You Are Mine, Viona : The Revenge

Ngidam



Ngidam

0Fernando dan Viona terbangun dari tidurnya saat matahari sudah tepat di atas kepala mereka berdua kelelahan karena baru tidur jam lima pagi setelah bercinta dua ronde, untung saja ada Justin dan Harry yang menghandle keadaan rumah sementara kalau tidak mungkin saja para pekerja tidak akan bisa makan sampai siang.      
0

Justin dan Harry mengijinkan orang-orang untuk makan setelah waktu menunjukkan pukul sembilan dan tak ada tanda-tanda Fernando dan Viona akan bangun, oleh karena itu mereka berdua meminta Teddy untuk langsung menyiapkan makanan bagi para pekerja yang sudah kelaparan.      

"Mmmm harum sekali," ucap Viona spontan saat mereka sedang ada ditangga dan akan turun ke lantai satu bersama Fernando dimana saat ini para pelayan sedang memasak menu makan siang di dapur.      

"Kau lapar?"tanya Fernando lembut sambil menuntun Viona turun ke lantai satu.     

"Sangat lapar," jawab Viona dengan cepat.     

"Baiklah, aku akan mengambilkan makanan untukmu. Kau tunggu di ruang keluarga ya," ucap Fernando pelan.     

"No, aku ikut ke dapur," sahut Viona dengan cepat menolak perintah Fernando.     

Fernando hanya tersenyum mendengar perkataan istri, ia mengiyakan permintaan istrinya itu karena tak mau mencari masalah. Setelah sampai di lantai satu Viona tersenyum ketika melihat taman di depan rumahnya terlihat lebih indah, berbagai tanaman bunga terlihat lebih rapi dan tertata di jalanan setapak yang agak berantakan tadi malam.      

"Waahhh indahnya," ucap Viona terkagum saat melihat pemandangan taman didepan rumah.      

"Pagi...eh selamat siang nyonya," jawab Harry tergagap, saat melihat sang Nyonya dan Tuan ada dibelakang mereka.     

"Selamat siang Nyonya, Tuan," imbuh Justin dengan cepat menimpali perkataan Harry.     

"Jangan seperti itu Harry, Justin. Biasa saja, kalian ini seperti pegawai baru saja," sahut Fernando pelan sambil tersenyum.     

"Maaf Tuan," jawab Harry dan Justin kompak.     

Melihat tingkah kedua asisten pribadi sang suami membuat Viona tersenyum, ia kemudian melangkahkan kakinya menuju ke sebuah kolam yang baru selesai dipercantik. Dalam kolam itu sudah banyak ikan hias yang berenang kesana kemari dan membuat siapapun yang melihat merasa ikut senang.      

"Kau suka tampilan taman kita yang baru ini?" tanya Fernando pelan sambil melingkarkan tangannya di perut Viona.     

"Yes, i like it," jawab Viona cepat dengan mata berbinar-binar.     

"Baguslah kalau kau suka, kalau begitu lebih baik kita masuk ke dalam saja. Biarkan semua pekerja menyelesaikan tugasnya, bukankah tadi kau lapar hemmm," tanya Fernando kembali.     

"Oh iya aku lapar Daddy," ucap Viona merajuk manja memelas.     

Wajah Fernando langsung memerah saat mendengar perkataan Viona yang menggoda itu, kalau saat ini sedang tak ada siapa-siapa mungkin ia sudah menubruk Viona dan memberikan ciuman di bibirnya. Namun karena sedang ada di luar dan sedang di hadapan banyak orang, Fernando harus menahan dirinya untuk tidak melakukan itu.      

"Ya sudah ayo masuk,"ajak Fernando lembut.     

Viona mengangguk penuh semangat dengan senyum merekah, tak lama kemudian Fernando mengajak Viona masuk ke dalam setelah ia memberikan tanda ok kepada Justin dan Harry yang menunjukkan kalau ia senang akan hasil kerja kedua asisten kepercayaannya itu. Sesampainya di pantry Viona kembali mendapatkan kejutan dari Teddy dan para pelayan yang pernah melayaninya saat tinggal di istana tahun lalu, Viona terharu bisa melihat mereka lagi.      

