You Are Mine, Viona : The Revenge

Takluknya sang Don Juan



Takluknya sang Don Juan

0Saat Richard Gyle memuaskan dirinya bersama para gadis cantik yang ia culik dari atas atap rumahnya Abby melihat semua perbuatan menjijikannya itu, ia bahkan juga merekam aktivitas dari pria itu di kamera khususnya yang ia sambungan ke jam tangan.     
0

"Sudah saatnya kau menyudahi semua ini pria tua,"ucap Abby dalam hati sambil menahan sakit pada kakinya yang tergores kawat berduri yang sebelumnya ia lompati saat akan naik ke atap rumah Richard Gyle.     

Abby pergi ke rumah Richard Gyle menggunakan sepeda motor yang ia parkirkan di sebuah coffeshop yang tak jauh dari kediaman Richard Gyle, setelah mengamankan motornya Abby lalu pergi ke rumah sasaran dan mencari jalan untuk masuk ke dalam kediaman Richard Gyle yang memiliki pengamanan cukup rapat. Beruntung Abby membawa banyak peralatan yang sudah ia persiapkan sebelumnya, sehingga Abby tak kesulitan saat mengurus beberapa cctv yang terpasang di bagian luar rumah Richard Gyle.      

Karena tak mau membuat para pengawal di kediaman Richard Gyle curiga, Abby hanya memutar tangkapan kamera cctv ke arah lain. Sehingga aktivitasnya tak terekam dalam kamera itu, setelah mengamankan semua cctv yang mengganggu Abby pun masuk ke dalam rumah predator seks itu dan langsung mencari kamarnya dari atas atap. Beruntung di atap rumah tak ada kamera cctv, sehingga aktivitasnya tak diketahui siapapun. Keberadaan Abby pun makin tersamarkan dengan gelapnya malam karena menggunakan pakaian serba hitam.      

Setelah mendapatkan apa yang ia mau Abby lalu berusaha masuk kedalam rumah, tujuannya adalah ingin berbicara langsung dengan Richard. Abby sebenarnya bisa langsung pergi dari rumah itu, namun ia tak mau menjadi seorang pengecut yang kabur begitu saja setelah mendapatkan apa yang ia mau secara sembunyi-sembunyi. Abby ingin bertatapan langsung dengan Richard Gyle, supaya pria itu tahu bahwa saat ini aktivitasnya sudah diketahui oleh orang lain yang mana itu akan membuat pria itu menjadi lebih waspada kedepannya dan hal itulah yang diinginkan oleh Abby.      

"Meskipun sudah dilayani para gadis itu aku masih belum puas, selama aku belum mendapatkan Angelic Mendes. Gadis cantik itu,"ucap Richard Gyle bicara sendiri saat akan berjalan menuju kamar keduanya, tempat dimana ia biasa tidur setelah memuaskan diri bersama para budak seksnya.      

"Angelic Mendes, gadis tak berdosa lagi yang akan menjadi korban selanjutnya? Wah benar-benar sangat kejam anda tuan Gyle, sungguh sangat menjijikkan sekali."     

Deg     

Wajah Richard Gyle langsung sepucat kertas mendengar suara yang tak ia ketahui dari mana asalnya itu.      

"Siapa itu!!! Cepat keluar!!"hardik Richard Gyle dengan panik. "Cepat keluar atau aku tembak!!"     

Tanpa rasa takut sedikitpun Abby kemudian keluar dari tempat persembunyiannya, karena misi kali ini cukup berat Abby memilih menutupi seluruh wajahnya menggunakan topeng tak seperti biasanya yang hanya bagian matanya saja.      

"Siapa kau? Bagaimana kau bisa masuk ke rumahku? Apa kau sudah bosan hidup hah!"hardik Richard Gyle penuh emosi.     

"Sabar tuan Gyle, malam ini kedatanganku bukan untuk mengajak anda berduel. Aku datang ke tempat ini untuk memberikan peringatan pada anda untuk menyudahi semua perbuatan bejat anda, termasuk menargetkan Angelic Mendes yang tak berdosa itu,"jawab Abby pelan tenang tanpa rasa takut.     

"Ohh jadi kau adalah orang suruhan Sergio Mendes rupanya, besar juga nyalimu. Tapi sayang riwayatmu akan tamat disini anak muda,"ucap Richard Gyle dengan cepat sambil berusaha menekan tombol emergency yang akan membuat semua anak buahnya datang ke kamarnya, akan tetapi niatnya untuk menekan tombol itu tak dapat dilakukan karena Abby melempar pisau kecilnya kearah tangan Richard Gyle. Sehingga pria itu menjerit kesakitan karena pisau yang dilempar Abby tertancap dipunggung tangannya.      

