You Are Mine, Viona : The Revenge

Insting



Insting

0Viona yang sudah kelelahan berusaha menolak permintaan Fernando yang ingin bercinta lagi, walaupun Fernando sudah berhasil merangsang titik-titik lemah di tubuhnya namun ia berusaha untuk tak terpancing sentuhan suaminya itu.     
0

"Aku lapar Fernando...ssstopp," ucap Viona pelan sambil menggigit bibir bawahnya menahan suara desahannya agar tak keluar saat Fernando menjulurkan lidahnya menyusuri leher jenjangnya.     

"Please.. akhh," pinta Viona memelas.      

Fernando yang sedang mencium leher Viona dari belakang langsung menghentikan perbuatannya seketika saat merasakan detak jantung Viona semakin cepat, ia kemudian melepaskan kedua tangannya dari payudara Viona yang ia remas dari belakang. Perlahan Fernando menurunkan tangannya dan memeluk Viona di perut sambel terus mencium leher Viona dengan lembut.      

"Maaf...maafkan aku kalau aku tak bisa menahan diriku," jawab Fernando lembut sambil memberikan kecupan di pipi sebelah kiri Viona dari arah belakang.     

Viona hanya diam mendengar permintaan maaf dari sang suami, ia yang sudah sedikit terangsang karena perbuatan suaminya nampak berusaha menahan dirinya agar tenang kembali. Karena perutnya benar-benar sudah tidak bisa diajak kompromi lagi, Viona akhirnya melupakan kemarahannya pada Fernando dan menarik tangan suaminya untuk meninggalkan kamar menuju restoran hotel. Saat ada di restoran Viona dan Fernando nampak tak terlibat pembicaraan apapun, mereka berdua lebih fokus untuk memakan makanan yang dibawakan oleh pelayan.      

Suara nyanyian dari seorang penyanyi wanita di hotel itu membuat suasana terasa sangat romantis, walaupun sedang siang hari sekalipun seperti saat ini. Tak heran jika orang-orang menjuluki Paris sebagai kota cinta.      

"Monsieur, êtes-vous monsieur Fernando," panggil seorang pria dari arah belakang Viona tiba-tiba berbicara dan menyapa Fernando.     

"Yes, i'am Fernando," jawab Fernando singkat menjawab panggilan seorang pria yang masih tak ia kenali itu.     

Mendengar sapaannya dibalas oleh Fernando sang pria yang sebelumnya menyapa Fernando langsung berjalan mendekati meja makan Fernando dan Viona bersama dua orang wanita.      

"Maaf apakah sebelumnya kita sudah pernah berjumpa?" tanya Fernando pelan kepada seorang pria yang berdiri di samping Viona.     

"Apa anda lupa kepada saya tuan, saya adalah rekan kerja Tuan Xavier partner bisnis anda saat anda membangun perusahaan di Paris. Nama saya Jeremy Parker tuan," jawab sang pria yang menyebutkan namanya sebagai Jeremy Parker itu ramah sambil mengulurkan tangannya kepada Fernando.      

Mendengar pengakuan sang pria yang baru datang itu membuat Fernando terdiam, ia berusaha mengingat siapa pria yang ada di hadapannya saat ini. Otak cerdasnya pun langsung bekerja dengan cepat dan berhasil mengingat sosok pria yang sedang berdiri di samping Viona.     

"Oh iya Tuan Fernando, perkenalkan ini istri saya Isabel dan anak kami Francie," ucap Jeremy Parker kembali memperkenalkan anak dan istrinya pada Fernando dengan cepat.     

"Senang bertemu dengan anda berdua nyonya Isabel dan nona Francie," jawab Fernando dengan cepat.      

"Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan anda Tuan," sahut Isabel lembut sambil mengulurkan tangannya ke arah Fernando diikuti putrinya Francie yang terlihat malu-malu, namun tak berhenti mencuri pandang kepada Fernando.      

Viona yang sedang duduk di samping Jeremy Parker nampak hanya tersenyum melihat tingkah ketiga orang yang baru datang itu, ia merasa kalau pria yang baru datang itu sengaja memperkenalkan putrinya pada Fernando dan tak menganggap dirinya ada di depan Fernando. Sementara itu Fernando terlihat sangat tidak senang sekali ketika kedua orang wanita itu bersalaman dengannya terutama kepada anak gadis Jeremy Parker.     

"Bolehkah kami bergabung disini Tuan?" tanya Isabel tanpa sungkan.     

"Silakan saja duduk di kursi ini, kebetulan aku dan istriku sudah selesai makan. Kami harus pergi ke sebuah tempat lainnya dan untukmu Tuan Parker , aku yakin Tuan Xavier pasti akan kecewa melihat anda bersikap tidak tahu malu seperti ini, berani memperkenalkan anak gadisnya kepada seorang pria yang sudah beristri dan sedang makan bersama istrinya yang luar biasa cantik seperti ini," jawab Fernando ketus sambil menatap tajam ke arah Jeremy Parker tanpa berkedip.      

"Aku adalah seorang pebisnis yang sudah menemui banyak sekali orang seperti anda, akan tetapi baru kali ini aku menemukan orang yang sangat memalukan seperti anda ini Tuan. Sungguh sangat disayangkan sekali Tuan Xavier mempekerjakan orang seperti anda ini, dan untuk anda nyonya Parker tolong jangan dukung sikap suami anda yang menjijikan ini," imbuh Fernando kembali sambil menyeka mulutnya dengan sapu tangan yang ada di meja makan.     

