You Are Mine, Viona : The Revenge

Dilema



Dilema

0  Fernando berdiri mematung dibalik dinding melihat Viona dan Andrew berbincang di depan ruang ICU , rasa cemburu membakar dadanya saat melihat sang istri berbicara dengan lelaki yang ia benci . Fernando terbangun dari tidurnya dan tak menemukan keberadaan sang istri , ia masih tak berpikir macam-macam sampai akhirnya para pelayannya memberitahukan kalau Viona sudah berangkat ke rumah sakit jam empat pagi .    
0

   Tanpa sarapan Fernando langsung bergegas pergi ke rumah sakit untuk memastikan kebenaran laporan para pelayannya , sesampainya dirumah sakit emosinya justru kembali naik saat melihat istri yang ia cari tengah berbincang dengan Andrew . Fernando menatap tajam Andrew dari balik dinding , nafasnya terlihat berat karena menahan emosi . Setelah Andrew pergi Fernando kemudian berjalan cepat menuju ruang pribadi Viona .    

   " Kau harus menjelaskan semua ini Vio " Ucap Fernando sambil terus berjalan menuju ruang pribadi Viona yang berseberangan dengan ruangan profesor Frank . Fernando langsung masuk ke ruangan Viona yang tak terkunci dengan cepat , ia sudah bersiap memberondong Viona dengan berbagai pertanyaan akan tetapi niatnya terpaksa ia tunda karena tak berhasil menemukan keberadaan Viona di dalam ruangannya .     

  Fernando lalu duduk di sofa menunggu kedatangan Viona sambil memainkan ponselnya untuk membuang rasa bosan .Setelah menunggu selama dua puluh menit pintu ruangan pribadi Viona akhirnya terbuka dan masuklah Viona dengan wajah basah yang terkena air , rambut panjangnya diikat dengan gaya ponytail namun terlihat sangat berantakan .     

  Viona terus berjalan pelan menuju kursinya yang ada di balik meja tanpa menyadari kehadiran Fernando yang sejak tadi menatapnya tanpa berkedip dari sofa , ia meraih gelas yang berisi air putih di atas meja dan mulai meminumnya dengan perlahan ." Apa tak ada yang ingin kau katakan padaku Vio ? " Tanya Fernando tiba-tiba mengagetkan Viona .    

   Viona yang sedang memegang gelas yang berisi air langsung menjatuhkan gelas itu ke lantai dan membuat air yang ada di dalam gelas membasahi bajunya " Bodoh !!!" Pekik Fernando sambil bangun dari kursinya dan mendekati Viona yang sedang berantakan ." Apa yang uhukkk uhukkk…." Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya tersedak . " Minum dulu !!! " Ucap Fernando dingin sambil menyerahkan botol air mineral yang ada diatas meja pada Viona .    

   Dengan cepat Viona menegak habis air di dalam botol yang diberikan Fernando , tak lama kemudian ia berhasil menguasai dirinya kembali dan berhasil mengatur nafasnya menjadi normal kembali .Viona memalingkan wajahnya dari Fernando , ia masih kesal atas apa yang Fernando lakukan terakhir kali diatas ranjang ." Masih belum mau bicara ? " Tanya Fernando ketus.    

    " Hei !!! aku suamimu , kalau aku bicara tatap wajahku dan jawab pertanyaanku " Bentak Fernando sambil menarik tangan Viona dengan keras sehingga membuat tubuh Viona berbalik ke arahnya . Kedua mata Viona berkaca-kaca mendengar perkataan kasar Fernando , suaranya pun tercekat di tenggorokan sehingga membuat Viona tak dapat bicara . Rasa sesak memenuhi dada Viona dengan tiba-tiba. " Bisakah kau bicara tanpa menangis hah !! " Bentak Fernando kembali di depan wajah Viona .     

   " K--kau tau kenapa aku diam …" Tanya Viona terbata-bata .DegSeketika Fernando langsung terdiam mendengar perkataan Viona yang terdengar sangat lirih itu ." A--ku di---am karena sedang berpikir , kedua karena aku mencoba memahami dan ketiga karena aku sedang tak baik-baik saja apa kau tau itu Fernando … aku memang bukan wanita yang berasal dari keluarga kaya atau terpandang secara sejak bayi aku sudah tak diinginkan oleh kedua orang tuaku tapi aku masih punya harga diri dan perasaan Fernando , kau tak bisa mempermainkan aku sesuka hatimu ketika diatas ranjang .     

