You Are Mine, Viona : The Revenge

Kasih sayang Tuhan



Kasih sayang Tuhan

0Fernando pergi ke rumah sakit mengendarai mobil sendiri, ia tak mengijinkan Justin mengikutinya. Fernando memerintahkan Justin tetap dirumah untuk melaporkan kondisi Viona padanya, setelah berbincang panjang lebar dengan profesor Erick mengenai kondisi kehamilan Viona yang menurut profesor Erick sangat sehat dan baik-baik saja itu Fernando baru pergi meninggalkan rumah. Ia benar-benar sangat senang ketika mendengar profesor Erick mengatakan kalau Viona tidak memiliki gejala preeklampsia dan kondisi anak-anaknya yang ada di dalam perut Viona baik-baik saja, bahkan menurut profesor Erick kandungan Viona sangat sehat. Kedua anaknya benar-benar bertumbuh dengan baik sesuai dengan usia kehamilan yang seharusnya, meskipun tubuh Viona tidak menunjukkan perubahan bentuk yang signifikan tapi profesor Erick menjelaskan kalau hal itu tidak masalah.      
0

Setelah mengendarai mobilnya selama hampir empat puluh lima menit, mobil Lexus LS 500 yang merupakan seri tertinggi dari keluaran mobil asal Jepang itu. Fernando sedang tergila-gila dengan mobil asal Jepang itu, setelah ia memberikan salah satu mobil Lexus kesayangan pada Lucas beberapa waktu yang lalu Fernando lalu memesan mobil Lexus seri tertinggi dengan harga yang paling mahal untuk dirinya sendiri dan mobil itu yang sekarang ia kendarai saat ini untuk pergi ke rumah sakit Global Bros.      

Karena mobilnya masih baru banyak security rumah sakit Global bros yang tak mengenali dirinya, namun karena melihat mobil Lexus yang harganya selangit itu para security pun memberikan pelayanan terbaik. Mereka tahu kalau si pengendara mobil yang sedang masuk ke dalam area rumah sakit itu bukan orang biasa, oleh karenanya mereka mencoba memberikan pelayanan terbaik. Para security itu semakin terkejut saat melihat sang pengendara keluar dari mobil mewah nan mahal yang saat ini terparkir di area parkir VVIP itu.     

"Tuan Fernando."     

"Selamat datang Tuan."     

"Selamat malam Tuan Fernando."     

Ketiga security yang berjaga di depan pintu masuk rumah sakit tergagap ketika melihat Fernando berjalan mendekati mereka, mereka bertiga tidak melihat mobil Fernando masuk oleh karena itu mereka sangat terkejut sekali saat ini.      

Fernando tersenyum melihat ketiga security yang sedang menyapanya itu, kalau di masa lalu mungkin Fernando akan marah ketika melihat orang tak sigap seperti ketiga security yang sedang berdiri mematung di anak tangga itu. Namun sekarang sikapnya sudah jauh berubah semenjak kehadiran Viona dalam hidupnya, Fernando menjadi lebih lunak dan tak mempermasalahkan sikap para security itu. Apalagi saat ini hari sudah cukup malam sehingga Fernando tidak membutuhkan sambutan yang terlalu berlebihan seperti saat matahari masih tinggi.      

"Terima kasih, selamat bekerja. Ingat perbanyak konsumsi vitamin dan makanan sehat ketika kalian sedang berjaga malam seperti ini, udara malam sangat berbeda dengan udara siang hari jadi kalian harus memastikan asupan makanan serta vitamin lainnya lebih banyak dari porsi biasanya. Jangan sungkan meminta asupan vitamin pada petugas apoteker di rumah sakit, aku rasa mereka juga memiliki jatah vitamin dan obat-obatan lainnya yang kalian butuhkan,"ucap Fernando pelan menjawab sapaan ketiga pegawainya itu dengan lembut.      

"Iya Tuan, kami mengerti. Terima kasih atas perhatiannya Tuan." Ketiga security yang sedang berdiri berbaris di anak tangga itu menjawab kompak perkataan Fernando.     

Fernando menyunggingkan sebuah senyuman hangat di wajahnya, setelah berbasa-basi seperti itu Fernando kemudian meneruskan langkahnya masuk ke dalam rumah sakit menuju ke area ruang operasi di mana saat ini dokter Rea sedang memimpin operasi pengangkatan janin dokter Louisa demi kebaikan dirinya.      

Saat Fernando baru sampai di lorong pertama ia tersenyum ketika melihat Harry sudah berdiri menunggunya, ia merasa heran pada asistennya itu yang menunggu di dekat pos jaga para suster.      

"Kenapa kau menungguku disini Harry? kenapa tidak menjemputku sampai ke depan?"tanya Fernando pemasaran.      

"A-aku lebih nyaman menunggu anda di sini Tuan,"jawab Harry tergagap.     

"Kau takut Harry?" Fernando bertanya dengan keras pada asisten terbaiknya itu.      

Karena di depan Harry saat ini sedang banyak suster ia tak menjawab pertanyaan Fernando, ia justru melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke ruang operasi yang berada tak jauh dari tempatnya menunggu Fernando.      

