You Are Mine, Viona : The Revenge

Akting Natasya



Akting Natasya

0Keesokan harinya di kediaman Andy Kwan ramai dengan para koleganya, mereka sangat terkejut saat mendengar kabar bahwa pria yang terkenal ramah itu meninggal karena serangan jantung. Jenazah Andy Kwan sendiri sudah ada di dalam peti mati khusus di ruang tamu, Natasya mempersilahkan para kolega dan teman-temannya melihat wajah Andy Kwan terakhir kali.      
0

Dokter Peter yang ikut hadir nampak sangat terharu melihat Natasya duduk di kursi menerima ucapan belasungkawa dari rekan kerja Andy Kwan, Natasya terlihat sangat terpukul atas apa yang terjadi. Bukan hanya dokter Peter saja yang ikut terharu karena melihat Natasya seterpuruk itu, rekan kerja dan para kolega Andy Kwan pun nampak memuji-muji Natasya yang terlihat sangat kehilangan suaminya itu. Suasana mengharu biru sangat terlihat di ruang tamu kediaman Andi Kwan, para bodyguard setia Andy Kwan sudah tidak ada yang bekerja di rumah itu karena Natasya sudah menyingkirkan mereka semuanya termasuk para pelayan lama. Sekarang di dalam rumah itu hanya berisi pelayan-pelayan baru yang direkrut oleh Natasya dan para pengawal pribadi yang direkomendasikan oleh Derek pengacara pribadi Andy Kwan yang kini menjadi pengacara pribadi sekaligus pemuas nafsu Natasya.       

Saat para pelayat mulai berdatangan tadi pagi Natasya sempat bercinta terlebih dahulu dengan derek sebanyak dua ronde, Natasya memuaskan hasratnya yang terpendam setelah menahan diri pasca menikahi Andy Kwan. Walaupun dulu ia bercinta dengan Andy Kwan namun ia sama sekali tak puas, meskipun mencapai orgasme tapi tetap saja ia tak puas. Oleh karena itu ia memuaskan nafsunya dengan Derek seorang pemuda berumur dua puluh lima tahun yang energinya masih full, maka dari itu saat ini baik Derek maupun Natasya terlihat sangat tak bergairah. Keduanya kehabisan energi, namun orang lain menyangka Natasya selemas itu karena menangisi sang suami.     

"Kasihan istri mudanya, baru menikah empat bulan sudah ditinggal mati."     

"Secantik itu jadi janda, sungguh sangat disayangkan."     

"Benar-benar istri yang setia, dia menangisi Andy Kwan sampai seperti itu."      

"Sungguh sangat beruntung Andy Kwan, disisa hidupnya memiliki istri sebaik itu."     

Terdengar bisik-bisik dari para kolega Andy Kwan membicarakan Natasya, mereka menganggap Natasya sebagai istri yang sangat setia kepada Andi Kwan. Pasalnya Natasya menolak saat diminta untuk berpindah tempat duduk, ia memilih untuk tetap ada di samping jenazah Andi Kwan. Melihat hal itu membuat para pelayat yang datang terharu, mereka mengacungi jempol kepada Natasya yang lebih memilih untuk tetap di samping jenazah sang suami yang sudah ditutup peti matinya karena acara pemakaman akan segera dimulai.      

Tak lama kemudian peti mati Andy Kwan pun mulai dimasukkan ke dalam mobil khusus pengangkut peti mati oleh para petugas yang sudah ditunjuk sebelumnya oleh Derek. Setelah jenazah Andy Kwan masuk ke dalam mobil khusus itu, tak lama kemudian para pelayat yang lain pun mulai mengikuti dari belakang pergi ke ke tempat pemakaman termasuk Natasya dan Derek. Natasya pergi ke pemakaman menggunakan mobil lain,ia tak satu mobil jenazah Andi Kwan. Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit iring-iringan mobil jenazah itu akhirnya sampai di area pemakaman yang sudah disiapkan sebelumnya, begitu jenazah Andy Kwan diturunkan dari mobil acara pemakaman pun dimulai. Air mata palsu Natasya masih tak berhenti mengalir sehingga membuat siapapun ikut terharu.     

"Anda tenang saja nyonya, saya akan membantu mengurus perusahaan anda jika anda berkenan." Seorang pria yang usianya tak jauh berbeda dengan Andy Kwan berbisik lirih disamping Natasya.     

"Maaf anda siapa?"tanya Natasya sesegukan.     

"Nama saya Johan Kim, saya juga setengah Korea seperti Andy. Dan yang pasti saya juga tak kalah kaya dengan mendiang suami anda itu Nyonya," jawab pria bernama Johan memperkenalkan diri dengan menyombongkan dirinya.      

"Terima kasih Tuan Johan atas kebaikan hati anda, saya akan mengingatnya. Nanti kedepannya misalnya saya membutuhkan bantuan, saya pasti akan menghubungi anda terlebih dahulu Tuan," ucap Natasya dengan lembut.      

"Siap Nyonya, anda tak perlu sungkan. Saya pasti akan membantu anda secepatnya, membantu wanita secantik anda adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya secara pribadi," bisik Johan Kim pelan sambil menyentuh telapak tangan Natasya.      

