You Are Mine, Viona : The Revenge

Terlalu baik Vs bodoh



Terlalu baik Vs bodoh

0Setelah makan siang anak buah Chris datang seperti yang dikatakan sebelumnya, ia langsung disambut Justin dan Harry yang sedang bekerja di ruang tamu. Mereka berdua pun mengawasi anak buah Chris menggantikan Fernando yang baru saja selesai menikmati makan siangnya dengan Viona.     
0

Justin dan Harry mengamati setiap penjelasan yang diberikan oleh Edy, keduanya bahkan juga mencatat setiap hal penting yang terucap dari bibir Edy.     

"Pemasangan lift ini akan memakan waktu kurang lebih dua minggu, karena kita akan membongkar langit-langit ruangan lantai satu ini sampai ke lantai dua,"kata Edy pelan memberikan penjelasan akhirnya pada Justin dan Harry.     

"Jadi maksudmu dua minggu itu baru akan selesai semuanya dan lift itu akan terpasang di sini?" tanya Justin dengan cepat sambil menunjuk ke area yang sudah ditentukan oleh Fernando sebelumnya, yaitu di bekas perapian yang ada di samping kaca yang langsung menampilkan taman dan kolam ikan.     

Edy menganggukkan kepalanya perlahan." Ini adalah sketsa yang aku gambar sesuai permintaan Tuan Fernando sebelumnya, dan untuk estimasi waktu saya memberikan waktu terlama supaya gak mengecewakan Tuan Fernando. Jadi kami…"     

"Sepuluh hari, aku hanya akan memberikan waktu pada kalian sepuluh hari untuk memasang lift di rumah ini. Kalau kalian tak mampu aku akan mencari perusahaan lain untuk memasangnya." Fernando yang baru selesai mengawasi Viona makan tiba-tiba bergabung dengan Justin dan Harry kembali yang sedang berbicara dengan Edy.     

Edy yang perkataannya dipotong oleh Fernando menelan ludahnya perlahan, meskipun sebelumnya sudah berbicara panjang lebar dengan Fernando namun saat berhadapan lagi dengan Fernando ia kembali merasa gugup sama seperti tiga puluh menit yang lalu saat menginjakkan kakinya di rumah mewah Fernando.     

"I-itu terlalu singkat Tuan, kami membutuhkan waktu yang lama karena harus memastikan sambungan listrik yang akan menopang lift itu bekerja dengan baik. Kami harus memantau lift itu selama dua hari penuh setelah selesai dipasang untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, dengan menambah lift di rumah ini maka daya yang dibutuhkan rumah ini akan mengalami perubahan yang cukup besar oleh karena itu kami harus memastikan bahwa tidak ada perubahan yang sangat melonjak tinggi dari sambungan listrik dari pusat menuju rumah ini supaya tidak terjadi hal-hal yang membahayakan tuan."Edy bicara lirih mencoba untuk menjelaskan alasannya membutuhkan waktu lebih lama pada Fernando.     

Fernando melipat kedua tangannya di dada, ia lalu terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya perlahan. "I see, masuk akal memang. Menambah lift yang akan memakan daya listrik lebih banyak memang harus dipantau selama beberapa hari, ok aku paham. Baiklah dua minggu waktu yang aku berikan pada kalian, tapi ingat dalam dua minggu itu kalian berarti memang harus sudah menyelesaikan semuanya. Yang artinya di hari ke limabelas lift itu benar-benar harus sudah selesai dan siap digunakan dan ingat lagi aku tak mau ada kesalahan sekecil apapun. Baik itu dari segi pemasangan kalian ataupun dari sisi lainnya, aku mau dua minggu itu semuanya selesai sesuai perjanjian yang akan kita sepakati setelah ini."      

"Siap Tuan kami mengerti, kami akan melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya termasuk mengawasi perubahan daya listrik yang diambil rumah ini ketika lift sudah terpasang. Kami akan memberikan pelayanan terbaik untuk Anda Tuan Fernando." Edy menyahut dengan cepat perkataan Fernando penuh semangat, ia senang dan lega akhirnya Fernando setuju memberikan waktu selama dua minggu. Yang mana waktu dua minggu itu akan lebih dari cukup untuk mereka mengerjakan dan memastikan lift terpasang dengan baik di rumah Fernando.     

Fernando tersenyum mendengar pertanyaan anak buah Chris, ia sudah berkali-kali memanggil Chris jika ingin mendekorasi rumah atau kantornya. Karena itulah kali ini pun ia langsung menghubungi mandor pekerja proyek khusus instalasi penambahan fasilitas besar itu tanpa ragu, tak lama kemudian Edy pun berpamitan pada Fernando. Ia sudah menjelaskan semuanya secara detail pada Fernando dan kedua asistennya yang sejak tadi mengekor di belakang Fernando, senyum kecutnya tersungging tanpa sadar saat melihat tangga yang dirantai. Namun ia buru-buru bersikap normal lagi karena tak mau membuat Fernando tersinggung, ia yakin Fernando pasti punya alasan khusus merantai tangga di rumahnya seperti itu.     

Viona yang diberitahu oleh para pelayannya mengenai rencana suaminya hanya bisa tersenyum kecut, ia benar-benar tak menduga Fernando akan berbuat secepat itu dengan meminta seseorang untuk memasang lift di rumahnya. Ia yang sudah cukup kaget dengan keberadaan rantai-rantai yang menjuntai dari lantai dua sampai lantai satu di tangga kini semakin kaget ketika mengetahui rencana pemasangan lift di dalam rumah.      