Melihat hari langsung pergi begitu saja membuat Fernando terkekeh, ia memang pernah mendengar kalau Harry mengatakan takut pada kegelapan malam. Namun ia benar-benar tak menyangka akan melihat Harry sepenakut itu di rumah sakit tempat biasa ia datang berlalu-lalang setiap hari, karena tak mau membuat Harry lebih malu lagi Fernando akhirnya berjalan dengan perlahan mengikuti langkah sang asisten menuju ke ruang operasi dimana saat ini profesor Frank sedang duduk sendirian menunggu dokter Rea. Profesor William dna profesor Dexter sudah berpindah ke ruang rawat VIP karena istri mereka sudah diperbolehkan keluar dari ruang operasi.      

Melihat adiknya duduk tertunduk seorang diri Fernando merasa sedih, ia tahu bagaimana rasanya kehilangan anak. Oleh karena itu ia tahu bagaimana perasaan adiknya saat ini, apalagi ia kehilangan dua anak sekaligus.      

"Coffee." Fernando duduk di samping sang adik sembari memberikan segelas coffe pahit padanya.     

Profesor Frank yang sudah tau kalau yang memberikannya coffee adalah Fernando diam dan tak bersuara, ia hanya menerima gelas kopi yang diberikan oleh Fernando lalu menyeruputnya sedikit dan meletakkannya kembali ke kursi yang ada di sampingnya.      

"Aku turut berduka atas apa yang terjadi padamu Frank, aku tahu kau sangat sedih saat ini. Akan tetapi kau harus tetap kuat demi Louisa, orang yang sangat terluka saat ini adalah istrimu. Karena itulah kau harus tetap kuat untuk dirinya, kalau kau bersedih seperti ini terlalu lama aku khawatir Louisa akan lebih terpuruk,"ucap Fernando lembut, ia menepuk dan mencengkram pundak adik satu-satunya itu dengan penuh kasih.     

Profesor Frank yang tertunduk tersenyum mendengar perkataan Fernando sang kakak." Bagaimana kau melewati ini semua dulu Fernando?"     

"Kau tahu bagaimana hancurnya aku brengsek, tak usah bertanya lagi. Aku hancur sehancur-hancurnya saat mengetahui anak yang sangat aku harapkan kehadirannya meninggal dalam kandungan Viona dan lebih bodohnya lagi aku menyalahkan Viona saat itu, sehingga akhirnya membuat Viona pergi meninggalkan aku selama hampir 10 bulan. Dalam masa 10 bulan itu aku jauh lebih menderita dari saat aku mengetahui kalau anakku meninggal dan aku tak mau kau mengalami hal yang sama Frank, kau harus memberikan dukungan kepada Louisa. Bukan hal yang mudah bagi seorang wanita kehilangan bayinya, apalagi Louisa yang harus kehilangan dua bayinya sekaligus. Kau tahu apa yang menyebabkan bayi keduamu diangkat dari rahim Louisa?" Fernando mencoba untuk mengajak adiknya berbicara meskipun ia tahu apa yang sedang ia bahas saat ini sangat menyakitkan.     

"Preeklampsia atau yang biasa disebut keracunan kehamilan, keracunan kehamilan ini biasa terjadi pada wanita yang mengandung bayi kembar dan kebetulan itu terjadi pada istriku. Aku benar-benar tidak mengerti Fernando, aku merasa Tuhan sangat tidak adil padaku. Kenapa di saat aku mulai menikmati pernikahanku dengan Louisa dia memberikan cobaan sebesar ini, aku tak pernah meminta apa-apa padanya Fernando sejak kecil ketika aku didorong oleh ibu kandungku sendiri hingga jatuh ke tangga aku diam saja. Ketika aku melihat Miranda berselingkuh denganmu dan pria bernama Jacob aku juga diam saja, aku justru memilih keluar bukan dari rumah. Dan pada saat Viona lebih memilihmu aku juga tak banyak mengeluh pada Tuhan, aku terus berusaha untuk mendapatkannya dengan segala cara. Namun kenapa saat aku mulai menerima semua ini Tuhan dengan angkuhnya mengambil anakku lagi Fernando, memangnya mau sampai kapan lagi Tuhan mengujiku seperti ini? Apakah aku benar-benar tak berhak bahagia?" ucap profesor Frank panjang lebar, ia benar-benar sangat sedih ketika bicara seperti itu pada Fernando. Baru kali ini profesor Frank bicara seperti itu, meratapi nasibnya yang dianggap selama ini tak pernah mendapatkan apa yang ia mau.      

Mendengar pertanyaan demi pertanyaan dari sang adik membuat Fernando diam, ia tak tahu harus bicara apa saat ini. Karena ia sendiri pun bukan orang yang taat pada agama, karena itulah Fernando tak bisa menjawab pertanyaan dari adiknya. Yang bisa ia lakukan saat ini hanya diam dan menepuk-nepuk pundak adiknya, berusaha untuk menenangkan adiknya yang sedang marah. Sama seperti yang sering ia lakukan bertahun-tahun lalu saat Frank kecil menangis.      

"Viona pernah berkata padaku bahwa setiap ujian yang diberikan oleh Tuhan adalah bagian dari kasih sayangnya pada kita, jadi aku yakin kalau apa yang terjadi padamu dan Louisa saat ini adalah bagian dari kasih sayang Tuhan yang tak terhingga untuk kalian berdua,"ucap Fernando lirih. "Bagian dari rencana Tuhan untuk membuat kalian menjadi sepasang suami-istri yang lebih saling mencintai satu sama lain dari sebelumnya."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.