You Are Mine, Viona : The Revenge

Kembali beraksi



Kembali beraksi

0  Setelah ikrar janji setia dari Diego yang menginginkan dipanggil Bruce, hari-hari Aaric menjadi lebih menyenangkan. menjadi lebih bersemangat karena memiliki satu lawan sparing yang baru, pasalnya Loren dan beberapa bodyguard yang lain sudah mulai kewalahan menghadapinya. Sementara itu Elsa juga mulai sibuk dengan dunianya, gadis pendiam yang baik hati itu kini sudah hilang.     
0

   Elsa Wesley yang sekarang adalah seorang mata-mata dan eksekutor handal yang diperdaya oleh Adam Collins untuk menimbun kekayaan, Elsa menjadi Algojo yang ditakuti oleh para orang-orang kaya yang menjadi target Adam Collins. Jadi meski Adam Collins berada di Kanada ia mengontrol semua pergerakan Elsa dengan sangat baik, setiap kali Elsa menyelesaikan misinya pundi-pundi uang pun dengan cepat masuk ke rekening Adam. Dan ia kini tak perlu bekerja kembali karena sudah memiliki mesin uang yang sangat berguna..    

   "Ingat Elsa, targetmu kali ini adalah orang penting. Jadi kau harus hati-hati dan jangan gagal, dia adalah teman Fernando Grey Willan. Kau ingat kan tujuan kita apa?" Terdengar suara Adam Collins di laptop milik Elsa, dimana saat ini Elsa dan pamannya itu sedang berbicara melalui video.     

   Elsa yang sedang memasukkan sebuah pistol kecil dibalik stoking warna hitam yang ia gunakan hanya tersenyum tipis, meski tak bertatap muka dengan sang paman karena sedang memakai baju namun Elsa mendengar semua perintah dari pamannya itu secara jelas    

   "Kau mendengarkan paman bukan Elsa?" Adam Collins kembali bicara karena Elsa tak menjawab perkataannya.     

   "Tentu saja aku dengar paman, maaf tadi aku sedang memasukkan beberapa pistol kedalam baju,"jawab Elsa dengan tergesa saat kembali muncul di depan laptop.    

   Adam Collins terkekeh mendengar perkataan Elsa. "Baiklah, aku tahu kau anak baik. Pergilah, paman doakan semoga misimu kali ini berhasil lagi."     

   "Terima kasih paman, ya sudah aku berangkat. Bye paman."     

   Elsa menjawab perkataan sang paman sebelum akhirnya mematikan laptopnya, ia tersenyum tipis saat kembali melihat foto calon korbannya yang semua jadwalnya hari ini sudah ia ketahui. Setelah merasa semua persiapannya selesai, Elsa lalu memakai mantel yang cukup tebal dan besar untuk menutupi pakaiannya yang kini penuh dengan pistol.     

   Di ranjang empuknya Adam Collins tertawa terbahak-bahak, ia benar-benar sangat senang saat ini karena memiliki Elsa.     

   "Tak sia-sia aku mempersiapkan Elsa sejauh ini hahaha...tunggu kematianmu Fernando, kau akan mati ditangan mesin pembunuhku,"ucap Adam tertawa terbahak-bahak.     

   "Hmmm babe…"    

   "Ups sorry, maafkan aku sayang. Maaf mengganggu istirahatmu, tidurlah lagi. Nanti saat kau bangun kau harus melayani aku lagi,"ucap Adam Collins dengan vulgar sambil meremas payudara salah satu pelacur bayarannya yang sedang tertidur disampingnya, pasca melayani hasratnya yang tak pernah habis.    

   Pelacur yang tertidur di samping Adam mengeliat perlahan saat merasakan payudaranya di remas oleh tuannya, melihat pemandangan itu membuat Adam semakin bernafsu. Kejantanannya lalu kembali tegak karena tergoda kemolekan tubuh pelacur cantik yang ia sewa selama satu bulan itu, dengan gerakan cepat Adam membalik tubuh pelacur yang sedang tidur itu dan membuatnya terlentang. Seketika pelacur itu menjerit kaget ketika kedua kakinya di buka lebar oleh Adam yang menjadi majikannya itu.    

   "Tuan, kita kita sudah bercinta dari sore. Apa kau tidak akhhh.."    

   Pelacur cantik itu menjerit dengan cukup keras, namun kali ini ia menjerit dalam kenikmatan karena kejantanan Adam kembali menyatu dengan tubuh bagian bawahnya yang masih basah terkena sisa sperma Adam.    

   "Aku tak pernah puas bercinta denganmu Angel, jadi kau harus selalu siap melayani aku arghhhh.."    

