You Are Mine, Viona : The Revenge

I want more



I want more

0Setelah pertemuan melelahkan dengan Cindy Wu yang sangat terobsesi padanya, Aaric pun akhirnya tiba di apartemen mewahnya yang berada di pinggiran sungai Han, yang merupakan daerah elit di Seoul. Entah bagaimana Keyla yang sejak keluar dari kantor sampai akhirnya tiba diapartemen masih terlelap, gadis itu benar-benar kelelahan pasca making out bersama Aaric dikantor.     
0

"Apa anda tak kesulitan tuan?"tanya Loren kembali pada Aaric yang sedang menggendong Keyla menuju lift.     

Aaric menggeleng. "Wanitaku tak seberat dosamu Loren."     

Loren bersungut mendengar perkataan sang tuan, sementara Bruce nampak tertawa puas melihat Loren dihina sang tuan.     

"Lebih baik kalian jangan kemana-mana malam ini, ingat besok pagi adalah acara penting kita,"ucap Aaric pelan saat sduah berada didalam lift dengan Keyla berada di gendongannya.     

"Iya tuan, kami mengerti,"jawab Loren dan Bruce kompak.     

Setelah lift berhenti di lantai 20 Loren dan Bruce pun keluar dari lift meninggalkan Aaric yang masih akan naik satu lantai lagi, meski mereka tinggal dalam satu gedung yang sama akan tetapi mereka tak tinggal dalam unit yang sama. Begitu juga dengan Loren dan Bruce, mereka memang berada dilantai yang sama akan tetapi kamar mereka bersebrangan. Hal ini sengaja Aaric lakukan agar mereka semua punya privasi masing-masing, sebagai seorang lelaki single Aaric tahu wanita tak bisa lepas dari kehidupan mereka. Maka dari itu ia membiarkan kedua anak buah kepercayaannya itu tinggal dalam unit yang berbeda.     

Dengan langkah tenang Aaric keluar dari lift ketika sudah sampai di lantai 21, sebagai seorang ceo dari sebuah agensi yang sedang berkembang pesat tak heran jika Aaric memiliki hunian yang mewah.     

"Kau seperti bayi Key, tidurmu nyenyak sekali,"ucap Aaric lirih saat sudah berhasil menidurkan Keyla diatas ranjang besarnya.     

Keyla yang sangat lelah tak merespon apapun, ia bener-benar larut dalam alam mimpinya. Karena tak mau mengganggu wanitanya, Aaric pun bergegas pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ia berniat untuk tidur cepat malam ini, besok pagi adalah hari besarnya. Salah satu idol grup generasi pertama yang sudah menjadi trainee di agensinya selama hampir dua tahun akan segera debut, meski sudah memiliki idol grub yang saat ini sudah melesat di industri musik Korea namun Aaric kembali mengeluarkan idol grub. Kali ini idol yang ia debutkan adalah lima orang gadis cantik yang sangat energik, Aaric memberi nama mereka PRICIE. Ia ingin memberikan kesan mahal untuk kelima anak didiknya yang baru itu, mahal disini bukan berarti mereka menggunakan barang-barang banded akan tetapi lebih ke penampilan mereka yang luar biasa dan tak akan ditemukan idol grub yang lain. Karena itulah Aaric memberi nama PRICIE.     

Aaric keluar dari kamar mandi dengan menggunakan satu handuk yang melilit di tubuh bawahnya, rambut halus yang tumbuh diperut membuatnya terlihat semakin jantan. Tetesan air dari rambutnya yang basah membuatnya semakin terlihat seksi, seperti yang ia rencanakan sebelumnya Aaric pun melempar handuknya begitu saja di lantai. Perlahan ia naik ke ranjang dimana Keyla terlelap, tanpa menggunakan pakaian Aaric pun mulai melucuti satu demi satu pakaian yang membungkus Keyla. Seperti kebiasaannya saat bersama Keyla jika sedang melepas rindu Aaric tak pernah mau tidur menggunakan pakaian, karena itulah ia kini membuat Keyla polos tanpa selembar benang pun. Meski sudah melihat dan menikmati tubuh Keyla berkali-kali namun Aaric selalu terpesona saat melihat kembali tubuh wanitanya itu.     

"Kau pasti akan menyerahkan kesucianmu padaku dalam waktu dekat ini Keyla,"ucap Aaric lirih saat meraba area kewanitaan Keyla dengan lembut dari bawah keatas sampai berhenti di perut rata Keyla.     

"Hmmm.."desah Keyla tanpa sadar saat Aaric memberikan rangsangan pada tubuhnya.     

Meski Aaric sudah berencana untuk tidur cepat akan tetapi melihat kemolekan tubuh Keyla niatnya untuk tidur hilang, ia kini sudah menindih Keyla dan menikmati kedua puncak dada Keyla secara bergantian.     

