You Are Mine, Viona : The Revenge

Vionalah sang kunci



Vionalah sang kunci

0Fernando membaringkan tubuhnya diatas ranjang besarnya karena tubuhnya terasa pegal semua pasca kerja berat hari ini, ia yang biasanya duduk manis di balik meja hari ini terpaksa menjadi kuli panggul demi mencari perhatian Viona. Kedua asisten terbaiknya pun sudah ia minta untuk pulang ke apartemen mereka masing-masing, ia merasa kasian melihat dua pemuda itu yang terlihat sangat kelelahan karena membantunya mengangkat banyak barang-barang dari truk ke dalam panti.     
0

"Aku tak bisa seperti ini terus, akan sangat melelahkan dan memakan banyak waktu di perjalanan jika aku bolak-balik Ottawa ke desa Elora tiap hari," ucap Fernando lirih sambil memejamkan kedua matanya, saat selesai makan ia hanya sekali bertemu Viona. Pasalnya setelah makan hotdog dari food truck yang ia pesan Viona langsung naik ke kamarnya, ia mengatakan ingin merapikan kamarnya terlebih dahulu. Sampai akhirnya Fernando pulang ia tak melihat Viona lagi.     

Saat dalam keadaan setengah sadar tiba-tiba Fernando langsung membuka kedua matanya lagi ketika mengingat perkataan yang sebelumnya di panti asuhan, dimana ia berjanji akan mencari tahu siapa dalang pembunuhan anaknya sepuluh bulan yang lalu. Walaupun tubuhnya terasa sangat lelah namun saat mengingat rencananya itu entah dari mana dia merasa mempunyai energi baru, Fernando langsung bangun dari ranjangnya dan meraih ponselnya untuk menghubungi Profesor William yang dulu ia tugaskan untuk mencari tahu obat apa yang dipakai untuk menjebak Viona.     

"Kenapa menghubungiku semalam ini berengsek?" tanya Profesor William ketus pada Fernando yang sudah tersambung dengannya.     

"Berikan aku file tentang penyelidikan terbunuhnya anakku 10 bulan yang lalu Will, aku ingin menyelidikinya ulang," jawab Fernando dengan cepat.      

"Kau yakin ingin menyelidikinya lagi? bukankah waktu itu kau mengatakan kalau akan menutup kasusnya karena tak menemukan bukti apapun?" tanya Profesor William dengan cepat.      

"Entahlah Will, aku hanya merasa sepertinya ada yang aku lewatkan dari semua bukti-bukti yang sudah kau kumpulkan waktu itu. Aku ingin menyelidikinya lagi saat ini, lagi pula waktu aku meminta untuk mengakhiri penyelidikan kasusnya saat itu kondisiku sedang sangat tidak memungkinkan untuk terus menyelidiki kasus ini. Tapi lain halnya dengan saat ini, aku sudah bertemu dengan Viona dan aku ingin menunjukkan padanya bahwa aku sudah berubah. Aku ingin membawa penjahat-penjahat itu kepada istriku sebagai bukti bahwa aku sudah benar-benar berubah,"  jawab Fernando penuh keyakinan.     

"Baiklah lima menit lagi akan kukirim file itu kepadamu," sahut Profesor William di ujung telepon.      

"Thanks Will," ucap Fernando lirih.     

Setelah sambungan teleponnya dengan Profesor William terputus Fernando lalu meraih laptop yang ada di atas meja kerjanya, ia lalu membawa laptop canggih nya itu ke atas tempat tidur bersiap untuk menerima file penyelidikan Profesor William kasus yang menimpa Viona sepuluh bulan lalu. Sebenarnya Fernando sedikit takut membuka file itu karena saat ia membuka file itu luka selamanya akan ikut terbuka juga, namun saat ini karena ia sudah menemukan keberadaan Viona bahkan sudah bisa sedikit berbincang dengannya Fernando yakin mau membuka kasus itu kembali. Walau bagaimanapun tersangka utama dari kejadian menyakitkan itu masih berkeliaran dan Fernando sudah bersumpah ingin membawa hidup atau mati orang yang sudah membuat ia dan Viona menderita selama hampir satu tahun terakhir ini.     

"Aku akan menangkap orang yang sudah membunuh anak kita sayang, kau tunggu saja," ucap Fernando pelan sambil tersenyum menatap foto Viona yang ada di wallpaper ponselnya.     

Trriiinggg     

Sebuah notification email masuk ke dalam ponsel Fernando, ia lalu membukanya dan tersenyum lalu mengunduhnya sebelum ia pindahkan ke laptop. Tak lama kemudian Fernando sudah terlihat serius menatap laptopnya di dalam kamar, ia sengaja menggunakan kacamata bacanya supaya kedua matanya tidak terkena radiasi dari laptop karena suasana kamarnya sedang gelap gulita, ia hanya mendapatkan pencahayaan dari laptop dan sinar dari kaca kamarnya yang menampilkan pemandangan di luar.      

