You Are Mine, Viona : The Revenge

Permintaan Viona



Permintaan Viona

0Dalam perjalanan menuju rumah sakit Fernando terlihat sangat sibuk dengan tablet miliknya, sesekali ia menoleh ke arah Viona yang sedang membaca beberapa artikel di ponselnya. Walaupun sebenarnya Viona tak benar-benar membacanya, pikirannya masih melayang-layang mencoba mencari cara untuk memulai pembahasan tentang dokter Louisa yang sedang hamil. Namun ia takut kalau suaminya itu marah, pasalnya ia sudah pernah berjanji pada Fernando untuk tak ikut campur lagi urusan orang lain.     
0

"Apa yang mengganggu pikiranmu babe?" tanya Fernando pelan pada Viona yang sedang melamun.     

"Akh aku tidak ...aku tak memikirkan apa-apa," jawab Viona gugup.     

"Are you sure?" tanya Fernando kembali.     

"Yes," sahut Viona dengan cepat.     

"Ok,kalau begitu," ucap Fernando pelan sambil tersenyum, Fernando sebenarnya tau kalau istrinya sedang tak fokus. Namun ia tak mau mulai bertanya sebelum Viona berbicara terlebih dahulu.     

Saat Fernando sudah kembali fokus dengan tablet miliknya barulah Viona menyesali kebodohannya, setelah menarik nafas panjang Viona akhirnya meletakkan ponselnya ke dalam tas kembali lalu menatap sang suami yang masih sibuk dengan gadgetnya. Tak lama kemudian Fernando akhirnya menyadari kalau sama istri sedang menatapnya tanpa.     

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan babe, kenapa dari tadi kau menatapku dalam diam seperti itu?" tanya Fernando perlahan sambil menoleh ke arah Viona yang ada di sampingnya.     

"Apa kau mencintaiku?" tanya balik Viona dengan cepat.     

"Haruskah kau mempertanyakan pertanyaan yang sudah kau ketahui jawabannya," jawab Fernando dengan cepat.     

"Jawab saja dulu Aku ingin mendengarnya secara langsung dari bibirmu," ucap Viona ketus sambil memajukan bibirnya ke depan sambil menggembungkan pipinya.     

Melihat ekspresi Viona yang menggemaskan seperti itu membuat Fernando terkekeh, ia tidak tahan melihat tingkah sang istri yang membuatnya gila itu. Tanpa aba-aba Fernando langsung meraih tubuh sang istri dan meletakkannya di pangkuannya tanpa rasa malu, padahal di kursi depan ada Lucas yang sedang menyetir mobil menuju ke rumah sakit Global Bros.      

"Babeeee…lepaskan aku," pinta Viona lirih, ia merasa risih dan malu  karena ada Lucas di kursi depan.      

Alih-alih menuruti permintaan Viona, Fernando justru melayangkan ciumannya ke bibir Viona dengan lembut secara tiba-tiba dan tak bisa Viona hindari.      

"Awwww…"      

Fernando memekik kesakitan saat perutnya dicubit oleh Viona, sehingga sontak ia melepaskan ciumannya pada bibir Viona.     

"Sakitttt…"     

"Makanya jangan nakal, aku itu sedang serius. Kenapa kau selalu menggodaku dan mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti itu," ucap Viona dengan cepat memotong perkataan Fernando.     

"Ini semua salahmu, kenapa juga harus bertanya pertanyaan yang sudah kau ketahui jawabannya. Jadi jangan salahkan aku kalau jadi gemas dan tak bisa menahan diriku untuk tak mengerjaimu seperti tadi," jawab Fernando dengan jujur.      

"Tapi aku serius aku ingin mendengarnya lagi,ayo cepat katakan apakah kau mencintaiku atau tidak," pinta Viona memohon.     

"1 tahun lagi, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi atau 100 tahun lagi kau memberikan pertanyaan yang berbeda sekalipun maka jawabanku akan tetap sama, aku mencintaimu babe. Sangat mencintaimu," jawab Fernando dengan cepat sambil menatap kedua mata Viona tanpa berkedip.      

Mendengar perkataan sang suami membuat Viona tersenyum, walau sebenarnya ia sudah mengetahui jawabannya namun Viona tetap mengatakan hal itu kepada Fernando. Ia sengaja berkata seperti itu supaya Fernando tak marah jika mendengar perkataannya yang akan ia ucapkan selanjutnya, setelah memastikan keadaan aman Viona kemudian meraih tangan Fernando dan menggenggamnya dengan erat ke arahnya.     

