You Are Mine, Viona : The Revenge

I am your wife not an alien



I am your wife not an alien

0Viona diam saat mendengar perkataan Fernando yang membahas soal Adam yang sudah menikah dengan asistennya, awalnya ia ingin marah namun setelah mendengar penjelasan singkat dari suaminya kemarahan Viona pun hilang.     
0

"Karena itulah kakakmu tak mengundang kita, sebenarnya aku juga kaget dan kesal sama sepertimu saat ini ketika Adam menghubungiku saat itu. Namun setelah tahu alasannya aku tak marah, yang penting saat ini mereka sudah sah dimata Tuhan dan negara." Fernando mengakhiri ceritanya dengan sangat bijaksana.     

"Kalau itu alasannya aku tak bisa marah, karena ini adalah privasi mereka. Ya sudah lah kalau begitu, jadi aku bisa menambah kak Adam sebagai salah satu orang tua baptis Abby dan Aaric,"ucap Viona penuh semangat, meskipun kecewa karena tak diundang ke pesta pernikahan sang kakak. Namun Viona mendoakan      

semoga kakaknya itu bisa hidup bahagia dengan istrinya dan segera mendapatkan malaikat-malaikat kecil seperti dirinya mendapat Abby dan Aaric.      

"Ok tak masalah, untuk sisanya kita bahas nanti. Ya sudah kalau begitu ayo kita mandi, hari sudah semakin siang dan lihatlah itu ASI mu menetes deras. Itu makanan Abby dan Aaric babe, jangan kau buang-buang begitu saja!"      

Viona pun sontak melihat ke arah payudaranya yang memang sudah basah, ia lupa untuk memompa ASI nya. Biasanya tiap pagi setelah bangun tidur ia akan memompa asinya terlebih dahulu sebelum menyusui si kembar, namun karena tadi ia menyusui si kembar terlebih dahulu ia lupa dengan kegiatan wajibnya. Karena tak mau banyak ASI yang terbuang, Viona lalu bergegas menuju ke meja peralatan tempat dimana ia menyimpan alat pompa ASI elektrik dan botol-botol kaca yang sudah steril lainnya. Dalam waktu cepat akhirnya Viona berhasil memasang alat pompa itu di payudaranya untuk menyedot ASI yang penuh di kedua payudaranya, dari ranjang Fernando melihat apa yang dilakukan oleh istrinya tanpa berkedip. Ia bergidik ngeri melihat ada selang yang terpasang di kedua payudara istrinya, pikirannya pun langsung melanglang buana mengingat film-film alien yang sudah ia tonton sebelumnya. Tanpa bicara Fernando kemudian pergi keluar dari kamar si kembar menuju kamarnya sendiri dengan wajah pucat, kedua pelayan yang bertugas memandikan Abby dan Aaric terkejut ketika melihat wajah sang tuan. Mereka berdua bahkan sampai berhenti dan saling pandang, sampai akhirnya mereka meneruskan langkahnya menuju kamar sang tuan muda kecil.      

"Pagi Nyonya,"sapa kedua pelayan yang baru datang itu dengan sopan.     

"Akh kalian sudah datang, bangunkan Abby dan Aaric lalu mandikan mereka ya,"jawab Viona lembut memberikan perintah pada kedua pelayannya.      

"Baik Nyonya."      

Setelah berkata seperti itu mereka lalu bergegas menuju ranjang para tuan muda kecilnya, dengan lembut mereka membangunkan kedua bayi tampan itu yang sudah mulai menggeliat-liat karena popoknya basah. Tak begitu lama kedua bayi montok itu kini sudah dibawa oleh kedua pelayan menuju kamar mandi untuk dimandikan, sementara itu Viona masih sibuk memompa ASInya tanpa menyadari kalau saat ini sang suami sedang sangat shock dikamar. Fernando yang tak pernah melihat Viona memompa ASI nampak sangat terkejut sekali, ia masih membayangkan ada ASI keluar dari puting payudara sang istri yang mengalir melalui selang menuju dua botol kaca yang ada di meja. Bagi orang lain mungkin itu adalah hal yang biasa, namun untuk Fernando yang memiliki banyak sekali ingatan tentang film-film alien yang memiliki tentakel-tentakel seperti yang sedang Viona lakukan saat ini menjadi hampir gila.      

Viona yang sudah menyelesaikan rutinitas wajibnya lalu menyimpan tiga botol kaca yang berisi ASI barunya, sebelum menyimpan di kulkas khusus Viona memberikan tanggal pada botol kaca itu untuk penanda. Setelah memastikan ASI nya tersimpan baik Viona lalu merapikan alat pompanya untuk disterilkan sebelum disimpan ke alat khusus yang ada di kamar Abby dan Aaric, karena rutinitas paginya selesai Viona lalu pergi meninggalkan kamar si kembar. Ia membiarkan kedua pelayannya mengurus sang anak dan memilih untuk membersihkan tubuhnya karena hari sudah semakin siang, apalagi ia merasa tak nyaman karena bra yang ia pakai basah pasca terkena ASI sebelumnya.      

