You Are Mine, Viona : The Revenge

Love in the morning



Love in the morning

0Viona yang sudah bangun sejak pagi baru saja selesai melakukan yoga dengan beberapa pelayan wanita yang menemaninya, para pelayan itu berjaga jika sang nyonya membutuhkan sesuatu.      
0

"Sudah jam berapa maria?"tanya Viona pelan saat sudah selesai yoga.     

"Hampir jam sepuluh pagi nyonya," jawab Maria sopan.     

"Suamiku, apakah dia sudah bangun?"tanya Viona kembali sambil menyeka keringat yang membanjiri tubuhnya.     

"Belum nyonya, tuan belum ada tanda-tanda keluar dari kamar," jawab Maria kembali.     

Mendengar perkataan sang pelayan membuat Viona terdiam, ia merasa aneh pada Fernando yang belum bangun sampai jam sepuluh pagi. Pasalnya ia sangat tau suaminya adalah orang yang rajin bangun pagi, ia baru akan bangun siang ketika malam harinya sudah kelelahan bercinta. Seperti yang terjadi ketika mereka sedang honeymoon di Perancis, mereka baru akan bangun dari tidur sekitar jam sebelas siang.      

Saat sedang berfikir tiba-tiba Viona melihat Teddy melintas, rupanya Teddy baru saja kembali dari kolam ikan. Dengan cepat Viona berjalan menyusul Teddy yang sedang menuju pantry.     

"Teddy," panggil Viona pelan.     

"Iya Nyonya," jawab Teddy dengan cepat, ia langsung meninggalkan kotak tempat makan ikan diatas meja dan berjalan mendekati Viona.     

"Semalam, apakah semalam suamiku pergi?"tanya Viona to the point.     

"Tuan tadi malam…"     

"Katakan dengan jujur, aku tak marah Teddy. Aku hanya penasaran kenapa jam segini dia belum bangun, kau tau sendiri bukan Fernando pria seperti apa. Dia adalah pria yang tak mungkin bangun siang, ini seperti bukan Fernando sama sekali," sahut Viona dengan cepat memotong perkataan Teddy.     

Mendengar perkataan sang nyonya membuat Teddy tersenyum, ia kemudian mengatakan hal yang sebenarnya terjadi kepada Viona.     

"Jadi dia baru pulang jam setengah enam tadi pagi?" tanya Viona tak percaya, mengulang perkataan Teddy.      

"Iya Nyonya, Tuan baru kembali jam setengah enam pagi bersama Justin dan Harry. Kedua anak itu juga belum bangun Nyonya," jawab Teddy kembali.     

"Oh i see, berarti memang mereka sedang mengerjakan hal penting di apartemen jika sampai pulang sepagi itu. Kenapa juga harus pulang, seharusnya kan mereka bisa istirahat di apartemen itu tanpa harus kembali ke tempat ini. Benar-benar membuang waktu saja," ucap Viona pelan sambil menyeka keringat yang ada di keningnya.      

"Karena anda lah Tuan memilih pulang ke mansion ini Nyonya, walaupun ia bisa saja tidur di apartemen yang lama," sahut Teddy pelan menggoda Viona.     

"Kau bisa saja Teddy, ya sudah terima kasih infonya. Aku hanya bertanya itu dan oh iya tolong buatkan aku sup jagung ya, aku sedang ingin makan sup jagung Teddy," pinta Viona sambil tersenyum.     

"Baik Nyonya, saya akan meminta pelayan untuk menyiapkan makanan yang anda minta," jawab Teddy dengan cepat.     

Viona menganggukkan kepalanya perlahan merespon perkataan Teddy, setelah itu ia berjalan menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua meninggalkan para pelayan yang sedang merapikan matras yang baru saja ia pakai untuk yoga di ruang keluarga. Walaupun bukan orang yang pandai dalam yoga namun Viona sedikit tau gerakan yoga, pasalnya dulu saat masih kuliah di Inggris ia sering yoga bersama teman-teman kuliahnya jika sedang libur untuk berolahraga.     

Karena tak mau mengganggu sang suami yang masih belum bangun, Viona masuk ke dalam kamar dengan hati-hati. Ia bahkan berjalan sambil berjinjit agar tak menimbulkan suara ketika melangkah menuju kamar mandi, senyumnya tersungging saat melihat Fernando benar-benar tertidur pulas. Karena keringat yang menempel di tubuhnya sudah kering Viona lalu memutuskan untuk mandi, ia mau saat suaminya bangun dirinya sudah wangi dan rapi.      