"Bantu Louisa dan Franklin kembali bersatu," ucap Viona pelan sambil menatap Fernando dengan dalam tanpa berkedip.      

"What are you talking about?" tanya Fernando bingung.     

"Aku tahu ini bukan urusanku, hanya saja untuk kali ini saja aku minta tolong padamu tolong bantu adikmu dan Louisa kembali bersatu mereka berdua saling mencintai babe, hanya saja…"     

"Hanya saja apa?" tanya Fernando kembali memotong perkataan Viona dengan nada meninggi.      

"Hanya saja mereka masih termakan ego masing-masing, namun sepertinya kali ini mereka harus kita bantu. Karena jika tidak mereka berdua akan mendapatkan penyesalan yang tidak bertepi seperti yang aku rasakan dulu, mungkin akan jauh lebih sakit daripada yang aku lalui dulu," jawab Viona dengan suara bergetar.     

Fernando yang pada awalnya tidak tertarik dengan pembahasan Louisa dan Franklin tiba-tiba menjadi penasaran karena perkataan terakhir sang istri, Ia lalu merubah posisi duduknya dan menghadap Viona yang sedang bersandar di kursi.     

"Katakan padaku, sebenarnya apa dari maksud perkataanmu ini. Aku yakin ada makna tersembunyi yang belum kau beritahukan padaku," ucap Fernando dingin menatap Viona dengan tajam.     

"Louisa hamil, ia sedang mengandung keturunan Franklin ketika bercerai dan saat ini kondisinya sangat menyedihkan pasca mengetahui kehamilannya itu. Ia bahkan tak berani menghubungi Frank untuk memberitahukan kabar bahagia itu, karena terlalu bingung dan takut. Kemarin sebenarnya aku tidak benar-benar pergi ke supermarket, sebelum pergi ke supermarket aku pergi ke hotel tempat dokter Louisa tingga terlebih dahulu. Disana aku berbicara panjang lebar dengannya, karena hari sudah hampir senja akhirnya aku memutuskan untuk pulang supaya tak membuatmu khawatir walaupun Sebenarnya aku masih ingin bersamanya karena melihat kondisinya yang sangat mengkhawatirkan," ucap Viona pelan sambil menatap Fernando dengan tatapan mata sayu.      

"Louisa hamil? kau yakin?" tanya Fernando kaget.     

"Yakin sekali, karena aku juga sudah memastikannya sendiri. Walaupun aku bukan dokter ahli kandungan namun aku bisa mengetahui wanita yang sedang hamil ataupun tidak dengan cara melakukan sedikit pemeriksaan pada dirinya, apalagi aku melihat ada 10 tespek berbagai merk yang ditunjukkan oleh Louisa," jawab Viona dengan cepat.     

Fernando terdiam mendengar perkataan sang istri ia sedang berpikir keras, ia kembali mengingat kejadian di malam saat Louisa memaki-maki Viona.      

"Saat ia menghubungimu untuk menjelek-jelekkan aku padamu itu pasti karena pengaruh kehamilannya ini, hormon pada wanita hamil sangat berbeda dengan wanita pada umumnya begitu pula dengan emosinya. Aku yakin saat ia menelponmu malam itu ia pasti sedang ada di bawah pengaruh hormonnya yang tidak stabil, aku yakin Louisa pasti tidak sengaja mengatakan hal itu. Louisa adalah wanita baik-baik yang sangat mencintai Franklin suaminya, jadi aku bisa paham kondisinya saat itu. Dia pasti sangat bingung dan butuh teman curhat untuk berbagi masalahnya, namun ia justru malah kelepasan bicara seperti itu. Tapi percayalah ia pasti tak sengaja mengatakan hal itu," ucap Viona pelan sambil mencengkram erat tangan sang suami.     

"Kau tau dia menjelek-jelekkanmu, tapi kenapa kau tak marah?" tanya Fernando bingung.     

"Babe, aku pernah merasakan sakitnya kehilangan anak yang sangat aku inginkan. Aku tak mau ada wanita lain lagi yang merasakan sakitnya apa yang aku rasakan waktu itu, apalagi wanita yang aku kenal," jawab Viona lirih.     

Deg     

Deg     

Jantung Fernando berdetak dengan cepat mendengar perkataan sang istri, bayangan perpisahannya selama sepuluh bulan dari Viona  kembali teringat. Malam-malam sepinya tanpa Viona benar-benar sangat menyakitkan dirinya.      

"Lucas percepat laju mobilnya,"      

"Babe…"     

"Percepat laju mobilnya, kita menuju ke apartemen si brengsek Franklin!!!" ucap Fernando dengan cepat memotong perkataan Viona      

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.