Mendengar perkataan Fernando yang sangat sarkas itu membuat Jeremy Parker beserta anak dan istrinya langsung terdiam seketika, wajah mereka bertiga pun langsung memerah seketika. Beberapa orang yang sedang makan siang di dekat meja Fernando mendengar semua perkataan Fernando, mereka pun mulai berbisik-bisik membicarakan tingkah Jeremy Parker yang sangat tidak sopan itu.     

Tuan Damien sang manager hotel yang kebetulan sedang ada di restoran langsung mendekati meja Fernando ketika mendengar melihat Fernando terlihat berdiri sambil melipat kedua tangannya di dada di hadapan ketiga orang yang berdiri di samping Viona.     

"Apa ada yang bisa dibantu tuan-tuan?" tanya Damien perlahan saat ia sampai di meja Fernando.     

"Wah kebetulan sekali anda datang Tuan Damien, tolong sampaikan pesanku ini kepada security yang berjaga di depan restoran dan di depan hotel. Aku harap kedepannya orang-orang seperti mereka bertiga ini tidak diterima lagi makan atau pun menginap di hotel ini, karena aku yakin hotel ini akan mendapatkan penilaian buruk dari pengunjung lainnya di kemudian hari yang terganggu kenyamanannya," jawab Fernando dengan cepat.     

"Ada masalah apa Tuan sepertinya sangat serius sekali?" tanya Damien kembali, ia terlihat bingung dan tak mengerti dengan arah pembicaraan Fernando.     

"Babe…"     

"Tenang sayang, aku hanya sedang ingin memberikan pelajaran kepada orang-orang tidak tau diri ini," ucap Fernando pelan memotong perkataan Viona.     

Viona pun langsung menutup mulutnya ketika mendengar perkataan Fernando yang sangat serius itu, ia pun bangun dari kursinya dan mendekati Fernando yang sedang berkacak pinggang di samping Damien yang sudah ia kenal itu.     

Fernando kemudian menjelaskan panjang lebar kepada Damien siapa Jeremy Parker yang ada di hadapannya saat ini, sebenarnya Jeremy Parker adalah orang kepercayaan Tuan Xavier sewaktu ia masih bekerja sama dengan Tuan Xavier dalam pembangunan perusahaan barunya yang ada di Paris. Namun karena Jeremy Parker mencoba meng mark-up beberapa dana perusahaan akhirnya Tuan Xavier pun memecat Jeremy Parker. Fernando yang pada awalnya tidak mengingat tentang pemecatan Jeremy Parker, tiba-tiba langsung teringat kembali akan hal itu ketika Jeremy Parker memperkenalkan dirinya sebagai rekan kerja Tuan Xavier.      

Fernando sebenarnya belum pernah bertemu dengan Jeremy Parker secara langsung,maka dari itu ia tadi sempat terlihat bingung. Namun setelah Jeremy Parker menyebut nama Tuan Xavier akhirnya ia mengingat siapa Jeremy Parker yang ada di hadapannya saat ini.     

"Aku yakin Tuan Jeremy Parker sengaja memperkenalkan anak gadisnya kepadaku dalam tujuan tertentu, karena bagiku tidak ada orang yang bertujuan baik mau memperkenalkan anak gadisnya kepada seorang pria yang sudah mempunyai istri," ucap Fernando dengan nada meninggi sambil menatap tajam kearah Jeremy Parker dan keluarganya.      

Damien yang terlihat mengerti dengan arah pembicaraan Fernando langsung menangkap tangan Jeremy Parker, ia lalu mengamankannya bersama anak dan istrinya keluar dari restoran.      

"Apa ini tidak terlalu berlebihan?" tanya Viona pelan kepada Fernando.      

"Berlebihan dari mana?" tanya balik Fernando bingung.      

"Kenapa kau tadi bicara seperti itu mungkin saja Tuan Jeremy Parker itu memang ingin memperkenalkan keluarganya kepadamu dan tidak punya niat buruk sama sekali jadi…"      

Cup      

Fernando melancarkan ciumannya ke bibir Viona sehingga membuat Viona tak mampu menyelesaikan perkataannya.      

"Aku adalah seorang pebisnis yang sudah mulai terjun ke dunia bisnis saat usiaku masih 17 tahun di mana anak-anak seusiaku masih bermain-main, jadi aku bisa tau dengan langsung orang itu punya niat jahat atau tidak denganku hanya melihat dari sorot matanya saja," ucap Fernando perlahan sambil melingkarkan tangannya di pinggang Viona.     

"Kau tak tahu apa-apa dengan orang-orang seperti itu di dunia bisnis babe, banyak sekali orang-orang di luar sana yang rela menjual anak gadisnya demi kepentingannya secara pribadi. Sama seperti yang dilakukan oleh Jeremy Parker tadi," imbuh Fernando kembali sambil menatap Viona tanpa berkedip.      

"Tapi kenapa kau bisa saya yakin ini kalau pria itu punya niat jahat kepadamu?" tanya Viona kembali.     

"Insting seorang pengusaha tak pernah salah sayang, sama seperti instingku saat pertama kali aku melihatmu," jawab Fernando sambil tersenyum.     

"Instingmu padaku...memangnya ada apa denganku," ucap Viona bingung.     

"Instingku saat itu mengatakan kalau gadis yang aku temui di tempat laundry itu adalah seorang gadis yang masih perawan," bisik Fernando perlahan di telinga Viona.     

Deg      

Deg      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.