You Are Mine, Viona : The Revenge

Hormon wanita hamil



Hormon wanita hamil

00  Fernando akhirnya memutuskan membawa Viona pulang ke rumah atas anjuran dokter William . Tak lama setelah suster Chloe datang membawa obat-obatan yang sudah diresepkan sebelumnya oleh profesor Frank , dokter William pun berbicara cukup lama dengan Viona untuk memberikan masukan agar Viona pulang dan istirahat di rumah .   Dengan berat hati Viona akhirnya setuju dengan usulan sahabat baik suaminya itu ,Viona mempertimbangkan masukan yang diberikan oleh dokter William untuk bedrest di rumah . Setelah berdebat sebelumnya dengan Fernando karena ia menolak untuk meminum obat yang dibawa oleh suster Chloe , karena Viona menganggap bahwa kehamilan bukanlah sebuah penyakit karena itu ia tak mau untuk minum obat . Sedangkan Fernando bersikeras agar Viona minum obat karena khawatir dengan kondisi bayi nya sampai akhirnya dokter William pun turun tangan untuk menengahi dan memberikan usulan pada Viona untuk istirahat dirumah .  Sesampainya di rumah Fernando langsung meminta Viona untuk istirahat di kamar sementara ia dan dokter William duduk di ruang belajarnya yang ada di lantai satu , mood Fernando sedang tidak bagus pasca mendengar pengakuan Franklin di depan Viona secara terang-terangan tadi di rumah sakit. Tok Tok "Masuk ." Ucap dokter William mempersilahkan orang yang mengetuk pintu masuk . Tak lama kemudian masuklah Teddy bersama seorang pelayan wanita membawa makanan dan minuman untuk Fernando dan dokter William . "Lapor tuan tadi seorang pelayan wanita sudah mengantarkan nyonya ke kamar dan sudah memastikan kalau nyonya sudah tidur ." Ucap Teddy memberikan laporan pada Fernando . "Baguslah kalau begitu , kau boleh pergi Teddy ." Sahut Fernando merespon perkataan sang kepala pelayan dengan senyum yang dipaksakan . Teddy mengangguk pelan merespon perkataan Fernando , ia kemudian keluar bersama pelayan wanita meninggalkan Fernando dan dokter William . Setelah pintu tertutup kembali ekspresi wajah Fernando langsung berubah , wajah muramnya kembali terlihat sama seperti saat sedang ada di mobil .Perkataan Franklin benar-benar sudah mengacaukan hatinya , dokter William hanya bisa tersenyum melihat Fernando yang sedang kacau . "Apa yang sedang mengganggu pikiranmu .?" Tanya dokter William sambil meraih cangkir yang berisi teh di atas meja.  "Kalau Franklin bukan adikku mungkin aku sudah membunuhnya sejak dulu." Jawab Fernando penuh emosi  "Kau terlalu berlebihan Fernando , walau bagaimanapun ia adalah adik kandungmu satu-satunya ."Ucap dokter William mencoba menenangkan Fernando yang penuh amarah . "Tapi dia sudah melewati batasannya , dia sudah berani merayu Viona di depan mataku ."Sahut Fernando mengingat peristiwa tadi siang di ruangan praktek Viona.  Dokter William hanya tersenyum simpul mendengarkan perkataan Fernando , ia tahu kalau sahabatnya itu sedang benar-benar kesal kepada adiknya . Oleh karena itu dokter William berniat tak mau ikut campur , karena ini sudah bukan wilayahnya lagi . Ia yakin Fernando akan menyelesaikan masalah dengan Franklin secara kekeluargaan , walau bagaimanapun mereka berdua adalah adik kakak yang dibesarkan bersama-sama oleh orang tua tunggal . Dokter William maklum kalau sifat Fernando dan Franklin sama-sama keras kepala ,dua orang pria yang tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu menjadikan mereka sosok pria dingin yang arogan .Setelah menemani Fernando cukup lama di dalam ruang belajar dokter William akhirnya berpamitan untuk pulang karena hari sudah mulai sore , Fernando hanya tersenyum simpul ketika melihat dokter William keluar dari ruang bacanya .  "Viona hanya milikku seorang Frank , tak akan pernah kubiarkan siapapun merebutnya dariku termasuk kau sekalipun ." Ucap Fernando dalam hati . Bunyi ponsel yang ada di dalam saku baju menyadarkan Fernando dari lamunannya , setelah ia meraih ponsel pintar itu senyumnya mengembang sehingga membuat wajah tampannya kembali terlihat . Rupanya Viona mengirimkan pesan padanya untuk segera naik ke lantai dua karena mengajaknya untuk mandi bersama seperti yang mereka lakukan beberapa hari yang lalu , Fernando tau kalau Viona menginginkan sentuhannya dan Fernando pun dengan senang hati mengabulkan permintaan Viona .Fernando dengan cepat berlari menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua untuk mengabulkan permintaan sang istri , sesampainya di kamar Fernando langsung membuka semua pakaiannya di depan pintu dan berjalan telanjang menuju ke kamar mandi dimana Viona sudah berbaring di dalam bathtub yang berisi air hangat dan kelopak bunga mawar  yang memenuhi bathtub sehingga kamar mandi berubah bak taman bunga karena kuatnya aroma mawar yang ada di bathtub . Senyum Fernando mengembang ketika melihat Viona