You Are Mine, Viona : The Revenge

Shock



Shock

00  Setelah berhasil mengambil hati sang istri Fernando kemudian mengajak Viona untuk pergi makan siang karena belum makan siang padahal hari sudah sangat sore , Fernando bahkan sempat kena omel Viona karena tak makan tepat waktu . Mendengar ocehan Viona membuat Fernando hanya bisa diam , ia tak mau membuat Viona makin marah kalau ikut bicara .  "Lain kali jangan diulangi lagi , maag itu bukan penyakit yang bisa dianggap sepele !!" Ucap Viona ketus mengakhiri ocehannya . "Iya ibu dokter maaf , saya tak akan mengulanginya lagi ." Sahut Fernando sambil membuat pose dua jadi untuk bersumpah ."Ok aku pegang janjimu !!" Jawab Viona dengan cepat . Lukas yang sedang menyetir mobil hanya bisa diam dan fokus untuk menyetir mobilnya ketika mendengar Fernando dimarahi oleh Viona , ia tak mau menjadi sasaran kemarahan sang nyonya selanjutnya .  "Sore tuan nyonya , kita sudah sampai di restoran ." Ucap Lukas pelan memberanikan diri membuka pembicaraan saat sudah sampai di depan restoran tujuan . "Thanks Lukas ." Sahut Viona dengan cepat sambil berusaha membuka pintu yang ada di sebelahnya . "Tunggu babe , biar bodyguard mengamankan situasi dulu !!" Pekik Fernando sambil menahan tangan Viona agar tak turun dari mobil terlebih dahulu sebelum para bodyguard memastikan kondisi aman . Setelah menunggu sekitar dua menit para bodyguard pun memperbolehkan Viona dan Fernando untuk turun . Fernando keluar dari mobil terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Viona , mereka berdua lalu berjalan beriringan masuk ke dalam restoran . Para pegawai restoran nampak sangat antusias melihat kehadiran Fernando dan Viona pasalnya desas desus tentang Fernando yang akan mengikuti pemilihan anggota parlemen periode mendatang , padahal Viona sebagai istri justru tak tahu menahu tentang gosip yang sudah beredar itu . "Saya sangat mengagumi anda tuan Willan , apakah saya boleh berfoto dengan anda .?" Tanya seorang pelayan wanita pelan setelah meletakkan makanan di atas meja Fernando . "Apa kau tak meminta izin pada istriku dulu ." Jawab Fernando menggoda sang pelayan sambil melirik ke arah Viona yang sedang menikmati jus mangganya dengan nikmat . "Akhh iya maaf nyonya saya tak bermaksud untuk.. "Sudahlah perkataan suamiku jangan kau dengar , tentu saja kau boleh berfoto dengannya silahkan nona ." Ucap Viona dengan cepat memotong perkataan sang pelayan wanita . "Terima kasih nyonya , anda baik sekali ." Sahut sang pelayan kegirangan . Fernando hanya tersenyum melihat ekspresi sang pelayan , ia kemudian dengan sabar mengikuti permintaan pelayan tersebut untuk berfoto . Saat melihat Fernando berfoto dengan seorang pelayan para pelayan lainnya pun berlarian ke arah Fernando , mereka rupanya juga ingin foto . Alhasil Fernando pun akhirnya berfoto dengan semua pelayan yang ada di restoran itu sendirian karena Viona menolak untuk diambil fotonya saat sedang ada di restoran , ia tak mau fotonya tersebar di jejaring sosial saat sedang makan di restoran mewah .  