"Arrghhh..fuck!!!"     

"Ups sorry!!! Lebih baik ini menjadi pembicaraan kita berdua saja tuan Gyle, jangan libatkan anak buah anda. Dan satu hal lagi yang anda harus tahu bahwa saya bukan orang Sergio Mendes seperti yang anda katakan itu, saya hanya kebetulan mendengar anda menyebut nama Angelic Mendes saja tadi saat anda masuk kamar ini,"ucap Abby dengan cepat sambil tersenyum lebar.     

"Brengsek akhh apa maumu!!"erang Richard Gyle kesakitan menahan rasa sakit ditangan kanannya yang tertancap pisau Abby.     

Abby tersenyum mendengar perkataan Richard Gyle, perlahan ia berjalan mendekati pria yang sedang duduk dilantai dengan tangan bersimbah darah itu.      

"Sakit? Ini hanya luka kecil saja tuan Richard Gyle, apa yang anda lakukan selama ini kepada para gadis tak berdosa  itu jauh lebih menyakitkan. Ini hanya luka kecil yang akan sembuh jika diobati oleh dokter, akan tetapi luka yang anda buat pada gadis-gadis tak berdosa itu akan membekas di dalam dirinya seumur hidupnya. Apakah anda pernah memikirkan itu Tuan Gyle? Tentu saja tidak bukan? Maka dari itu aku datang pada anda dan memberikan peringatan pada anda, bahwa sudah saatnya sepak terjang anda ini selesai sampai disini. Sudah terlalu banyak gadis tak berdosa yang anda nodai dan anda bahkan juga menargetkan putri dari salah satu rekan anda juga ckckck benar-benar tidak bermoral, baiklah kita langsung ke inti saja. Karena para gadis itu tak bisa berbuat apa-apa maka saya yang akan mewakili mereka, saya yang akan membalaskan dendam mereka,"ucap Abby pelan sambil mengeluarkan pisaunya yang lain dari balik jaketnya.     

"A-apa yang akan kau lakukan?"tanya Richard Gyle terbata, kedua matanya terbuka lebar saat melihat pisau di tangan Abby.      

"Tenang, ini tidak akan sakit Tuan Gyle. Tidak akan sakit, karena rasa sakit yang anda buat pada para gadis tak berdosa itu jauh lebih sakit dari apa yang akan saya…"     

"Aarggghh…sakitt!!!!"     

Teriakan dari Richard Gyle terdengar sangat memilukan saat Abby mengarahkan pisaunya ke area kejantanan predator seks itu, Abby melukai kebanggaan pria tua itu yang digunakan untuk menodai banyak gadis tak bersalah. Awalnya Abby ingin memotong habis kejantanan pria itu tanpa sisa, namun Abby membatalkan niatnya karena merasa sedikit kasihan kepada pria itu akhirnya ia hanya melukai ujung dari kejantanan Richard Gyle dengan pisau.      

Melihat Richard Gyle menjerit kesakitan sambil berguling di lantai dengan tangan yang memegangi area pangkal pahanya Abby tersenyum tipis, ia kemudian menekan tombol emergency yang sebelumnya akan ditekan oleh Richard Gyle. Setelah Abby menekan tombol itu terdengar suara yang sangat gaduh, para bodyguard yang berjaga di luar rumah pun berlarian menuju kamar sang tuan.     

Karena banyak orang yang berlari menuju tempat itu Abby kemudian langsung keluar dari jendela kamar Richard Gyle, tepat setelah Abby keluar para pria berbadan besar masuk ke kamar sang predator seks yang tengah menjerit-jerit kesakitan itu. Karena tak mau berlama-lama ditempat itu Abby lalu bergegas pergi dari rumah Richard Gyle yang sudah sangat kacau, ketika Abby berhasil keluar dari rumah sang Don Juan yang kejantanannya sudah dilukai itu pintu gerbang rumahnya dibuka lebar-lebar. Tak lama kemudian iring-iringan mobil mahal itu keluar menuju jalan raya, melihat hal itu Abby tersenyum.     

"Setidaknya dengan itu kau tak akan lagi memperkosa gadis-gadis tak bersalah Richard Gyle,"ucap Abby pelan sambil membakar sarung tangan yang ia gunakan untuk beraksi di tempat sampah.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.