"Alex.."gumam Keyla lirih, ia akhirnya terbangun saat kesulitan bernafas dan menemukan kekasihnya sudah berada diatas tubuhnya.     

Aaric melepaskan lumatannya pada benda berwarna pink itu dan menatap Keyla dengan tatapan penuh nafsu. "Akhirnya kau bangun juga darling."     

"Aku lelah akhhh..."     

"Apa? Aku tak mendengarnya Key,"sahut Aaric memotong perkataan Keyla.     

Keyla yang sudah terangsang tak menjawab pertanyaan Aaric, yang ia tau kali ini adalah untuk menuntaskan hasrat yang sudah memenuhi otaknya. Aaric terkekeh saat melihat wanitanya melempar kepalanya kekanan dan kekiri, Keyla benar-benar menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. "Apa kau tak menginginkan ini baby?"     

"Alex akhh stop..jangan siksa akuu,"jawab Keyla dengan suara parau.     

Aaric lepaskan ciumannya dari perut Keyla dan menatap Keyla. "Aku tak menyiksamu sayang, aku justru memberikan kenikmatan padamu."     

"Nakal, apa kau belum puas tadi dikantor?"tanya Keyla dengan cepat.     

"Tentu saja belum, kembali bersamamu seperti ini membuatku tak bisa menahan diri lebih lama."     

Keyla memejamkan kedua matanya saat lidah Aaric kembali mendarat di peru ratanya, perut adalah area sensitifnya setelah dada dan pangkal pahanya tentunya. Keyla selalu menggila saat Aaric mulai memainkan lidahnya di area perutnya, aktivitas mereka semakin panas saat mulai mengoral masing-masing. Keyla memberikan kenikmatan pada Aaric, begitupun Aaric yang selalu mengagumi kewanitaan Keyla yang sangat indah.     

Setiap sentuhan yang Aaric berikan membuat Keyla menjerit, meskipun belum mau melakukan hubungan seks seutuhnya namun mereka sudah saling memuaskan satu sama lain. Saling memberikan kenikmatan ditempat-tempat terlarang satu sama lain tanpa malu, bagi Keyla saat ini Aaric adalah hidupnya jadi tak ada yang perlu ia sembunyikan dari pria itu termasuk kewanitaanya yang selalu menjadi sasaran Aaric setiap mereka bertemu.     

"Alex...."jerit Keyla dengan keras saat Aaric berhasil mencapi titik g-spotnya menggunakan lidah.     

Aaric yang sudah tahu Keyla akan mencapai puncak kembali tak mengizinkan wanitanya itu melakukan itu, secara tiba-tiba Aaric menghentikan semua aktivitasnya dari tubuh Keyla yang sudah mengkilat karena basah dengan keringat. "Kenapa Alex?"tanya Keyla bingung, nafasnya naik turun menahan gejolak dalam dirinya yang belum tersalurkan.     

"Lebih baik kita tidur, besok pagi aku harus tampil prima. Besok pagi PRICIE akan melakukan konferensi pers, jadi aku harus bangun pagi,"jawab Aaric tanpa dosa sambil meraih gelas yang ada diatas nakas dan langsung menenggaknya sampai habis.     

Kedua alis Keyla terangkat mendengar perkataan Aaric. "Kau tak bisa kejam seperti itu padaku Alex."     

"Kejam, kapan aku kejam padamu? Aku memanjakanmu Key."Aaric kembali menjawab tanpa rasa bersalah.     

"Kau, kau baru saja menghentikan semuanya disaat aku sangat mengingkanmu Alex,"geram Keyla dengan penuh emosi.     

Aaric tertawa terbahak-bahak. "Bukankah kau sudah selesai sayang?"     

Keyla yang kesal lalu melempar bantal pada Aaric, ia marah karena Aaric memainkan birahinya yang sudah memuncak. Setelah berhasil mendapatkan bantal yang dilempar kekasihnya Aaric kemudian langsung naik ke atas ranjang dan kembali menindih Keyla.     

"Aku ingin memasukimu, aku ingin benar-benar melakukan hubungan seks denganmu Key. Bukan seperti ini, aku tak bsia menahan diri lebih lama lagi,"bisik Aaric dengan suara parau yang menunjukkan betapa berhasratnya dirinya saat ini pada Keyla.     

Bersambung     

Hallo sahabat pembaca \(^_^)/     

Terima kasih sudah menunggu novel saya terbit. Bagi yang ingin membaca novel berikutnya, Saya rekomendasikan novel sahabat saya "dewisetyaningrat" dengan judul "CIUMAN PERTAMA ARUNA" aku yakin kakak-kakak penasaran. So, tambahkan ke daftar pustaka. ^_^     

Salam hangat Anne-Jack     

Dan jangan lupa ikuti kisah Angelica dalam Cruel CEO : The Forgotten Princess, secepatnya Angelica akan di update secara rutin di webnovel tentunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.