You Are Mine, Viona : The Revenge

Malaikat untuk Fernando



Malaikat untuk Fernando

0Fernando dan Viona akhirnya pulang saat senja pasca dokter Cecilia dinyatakan stabil kondisinya oleh tim dokter, pada saat genting perdarahan yang menimpa dokter Cecilia berhenti dan membuat bayi yang ia kandung dapat diselamatkan. Dokter Malkon pun mengatakan hal ini adalah keajaiban, pasalnya selama ia berkarir selama ini belum pernah ia menemukan kondisi seperti yang dialami dokter Cecilia. Karena itulah ia memutuskan untuk menjadi dokter kandungan khusus untuk dokter Cecilia, yang mana hal ini sangat disambut baik oleh Andrew. Viona sebenarnya masih ingin berada di rumah sakit akan tetapi Fernando tak mengijinkan hal itu. Pasalnya ada anak-anak yang menunggu mereka di rumah, namun pada saat perjalanan pulang Fernando lalu meminta Lucas pergi ke Angel's park yang sudah selesai dibuat dan hanya menunggu diresmikan oleh Fernando saja sebagai pemilik dari hutan kota tempat dimana Angel's park berada.      
0

Sebenarnya Fernando ingin mengajak Viona untuk acara peresmian taman yang namanya diambil dari nama belakang Viona itu besok pagi, namun mengingat kondisi Viona yang tidak memungkinkan Fernando akhirnya membatalkan niatnya dan memilih untuk meresmikan seorang diri. Maka dari itu malam ini ia berencana untuk memberitahukan perihal keberadaan taman itu kepada Viona secara langsung.      

Setelah berkendara selama hampir satu setengah jam akhirnya iring-iringan mobil Fernando tiba di Angel's park, Viona tak bisa melihat apa-apa saat ini kedua mata Viona yang sudah ditutup oleh Fernando sejak dua puluh menit yang lalu.      

"Kita dimana babe?"tanya Viona penasaran saat berhasil turun dari mobil.      

"Suatu tempat yang indah,"jawab Fernando singkat.      

"Lalu kenapa mataku ditutup kalau memang kita berkunjung ke tempat yang indah?"tanya Viona kembali.      

Fernando mendekati telinga istrinya dan berkata, "Kejutan, jadi kau diam saja dan menurut padaku."     

Viona tersenyum, ia tak bertanya lagi dan menurut pada Fernando. Dengan hati-hati Viona melangkahkan kakinya mengikuti langkah kaki Fernando yang terus berjalan, sampai akhirnya langkahnya terhenti karena Fernando menghentikan langkah kakinya.     

"Kita sudah sampai?"tanya Viona penasaran.     

"Iya, tunggu sebentar aku akan membuka penutup matamu. Tapi setelah aku buka, jangan buka dulu matamu,"jawab Fernando pelan.     

"Iya Tuan iya, saya akan tetap memejamkan kedua mata saya sampai anda memerintahkan saya membukanya." Viona berkelakar menggoda Fernando.      

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando menyunggingkan senyum, perlahan ia membuka ikatan pada penutup mata Viona dengan hati-hati karena tak mau membuat Viona terluka. Begitu penutup matanya terlepas Fernando lalu memberikan ciuman pada kedua mata Viona yang masih tertutup dengan penuh cinta, setelah itu Fernando berpindah ke belakang tubuh sang istri dan melingkarkan tangannya ke perut datar istrinya.      

"Open your eyes,"bisik Fernando lirih tepat di telinga Viona.      

"Right now?"     

"Yes."      

Viona tersenyum, perlahan ia membuka kedua matanya dan langsung terkejut ketika melihat pemandangan yang ada di hadapannya. Terlihat jelas sebuah taman yang indah dengan air mancur yang cukup besar dan banyak sekali tempat duduk yang cukup untuk duduk empat orang dewasa, serta beberapa tempat bermain anak yang aman dan nyaman. Belum lagi beberapa ruangan khusus untuk menyusui dan toilet yang cukup besar dan bersih di taman itu, ketika Viona sedang mengagumi keindahan fasilitas yang ada di taman itu tiba-tiba Viona terhenyak ketika melihat papan nama yang ada di dekat jalan setapak yang cukup besar berdiri tegak di tempat itu.      

"Ini…"     

"Angel's park, taman yang ku persembahkan untukmu. Aku sengaja membeli tanah ini yang sebelumnya adalah tempat yang tercemar, karena keberadaan sebuah pabrik yang cukup tua dan memiliki saluran limbah yang tidak baik. Karena itulah tempat ini tidak terjamah oleh orang-orang yang berada di sekitar daerah ini, padahal sebenarnya tempat ini sangat strategis dan seperti yang sekarang kau lihat tempat ini sudah berubah. Banyak sekali pepohonan yang cukup untuk menampung air sehingga dapat membuat daerah ini lebih sejuk dan asri, aku sengaja mengubah tempat ini karena aku ingin menunjukkan betapa besarnya cintaku padamu. Aku membuat taman ini dengan menggunakan nama belakang dari namamu sebagai bentuk hadiah dariku untukmu atas kelahiran anak-anak kita, jadi meskipun suatu saat kita sudah tidak ada didunia ini. Orang-orang akan tetap mengingat namamu sebagai nama taman yang indah ini,"ucap Fernando pelan.      

Kedua mata Viona tiba-tiba terasa panas, air mata pun langsung mengumpul kedua mata indahnya.      

"Babe…"     

"Kau suka?"tanya Fernando dengan cepat memotong perkataan Viona.      

Viona yang sedang menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya langsung menoleh kebelakang dan memeluk Fernando dengan erat.      

