You Are Mine, Viona : The Revenge

Cinta pertama dan terakhir



Cinta pertama dan terakhir

0Keyla memekik keras saat Aaric meminta dirinya secara utuh, melayani Aaric seperti yang pria itu mau tak seperti saat ini dimana mereka hanya bisa making out dan saling memuaskan tanpa bisa menikmati secara utuh satu sama lain.     
0

"Aku belum siap Alex,"ucap Keyla lirih dengan suara bergetar.     

Aaric bangun dari atas tubuh Keyla dan duduk dipinggiran ranjang dengan frustasi karena lagi-lagi ditolak oleh Keyla saat ia sudah sangat menginginkan gadis itu. "Apa yang kau takutkan Key? Aku tak akan meninggalkanmu."     

"Bukan itu, aku hanya tak mau hamil Alex,"jawab Keyla lirih sambil meraih selimut untuk menutupi tubuhnya.     

"Holly shit!!! Oh my god Key, kita hidup dijaman modern. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menunda kehamilan, menggunakan pil kontrasepsi, kondom atau..."     

"Aku tak mau menggunakan itu semua, aku tak ingin menunda kehamilanku,"sahut Keyla dengan cepat memotong perkataan Aaric.     

Aaric yang sudah berdiri menatap Keyla dengan bingung. ���Tadi bukankah kau bilang tak mau hamil? Tapi kenapa sekarang kau tak mau menunda kehamilanmu, mana yang benar?"     

Keyla menatap Aaric dengan mata berkaca-kaca. "Maksudnya adalah saat nanti seandainya kita bercinta maka aku tak mau menggunakan pengaman atau pil kontrasepsi, aku tak ingin menunda kehamilan. Apalagi itu adalah anakmu, anak kita. Aku tak mau, hanya saja karena saat ini aku belum siap untuk hamil maka aku belum mau berhubungan seks."     

"Key, kau mahasiswi kedokteran. Kau tahu kan bahwa kemungkinan hamil dari sekali berhubungan seks itu sangat kecil. Jadi mana mungkin kau bisa hamil saat kita hanya..."     

"Kita tak akan mungkin hanya berhubungan seks sekali Alex, aku tahu itu. Aku mencintaimu dan aku sangat menginginkan dirimu, seks itu seperti candu. Sekali kau mencobanya maka kau akan selalu menginginkannya lagi dan aku belum siap Alex, tolong mengerti itu. Tenanglah Alex, aku bersumpah demi Tuhan bahwa kau akan menjadi yang pertama dan satu-satunya pria yang bisa menikmati tubuhku,"sahut Keyla dengan cepat memotong perkataan Aaric.     

Aaric tak merespon perkataan Keyla, mendengar Keyla menyinggung Tuhan membuat nafsu Aaric hilang seketika. Ia langsung teringat pada ibunya yang sangat agamis, bahkan yang membuat ayahnya mau datang ke gereja adalah ibunya. Tanpa bicara Aaric kemudian meraih piyama tidurnya yang tergantung rapi dalam lemari bajunya dan langsung memakainya saat berjalan pergi dari kamarnya, meninggalkan Keyla sendiri.     

Melihat Aaric pergi membuat Keyla sedikit sedih, ia merasa sangat bersalah karena sudah menolak Aaric untuk yang kesekian kalinya. Keyla sebenarnya bukan seorang hamba yang taat pada Tuhan, hanya saja ia memegang janji yang ia ucapkan pada ibunya saat akan meninggal dulu. Ibunya meminta dirinya untuk tetap menjadi gadis baik supaya tak mengecewakan suami kelak, awalnya Keyla tak mengerti dengan maksud ucapan ibunya itu akan tetapi setelah beranjak dewasa dan ayahnya menikah lagi akhirnya Keyla tahu bahwa dirinya bukan putri kandung pria yang selama ini ia panggil ayah. Sewaktu mendingan ibunya menikah dengan sang ayah saat itu Keyla kecil sudah ada diperut ibunya dan sudah berumur 2 minggu, akan tetapi ibunya tak bicara jujur tentang kondisinya saat itu sampai akhirnya suaminya tahu dan sangat kecewa padanya. Meski Keyla bukan benihnya namun ayahnya masih mencintai ibunya dan menerima dirinya, karena itulah saat akan meninggal ibunya berpesan padanya untuk tetap menjaga diri dengan baik.     

