You Are Mine, Viona : The Revenge

Do it Viona!



Do it Viona!

0Walaupun kamar baru Viona terasa dingin namun tidak dengan apa yang sedang terjadi di atas ranjang besar yang terbuat dari bulu angsa itu, dimana saat ini tubuh Viona dan Fernando sama-sama sudah basah dengan keringat. Keduanya sedang dalam birahi yang tinggi, walaupun hari sudah hampir pagi namun hal itu tak menjadi masalah bagi Fernando yang siap bercinta kapan saja.     
0

Otot-otot punggung Fernando berkilat saat terkena keringat dan membuatnya terlihat semakin jantan, Fernando masih bergulat dengan area favoritnya dimana ia sudah menahan kedua paha Viona lebar-lebar.      

"Akhhh"     

Suara dikamar itu didominasi oleh erangan merdu yang keluar dari bibir Viona yang sedang mendapatkan kenikmatan dari apa yang sedang Fernando lakukan di area sensitifnya, sementara itu Fernando masih sibuk menikmati klitoris pink Viona yang menggemaskan dan selalu membuatnya ketagihan.     

"Babeee akhhhh," Viona menjerit keras saat Fernando menggigit kecil labia mayora-nya karena gemas.     

"Kau sudah puas?" tanya Fernando pelan tanpa memindahkan bibirnya dari tempat favoritnya itu.     

"Aku akhhh...aku tak kuat, do it Fernando," jawab Viona menceracau sambil meremas salah satu payudaranya sendiri.     

Fernando terdiam melihat apa yang dilakukan oleh Viona, ia merasa istrinya benar-benar sedang horny. Pasalnya selama ini ia tak pernah melihat sang istri menstimulasi dirinya sendiri seperti tadi, Fernando sebenarnya tidak melakukan hal yang biasa ia lakukan saat sedang foreplay sebelum bercinta. Ia hanya menjilati area sensitif sang istri tanpa memainkan jemarinya di area itu, Fernando takut kalau permainan jarinya akan membuat Viona mendapatkan masalah apalagi saat ini Viona sedang hamil. Fernando tak mau terjadi hal buruk pada kandungan istrinya kalau ia memasukkan jarinya ke dalam vagina Viona seperti yang biasa ia lakukan. Maka dari itu ia ingin menyudahinya dan ingin langsung bermain ke inti permainan, namun saat bangun dari tempatnya dan akan merayap keatas tubuh Viona tiba-tiba Viona bangun dan mendorongnya ke ranjang.     

"Babe, apa yang kau akhhhh…"     

Fernando tak dapat menyelesaikan perkataannya saat Viona menjulurkan lidahnya dan mendarat di perut sixpack-nya.     

Walaupun Viona hanya bermain di perut saja namun sudah memberikan efek yang dahsyat bagi Fernando, permainan Viona benar-benar masih sangat pemula. Ia hanya mencium dada dan perut Fernando saja tanpa berani turun kebagian bawah dibawa kejantanan Fernando sudah dalam ukuran maksimal dengan urat yang terlihat jelas di batangnya dan berkilat di ujungnya yang mirip jamur itu, melihat kejantanan Fernando yang sangat gagah itu membuat Viona menelan salivanya perlahan. Dengan sedikit ragu Viona menggerakkan tangannya ke arah daging tak bertulang iti, saat hampir sampai Viona nyaris menarik tangannya lagi. Namun karena ia penasaran dengan reaksi sang suami akhirnya Viona memberanikan diri untuk menyentuhnya, telapak tangan Viona yang basah dan lembut langsung membuat Fernando bereaksi. Ia yang sedang berbaring sambil memejamkan matanya karena perutnya diciumi Viona itu, kini membuka kedua matanya lebar-lebar saat melihat Viona mau menyentuh kejahatannya tanpa ia perintah.     

"Babe kau…"     

"Aku penasaran," ucap Viona lirih dengan wajah yang memerah menahan malu.      

"Penasaran apa?"tanya Fernando sambil mengambil bantal dan ia gunakan untuk mengganjal punggungnya agar ia bisa bersandar dan melihat apa yang dilakukan oleh Viona.     

"Aku penasaran kenapa perempuan-perempuan yang ada di porn video yang kau tunjukkan kepadaku sangat suka sekali bermain-main dengan ini," jawab Viona pelan sambil mulai menggerakkan tangannya naik turun sambil menggenggam kejantanan Fernando yang sudah sangat keras.     

"Babe ohhh…" suara Fernando tercekat di tenggorokan saat merasakan sentuhan Viona yang tak pernah ia duga itu, mendapatkan stimulasi di kejantanan seperti itu benar-benar membuat Fernando hampir gila.      

