya sudah mulai terbiasa " jawab Andrew singkat sambil berjalan ke arah kasir untuk memesan makanan .
" Baiklah jika itu maumu " sahut Charlie sambil tersenyum .
Setelah berdiri hampir lima menit akhirnya makanan yang dipesan Andrew dan Charlie pun siap , mereka lalu membawa burger , kentang goreng beserta kopi hangat itu dengan nampan menuju meja yang ada di lantai dua restoran itu .
" Sebenarnya pada awalnya aku punya rasa sedikitpun pada Viona " ucap Andrew membuka percakapan sambil meminum kopi hangatnya dengan perlahan .
" Maksudmu apa ? " tanya Charlie bingung .
" Aku bertemu Viona tujuh tahun lalu di kereta bawah tanah ketika aku pulang dari sekolah , setelah itu kami tak pernah berkomunikasi lagi sampai setahun lalu kami bertemu secara tak sengaja . Waktu kami bertemu lagi Viona sudah menjadi seorang dokter yang hebat , sampai akhirnya aku tau Viona ternyata pergi ke Inggris untuk mengadu nasib dan berhasil masuk ke sekolah kedokteran dengan jalur beasiswa sampai akhirnya dia menjadi dokter yang disegani di sana , ternyata Viona pergi ke Inggris juga dalam rangka menghindari Fernando sampai akhirnya dia kembali lagi ke Canada pun dia kembali bertemu dengan Fernando " jawab Andrew panjang lebar .
" Itu artinya Viona memang dari awal adalah jodoh Fernando , sejauh apa dia pergi pada akhirnya ia kembali juga ke Fernando . Apa kau tak menyadari ini Andrew ? " tanya Charlie serius
" Apa maksud anda pak ? " tanya balik Andrew bingung .
" Kau masih muda Andrew , suatu saat kau akan memahaminya . Sudahlah lupakan saja Viona bukankah kau punya masalah sendiri yang lebih berat " jawab Charlie sambil tersenyum .
Mendengar perkataan atasannya membuat Andrew terdiam , dia terlihat mencoba mencerna perkataan sang komandan . Tak begitu lama Andrew pun terlihat memakan makanan yang sudah mulai dingin diatas piringnya , sesekali ia terlihat membuang nafas panjang yang membuat Charlie tersenyum simpul .
" Ayo kita kembali ke kantor , bungkus saja makananmu " ucap Charlie mengajak Andrew kembali ke kantor sambil menepuk pundak Andrew dengan perlahan .
" Yes sir !!! " sahut Andrew dengan cepat .
Charlie tersenyum melihat Andrew bersikap seperti itu , mereka pun kembali ke kantor karena hari sudah semakin malam dan dingin . Andrew memilih kembali ke kantor ketimbang pulang ke apartemennya , ia benar-benar sudah malas bertemu Lucia sang istri bahkan seharian ini Andrew tak memperdulikan Lucia yang sejak pagi mengirimkan pesan ke ponselnya .
" Bantu aku melupakanmu Viona " ucap Andrew dalam hati saat melihat foto Viona dan Fernando terpajang di sebuah billboard raksasa di sebuah gedung .
Andrew kemudian memacu mobil dinasnya menuju kantor untuk kembali bekerja , menurutnya cara paling ampuh untuk mengobati hati yang terluka adalah dengan bekerja .
DAISY APARTEMEN
Frank terbangun karena hidungnya mencium aroma wangi dari daging yang tengah di panggang . Dia membuka matanya dan mengingat apa yang sudah terjadi dengan dirinya , sebuah senyuman tersungging di wajah tampannya .
" Louisa , pelacur kecil itu " ucap Frank lirih sambil tersenyum ketika mengingat apa yang sudah terjadi dengannya tadi malam .
Dengan perlahan Frank turun dari ranjangnya , ia meraih piyama tidurnya yang ada di kursi lalu memakainya dengan cepat . Sebuah senyuman tersungging di wajahnya ketika melihat jam di atas nakas yang menunjukan pukul sembilan pagi .
" Olahraga malamku terlalu berlebihan rupanya " gumam Frank sambil berjalan menuju dapur .
Di dapur dia bisa melihat dokter cantik Louisa tengah membuat sarapan , dia memakai piyama tidur milik Frank yang lainnya .
" Rupanya pelajaran yang aku berikan padamu tadi malam belum cukup ya ? " tanya Frank dengan suara keras .
Prank
Piring yang dipegang Louisa terjatuh ke lantai karena kaget mendengar suara Frank secara tiba-tiba , Frank langsung berlari ke arah Louisa untuk merapikan pecahan piring . Ia paling tak suka melihat orang ceroboh .
Saat Frank tengah merapikan pecahan piring Louisa hanya berdiri di dekat kulkas tanpa berbicara apapun dengan menunduk penuh penyesalan , Frank hanya tersenyum tipis melihat tingkah gadis barunya itu .
" Semalam kau sangat ganas diatas ranjang , lalu kenapa jadi pendiam seperti ini ? " tanya Frank sambil membuang pecahan piring yang sudah ia bungkus dengan kertas ke dalam tempat sampah .
" Maaf aku tak sengaja merusak barangmu prof " jawab Louisa terbata-bata .
Frank yang berniat berjalan ke kamar mandi langsung menghentikan langkahnya ketika mendengar Louisa memanggilnya dengan sebutan prof , ia kemudian berjalan kembali ke arah dapur dimana Louisa berada .
Tanpa banyak bicara Frank langsung melumat bibir Louisa sehingga membuat Louisa kesulitan bernafas karena Frank juga meremas-remas payudaranya dengan keras .
" Im sorry please stop …. " ucap Louisa terbata-bata.
" Jangan buat aku mengingatkanmu kembali apa yang sudah aku katakan tadi malam " jawab Frank dengan tersenyum licik .
" Maafkan aku Frank ..aku belum terbiasa " jawab Louisa memberikan penjelasan .
" Good girl " sahut Frank cepat , ia kemudian menarik satu kaki Louisa ke atas dan ia sandarkan ke bahunya sehingga memperlihatkan bunga indah milik Louisa yang merekah di pangkal pahanya .
Dengan cepat Frank kembali memasukan kejantanannya ke dalam liang kenikmatan milik Louisa tanpa permisi , ia kembali memacu tubuh seksi Louisa di dapur dalam posisi berdiri . Bagi Frank morning sex adalah hal yang biasa ia lakukan dengan para jalang ya di masa lalu sampai akhirnya ia selalu melakukannya hampir tiap pagi dengan Jessica .
Seluruh ruang apartemen milik Frank kembali dipenuhi dengan suara erangan dan desahan dari Frank dan Louisa , Frank tak akan membiarkan Louisa berjauhan sedikitpun hari ini darinya .
" welcome to my world , bitch !!! " ucap Frank dengan nafas yang terengah-engah .
Bersambung