Karena bagi Viona berada ditempat seperti itu tak perlu dipamerkan apalagi di zaman yang serba digital seperti saat ini , ia sangat anti memamerkan kehidupan mewahnya pada orang-orang . Isi media sosial Viona saja hanya berisi beberapa foto ikan koi dan pepohonan yang Viona foto saat dulu tinggal di Inggris , padahal untuk seorang istri Fernando Grey Willan ia bisa melakukan apa yang ia mau tapi Viona tak melakukan itu karena tak ada gunanya baginya . Viona tak mau membuat orang-orang ikut-ikutan melakukan apa yang ia lakukan jika ia memamerkan semua kehidupan mewahnya , sehingga membuat mereka melakukan kejahatan demi bisa eksis dan pamer kehidupan mewah di sosial media .Setelah berdiri selama hampir sepuluh menit Fernando akhirnya bisa terbebas dari para pelayan wanita yang memintanya untuk foto , ia kemudian berjalan kembali menuju ke tempat Viona duduk dengan tersenyum simpul . "Sudah selesai ?" Tanya Viona tanpa suara ."Sungguh melelahkan menghadapi para gadis itu ." Jawab Fernando pelan sambil duduk disebelah Viona . "Benarkah… apakah benar seorang Fernando sudah tak tergoda dengan wanita lain .?" Tanya Viona menggoda Fernando . Mendengar pertanyaan dari Viona membuat Fernando menghentikan minumnya , ia dengan cepat meletakkan gelas dengan cepat di atas meja dan langsung menoleh ke arah Viona . "Di dalam hatiku sudah tak ada ruang lagi untuk wanita lain honey ." Ucap Fernando serius sambil memegang tangan Viona dengan erat. "Mau aku buktikan sekarang .?" Tanya Fernando kembali . "Bukti apa ? "Tanya balik Viona bingung . "Aku akan keluar dari restoran dan berteriak di jalanan itu ."Jawab Fernando pelan sambil melirik ke arah jalan yang kini cukup dipadati orang-orang yang berjalan karena sudah waktunya pulang bekerja . "Jangan macam-macam ya !!!" Sahut Viona dengan cepat . "Aku tak macam-macam honey , aku hanya ingin membuktikan omonganku tadi saja ." Ucap Fernando dengan mata berapi-api . "Awwww…" Fernando menjerit ketika merasakan jeweran Viona mendarat di telinganya . Viona akhirnya melepaskan tangannya dari telinga Fernando karena merasa kasihan saat melihat telinga Fernando memerah . "Sakit babe." Ucap Fernando pelan dengan nada memelas . "Biar saja , habisnya kau menyebalkan si ." Jawab Viona singkat . "Aku hanya ingin kau tahu bahwa si dalam hati dan jiwaku hanya ada dirimu saja , tak ada wanita lain ." Sahut Fernando dengan cepat ."Aku gombal ." Viona menampik tangan Fernando untuk melepaskan wajahnya sehingga membuat Fernando hanya diam ketika melihat Viona sudah berhasil melepaskan diri darinya . Karena masih lapar Viona kemudian melanjutkan acara makannya begitu pula dengan Fernando , mereka sesekali bergurau sambil saling mengisi piring dengan makanan yang tersaji di meja . Sampai akhirnya Viona pun menyerah karena terus menerus dipaksa Fernando untuk makan , padahal Viona mengajak Fernando pergi ke restoran adalah untuk memastikan kalau Fernando makan akan tetapi justru dirinya yang dibuat makan banyak oleh Fernando . Karena restoran tempat Fernando dan Viona makan adalah sebuah restoran mewah maka dari itu wajar tak ada orang yang bisa ikut makan bersama mereka , walau sebenarnya Viona tak suka hal seperti ini tapi ia tahu suaminya bukanlah orang biasa yang bisa makan ditempat umum dengan nyaman tanpa perlindungan bodyguard . Setelah menghabiskan selesai makan Fernando mengajak Viona untuk belanja di sebuah pusat perbelanjaan yang jaraknya tak jauh dari restoran tempat mereka makan sebelumnya , pada awalnya pengunjung tak ada yang mengetahui kedatangan Fernando karena Fernando menggunakan kacamata hitam untuk menyamarkan diri akan tetapi penyamarannya terbongkar saat seorang wanita berteriak memanggil namanya . Sehingga membuat banyak orang yang mengerubuti mereka dalam waktu singkat , Viona hanya bisa tersenyum kecil di pepet oleh banyak orang . Ia berpegangan pada dua orang bodyguard yang menjaganya dari himpitan para fans Fernando .  "Ayo menyingkir aku tak bisa bernafas disini ." Ucap Viona lirih pada bodyguard yang menjaganya . "Baik nyonya ." Sahut kedua bodyguard yang melindunginya bersamaan . Kedua bodyguard itu pun lalu membuka jalan dari kerumunan orang yang berkumpul itu agar Viona bisa keluar , sementara itu Justin dan Harry yang baru datang langsung berusaha melindungi Fernando . Viona akhirnya bisa bernafas dengan nyaman setelah keluar dari kerumunan orang-orang yang ingin berfoto dengan suaminya , ia kini memandang jauh ke depan dimana suaminya terlihat dengan sabar meladeni mereka berfoto .  "Akhhh itu ada tuan Fernando ayo kita ikut foto dengannya ." Ucap seorang gadis yang berdiri di samping Viona menunjuk ke arah Fernando . "Iya ayo , kapan lagi kita bisa foto dan menyentuh langsung pria tampan itu." Sahut teman wanitanya . "Aku benar-benar bisa gila melihat ketampanan dan kegagahannya , aku berani bertaruh dalam pemilihan anggota parlemen empat bulan kedepan dia pasti terpilih ya kan ." Jawab sang gadis pertama sambil meletakkan tangannya di dada .  Viona yang mendengar semua perkataan dua gadis itu menjadi bingung , ia sama sekali tak tahu tentang rencana Fernando yang akan ikut pemilu mewakili daerah pemilihan Ontario . "Jawab pertanyaanku apa yang baru saja aku dengar adalah benar .?" Tanya Viona tergagap pada dua orang bodyguard yang menjaganya sambil menatap lurus ke arah Fernando . "Nyonya kami … "Ya atau tidak !!!" Pekik Viona memotong perkataan dua orang pria berbadan besar itu dengan lantang . "Tuan belum mengumumkan secara resmi tapi … "Jadi benar ya " Ucap Viona pelan memotong dua pengawal pribadi sang suami dengan cepat sehingga membuat kedua pria itu tak dapat menyelesaikan perkataannya . Kedua orang pria berbadan besar itu terlihat serba salah , mereka tak tahu kalau sang nyonya belum mengetahui rencana sang tuan yang sudah 70% itu. Viona menahan air matanya agar tak jatuh dengan sekuat tenaga , ia tak mau menangis di tempat umum . "Bruno , aku mau ke toilet kalian tunggu disini ya ." Ucap Viona lirih .  "Apa kami tak mengantar anda saja nyonya sampai ke depan toilet .?" Tanya Bruno sang bodyguard dengan cepat . "Tak usah , lagi pula toiletnya dekat dari sini . Kalian juga melihatnya kan." Jawab Viona dengan senyum yang dipaksakan menunjuk ke arah toilet yang ada di dalam mall tersebut . "Baik nyonya kami tunggu disini ." Sahut Bruno patuh . Viona menganggukan kepalanya pelan , ia lalu berjalan menuju toilet yang ada di ground floor mall tempat ia akan belanja dengan Fernando sebenarnya . Dengan menahan tangis Viona berjalan pelan menuju toilet sambil terus mendengar jeritan para wanita yang ingin berfoto dengan Fernando di depan lobby . "Aku hanya ingin menjalani hidupku seperti orang biasa Fernando , aku tak butuh uang banyak dan kekuasaanmu ." Ucap Viona lirih sambil menatap jauh ke arah sang suami yang sedang terkepung para penggemarnya . "Maafkan aku ...aku tak bisa melakukan ini ." Isak Viona tersedu sambil berjalan menjauh dari toilet dan menghilang dari pandangan kedua orang pria berbadan besar yang sedang menatapnya dari arah depan mall . Bersambung

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.