"Saya senang bisa melayani nyonya lagi,"     

"Saya juga nyonya, bisa bertemu nyonya lagi adalah sebuah kebahagiaan tak terkira,"     

"Iya nyonya, saya pun juga hikkss,"      

"Kami akan selalu mengikuti nyonya, kemanapun nyonya tinggal kami akan ingin melayani nyonya,"     

"Aku pun senang dan bahagia bisa melihat kalian lagi, semoga kalian senang ya tinggal di rumah baru ini. Maaf kalau aku tak kembali ke istana," jawab Viona terisak menahan haru.     

"Iya nyonya, tak apa nyonya kami paham nyonya,"     

"Betul nyonya, yang penting sekarang kami bisa bersama nyonya lagi,"      

"Iya nyonya, jangan pergi lagi nyonya. Kami benar-benar tak memiliki semangat hidup saat nyonya pergi, istana pun terasa sangat sepi tanpa ada suara nyonya,"      

"Jangan pergi lagi nyonya kami mohon, kami mau ikut nyonya kemanapun nyonya,"     

"Iya, aku tak akan pergi lagi. Kita akan bersama-sama terus," jawab Viona kembali..     

Mendengar perkataan Viona membuat para pelayan itu terdiam dari tangisnya, mereka lalu memeluk dengan erat secara bersamaan sehingga membuat Fernando harus menyingkir dari sisi Viona.     

"Hati-hati, nyonya kalian sedang hamil. Jangan terlalu erat memeluknya," ucap Fernando pelan memberikan peringatan pada para pelayannya.     

"Apa...nyonya hamil?"     

"Serius anda hamil nyonya?"     

"Ini bukan lelucon bukan nyonya?"     

"Iya aku hamil, ada dua bayi kembar disini," jawab Viona penuh semangat sambil menyentuh perutnya yang rata.     

"Aaaaa selamat nyonya,"      

"Terima kasih Tuhan terima kasih,"     

"Selamat nyonya, kali ini anda harus menjaga diri anda dengan baik nyonya. Jangan biarkan orang jahat mendekati anda lagi,"     

"Iya aku mengerti, aku akan mendengarkan saran dari kalian," ucap Viona denga cepat.     

Melihat keakraban snag istri dengan para pelayan membuat Fernando terdiam, istrinya itu benar-benar sudah mempunyai tempat tersendiri di hati para pelayannya.     

"Selamat Tuan, atas berita bahagia ini," ucap Teddy pelan setengah berbisik.     

"Terima kasih Teddy, aku percayakan semua makanan istriku padamu," jawab Fernando singkat.     

"Siap Tuan, saya akan melakukan yang terbaik untuk menjaga kualitas gizi dari makanan yang dimakan nyonya," sahut Teddy dengan penuh semangat.     

"Terima kasih Teddy, aku percaya padamu," bisik Fernando pelan sambil menyeka air mata harunya saat melihat sang istri sangat disayang para pelayan.     

Setelah drama pertemuan mengharu biru itu Fernando lalu mengajak Viona untuk pergi ke pantry, ia membiarkan Viona untuk memilih makanannya sendiri seperti yang dikatakan oleh Viona sebelumnya. Para pelayan yang di pantry pun membiarkan sang Nyonya rumah memilih makanan yang akan ia makan, mereka benar-benar sangat bahagia saat bertemu dengan sang nyonya dan mengetahui kabar bahagia kalau sang nyonya saat ini sedang mengandung bayi kembar.     

"Jadi kau mau makan yang mana babe?" tanya Fernando lembut pada Viona, di pantry sudah terhidang banyak sekali makanan mewah yang siap dipindahkan ke meja makan.     

"Aku mau makan Tteokbokki dan Jajangmyeon," jawab Viona tanpa ragu.     

"Tteokbokki..makanan apa itu lalu Jajangmyeon itu juga apa?" tanya Fernando bingung.     

"Makanan Korea, aku mau makan dua makanan Korea itu sekarang," jawab Viona kembali sambil melipat bibirnya kedepan.     

"Makanan Korea ...lagiii…"     

Fernando menggaruk kepalanya yang tak gatal mendengar perkataan Viona, ia kembali teringat saat Viona ngidam pertama kali dan memintanya membelikan ramen jam tiga pagi.     

"Fernando ayo belikan aku Tteokbokki!!!" pekik Viona dengan keras membuyarkan lamunan Fernando.     

"I-iya babe iya, aku carikan ya segera…"     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.