Saat sedang berendam di dalam bathup Viona tak menyadari kalau suaminya masuk ke dalam kamar mandi, pasalnya suara musik klasik yang ia putar dari ponsel membuatnya konsentrasi sehingga tak menyadari kalau Fernando tadi membuka pintu kamar mandi. Fernando yang kini sudah berdiri di samping bathtub nampak tersenyum ketika melihat Viona memejamkan kedua matanya sambil bersandar di pinggiran bathup, karena Viona hanya berendam dengan air hangat yang tak diberi sabun atau bath salt alhasil kini ia bisa melihat semua tubuh Viona yang terendam dalam air. Kedua payudara Viona yang tenggelam dalam air terlihat sangat mengirimkan, apalagi kedua putingnya yang muncul sedikit di permukaan air.      

Karena masih pagi dan baru bangun tidur birahi Fernando masih naik, kejantanannya langsung mengeras saat melihat kemolekan tubuh sang istri. Tanpa pikir panjang Fernando langsung membuka semua pakaiannya dan melangkah masuk ke dalam bathup,  sehingga membuat Viona kaget dan langsung membuka kedua matanya.      

"Its me its me...jangan panik," ucap Fernando dengan cepat sembari menutup mulut Viona yang hampir berteriak.     

Byurr     

Viona mencipratkan air ke wajah Fernando yang sedang ada di depannya karena kesal.     

"Mau sampai kapan seperti ini, kau selalu membuatku kaget jika aku sedang berendam seperti ini," sengit Viona kesal.     

"Maaf sayang, aku tak bisa tahan untuk tetap diam ketika melihatmu seperti ini," jawab Fernando jujur, kedua matanya kembali terfokus pada kedua puting Viona yang membusung indah sehingga membuatnya tak sabar ingin menyesapnya.     

Wajah Viona memerah mendengar perkataan Fernando, ia tau arah pembicaraan sang suami kemana.      

"Dasar mesum!!"sahut Viona dengan cepat mencoba untuk mencairkan gemuruh di dalam dadanya.      

"Tapi kau suka bukan?" tanya Fernando tanpa rasa malu.     

"Su-suka apa, sudah-sudah jangan dibahas. Aku mau mandi, sana keluar jangan ganggu aku," jawab Viona tergagap.     

Alih-alih melakukan apa yang diperintahkan oleh sang istri, Fernando justru meraba paha Viona bagian dalam dan menyentuh perlahan ke area sensitif dari tubuh istrinya itu sehingga membuat Viona terperanjat. Pasalnya ia mengira Fernando akan keluar dari bathup.     

"Aku mau…"     

"Jangan, aku tak mau melakukannya di air Fernando. Ingat aku sedang hamil, aku tak mau terjadi sesuatu pada anak kita,"sahut Viona dengan cepat memotong perkataan Fernando.     

"Siapa juga yang ingin bercinta, aku hanya ingin menyentuh tubuhmu saja dan…"     

"Dan apa? jangan macam-macam Fernando," ucap Viona kembali dengan ketus.     

Karena sudah dua kali ucapannya dipotong oleh sang istri, Fernando lalu melakukan apa yang sejak tadi ingin ia lakukan. Tanpa bicara Fernando segera menunduk ke arah dada Viona dan langsung melahap salah satu puting istrinya itu dengan rakus, sementara itu tangan Fernando meremas-remas payudara Viona yang lain.     

"Fernando akhhh…"     

"Te-tenang, aku tak akan melakukannya disini babe," ucap Fernando pelan tanpa melepaskan puting Viona dari mulutnya, ia justru menyesapnya semakin kuat sehingga membuat Viona memekik karena merasakan sensasi kenikmatan yang diberikan oleh sang suami.      

"Akhhh Fernando…"     

Suara desahan Viona makin terdengar keras saat Fernando berganti dan menyesap puting yang lain dengan kuat, ia benar-benar dibuat tak berdaya saat ini. Tanpa sadar Viona menjambak rambut Fernando yang membuat Fernando tersenyum, ia sudah hafal kalau istrinya sampai menjambak rambutnya itu artinya Viona sudah tak tahan.     

Perlahan Fernando melepaskan mulutnya dari payudara Viona, ia lalu keluar dari bathup dengan kejantanan yang sudah mengeras. Dengan penuh cinta Fernando meraih tubuh Viona dan membantunya untuk bangun, karena tak mau mencari masalah Fernando lalu meraih handuk dan melilitkannya ke tubuh sang istri sambil berbisik,"Kita lanjutkan di kamar,"     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.