Natasya yang sudah menyadari niat sebenarnya dari pria yang sedang berdiri di sampingnya itu hanya tersenyum, ia kemudian mengangguk pelan sambil menoleh ke arah Johan Kim. Dengan perlahan ia menarik tangannya dari sebelah tangan Johan Kim karena merasa risih, ia tak mau para kolega Andy Kwan yang lain melihat apa yang dilakukan Johan Kim kepada dirinya. Ia harus tetap menjaga nama baiknya sebagai istri Andy Kwan yang baik, tak lama kemudian peti mati Andy Kwan pun tertutup sempurna oleh tanah. Satu-persatu para pelayat mulai meninggalkan area pemakaman setelah mengucapkan bela sungkawa yang terakhir kalinya kepada Natasya termasuk Johan Kim yang menaruh hati pada Natasya karena tergoda kemolekan dan kecantikan janda Andy Kwan itu.      

"Semoga anda sabar Nyonya, saya permisi," ucap Johan Kim pelan sambil menyalami tangan Natasya, saat bersalaman dengan Natasha Johan Kim memberikan kartu namanya pada Natasya.      

"Terima kasih Tuan, saya akan berusaha kuat untuk melanjutkan hidup saya kembali walaupun tanpa suami saya. Mohon doanya saja semoga suami saya tenang di alam sana," jawab Natasya pelan.     

Johan Kim makin terpesona dengan Natasya, ia benar-benar sudah tersihir oleh wajah cantik Natasya. Derek yang berdiri tak jauh dari Natasya merasa cemburu, ia tak suka ada orang dekat dengan wanita yang sudah ia tiduri tiga kali itu.     

Setelah semua kolega dan rekan bisnis Andy Kwan pulang, Natasya pun memutuskan untuk pulang bersama Derek dan dokter Peter.      

"Bagaimana kondisi adik dan teman saya dokter?" tanya Natasya pelan kepada dokter Peter sambil menyeka wajahnya dari sisa air matanya yang masih menempel.     

"Luka di tubuh mereka berdua sudah mulai membaik, namun kejiwaannya masih belum stabil. Siapapun orangnya juga pasti tidak akan bisa semudah itu melupakan kejadian yang mengerikan seperti itu, diperkosa secara brutal. Saya rasa mereka berdua membutuhkan waktu yang lebih lama di rumah sakit untuk mendapatkan bimbingan konseling dari para ahli yang sudah saya tunjuk sebelumnya," jawab dokter Peter dengan pelan mencoba menjelaskan kondisi Nessie dan Ammy kepada Natasya.      

"Saya mohon Dokter, tolong berikan perawatan yang terbaik untuk teman dan adik saya itu. Berapapun biayanya saya akan bayar asal mereka berdua bisa cepat sembuh dan bisa seperti sedia kala, saya benar-benar mengutuk tindakan suami saya yang sudah memperkosa mereka. Namun saya tak bisa berbuat apa-apa karena suami saya itu sudah mendapatkan balasannya secara langsung dari Tuhan," ucap Natasya dengan cepat, air matanya kembali menetes membasahi pipinya sehingga membuat dokter Peter merasa iba.      

"Tenang Nyonya, saya akan memberikan perawatan yang terbaik untuk teman dan adik anda. Anda tak usah khawatir, saya berjanji akan membantu mereka segera sembuh seperti sedia kala," janji dokter Peter dengan cepat sambil menggenggam kedua tangan Natasya, dari belakang Derek terlihat menipiskan bibirnya saat melihat dokter pribadi mendiang Andy Kwan menyentuh Natasya.      

Tak lama kemudian dokter Peter pun pergi meninggalkan Natasya dan Derek menuju rumah sakit kembali karena ia harus bekerja, Natasya pun mengajak Derek untuk masuk ke dalam mobil. Sepanjang perjalanan Derek tak mengucapkan sepatah kata pun ia sedang marah kepada Natasya, Natasya yang menyadari kalau Derek cemburu padanya hanya tersenyum.      

"Kau kenapa?"tanya Natasya pelan.     

"Konsentrasi membawa mobil," jawab Derek dingin.     

Mendengar jawaban derek membuat Natasya tersenyum, perlahan ia menggerakkan tangannya ke arah selangkangan Derek. Dengan cepat ia meremas gundukan di area itu sambil meniupkan nafasnya ke telinga Derek.      

"I want you right now Derek, fuck me," ucap Natasya pelan sembari meremas-remas kejantanan Derek yang sudah keras.     

"Ki-kita di mobil Nyonya... akhhh.."     

Derek tak bisa menyelesaikan perkataannya ketika Natasha meremas lebih kuat kejantanannya yang sudah tegang.      

"Jangan panggil aku Nyonya, aku milikmu sekarang Derek. Apa kau lupa itu?"bisik Natasya kembali sambil menjulurkan lidahnya menjilati leher Derek.     

Tanpa bicara Derek kemudian memutar setirnya ke arah hutan yang yang ada di sebelah kirinya, ia memacu mobilnya menuju sebuah danau yang ada di hutan itu.     

Setelah sampai di tujuan Derek kemudian memarkirkan mobilnya dengan cepat, ia lalu mendorong Natasya ke kursinya. Karena nafsunya sudah tak tertahan Derek lalu melahap payudara Natasya dengan rakus, ia kembali memuaskan hasratnya kembali yang menggebu-gebu pada Natasya yang sudah memintanya jadi pemuas nafsunya.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.