You Are Mine, Viona : The Revenge

Hal penting seorang Fernando



Hal penting seorang Fernando

0Darah lelaki Fernando berdesir mendengar perkataan istrinya, sebagai lelaki normal tentu ia senang mendengar perkataan istrinya itu. Namun saat ini ia sedang menunggu info terbaru dari rumah sakit, ia belum tenang jika belum mengetahui kabar tentang kedua teman dan sang adik.      
0

"Babe, i want you,"ucap Viona kembali dengan wajah yang sudah mirip kepiting rebus karena menahan malu.     

"Not now babe,"jawab Fernando lirih menolak Viona dengan lembut, baru pertama kali seumur hidupnya Fernando menolak diajak bercinta. Apalagi yang ia tolak adalah wanita yang sangat ia cintai.     

Wajah Viona sudah panas kini semakin merah saat mendengar penolakan dari suaminya, gairahnya yang sudah menggebu mendadak hilang. Egonya sebagai wanita muncul, apalagi ditambah saat ini sedang hamil. Sensitivitasnya pun semakin tinggi.      

"Ya sudah kalau tak mau,"dengus Viona kesal sembari bangun dari kursi dan meninggalkan Fernando pergi masuk ke dalam rumah dengan kesal.      

Fernando pada awalnya ingin mengejar sang istri, namun ia menghentikan niatnya itu karena tiba-tiba ponselnya berdering keras. Tanpa fikir panjang Fernando lalu meraih ponsel pintarnya yang ada di dalam saku celananya.     

"Yes Tobias, ada apa lagi?"tanya Fernando pelan saat kembali tersambung dengan Tobias lagi.     

"Perketat keamanan rumahmu Tuan, Natasya baru saja datang ke rumah Markus Lim. Dia menggila saat tau Amelia Smith dan Markus Lim meninggal, ia menunduh anda adalah dalang dari peristiwa ini,"jawab Tobias dengan cepat.     

"Kenapa bisa dia menuduh sebagai dalang dari peristiwa ini?"tanya Fernando kembali dengan bingung.     

"Itu karena ia melihat kami semua ada di tempat ini, pengacaranya yang berengsek itu membantu Natasya membuat laporan kepada polisi. Mereka menuduh kami sebagai orang yang bertanggung jawab atas kematian Amelia Smith dan Markus Lim. Apalagi wanita kulit hitam yang merupakan asisten dari Markus lim ikut menuduh kami sebagai pelakunya," jawab Tobias kembali.     

"Bagaimana bisa? Jelas-jelas kalian tiba ditempat itu Amelia Smith dan Markus Lim sudah tewas bukan,"ucap Fernando dingin.     

"Iya Tuan, tapi pria bernama Derek itu pintar. Ia menggunakan kemampuannya untuk menuduh kami, apalagi kami memang memiliki senjata api. Dan kebetulan Amelia Smith meninggal dengan luka tembak di kepala, karena itulah ia mengatakan kalau kami adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian Amelia Smith,"sahut Tobias pelan.     

Fernando terdiam mendengar perkataan Tobias, ia berusaha berpikir keras saat ini. Ia tau kemampuan pengacara muda yang saat ini ada disamping Natasya.      

"Relax Tobias, aku akan mencari jalan keluar. Oh ya apa video yang aku minta sudah kau hancurkan?"tanya Fernado pelan.     

"Begitu anda memerintahkan aku untuk menghancurkannya, maka aku langsung menghancurkannya Tuan,"jawab Tobias dengan cepat tanpa ragu.      

Fernando menepuk keningnya dengan keras, ia benar-benar tak menyangka Tobias akan secepat itu melakukan perintahnya.      

Tobias yang baru saja dilucuti senjatanya dan masih diberi kesempatan untuk menghubungi orang terdekatnya, nampak bingung dengan pertanyaan dari Fernando. Ia pun kembali bertanya," Memangnya kenapa Tuan dengan video itu? Apakah aku salah menghancurkannya?"     

"Kau tak salah Tobias, berikan telponnya pada Jeremy. Aku mau bicara dengannya,"ucap Fernando pelan mencoba sabar menjawab pertanyaan dari Tobias.     

Tanpa diperintah dua kali oleh Fernando, Tobias lalu memberikan ponselnya kepada Jeremy yang berdiri tak jauh darinya.     

"Jeremy Tuan," sapa Jeremy sopan ketika sudah tersambung dengan Fernando.     

"Kau punya file backup dari semua video itu kan?"tanya Fernando langsung pada inti.     

"Ada Tuan, beruntung tadi saya sempat menyimpannya dan belum saya hapus. Memangnya kenapa Tuan?"tanya balik Jeremy bingung, ia tak bisa berpikir jernih karena kondisi di rumah Markus Lim sangat kacau saat ini.      

"Bagus, kirimkan filenya padaku sekarang juga. Aku akan mengirim Justin menolong kalian, waktumu hanya dua menit Jeremy,"jawab Fernando dengan cepat.     

Senyum Jeremy mengembang lebar saat mendengar perkataan Fernando, ia kini paham dengan maksud perkataan sang Tuan menanyakan perihal video rekaman cctv di rumah Markus Lim.     

"Baik Tuan, saya akan mengirimnya sekarang juga,"ucap Jeremy pelan, sesaat sebelum menutup panggilan teleponnya.      