Kedua mata Fernando terlihat menyipit ketika ia melihat rekaman di kapal pesiar sang adik, dimana waktu itu tepat sedang ada perayaan pesta pernikahan profesor Frank dan dokter Louisa. Fernando melihat satu persatu tamu yang hadir, ia berusaha menggunakan instingnya untuk melihat para tamu undangan yang menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan. Fernando melihat sebanyak 10 rekaman dari 10 kamera CCTV yang terpasang di berbagai sudut yang ada di kapal pesiar milik Profesor Franklin.      

"Semuanya tak terlihat mencurigakan, hanya saja sayang sekali aku tak bisa melihat apa yang terjadi di toilet. Satu-satunya tempat yang tak terjamah CCTV hanyalah toilet dan di toilet itu juga bisa terjadi suatu rencana yang digunakan oleh orang jahat itu untuk meracuni istriku, ia bisa saja memasukkan obat penggugur kandungan itu di dalam toilet sebelum ia berikan kepada Viona…     

Deg      

Fernando langsung terdiam ketika mengatakan hal yang tak pernah ia pikirkan selama 10 bulan terakhir ini.      

"Ya...aku yakin orang itu pasti menukar permen pereda mual istriku dengan obat penggugur kandungan, aku yakin orang itu adalah orang yang sudah mengenal Viona. Ia pasti tau kebiasaan Viona makan permen, hingga ia sampai mengganti permen Viona dengan obat penggugur kandungan," ucap Fernando dengan sangat yakin.     

Namun tiba-tiba wajah Fernando kembali murung, ia kembali tak yakin bisa membongkar kasus itu sendirian. Pasalnya hanya Vionalah orang yang bisa membantunya menyelesaikan kasus ini.     

"Viona pasti bertemu dengan seseorang di toilet, ya aku yakin dia pasti bertemu dengan seorang di toilet malam itu," ucap Fernando lirih.     

Fernando kemudian meletakkan laptopnya di atas nakas yang ada di sebelah ranjangnya, perlahan ia kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur bulu angsa kualitas premiumnya dengan perlahan. Rasa kantuk sudah mulai datang menghampirinya karena hari sudah hampir pagi dan ia belum istirahat sama sekali dari pagi, bahkan tadi malam pun ia tak tidur karena terlalu bahagia bertemu dengan Viona. Perlahan namun pasti kedua mata Fernando mulai terpejam.     

"Hanya kau yang bisa memberitahuku siapa pelaku sesungguhnya sayang, tolong maafkan aku dan beritahu aku siapa yang kau temui di toilet malam itu,"ucap Fernando dengan suara yang hampir tak terdengar, tak begitu lama kemudian suara dengkuran halus terdengar dari Fernando yang menunjukkan kalau ia benar-benar sudah tertidur pulas karena kelelahan.     

Di sebuah apartemen mewah milik Anastasia tunangan profesor Dexter nampak Alisha sedang tertawa sendiri menatap ponsel pintarnya, ia sedang melihat video-video Fernando yang sedang berbicara di berbagai media cetak elektronik. Rupanya sejak pertemuan pertama dengan Fernando ia sudah menaruh hati pada lelaki itu, sampai akhirnya ia mencari tau informasi mengenai Fernando mulai dari berapa banyak kekayaannya, selera makan dan fashionnya, bahkan kisah percintaan Fernando pun tak luput dari perhatian Alisha.      

"Wanita bodoh ini sudah pergi meninggalkanmu tuan kaya raya, jadi sekarang giliranmu yang akan menjadi pendampingmu," ucap Alisha pelan sambil menatap foto Viona yang sedang berdiri disamping Fernando dimana mereka sedang menikah empat belas bulan yang lalu.      

Sebenarnya foto-foto Viona dan Fernando sudah di take down dari semua jejaring sosial oleh Fernando dan orang-orangnya, namun entah mengapa Alisha masih bisa mendapatkan foto pernikahan Fernando dan Viona.     

"Wanita ini pasti sudah mendapatkan banyak harta dari tuan Fernando, sehingga ia meninggalkan tuan Fernando. Hmmmm dasar wanita bodoh, sebanyak apapun uang yang aku dapat waktu itu dari tuan Fernando tetap saja kau akan kekurangan. Karena yang paling tepat adalah tetap dekat dengan sumber uangnya bukan membawa pergi uang yang ia berikan ha ha ha...dasar wanita bodoh, tapi terima kasih karena kau pergi maka akulah sekarang yang akan melayani tuan Fernando Grey Willan diatas ranjang mahalnya. Aku yakin semua barang-barang dirumah tuan Fernando terbuat dari kualitas nomor satu, akhhh aku sudah tak sabarrr untuk bertemu lagi dengan pria kaya itu. Tunggu aku tuan Fernando, Alisha Gonzales akan melayanimu…     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.