sedang memejamkan mata sambil menikmati alunan musik klasik , tanpa menunggu lama Fernando pun masuk ke dalam bathtub dengan hati-hati karena takut menginjak tubuh Viona yang ada di dalam bathtub . "Awww…." Pekik Viona kaget sambil membuka kedua matanya saat merasakan payudaranya disentuh oleh Fernando di dalam air . "Kau menginginkanku babe .?" Tanya Fernando menggoda Viona . "No ." Jawab Viona dengan cepat sambil memalingkan wajahnya dari Fernando yang sedang menatapnya dengan penuh cinta . Fernando hanya tersenyum melihat Viona yang sedang malu-malu , ia tau kalau istrinya pasti akan memberikan ekspresi seperti itu . Tiba-tiba sebuah ide nakal terbesit dalam pikiran Fernando , dengan cepat ia menarik tutup lubang pembuangan air dalam bathtub sehingga membuat air hangat yang ada di dalam bathtub pun menyusut dengan cepat sehingga membuat tubuh molek Viona tak lagi terendam air .  Kelopak bunga yang tak ikut keluar bersama air terlihat menempel di tubuh Fernando dan Viona , saat Viona menyadari kalau jumlah air dalam bathtub mulai menyusut ia langsung menatap Fernando namun lagi-lagi ia dikagetkan oleh Fernando yang sedang membuka lebar kedua pahanya dan sudah bersiap di pangkal pahanya . Jilatan Fernando pada Miss V miliknya membuat Viona melayang , ia benar-benar takluk jika Fernando sudah melakukan itu padanya . Apalagi saat Fernando dengan rakus menghisap klitorisnya , rasa nikmat dan geli benar-benar membuat Viona menggila .  "mmmmm babe akhhhh…." Suara erangan keluar dari mulut Viona saat Fernando menggigit kecil labia mayoranya menggunakan bibir . "Come on babe , keluarkan cairanmu biar aku meminumnya lagi ." Jawab Fernando pelan sambil terus memainkan lidahnya di dalam miss V milik Viona .  "Akhh babe iya disana babe akhhhh…." Pekik Viona saat Fernando kembali membuat lidahnya menari-nari memainkan klitoris pink milik Viona . "Fernando aku akhhh..." Jerit Viona dengan kencang saat ia mencapai puncak orgasmenya yang pertama kali .  Fernando yang sudah bersiap di depan Miss V milik Viona langsung melahap habis cairan bening hangat yang baru keluar dari dalam saluran reproduksi sang istri , ia menjilat habis cairan itu tanpa sisa. Fernando mengajar wajahnya dari Miss V Viona dan menatap ke arah Viona yang sedang memejamkan mata sambil terengah-engah karena baru saja melakukan pelepasan pertamanya , karena Fernando belum mau main ke inti dengan perlahan ia memasukan dua jarinya ke dalam mulut Viona . Setelah merasa dua jarinya cukup basah terkena liur Viona dengan cepat ia mengeluarkan jarinya itu dan memasukkannya kedalam Miss V milik Viona yang masih basah . "Akhhhh…." Viona memekik sambil membuka kedua matanya saat merasakan jari sang suami sudah mengocok-ngocok liang kenikmatannya dengan gerakan cepat sehingga membuat Viona kembali menggila . "Come on babe come on akkhhh ." Ucap Fernando memberikan semangat pada Viona agar kembali mengeluarkan cairan cintanya . "Fernando akhhh sakitt akhhh.." Jerit Viona menahan sakit , walau sebelum hamil Viona sudah pernah menerima fingering dari Fernando tapi ini adalah kali pertamanya lagi setelah ia hamil .  Gerakan tangan Fernando terasa sangat cepat sehingga membuat tubuh Viona maju mundur mengikuti permainan tangan Fernando , kedua payudara indah Viona pun terlihat berayun-ayun dengan indah sehingga membuat Fernando melahapnya dengan rakus seperti anak kecil . "Fernando akhh…...stop sakit akhhh.." Ucap Viona terbata-bata . Mendengar suara Viona yang mengerang kesakitan membuat Fernando langsung menghentikan perbuatannya sehingga membuat Viona pun langsung bisa bernafas sedikit lega , kedua pahanya masih terbuka lebar sehingga Miss V milik Viona masih terbuka lebar seperti menantang .  "Maafkan aku , kita sudahi saja ya ." Ucap Fernando pelan sambil mencium kening Viona dengan lembut . Tak lama kemudian Fernando pun berusaha bangun dari bathtub saat akan berjalan menuju tempat penyimpanan handuk kering tiba-tiba tangannya langsung dipegang oleh Viona . "Iya babe aku akan ambilkan satu handuk juga untukmu." Ucap Fernando dengan senyum yang dipaksakan karena hasratnya belum tersalurkan , mister P miliknya bahkan masih terlihat sangat gagah mengacung ke depan . "No , selesaikan apa yang sudah kau mulai ." Sahut Viona pelan .  "T--tapi tadi kau bilang sakit kan babe ." Tanya Fernando cepat . "Sakit karena kau menggunakan jari tidak dengan itu ." Jawab Viona dengan wajah memerah sambil menunjuk ke arah mister P milik sang suami.Senyum Fernando merekah mendengar perkataan sang istri , dengan tanpa diminta dua kali Fernando lalu mengangkat  tubuh Viona dari dalam bathtub dan menggendongnya pelan menuju ke ranjang besarnya untuk melanjutkan apa yang sudah dimulai dalam bathupBersambung

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.