You Are Mine, Viona : The Revenge

Buah ketulusan



Buah ketulusan

0  Wajah Viona memerah karena Fernando yang terus-menerus menggodanya , ia kini menyesali tindakannya karena sudah kelepasan bicara di hadapan Fernando . Untuk menyembunyikan rasa malunya Viona langsung menarik selimut dan menyembunyikan wajahnya di balik selimut yang tebal  untuk menghindari tatapan Fernando .    
0

   Melihat tingkah Viona membuat Fernando tersenyum ia tahu kalau istrinya sedang salah tingkah , dengan penuh cinta Fernando pun memeluk Viona yang sedang bersembunyi di balik selimut .    

   "Aku bahagia mengetahui kau juga mencintaiku babe." Ucap Fernando pelan.    

  Di dalam selimut tebal Viona hanya mengangguk pelan merespon perkataan Fernando , ia kemudian memeluk tubuh Fernando dengan erat untuk mendengarkan detak jantung Fernando yang menenangkannya . Tak lama kemudian Viona pun akhirnya tertidur dalam posisi seperti itu , karena menyadari Viona tak bergerak dan bersuara  lagi Fernando lalu membuka selimut dan tersenyum ketika melihat Viona sudah terlelap . Karena udara sudah semakin dingin Fernando akhirnya menggendong Viona masuk ke dalam kamar , dengan perlahan ia menurunkan Viona ke atas ranjang besarnya Fernando pun akhirnya ikut memejamkan mata di samping Viona karena sudah mengantuk.     

   Fernando tersenyum dalam tidurnya karena sudah merasa lega pa mengetahui kalau Viona ternyata juga mencintainya , dengan perlahan ia memeluk tubuh Viona lebih erat .    

   Rumah Sakit Global Bross    

   Cecilia yang menggantikan tugas Viona nampak sedikit mengalami kesulitan karena beberapa pasien menolak untuk mendapatkan perawatannya dan meminta dokter Fiona yang merawatnya . Popularitas Viona memang sudah sangat terkenal di kalangan para pasien yang pernah ia pegang sebelumnya , bahkan keluarga pasien pun sangat mengenal baik Viona . Oleh karena itu ketika tahu dokter bedah yang menghandle mereka diganti para pasien itu pun protes dan meminta dokter Viona untuk kembali bekerja .    

   Karena terdengar suara keributan dari ruang praktek Viona beberapa orang dokter dan suster menghampiri ruang praktek itu dan mereka kaget ketika melihat banyak pasien yang berteriak meminta dokter Viona yang merawatnya bukan dokter Cecilia . Dokter William yang ruangannya tak jauh dari ruang praktek Viona yang saat ini dipakai dokter Cecilia pun datang karena merasa terganggu dengan suara keributan , senyum dokter William mengembang ketika mengetahui alasan dibalik para pasien itu protes  . Karena merasa kasihan melihat dokter Cecilia terpojok , dokter William pun akhirnya berjalan mendekati dokter Cecilia setelah menerobos kumpulan para pasien yang sedang berteriak itu.     

   "Maaf nyonya nyonya dan tuan sekalian , apa ada yang bisa dibantu.?"  Tanya Dokter William dengan tersenyum ramah.     

   "Saya menolak dirawat oleh dokter ini kembalikan dokter Viona ke tempatnya semula , karena yang pantas menempati ruangan ini hanya dokter Viona dokter bedah terbaik kam." Jawab seorang wanita setengah baya dengan penuh emosi.    

   "Jadi begini nyonya nyonya , sebelumnya perkenalkan nama saya William Alexander kepala divisi bedah yang baru . Alasan kenapa dokter Cecilia menggantikan dokter Viona itu adalah karena saat ini kondisi dokter Viona sedang tidak memungkinkan jika harus bekerja selama 1 minggu full seperti bulan-bulan sebelumnya , tapi jangan khawatir karena dokter Viona tetap bekerja di rumah sakit ini. Hanya saja jadwal prakteknya dikurangi dari dulu lima kali dalam satu minggu sekarang hanya dua kali dalam satu minggu pada hari Rabu dan hari Jumat ."  Ucap dokter William mencoba menjelaskan.     

   "Memangnya kenapa dokter Viona harus mengulangi jam prakteknya dok ,  bukankah selama ini dokter Viona tak ada masalah apapun di rumah sakit ini ." Tanya seorang pria paruh baya kepada dokter William .    

   "Seperti yang tuan tuan dan nyonya tahu dokter Viona adalah istri dari seorang pria yang cukup berpengaruh di kota ini , melihatnya masih tetap bekerja sebagai dokter itu adalah sebuah hal yang sangat menakjubkan . Mengingat suaminya bukanlah orang sembarangan dari sisi manapun dokter Viona tak kekurangan materi , akan tetapi karena beliau mempunyai loyalitas yang tinggi sebagai dokter beliau masih ingin tetap bekerja di rumah sakit ini . Dan alasan utama saat ini kenapa beliau saat ini mengurangi jam prakteknya itu semata-mata demi kesehatannya dan sang buah hati yang sedang ia kandung." Jawab dokter William sambil tersenyum.     

   "Apa dokter Fiona sedang hamil.?" Pekik seorang wanita tua yang merupakan pasien tetap Viona dengan kaget .     