"Bodoh, kau yang membuatnya. Kau yang membeli daerah ini, kau yang membuat daerah ini menjadi asri kenapa kau memakai namaku untuk tempat ini? Kenapa Fernando?"tanya Viona lirih diantara isak tangis harunya.     

Fernando melepaskan pelukan Viona dan menyeka air mata yang membasahi pipi istrinya itu dengan lembut. "Sudah aku bilang tadi bahwa aku membuat taman ini karena ingin memberikan hadiah padamu yang sudah melahirkan Abby dan Aaric, aku ingin namamu tetap abadi di sebuah tempat yang indah. Aku ingin orang-orang mengingat nama Viona Angel Willan dengan baik."      

Air mata Viona menetes kembali mendengar perkataan suaminya. "Tapi aku tak pantas Fernando, aku tak ada andil apapun dalam pembuatan taman ini. Namamu lah yang lebih pantas menjadi nama dari taman ini Fernando bukan aku."      

"Kau ini benar-benar menguji batas sabarku sayang, ayo ikut aku. Kita baca lagi papan nama taman itu,"ucap Fernando pelan sambil mencubit pipi Viona dengan gemas.      

Viona yang masih sangat terkejut ketika melihat nama belakangnya dijadikan taman oleh Fernando memang tak membaca tulisan kecil yang berada di bawah tulisan Angel's park, setelah berada lebih dekat dengan papan nama itu Viona bisa membaca tulisan lainnya yang lebih jelas. Dimana pada tulisan itu dijelaskan lebih detail lagi, bagaimana nama Angel's park berasal. Lagi-lagi air mata Viona mengalir membasahi wajahnya, namun kali ini lebih deras dan disertai isak tangis dari Viona karena terharu ketika membaca tulisan yang sangat jelas dibaca itu. Dalam papan nama itu seorang Fernando Grey Willan yang merupakan pembuat taman dan hutan kota itu menceritakan bagaimana ia mendeskripsikan seorang Viona Angel yang merupakan istri tercinta dalam kehidupannya, karena itulah ia memilih nama Angel's park sebagai nama taman yang ia buat yang memiliki arti taman malaikat. Karena Fernando menganggap Viona sebagai malaikat dalam hidupnya dan ia berharap semoga taman yang yang dibuat berdasarkan nama Viona itu akan menjadi penyejuk bagi semua orang yang mendatanginya seperti Viona yang menjadi penyejuk bagi Fernando.      

"Ini terlalu berlebihan Fernando,"ucap Viona lirih.     

Fernando tersenyum mendengar perkataan istrinya, ia lalu meraih tangan Viona dan menciumnya dengan penuh cinta. "Ini tak ada artinya apa-apa dengan keberadaanmu disampingku, pernah kehilanganmu beberapa kali akhirnya membuatku sadar bahwa aku tak bisa hidup tanpamu sayang. Dan hanya ini yang bisa aku lakukan untukmu, sebenarnya aku ingin membuat sebuah patung indah dirimu di taman ini sebagai bukti cintaku padamu seperti yang dilakukan raja Ramses II untuk istri tercintanya Nefertari."     

Bug      

Viona memukul dada Fernando dengan kesal.      

"Jangan macam-macam Fernando, aku tak mau ada patung-patung seperti itu,"ucap Viona ketus, ia tak suka dengan ucapan Fernando yang hanya sebuah gurauan itu.      

Fernando tertawa terbahak-bahak melihat Viona marah, ia senang sekali berhasil membuat Viona kesal. Pasalnya jika Viona marah ia terlihat lebih cantik dimata Fernando, namun tawa Fernando akhirnya terhenti saat ia menerima sebuah panggilan dari nomor tanpa nama yang tak henti-henti menghubunginya sejak masih ada di rumah sakit. Saat dirumah sakit Fernando memang mengabaikan nomor itu, namun karena nomor itu tak menyerah Fernando akhirnya menerima panggilan masuk itu dengan sedikit tidak suka.      

"Halo…"     

"Fernando Grey Willan ini aku Alfonso Derek Jr, aku ingin berpamitan padamu. Bisakah kita bertemu untuk terakhir kalinya?" Terdengar suara Derek di ujung telepon langsung memotong perkataan Fernando.      

"Berpamitan? Apa maksudmu?"tanya Fernando ketus.      

Tut Tut Tut      

Alih-alih menjawab pertanyaan Fernando, Derek justru mematikan panggilannya. Tak lama kemudian sebuah pesan masuk ke ponsel Fernando yang dikirimkan Derek, sebuah lokasi tempat dimana Derek berada.      

"Siapa?" tanya Viona penasaran.     

"Suami Natasya, ia ingin bertemu denganku karena ingin berpamitan. Entah apa maksudnya, belum sempat aku bertanya dia sudah mematikan panggilannya dan sekarang ia mengirimkan alamat padaku,"jawab Fernando pelan sembari menunjukkan ponselnya pada Viona.      

Viona menerima ponsel Fernando dan membaca sebuah alamat yang muncul di pesan itu. "Ayo pergi Fernando, kita temui dia."     

"Kau yakin?"tanya Fernando datar.     

"Yakin sekali, setidaknya kita harus tahu apa maksud perkataannya yang ingin berpamitan denganmu. Kalau misalkan ia memang ingin berpamitan karena mau pergi jauh dan memulai hidup baru dengan Natasya, setidaknya kita harus bertemu dengannya untuk yang terakhir kalinya dan memberikan doa kepada mereka semoga bisa hidup bahagia di sebuah tempat yang mereka sudah pilih,"jawab Viona penuh semangat.     

"Kau memang malaikatku sayang, baiklah ayo pergi. Kita temui mereka,"ucap Fernando lembut dengan melingkarkan tangannya ke pinggang Viona dan berjalan menuju mobilnya kembali untuk pergi ke alamat yang diberikan Derek.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.