You Are Mine, Viona : The Revenge

Tak pernah puas



Tak pernah puas

0Viona terbangun sambil mengerjapkan kedua matanya karena silau, pasalnya ada semburat sinar matahari yang masuk kedalam kamar dan mengenai wajahnya. Saat membuka kedua matanya Viona dikejutkan dengan kosongnya ranjang tempat sang suami tidur, awalnya Viona mengira suaminya ada di kamar mandi namun saat melihat ada note yang ditinggalkan oleh Fernando ia akhirnya tau kalau suaminya sedang ada di gym.      
0

"Memangnya dia tidak lelah apa, semalam bercinta dua kali dan sekarang sudah ke gym lagi," ucap Viona pelan sambil bangun dari ranjang, senyum Fiona tersungging saat melihat lingerie yang ia pakai tadi malam berserakan di lantai yang kini sudah tak terbentuk lagi karena disobek oleh Fernando.Viona berjalan menuju ke sebuah kaca besar untuk mengambil masker wajah yang ada di dalam lemarinya, namun saat melihat tubuhnya di pantulan kaca ia terdiam. Hampir tiap malam ia dan Fernando bercinta lebih dari dua kali selama mereka tinggal di Paris 5 hari ini, tubuhnya pun terlihat memiliki banyak sekali tanda kepemilikan yang dibuat oleh Fernando. Viona bahkan merasa payudaranya terlihat lebih turun dari sebelumnya karena setiap hari diremas dan dihisap oleh Fernando. "Dasar menyebalkan," ucap Viona pelan sambil meraba payudaranya menggunakan kedua tangannya, tiba-tiba Viona teringat ia membawa sebuah krim payudara yang ia dapat dari dokter kecantikan yang ada di rumah sakit Global Bros.Tanpa pikir panjang ia lalu mencari krim payudara itu dengan cepat, senyumnya mengembang ketika berhasil menemukan krim yang ia cari. Krim itu dapat membuat payudara menjadi lebih sehat dan kencang lagi, apalagi untuk wanita yang pernah hamil dan menyusui. Walaupun Viona belum pernah melahirkan dan menyusui anaknya namun ia sudah memiliki krim itu karena ia merasa tubuhnya sedikit berubah setelah hamil, meskipun baru berapa kali memakainya Viona memilih tak memakai lagi dan menyimpannya kembali dengan baik di dalam tasnya karena sudah mendapatkan perubahan yang signifikan. Sampai akhirnya terbawa sampai ke Paris seperti ini karena ia lupa mengeluarkannya dari dalam tas.Karena Fernando masih ada di gym Viona memilih untuk segera mandi, ia tak mau Fernando melihat dirinya masih dalam posisi telanjang seperti saat ini. Dengan menggunakan air hangat yang sudah ditaburi bath salt Viona berendam di dalam bathub selama hampir 10 menit, sebelum ia akhirnya berbilas di bawah pancuran shower. Setelah selesai mandi Viona memakai krim yang ia temukan tadi di dalam kamar mandi sambil berkaca dan meraba beberapa kissmark yang dibuat oleh Fernando di sekitar dadanya, Fernando benar-benar tak melepaskan dirinya sama sekali setiap malam."Ini sih namanya bukan liburan, tapi bulan madu," ucap Viona pelan sesaat setelah selesai memijat payudara perlahan saat memakai krim khususnya itu.Saat Viona selesai memakai baju tiba-tiba pintu kamar terbuka dari luar dan masuklah Fernando dengan tubuh yang penuh dengan keringat."Tubuhmu wangi sekali babe…""Jangan Fernando, aku baru selesai mandi. Lebih baik kau keringkan keringatmu dulu baru mandi dan jangan menyentuhku, aku tak mau mandi lagi," ucap Viona dengan cepat sambil mundur menjauhi Fernando yang tadi akan memeluknya."Just kiss..""No kiss, no hug!!! I don't trust you, you always break promises," pekik Viona keras sambil menyilangkan kedua tangannya didada.Melihat penolakan dari Viona membuat Fernando tertawa terbahak-bahak, ia memang tak pernah bisa menepati janjinya untuk tak menyentuh Viona. Ia juga tak tau mengapa dirinya tak bisa menahan diri jika ada di dekat istrinya itu."Kalau kau menahan rasa rindumu selama 10 bulan pada orang yang benar-benar kau cintai mungkin kau bisa merasakan apa yang aku alami ini babe," ucap Fernando pelan sambil membuka celana pendeknya yang sudah basah dengan keringat. "M-memangnya yang mengalami perpisahan selama 10 bulan itu hanya kau saja, aku juga ada diposisi yang sama Fernando," jawab Viona dengan cepat."Tapi kenapa kau bernafsu sepertiku?" tanya Fernando memancing."K-karena aku…akh sudahlah, sekarang lebih baik kau masuk ke dalam kamar mandi. Lihatlah itu keringatmu menetes membasahi lantai," jawab Viona dengan cepat mengalihkan pembicaraan.Karena tak mau memperpanjang perdebatan Fernando akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah berolahraga di gym selama hampir 2 jam, saat Fernando mandi Viona