  Aku manusia bukan boneka pemuas nafsumu , jangan samakan aku dengan wanita-wanita ada ada di kehidupan masa lalumu Fernando dan kalau kau memang masih hidup bebas seperti itu silahkan aku tak akan menahanmu tapi ceraikan ….PlakkViona tak dapat menyelesaikan perkataannya karena tangan besar Fernando sudah melayang ke pipinya dan membuat pipinya terasa panas dengan seketika.     

   " Jaga ucapanmu Vio , aku suamimu pantaskah kau bicara seperti itu padaku !!!" Hardik Fernando dengan penuh emosi , ia tak suka mendengar Viona mengungkit kehidupan masa lalunya ." Lalu apa kau pantas melakukan hal itu pada istrimu ? " Tanya Viona sambil menutup wajahnya yang baru saja terkena tamparan Fernando ." Bukankah kau juga menikmatinya Vio !!! jangan munafik , aku melihatmu memejamkan mata seperti wanita-wanita lainnya ketika aku merangsangmu " Ucap Fernando dengan kasar .    

   " Dan jangan lupa Viona semua adikmu di panti asuhan bekerja sebagai pelacur jadi kau tak pantas membahas apa yang tak seharusnya kau bahas , kau seharusnya bersyukur bisa menjadi istriku ...istri Fernando Grey Willan " Imbuh Fernando arogan .Air mata Viona mendadak berhenti mengalir mendengar perkataan Fernando yang terasa sangat menyakitkan itu , mata Viona yang berkaca-kaca menatap nanar ke arah Fernando .     

  Ia tak menyangka akan mendengar perkataan sekasar itu dari Fernando , ulu hatinya terasa sakit dengan tiba-tiba sehingga membuat Viona memilih duduk di lantai untuk menjaga keseimbangannya setelah hampir terhuyung dan jatuh .Melihat Viona tertunduk di lantai membuat Fernando kesal , ia lalu memilih meninggalkan Viona sendirian di ruangan kerjanya tanpa mengucapkan sepatah katapun kembali .     

  Setelah Fernando pergi Viona mencoba bangun dan berjalan pelan menuju pintu untuk menutupnya karena tak menginginkan ada orang yang melihatnya sekacau itu , ketika berhasil menutup pintu ruangannya tangis Viona kembali pecah . Kata demi kata yang Fernando ucapkan terngiang kembali di memory nya saat sudah hampir bisa menguasai dirinya dan mengatur emosinya tiba-tiba Viona merasa mual , dengan cepat Viona lari menuju kamar mandi yang ada dalam ruangannya .    

    Viona memuntahkan semua makanan yang ia makan tadi pagi di kantin sampai membuat nya benar-benar kepayahan , ketika sedang membilas mulutnya dengan air mengalir tiba-tiba Viona tersadar akan sesuatu hal yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya ." Aku terakhir haid tiga minggu lalu …. tapi tak mungkin kan aku…. " Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya dan mengingat sedikit pelajaran tentang reproduksi wanita .     

  Seketika wajah Viona yang sudah pucat menjadi makin terlihat bak boneka tak bernyawa setelah ia berhasil menyadari sesuatu yang salah dengan pemahamannya .Dengan langkah gontai Viona berjalan menuju mejanya lalu membuka salah satu lacinya dan meraih test pack yang ada didalamnya dengan tangan gemetaran , setelah memandang test pack yang ada di tangannya cukup lama Viona kemudian bangun dari kursinya dan berjalan menuju kamar mandi untuk menyakinkan gundah dihatinya .    

   Viona terduduk lemas diatas closet duduk ketika melihat air seninya sudah berhasil ia tampung di sebuah tempat yang bersih , dengan tangan bergetar Viona meletakkan test pack yang sudah ia buka . Beberapa detik kemudian muncul dua garis merah di testpack yang Viona letakkan di dalam tempat yang berisi air seninya itu , seketika tangis Viona kembali pecah melihat hasil yang ditunjukkan oleh test pack itu ."     