"Do you like it?"tanya Viona pelan tanpa rasa bersalah.     

"Yes akhhh...i like it babeee akhhh,"     

Fernando sudah tak bisa berkata-kata, ia menggunakan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya. Nafas Fernando pun terlihat naik turun karena aktivitas Viona, padahal sebenarnya yang Viona lakukan itu tak ada apa-apanya dengan yang biasa ia lakukan ketika ia menyenangkan istrinya itu. Namun karena selama mereka menikah Viona belum pernah mengambil inisiatif seperti ini alhasil Fernando seperti sedang di surga saat ini, benar-benar sebuah kenikmatan yang tak dapat dideskripsikan. Senyum Viona mengembang saat melihat ekspresi Fernando yang keenakan, ia lalu mengalihkan pandangannya kepada kejantanan sang suami yang sedang ia genggam itu. Viona bisa merasakan denyutan yang samar dadi junior sang suami yang sedang ia pegang.     

"Do it Anji," bisik sisi Viona yang jahat tiba-tiba muncul mempengaruhi Viona.     

"No Anji, kau wanita baik-baik. Kau tak panasnya melakukan oral seperti itu," sahut sisi baik Viona merespon perkataan sang sisi jahat dengan panik.     

"Tak apa Anji, kau harus menyenangkan suamimu. Kalau bukan kau yang mendoakan servis padanya lalu siapa yang akan memuaskan suamimu? kau mau ketiga wanita jahat itu yang memberikan kepuasan?"tanya sisi jahat Viona dengan suara keras terdengar di telinga kiri Viona.     

"Anji ingat, kau wanita terhormat, wanita terpelajar, wanita yang memiliki attitude. Kau tak boleh menggunakan mulutmu untuk memberikan kepuasan seksual seperti itu, masih banyak cara lain Anji," sahut sisi baik Viona tak mau kalah.     

Viona yang sedang memainkan kejantanan sang suami dibuat bingung dengan suara-suara hatinya, dimana yang satu memintanya untuk melanjutkan niatnya. Namun sisi yang lain menahan dirinya untuk tak melakukan oral sex itu, kini Viona benar-benar dibuat bingung oleh dirinya sendiri. Saat sedang bergelut dengan dirinya sendiri Viona kembali sadar saat merasakan tangan Fernando meraba payudaranya, ia meremas kuat payudaranya yang masih tertutup gaun tidur.      

Dengan halus Viona lalu menyingkirkan tangan sang suami yang masih bersarang di payudara kirinya, sebuah tarikan nafas panjang akhirnya membuat Viona yakin dengan apa yang akan ia lakukan. Perlahan namun pasti Viona menurunkan kepalanya ke arah junior Fernando yang sedang di pegang menggunakan kedua tangannya, sedikit demi sedikit Viona membuka mulutnya. Ia lalu mengeluarkan lidahnya dan menyentuh batang penis Fernando secara perlahan, Fernando yang sedang dimabuk kenikmatan kembali kaget untuk yang kedua kalinya saat merasakan lidah basah Viona menyentuh kejantanannya.     

"Babe apa yang sedang kau.."     

Viona menarik lidahnya lalu menatap Fernando dengan tahapan penuh birahi dengan senyum sensual yang menggoda.      

"Bolehkah aku melakukan itu?"tanya Viona tanpa rasa bersalah.     

"Lakukan apa?"tanya balik Fernando dengan nafas naik turun, ia sudah tak bisa menahan dirinya lagi lebih lama saat ini.     

Alih-alih menjawab pertanyaan sang suami Viona justru tersenyum, ia kemudian mengarahkan mulutnya kembali ke arah kejantanan Fernando yang sudah berdiri tegak. Tanpa ragu ia membuka mulutnya lebar dan melahap setengah kejantanan Fernando dengan cepat lalu menarik kembali kepalanya yang otomatis membuatnya melepaskan kulumannya di kejantanan sang suami.      

"Melakukan seperti yang baru saja aku lakukan," jawab Viona pelan sambil menyeka bibirnya dari tetesan liur yang tersisa.     

Deg! mendengar perkataan sang istri membuat Fernando seperti mendapatkan harta karun.     

Dengan cepat Fernando menarik bantal yang sedang menahan tubuhnya dan melempar nya begitu saja ke lantai, sehingga ia bisa berbaring dengan sempurna di atas ranjang tanpa terganjal bantal lagi.      

"Lakukan sayang, aku siap menerima perlakuanmu. Aku pasrah untuk akhhhhh…."     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.