You Are Mine, Viona : The Revenge

Mencoba kuat



Mencoba kuat

0Plakk     
0

Sebuah tamparan keras dari tangan profesor Frank mendarat di wajah profesor William.      

"Sadarkan diriku Will, yang kehilangan anak bukan hanya kau saja!!! Aku dan Dexter juga kehilangan anak," pekik profesor Frank dengan keras.      

Bruk     

Profesor William langsung jatuh terduduk di lantai sesaat setelah ditampar oleh profesor Frank.     

"Tapi kau dan aku berbeda Frank, anak itu sangat diharapkan oleh ayah mertuaku. Ia menikahkan aku dengan Aurelie karena Aurelie hamil, aku takut kalau ayah mertuaku tu tau bayi yang ia harapkan sudah tak ada dia akan membawa istriku pergi dari sisiku. Aku takut Frank," ucap profesor William lirih sambil menunduk.      

Melihat profesor William seperti itu membuat amarah profesor friend langsung menghilang seketika, ia tak dapat berkomentar apapun kalau sudah membasah Taylor James Luther sang pemimpin organisasi mafia terbesar di Mexico.     

Andrew yang tak tega melihat profesor William seperti itu lalu berlutut dan menepuk pundaknya perlahan, ia berusaha memberikan dukungan pada sahabat Fernando itu sebagai sesama laki-laki.      

"Kalau kau terpuruk seperti ini lalu siapa yang akan memberikan semangat dan dukungan kepada Aurelie? Orang yang paling sangat kehilangan saat ini adalah istrimu, tidak ada satupun wanita didunia ini yang mau kehilangan anaknya oleh karena itu kau harus ada di sisi istrimu untuk memberikannya dukungan. Jangan seperti ini William, kalau untuk masalah ayah mertua mu itu aku yakin dia pasti akan mengerti dan tak akan mungkin bertindak seperti itu karena ini adalah sebuah musibah dan bukan ketersengajaan. Jadi aku yakin ia pasti akan mengerti dan tak mungkin mengambil tindakan yang tidak masuk akal seperti yang kau takutkan itu, karena setiap orang tua pasti akan bahagia melihat anaknya bahagia. Aku yakin ayah mertuamu tidak akan memisahkanmu dari istrimu yang sangat mencintaimu itu William, jadi jangan pernah berpikir seperti itu. Sekarang kau harus bisa kuat untuk menjadi tempat Aurelie bersandar,"ucap Andrew panjang lebar mencoba memberikan semangat pada profesor William.     

"Iya Prof, aku yakin tuan Luther tak akan sekejam itu memisahkan anaknya dari pria yang ia cintai," celetuk Harry tiba-tiba ikut bicara, ia yang sejak tadi menutup bibirnya sudah tak tahan tak ikut bicara.     

"Aku memang seorang pria yang belum memiliki anak dan keluarga istriku pun tidak menuntut kami untuk segera memiliki anak, begitu pula dengan ayahku. Jadi aku sebenarnya tak pantas memberikan nasihat seperti ini kepadamu, kepada profesor Dexter ataupun kepada Frank karena aku selangkah jauh lebih tertinggal di belakang kalian.Tapi aku yakin Tuhan pasti memiliki rencana indah yang lain di depan sana untuk aku dan istriku, begitu juga dengan kalian bertiga. Ingat satu hal Tuhan tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan umatnya," imbuh Andrew kembali.     

Mendengar perkataan Andrew membuat profesor William kembali bisa menguasai dirinya, diingatkan tentang Aurelie membuat dirinya sadar bahwa saat ini membutuhkan banyak dukungan adalah istrinya bukan dirinya. Melihat perubahan raut wajah profesor William membuat profesor Frank senang, ia beruntung tak kehilangan semua anaknya namun saat ini ia belum bisa membagi kebahagiaan itu karena tak tega melihat kesedihan mendalam profesor William dan profesor Dexter yang kehilangan bagi mereka.     

"Untuk masalah Amelia Smith kau tak usah khawatir Will, aku dan Fernando sudah mengerahkan anak buah terbaik kami untuk mengejarnya. Bahkan Tobias Dante yang selama ini tak pernah pernah mengurus masalah sepele seperti ini akhirnya Fernando ikut sertakan dalam misi perburuan Amelia Smith, kau tau kan artinya kalau misalkan Tobias Dante sudah dipanggil keluar dari sarangnya oleh Fernando," ucap profesor Frank pelan.      