menyalakan televisi ini adalah pertama kalinya ia menonton televisi sejak datang ke Paris. Kedua mata Viona langsung terbelalak lebar ketika menonton berita internasional yang membahas tentang penangkapan Oscar de Francois yang masih memiliki darah Perancis dari sang nenek, bukan masalah penangkapan pria paruh baya itu yang membuat Viona kaget. Namun karena sang pembawa acara menyebutkan bahwa Oscar mencoba untuk menghancurkan rumah Sakit Global Bros, mengetahui hal itu Viona sangat khawatir pasalnya saat ini Fernando tidak ada di Kanada. Dengan cepat Viona masuk kedalam kamar mandi, ia tak menghiraukan perkataannya yang sebelumnya untuk meminta Fernando mandi dengan cepat. Saat Fiona masuk kebetulan Fernando sedang berdiri di bawah shower untuk berbilas, wajahnya langsung bersemu merah ketika melihat Fernando sedang membersihkan kejantanannya dengan air yang mengalir dari shower."Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Viona kaget."Mandi, memangnya apa lagi," jawab Fernando enteng."Itu kenapa kau harus begitu, apa aku sedang…""Sedang onani maksudmu?! tentu tidak babe, aku tak segila itu untuk melakukan hal menjijikan itu. Aku tak rela membuang spermaku yang berharga begitu saja, aku tak mau ikan-ikan yang berenang di selokan air memakan spermaku. Aku takut nanti kalau ada orang yang memakan ikan-ikan itu maka DNA ku terbawa dan masuk ke dalam tubuh orang yang makan ikan itu," ucap Fernando dengan cepat memotong perkataan Viona."Mana ada seperti itu Fernando, sperma akan mati jika ada di air. Apalagi di air yang penuh dengan bahan kimia seperti sabun dan yang lainnya, jadi tak ada ceritanya ikan bisa makan sperma," sahut Viona ketus.Fernando tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan istrinya, walaupun sebenarnya ia sudah tau faktanya mengenai sperma yang tak bisa hidup lama di udara terbuka apalagi di air namun ia tetap berkata seperti itu untuk menggoda Viona. Melihat istrinya marah adalah sebuah kesenangan tersendiri baginya yang tak bisa ia jelaskan. "Oh ya untuk apa kau masuk ke dalam kamar mandi, bukankah tadi kau bilang sudah mandi. Atau jangan-jangan kau mau ikut mandi juga denganku karena tadi sudah menolak untuk aku peluk di luar," tanya Fernando pelan menggoda Viona sambil menyeka tubuhnya yang masih berlumuran busa sabun. "Itu itu rumah sakit..akh maksudku ada masalah di rumah sakit apakah sudah tahu?" tanya balik Viona dengan cepat."Rumah sakit... rumah sakit siapa? lalu masalah apa? bicara yang jelas babe, aku tak mengerti," jawab Fernando perlahan sambil membasuh wajahnya menggunakan air yang mengalir dari shower untuk menyudahi mandi siangnya. "Rumah Sakit kita, Rumah Sakit Global Bros maksudnya. Aku tadi baru saja menonton berita di televisi yang menyebutkan ada seorang pria bernama Oscar de Francois yang berusaha membuat rumah sakit kita hancur, namun ia akhirnya tertangkap polisi karena diduga sebagai bandar morfin yang menjadi buronan para interpol. Aku khawatir dengan keadaan rumah Sakit Fernando, apakah kau sudah mendengar sebelumnya tentang kabar ini?" tanya Viona kembali dengan cepat tanpa jeda. Fernando hanya tersenyum mendengar perkataan istrinya, ia tak menyangka kalau berita itu akan dimunculkan di televisi yang ada di Paris dengan cepat. Karena sudah selesai mandi Fernando kemudian meraih jubah mandi yang ada di dekat shower dan langsung memakainya perlahan, ia mendekati Viona yang berdiri tepat di samping pintu sambil tersenyum. Aroma sabun mandi Fernando yang maskulin tercium sangat keras di hidung Viona, tetesan air yang belum kering di rambut, wajah serta leher Fernando membuat dirinya terlihat lebih tampan dan jantan sehingga membuat Viona memundurkan satu langkahnya tanpa sadar."Duduklah terlebih dahulu di ranjang, biarkan aku memakai baju setelah itu aku akan menjelaskan padamu secara detail apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit," bisik Fernando lirih di telinga Viona."Ok..aku duduk, k-kau bisa memakai pakaianmu terlebih dahulu," jawab Viona terbata sambil berusaha menjauh dari Fernando yang berdiri dihadapannya.Namun baru berjalan dua langkah dari Fernando tiba-tiba langkah Viona terhenti, karena Fernando sudah memeluknya dengan erat dari belakang."Babe, please…""Fernando no, kita baru selesai tadi jam lima pagi. Apa kau mau membuatku tak bisa jalan lagi," jawab Viona tergagap."But i want you again…"Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.