Tanpa ada rasa curiga Viona masuk kedalam kamar mandi dan terkejut saat melihat sang suami tengah duduk dilantai, dibawah shower yang mengalirkan air dingin dengan masih memakai pakaian lengkap.      

"Apa yang kau lakukan babe!!!"pekik Viona keras.      

Fernando yang masih melamun tersentak kaget, perlahan ia menoleh ke arah sumber suara dan kembali terkejut saat melihat istrinya berdiri didepan pintu. Ingatan soal Viona memompa ASI pun kembali berputar dalam ingatan Fernando dan membuatnya memundurkan tubuhnya ke belakang dan membuat Viona bingung, belum pernah ia melihat Fernando melakukan itu.      

"Kau kenapa babe?"tanya Viona kembali saat melangkahkan kakinya masuk lebih dalam lagi.      

Fernando mengangkat kedua tangannya ke udara. "Ja-jangan mendekat,"ucapnya parau.     

Viona langsung menghentikan langkah kakinya, ia terkejut saat mendengar perkataan suaminya yang aneh. Alih-alih menuruti permintaan sang suami, Viona justru kembali melangkahkan kakinya lebih cepat menuju shower tempat Fernando berada dan Fernando pun makin menggeser tubuhnya kebelakang berusaha menjauhi Viona sampai akhirnya tubuhnya tertahan dinding dan menyebabkan ia tak bisa bergerak kemana-mana.     

"Hei, kau kenapa?"tanya Viona mulai khawatir, ia tak memperdulikan tetesan air dingin yang membasahi tubuhnya dari shower.      

"Per-pergi... a-aku mau mandi sendiri, ja-jangan ganggu aku,"jawab Fernando tergagap, bayangan film alien bertentakel pun kembali teringat jelas dalam ingatan Fernando. Bayangan alien berwajah Viona menghantui pikirannya saat ini.     

Viona mengernyitkan alisnya, ia merasa semakin yakin kalau ada hal buruk yang menimpa suaminya. Dengan cepat Viona meraih wajah Fernando menggunakan kedua tangannya, meskipun awalnya kesulitan karena Fernando mengelak namun akhirnya Viona berhasil menahan wajah suaminya untuk menatap dirinya.      

"Tenang, ini aku. Aku istrimu, Viona. Apa kau lupa siapa aku?"ucap Viona pelan mencoba untuk menenangkan Fernando yang terlihat ketakutan itu dan ini adalah pertama kali dalam hidupnya Viona melihat seorang Fernando Grey Willan ketakutan, seorang pria bengis terlihat sangat lemah dan tak berdaya saat ini.     

Fernando terdiam cukup lama, sorot matanya yang biasanya tajam kini terlihat sayu penuh ketakutan seperti anak kecil. Ketika berhasil mengenali kalau yang berada di hadapannya adalah sang istri, wanita yang sangat ia cintai Fernando langsung memeluknya dengan erat.      

"Syukurlah, syukurlah kau benar-benar istriku. Kau bukan alien sayang, aku bukan monster mengerikan itu,"ucap Fernando pelan menceracau.      

Viona terkejut mendengar perkataan Fernando, dengan sekuat tenaga Viona melepaskan pelukan kuat suaminya dan menatapnya tajam.      

"Alien? Monster apa maksudmu? Apa yang kau bicarakan itu?"tanya Viona dengan suara meninggi.      

Fernando yang sudah sadar dan bisa mengenali Viona lalu mulai bicara, ia menceritakan tentang film mengerikan tentang invasi alien ke bumi. Dimana alien-alien itu memiliki banyak tentakel yang keluar dari tubuhnya, terutama bagian dadanya. Dan dari tentakel itu keluar cairan putih pekat dan lengket yang akan membuat apapun yang terkena akan meleleh seketika, Viona membuka kedua mulutnya lebar-lebar. Ia tak percaya suaminya teringat akan film mengerikan itu setelah melihatnya memompa ASInya.      

"Jadi kau anggap aku alien?"tanya Viona dengan suara meninggi.      

Fernando menggelengkan kepalanya. "Bukan, bukan itu... a-aku hanya...entahlah kenapa aku tiba-tiba teringat akan film itu,"jawab Fernando tergagap.     

Karena kesal mendengar perkataan suaminya Viona lalu melepas pakaian tidur dan bra yang ia gunakan, tanpa bicara ia lalu meraih kedua tangan Fernando dan ia letakkan di kedua payudaranya yang lebih besar karena terisi ASI.     

"Apa alien dalam film yang kau tonton itu memiliki payudara seperti ini?"tanya Viona ketus sambil menekan tangan Fernando agar mencengkram lebih kuat kedua payudaranya.      

Glek, Fernando menelan ludahnya dengan perlahan.      

Menyentuh payudara Viona kembali setelah sekian lama membuatnya darah lelakinya berdesir, apalagi sudah berbulan-bulan ia tak bercinta. Tanpa sadar Fernando meremas kedua payudara Viona dengan sedikit kuat sehingga membuat ASI Viona kembali keluar.      

"Akh...stop babe… kau tak ingin memerah ASI ku dengan cara seperti ini kan?"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.