Deg     

Profesor William yang sedang duduk di lantai langsung mengangkat wajahnya dan menatap profesor Frank yang berdiri di hadapannya, begitu pula dengan Andrew yang juga menatap Frank tanpa berkedip saat mendengar nama Tobias Dante disebut. Sebagai seorang polisi nama Tobias Dante tidak asing untuknya karena pria itu termasuk dalam daftar hitam kepolisian yang tak pernah berhasil ditangkap jika terlibat suatu kasus, pasalnya ketika ia terlibat kasus tak lama kemudian kasus itu ditutup dan diakhiri dengan damai oleh pihak kedua yang dirugikan olehnya. Selama ini banyak yang menduga kalau Tobias Dante dilindungi oleh orang yang berpuasa namun karena para polisi tidak memiliki bukti yang akurat akhirnya mereka hanya bisa menerka nerka saja.      

"Ja-jadi Tobias Dante adalah salah satu tangan kanan Fernando?" tanya Andrew dengan suara meninggi kepada profesor Frank, ia terlihat sangat kaget ketika mendengar perkataan profesor Frank yang sebelumnya.      

"Yes, Tobias adalah salah satu tangan kanan kepercayaan Fernando yang tak pernah gagal menjalankan misinya. Bukankah kalian para polisi mengetahui hal itu?" tanya balik profesor Frank tanpa rasa bersalah, ia tak menyadari kalau sudah membocorkan rahasia besar Tobias Dante dan Fernando.      

"Fuck!!!!"      

Andrew mengumpat dengan keras saat mendengar perkataan Professor Frank, ia bahkan langsung berdiri dengan memijit kepalanya yang terasa sakit. Ia tak menyangka akan mendengar rahasia besar Tobias Dante saat ini di rumah sakit, padahal selama karirnya menjadi polisi ia sudah berusaha mencari tau siapa orang besar dibalik kekuasaan Tobias Dante yang tak pernah berhasil ditangkap oleh polisi itu.     

"Seharusnya aku sudah tau ini dari awal, aku yakin pasti Fernando lah orang dibalik kekuasaan Tobias Dante. Kenapa aku tidak menyadarinya dari awal, akh fuck menyebalkan sekali." Andrew mengumpat penuh kesal berkali-kali.     

"Memangnya kalau kau tau dari awal Tobias adalah tangan kanan Tuan Fernando kau berani melawannya?"tanya Harry dengan cepat.      

Mendengar pertanyaan dari salah satu asisten Fernando itu membuat Andrew tak bisa berkata apa-apa, ia benar-benar marah saat ini. Niatnya ingin membuat prestasi besar dengan menangkap Tobias Dante pun sirna sudah, dia tau berurusan dengan Fernando adalah sebuah tindakan sia-sia yang tak akan mendapatkan hasil apapun. Oleh karena itu ia sangat kesal sekali karena mimpinya untuk menorehkan prestasi tertinggi sebelum umur 30 tahun pun terpaksa harus ia kubur dalam-dalam.     

"Hilangkan mimpimu untuk menangkapnya Andrew, selama Fernando masih hidup kau tak akan mungkin bisa menjangkau orang-orang kepercayaannya jadi lebih baik kau bekerja sama saja dengan Fernando atau kau mendapat masalah,"ucap profesor Frank pelan.     

"Akh sudahlah, jangan bahas lagi. Menyebalkan sekali, kenapa Fernando harus melindungi orang-orang seperti Tobias Dante itu,"sengit Andrew kesal.     

"Karena Tuan tak akan mungkin membiarkan orang yang sudah setia padanya mendapatkan perlakuan tidak adil," jawab Harry dengan cepat sambil tersenyum lebar.      

"Diam kau Harry, kenapa tadi kau tak ikut pulang bersama Justin itu. Keberadaanmu disini membuatku kesal saja," sahut Andrew dengan cepat.      

Harry hanya tertawa mendengar Andrew marah-marah seperti itu, ia memang diminta Fernando untuk tetap stay di rumah sakit saat tadi Justin diminta pulang. Ketika semua orang sedang melihat ke arah Andrew tiba-tiba pintu ruangan operasi terbuka dan keluarlah dokter Cecilia.     

"Profesor William, profesor Dexter, profesor Frank masuklah. Istri kalian sudah siuman, aku rasa mereka membutuhkan kalian saat ini." Suara lembut dokter Cecilia terasa sangat menyakitkan terdengar oleh profesor William dan profesor Dexter.      

Wajah kedua pria itu terlihat lebih pucat dari sebelumnya ketika mendengar perkataan dokter Cecilia.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.