   "Iya nyonya , dokter Viona saat ini sedang mengandung dan usianya baru menginjak lima minggu . Untuk kehamilannya saat ini sebenarnya tak ada masalah , akan tetapi karena ini adalah kehamilan pertama baginya jadi cukup menyulitkan karena beliau mengalami morning sickness yang cukup parah. Oleh karena itu beliau memutuskan untuk mengurangi jam prakteknya untuk beberapa bulan kedepan , karena beliau khawatir jika tetap memaksakan diri bekerja dalam kondisi seperti itu pelayanannya terhadap para pasien akan berkurang . Oleh karena itu dokter Viona meminta dokter Cecilia untuk menggantikannya untuk sementara waktu , saya harap tuan dan nyonya sekalian bisa memaklumi keputusan dokter Viona ." Sahut dokter William dengan ramah.     

   "Tapi apakah dokter ini mempunyai kemampuan yang sama seperti dokter Viona dok.?" Tanya seorang wanita muda sambil menunjuk dokter ke arah dokter Cecilia yang berdiri di samping dokter William.     

   Dokter William tersenyum mendengar perkataan wanita tersebut , ia lalu menarik nafas panjang dan mulai menceritakan kenapa alasan dokter Cecilia dipilih untuk menggantikan Viona untuk beberapa bulan kedepan . Setelah mendengar penjelasan dokter William para pasien yang berdiri di depan ruang praktek Viona itu pun terlihat menganggukkan kepalanya perlahan tanda mengerti dengan penjelasan dokter William .    

   "Jadi nyonya dan tuan sekalian tidak perlu lagi meragukan kemampuan dokter Cecilia , karena dokter Cecilia adalah dokter muda terbaik yang lulus dari fakultas kedokteran ternama di New York sebelum ia mengambil spesialis bedah di Canada . Oleh karena itu saya harap kehadiran dokter Cecilia bisa diterima dengan baik oleh para pasien dokter yang sebelumnya lagipula dokter Cecilia adalah rekomendasi langsung dari dokter Viona yang sudah mengamati cara kerja dokter Cecilia . Karena sangat tidak mungkin jika dokter Viona akan merekomendasikan seseorang yang tidak mempunyai kemampuan yang mumpuni ."  Ucap dokter William menutup penjelasannya.     

   "Oh jadi dokter Cecilia adalah pilihan langsung dari dokter Viona."     

   "Baiklah kalau memang begitu kami tak ada masalah jika dirawat oleh dokter Cecilia."     

   "Betul juga , aku rasa dokter Viona tidak akan mungkin mencari penggantinya sembarangan jadi aku rasa dokter Cecilia pun bisa diandalkan saat ini."     

   "Baiklah kalau begitu silahkan nyonya-nyonya dan tuan sekalian duduk sebelum masuk dipanggil untuk bertemu dengan dokter Cecilia , saya bisa menjamin kalau dokter Cecilia pun mampu memberikan pelayanan yang terbaik seperti dokter Viona ." Ucap dokter William sambil tersenyum.    

  Para pasien dan keluarganya itupun lalu duduk kembali ke kursinya masing-masing menunggu giliran untuk dipanggil bertemu dokter Cecilia . Suster Chloe akhirnya menarik nafas panjang ketika para pasien yang marah bisa ditenangkan dokter William , begitu pula dengan dokter Cecilia yang terlihat mengucapkan terima kasih berkali-kali pada dokter William .     

   Tak lama kemudian pasien satu persatu dipanggil suster Chloe untuk masuk ke dalam ruangan untuk melakukan pemeriksaan , setelah suasana kembali kondusif dokter William pun kembali ke ruangannya dengan tenang.     

   "Kau benar-benar beruntung Fernando mempunyai istri seperti Viona yang tak hanya cantik tapi pintar dan mempunyai hati yang tulus ucap dokter William dalam hati .     

   Dokter William kagum kepada cara kerja Viona yang mampu mendapatkan hati para pasiennya seperti itu , karena saat ini sudah sangat jarang sekali pasien yang mau ditangani oleh satu dokter yang sama .    

   Setelah dokter William kembali ke ruangannya suasana di depan ruang praktek Viona pun kembali kondusif , para pasien terlihat tertib menunggu giliran dipanggil suster Chloe yang berjaga di depan ruangan dimana dokter Cecilia sedang melakukan pemeriksaan di dalam .    

   "Akhhh akhirnya selesai juga dokter ." Ucap suster Chloe sambil duduk di kursi setelah pasien terakhir selesai diperiksa dokter Cecilia.    

   "Iya suster rasanya hari ini terasa lebih lama ." Jawab dokter Cecilia dengan senyum yang dipaksakan .    

   "Anda benar dokter , entah kenapa hari ini saya pun merasa lebih lelah daripada hari sebelumnya ." Sahut suster Chloe sambil memijat pundak nya yang terasa pegal.     

   Dokter Cecilia hanya bisa tersenyum simpul melihat apa yang dilakukan suster Chloe , ia pun mengingat kembali saat-saat dimana para pasien marah-marah kepadanya dan memintanya untuk segera keluar dari ruangan Viona yang saat ini sedang ia pakai . Dokter Cecilia memejamkan kedua matanya mengingat kembali perkataan para pasien itu.     

   "Sehebat itukah anda dokter sampai bisa membuat para pasien loyal kepadamu ." Ucap dokter Cecilia pelan sambil menatap foto Viona yang tergantung di dinding .    

   Bersambung


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.