  Kenapa ...kenapa harus terjadi seperti ini Tuhan " Isak Viona pelan diantara tangisannya , " No , Fernando tak boleh tau ….aku pun harus menyakinkan kembali dengan melakukan test yang lebih akurat " Ucap Viona mencoba menghibur dirinya sendiri , dengan cepat Viona membungkus kembali testpack yang mempunyai dua garis itu ke dalam kertas pembungkusnya kembali .     

   Viona lalu berjalan ke arah kaca dan menatap dirinya yang sudah mirip seperti mayat hidup itu , dengan perlahan ia memoleskan bibirnya dengan lipstik warna pink secara tipis untuk membuat wajahnya nampak segar . Ia juga menambahkan cushion pada wajahnya untuk menyamarkan bekas tapak tangan Fernando di wajahnya yang memerah , setelah dirasa cukup merias diri Viona lalu berjalan pelan meninggalkan ruangannya dengan membawa tas nya secara anggun .     

  Ia berusaha terlihat senormal mungkin di hadapan orang lain supaya tak ada orang yang curiga ." Suster aku ada perlu sebentar diluar , tolong minta dokter Cecilia menggantikan aku sementara " Ucap Viona pelan pada suster Chloe asisten pribadinya yang baru . " Baik dok " Jawab suster Chloe dengan cepat , sejak ia diangkat menjadi karyawan tetap oleh Fernando cara kerja suster Chloe berubah seratus derajat .    

   " Terima kasih suster , maaf merepotkan ya " Sahut Viona sambil berusaha tersenyum .Suster Chloe mengangguk pelan merespon perkataan Viona , ia kemudian melanjutkan usahanya untuk menghubungi dokter Cecilia sesuai perintah Viona . Viona kemudian berjalan pelan meninggalkan meja suster Chloe menuju pintu keluar sambil terus berharap supaya tak bertemu Fernando ataupun profesor Frank , ia benar-benar sedang tak ingin berhadapan dengan dua kakak adik yang menjengkelkan itu .     

  Setelah berhasil keluar dari rumah sakit Global Bross Viona langsung mencegat sebuah taksi dan pergi ke sebuah tempat yang ingin ia kunjungi .Tak lama kemudian taksi yang membawa Viona sampai di sebuah klinik kecil , dengan cepat Viona turun dari taksi dan masuk kedalam klinik ibu dan anak itu . Setelah melakukan pendaftaran Viona duduk diruang tunggu menunggu giliran bersama beberapa orang wanita hamil , dengan harap-harap cemas Viona menunggu giliran namanya disebut oleh suster sampai akhirnya namanya disebut setelah ia menunggu hampir tiga puluh menit .     

   " Selamat nyonya , walau janin anda belum terlihat dengan jelas tapi anda dapat dipastikan sedang mengandung selama satu minggu " Ucap dokter Victoria memberikan selamat pada Viona ." Tapi saya belum telat haid dok " Celetuk Viona mencoba memastikan kembali ." Anda terakhir haid tiga minggu lalu dan setelah haid selesai anda melakukan hubungan seks bukan di masa subur itu , jadi walau anda belum telat haid kehamilan anda sudah dapat dipastikan nyonya " Jawab dokter Victoria sambil menunjukkan kalender hitung masa subur .    

   Mendengar penjelasan dokter Victoria membuat Viona terdiam , ia memang pernah mendengar kasus seperti ini sebelumnya dimana wanita yang belum telat haid dinyatakan hamil tapi ia tak menyangka akan mengalami kasus seperti itu .Tak lama kemudian dokter Victoria menjelaskan apa yang boleh dilakukan Viona dan hal yang harus ia hindari , karena janinnya masih berusia satu minggu dokter Victoria memberikan banyak sekali pantangan bagi Viona .     

  Viona mencoba tersenyum mendengar perkataan dokter Victoria walau dalam hatinya sedang sangat kacau hari ini ." Ok mungkin hanya itu jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah ini " Ucap Viona pelan ketika mendengar penjelasan dokter Victoria mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan keguguran .


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.