   Perkataan Adam terhenti saat ia bergerak maju mundur memacu tubuhnya diatas tubuh pelacur cantik yang usianya sama dengan Elsa itu, Adam sengaja mencari pelacur yang masih muda agar ia bisa menikmati tubuhnya lebih puas. Tak lama kemudian terdengar suara erang kenikmatam dari Adam dan pelacur cantiknya yang bernama Angel itu, Adam sengaja mencari pelacur yang bernama Angel karena terpikat akan kecantikan istri Fernando yang bernama Viona Angel Willan. Maka dari itu setiap mencari pelacur Adam selalu memesan pelacur yang bernama Angel pada mucikarinya, pasalnya setiap kali ia menyebut nama Angel maka wajah cantik istri Fernando akan muncul dalam pikirannya. Dan hal ini sudah ia lakukan selama dua bulan terakhir ini sejak Elsa memberikan pundi-pundi uang padanya secara cuma-cuma.     

   ****    

   Elsa yang sudah tiba di gedung yang menjadi sasarannya langsung bersiap, namun langkahnya terhenti saat melihat beberapa orang pria berjaga di depan pintu masuk gedung. Kedua matanya menyipit saat melihat sebuah alat detektor logam yang berada di tangan masing-masing pria itu, pasalnya jika Elsa tetap memaksa masuk melewati pintu itu maka penyamarannya akan segera terbongkar. Elsa lalu memilih jalan lain, ia berjalan memutari gedung mencari jalan masuk ke area basement yang tak memiliki pengawalan seketat itu. Dengan menggunakan high heels Elsa berjalan cukup lama sampai akhirnya ia melihat sebuah truk binatu yang akan masuk ke basement, tanpa pikir panjang Elsa mengejar truk itu. Ia berlari dan berhasil meraih handle pada bagian belakang truk dan langsung masuk kedalam truk khusus binatu itu tepat waktu, pasalnya begitu Elsa masuk terlihat beberapa orang penjaga memeriksa mobil itu ke bagian belakang mobil yang kini berjalan dengan lambat itu.     

   Karena mobil binatu itu sudah terdaftar dalam pengunjung tetap gedung itu, akhir semester para penjaga tidak melakukan pemeriksaan secara detail. Mereka mempersilahkan mobil itu melanjutkan perjalanannya masuk ke dalam area gedung lebih dalam lagi.     

   "Untung saja ada mobil ini, kalau tidak aku pasti gagal menjalankan perintah paman,"ucap Elsa dalam hati saat menyadari mobil yang ia naiki makin masuk ke dalam gedung.     

   Elsa lalu bersiap turun saat mobil yang ia naiki mulai melambat, ketika mobil itu benar-benar berhenti Elsa lalu turun dengan cepat dan langsung berjalan dengan anggun pura-pura tak terjadi apapun menuju lift yang berada tak jauh dari tempat ia turun. Hari ini di gedung tempat Elsa datang tengah dilangsungkan sebuah pesta pertunangan antara anak seorang pengusaha yang cukup terkenal di Paris dengan anak pengusaha yang berasal dari Itali, perkawinan antar anak keluarga kaya memang sudah terbiasa terjadi. Hal ini karena para pengusaha itu sama-sama ingin memperluas daerah kekuasaannya dengan melakukan perkawinan politik semacam ini dan sang ayah dari calon mempelai wanita adalah salah satu rekan kerja Fernando, karena itulah Adam menargetkannya. Apalagi ia tahu kalau sasarannya kali ini memiliki banyak musuh, Adam sebenarnya tak bergerak sendiri. Ia menerima order dari orang tak dikenal yang menginginkan tuan Dominic Adison mati, saat menerima nama calon korbannya Adam Collins langsung mencari tahu dan cukup terkejut saat mengetahui sang calon korban adalah rekan kerja Fernando Grey Willan. Karena itulah ia langsung menerima pekerjaan itu dan memerintahkan Elsa melakukan tugasnya.     

   Elsa yang sudah hampir tiba di tempat acara memilih naik satu lantai lagi, ia yang sudah memegang denah gedung dengan cepat mencari toilet. Sesampainya di toilet yang berada satu lantai di tempat jalannya pesta Elsa lalu mulai merakit senjatanya, setelah senjatanya sudah terakit sempurna Elsa lalu naik ke sebuah wastafel dan mengarahkan senjatanya melalui celah kipas angin yang berada di toilet itu.     

   "Dominic Adison... where are you,"gumam Elsa lirih saat sedang membidik mangsanya.     

   Saat sedang mencari sasarannya yang wajahnya sudah ia ketahui tiba-tiba Elsa dikagetkan dengan keberadaan sesosok pria yang sangat ia kenal sedang memeluk calon korbannya, mereka terlihat sangat akrab sekali.     

   "Fuck, Aaric...apa yang dia lakukan ditempat ini."    

   Bersambung


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.