Saat Viona baru saja selesai makan desert tiba-tiba pintu kamar terbuka dan masuklah Fernando yang seketika membuat dua pelayan wanita yang masih mendampingi Viona langsung keluar, mereka tak mau mengganggu waktu para majikannya.      

"Kau sudah kenyang?"     

Dengan senyum manisnya Viona menjawab,"Iya, sangat kenyang."     

"Ok, kalau begitu kita bisa bicara serius sekarang,"ucap Fernando pelan, ia kemudian meneruskan langkahnya dan duduk di ranjang tepat dihadapan Viona yang masih duduk sambil bersandar.      

Viona yang mencium aroma kemarahan dari Fernando terlihat menggigit bibir bawahnya, ia berusaha untuk tenang dan tak gugup meskipun saat ini jantungnya berpacu dengan sangat cepat di dalam dadanya.      

Fernando menatap dalam Viona tanpa berkedip."Apa kau mencintaiku Vio?"tanyanya pelan.     

"Kenapa kau bertanya seperti itu?"tanya balik Viona bingung.     

"Jawab pertanyaanku tanpa membalikkan pertanyaan padaku Vio, yang aku ingin dengar adalah jawaban darimu. Bukan sebuah pertanyaan yang kau berikan padaku."Fernando menjawab datar pertanyaan dari Viona, tak ada sedikitpun senyum yang terlihat dari wajah Fernando yang saat ini sangat serius.     

"Tentu saja aku mencintaimu Fernando, kenapa kau memberikan pertanyaan yang kau sudah tahu jawabannya,"ucap Viona lirih, ada nada khawatir yang terdengar saat Viona bicara seperti itu.     

Fernando menarik nafas panjang sambil membenarkan posisi duduknya, ia lalu kembali menatap Viona dengan tajam. "Kalau kau memang mencintaiku kenapa kau terlalu berbuat hal-hal yang aku sukai dan memancing kemarahanku Vio? Kau tahu kan bagaimana egoisnya aku? Bagaimana mudah marahnya aku saat kita baru menikah dua tahun yang lalu, apa kau mau aku menjadi Fernando seperti itu lagi Vio? Apa kau mau membuatku menjadi pria paling brengsek lagi dengan melukai istrinya yang sedang hamil seperti satu tahun yang lalu Vio?"     

Viona menundukkan kepalanya perlahan, ia menggigit bibir bawahnya menahan tangis. Viona tahu ke arah mana pembicaraan Fernando kali ini.     

"Maaf,"cicit Viona lirih.     

"Bukan kata maaf yang ingin aku dengar darimu Vio, tapi perubahan sikapmu. Sampai kapan kau akan seperti ini terus Vio? Berulang kali aku sudah mengatakan padamu untuk tak mencampuri urusan rumah tangga orang lain, tapi kenapa kau masih melanggar apa yang sudah aku larang itu Vio? Aku bukan melarangmu untuk berbuat baik, namun melarangmu untuk melewati batasanmu. Karena apa? Karena kau adalah orang lain bagi mereka, meskipun kau adalah teman sekaligus kakak ipar Louisa sekalipun Vio. Aku tahu niatmu baik, akan tetapi coba pikirkan lebih baik lagi apakah pantas kau melakukan hal seperti itu dimana hal itu akan menjadi bumerang sendiri padamu. Coba kau bayangkan tadi kalau misalnya terjadi hal buruk padamu, saat kau berlari di anak tangga saat akan memberitahuku tentang keadaan Louisa di rumah sakit seperti itu. Bagaimana kalau misalkan ada sedikit air saja yang tak sengaja kau injak saat kau berlari seperti itu di tangga, apa kau bisa membayangkan akibatnya Vio? Ayolah Vio, aku sudah sangat lelah sekali membicarakan hal ini padamu. Aku bukan melarangmu untuk berbuat baik atau memberikan perhatian pada mereka, aku tidak melarangmu untuk melakukan itu. Aku hanya meminta padamu untuk mengurangi sikap ikut campurmu pada kehidupan mereka, mereka memiliki masalah yang pasti akan diselesaikan sendiri dengan baik Vio. Jadi kau tak perlu repot-repot melakukan itu, karena percayalah tanpa hadirmu disana aku yakin Frank pasti bisa menghandle istrinya dengan baik. Lagipula disana masih banyak dokter yang bisa menenangkan Louisa, masih ada dokter Rea yang menjadi dokter kandungannya, dokter Cecilia ataupun dokter-dokter yang lain. Jadi kau benar-benar tak perlu melakukan hal sejauh itu, ingat lah kau saat ini tidak sendiri Vio. Ada dua anak yang harus kau jaga dan lindungi di dalam dirimu, aku sudah pernah kehilangan anakku tahun lalu dan hal itu masih sangat aku sesali sampai saat ini. Aku tak mau hal buruk itu menimpa anak-anakku yang lain yang saat ini sedang kau kandung, aku menginginkan kehadiran mereka Vio. Aku menginginkan anak-anak itu, sebesar aku menginginkanmu untuk tetap berada disampingku selama sisa waktu hidupku. Apa permintaanku itu sangat berlebihan? Apakah permintaanku ini tak masuk akal sampai aku sulit untuk melakukannya untukku?"tanya Fernando panjang lebar dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.     

Viona meraba perut buncitnya perlahan, ia menyadari sebuah kesalahan besarnya kali ini. "Maaf, maafkan aku yang bodoh dan ceroboh ini Fer…"     

"Stop katakan itu, aku tak mau mendengar permintaan maafmu Vio!!! Aku ingin kau merubah semuanya, merubah sikapmu ini yang terlalu ikut campur dengan hidup orang lain."Fernando kembali memotong perkataan Viona dengan suara meninggi.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.