Fernando yang sedang dilema karena saat ini harus memilih antara Viona sang istri atau menyelamatkan anak buahnya itu berusaha untuk tenang, ia tau kalau istrinya sedang yang terbawa oleh hormon karena kehamilannya oleh karena itu ia tak heran kalau Viona tiba-tiba menginginkan dirinya. Namun di lain sisi ia harus menyelamatkan anak buahnya dari fitnah yang dibuat oleh Natasya dan pengacara pribadinya yang terkenal sangat pintar itu. Apalagi kepintaran  Alfonso Derek sudah dibenarkan oleh Justin yang merupakan teman akrab Derek dulu sewaktu mereka masih kuliah.      

Tring      

Sebuah notifikasi muncul di ponsel Fernando, ia tersenyum ketika membukanya. Jeremy berhasil mengirimkan semua video yang berhasil ia backup, sebagai seorang IT berpengalaman Jeremy langsung menyimpan video itu tanpa sepengetahuan Tobias untuk berjaga-jaga jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti saat ini. Dan Fernando yang sudah mengenal lama staff IT terbaiknya itu tau kalau Jeremy pasti akan menyimpan segala sesuatu yang ia temukan untuk file master, karena itulah tadi Fernando langsung minta untuk disambungkan dengan Jeremy.     

Setelah menerima email dari Jeremy, Fernando kemudian berlari masuk menuju kamar Justin yang ada di basement. Tanpa permisi ia langsung masuk ke dalam kamar asisten kepercayaannya itu yang saat ini baru saja selesai mandi, Justin bersiap pergi ke rumah sakit Global Bros. Pasalnya sejak tadi Harry sudah merengek minta digantikan, ia mengatakan sudah tidak kuat berada di antara tiga pria yang sedang bersedih karena kehilangan anaknya. Ditambah lagi ia mengatakan kalau Andrew juga baru saja bertengkar dengan istrinya, sebagai orang yang belum menikah ia merasa tertekan ada ditempat itu. Makanya ia meminta Justin datang untuk digantikan.     

"Ada perlu apa Tuan sampai anda masuk ke kamarku?"tanya Justin dengan cepat, ia merasa tak enak pada Fernando yang langsung menyusulnya ke dalam kamar.      

"Pergilah ke rumah Markus Lim dan selamatkan Tobias beserta yang lain dari tuduhan palsu teman baikmu Justin,"jawab Fernando pelan.     

"Tuduhan palsu? Maksud anda apa Tuan?"tanya Justin dengan suara keras.     

Fernando kemudian menjelaskan apa yang saat ini menimpa Tobias, Jeremy dan anak buahnya di rumah Markus Lim. Fernando juga menunjukkan video yang baru saja dikirimkan oleh Jeremy, di video itu terlihat jelas adegan penyiksaan Markus pada Amelia Smith sampai pada saat Amelia Smith menusuk mata Markus dengan sextoys dan tembakan secara asal yang dilakukan oleh Markus yang akhirnya justru tepat mengenai kening Amelia Smith yang membuatnya meninggal seketika.      

Melihat video yang ditunjukkan oleh sang tuan Justin nampak bergidik ngeri ketika melihat bagaimana Markus menyiksa Amelia Smith berkali-kali, ia bahkan sampai menutup matanya ketika melihat Markus menampar Amelia Smith dan menyetrumkan listrik kepadanya saat wanita gila itu pingsan paskah diperkosa berkali-kali menggunakan sex toys.      

"Jadi saya harus ke tempat Markus Lim sekarang juga untuk menyelamatkan Tobias dan yang lainnya dengan menunjukkan video ini Tuan?"tanya Justin pelan pada Fernando.     

"Iya, pada awalnya aku ingin menyimpan video ini dan tak mau mempublikasikannya pada siapapun karena aku merasa kasihan kepada Amelia Smith. Namun karena saat ini kondisinya darurat, jadi aku berubah pikiran. Aku ingin kau datang ke sana dan tunjukkan video ini kepada para polisi itu yang aku rasa memang sudah sangat bernafsu sekali ingin menangkap Tobias, aku yakin para polisi itu tak berpikir dua kali dan mendengarkan penjelasan dari Tobias terlebih dahulu. Kau tau kan kalau para polisi sangat bersemangat sekali ingin menangkap Tobias selama ini," jawab Fernando pelan menahan amarahm     

"Iya saya tau Tuan, saya rasa para polisi itu memang memanfaatkan situasi ini. Apalagi dengan tuduhan Derek dan Natasya serta pengakuan dari tangan kanan Markus yang tentu saja ada di pihak Natasya itu, baiklah kalau begitu saya berangkat sekarang mungkin ini sudah waktunya saya berhadapan langsung dengan Derek. Dan membuatnya sadar kalau wanita yang sedang ia bela itu adalah seorang wanita gila yang seharusnya ia jauhi," sahut Justin pelan sambil mengepalkan tangannya, ia merasa kesal kepada Derek yang ternyata sudah kehilangan akal sehatnya demi melindungi dan mendukung seorang Natasya yang tak waras.     

"Ok pergilah gantikan aku ke sana, saat ini aku harus mengurus hal penting lainnya yang berhubungan dengan masa depanku,"desis Fernando lirih.     

Justin memiringkan kepalanya perlahan karena tak mengerti dengan perkataan sang tuan, dengan perlahan ia bertanya. "Hal penting apa itu Tuan?     

Fernando tersenyum mendengar perkataan justin, ia kemudian menepuk pundak Justin perlahan seraya berkata, "Menikahkan maka kau akan mengerti arah pembicaraanku."      

Setelah berkata seperti itu Fernando kemudian berjalan pelan meninggalkan kamar Justin menuju lantai satu setelah mengirimkan video yang dikirimkan oleh Jeremy sebelumnya ke ponsel Justin.     

"I'm coming baby,"ucap Fernando lirih sambil melepas semu kancing bajunya sehingga deretan otot perutnya yang mempunyai bulu halus terekspos jelas.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.