Sebenarnya sampai detik ini sang ayah masih sangat menyayangi dirinya, akan tetapi karena hasutan istri barunya akhirnya ayah Keyla menjadi dingin kepada dirinya dan mulai kasar padanya karena menganggap Keyla tak ada hubungan apapun dengannya. Berbeda dengan adik tiri Zavia yang sangat dimanjakan oleh sang ayah karena Zavia memang anak kandung ayahnya dengan istri barunya, maka dari itu Keyla menjaga dirinya dengan sangat hati-hati sampai saat ini supaya apa yang menimpa ibunya tak terulang padanya. Keyla ingin menyerahkan dirinya secara utuh pada Aaric saat ia sudah yakin, tak seperti saat ini. Keyla takut Aaric akan meninggalkan dirinya.     

"Hamil kau bilang...itu alasanmu saja Key, bilang saja kau tak mencintaiku,"gerutu Aaric kesal saat duduk di kursi bar menikmati wiski kesukaannya seorang diri, Aaric benar-benar kesal pada Keyla yang selalu menolaknya.     

Aaric sebenarnya bisa memaksa Keyla, akan tetapi ia tak mau disebut sebagai pemerkosa. Karena itulah ia selalu meninta izin, meski selalu mendapat penolakan seperti malam ini. Karena besok pagi masih ada acara besar yang harus dihadiri Aaric pun memutuskan untuk pergi tidur, ia memilih untuk tidur dikamar yang lain tak bersama Keyla. Aaric tak mau dirinya lepas kendali jika masih satu ranjang dengan wanita yang sangat ia inginkan itu.     

***     

Sejak kembali dari makan mall Cindy Wu tak henti tersenyum saat menatap foto dirinya dan Aaric yang diambil oleh anak buah Aaric direstoran ketika mereka akan berpisah.     

"Permisi Nona, apa saya boleh masuk?"     

Dari depan pintu yang tertutup setengah Sasan Wu meminta izin pada putrinya supaya dizinkan masuk kedalam kamarnya dengan sedikit bergurau.     

"Ayolah Dad,,jangan menggodaku,"jawab Cindy singkat.     

Sasan Wu tertawa mendengar perkataan sang putri, ia pun melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar sang putri tercinta. Meski hubungan mereka adalah ayah dan anak kandung akan tetapi Sasan Wu selalu meminta izin ketika akan masuk ke kamar putrinya itu, ia sangat menghargai privasi putrinya yang sudah beranjak dewasa.     

"Kau terlihat sangat bahagia sekali sayang sampai hari sudah selarut ini masih belum tidur,"ucap Sasan Wu pelan menggoda putrinya.     

Cindy tersenyum lebar menunjukkan deretan gigi putihnya pada sang ayah. "Daddy sok tahu,"jawab gadis itu singkat pura-pura kesal.     

"Daddy adalah orang yang sangat mengenalmu sayang, jadi kau tak bisa menyembunyikannya dari Daddy."     

"Akhh Daddy menyebalkan, selalu tahu isi hatiku. Apa Daddy cenayang?"     

Sasan Wu tertawa terbahak-bahak saat disebut cenayang oleh sang putri, air matanya bahkan sampai keluar karena tertawa. "Memangnya kau mau punya ayah seorang cenayang?"     

"Tentu saja tidak,"jawab Cindy ketus sambil melipat kedua tangannya di dada.     

"Lalu kau mau ayah seperti apa?"     

Cindy langsung melepas lipatan tangannya dan memeluk sang ayah dengan erat secara tiba-tiba. "Tentu saja seperti Daddy yang sekarang ini."     

"Dasar bermulut manis, pintar sekali berkata-kata."     

"Biar saja, aku memang sangat bahagia memiliki Daddy. Aku ingin seluruh dunia tahu betapa bahagianya aku saat ini karena Daddy,"sahut Cindy dengan suara yang hampir tak terdengar karena sedang memeluk sang ayah dengan erat.     

"Daddy juga, oh iya apa kau sudah memutuskan akan ikut kembali ke Shanghai bersama Daddy besok?"     

Mendengar pertanyaan dari sang ayah membuat Cindy Wu melepaskan pelukannya dengan cepat. "Tidak, aku mau tetap tinggal di Korea. Aku tak mau jauh dari Alex."     

"Kau begitu menyukai pemuda itu?"     

Cindy menatap sang ayah dengan mata berbinar penuh semangat. "Sangat, aku sangat menyukai Alexander CEO Ailex Entertaiment itu Daddy. Alex adalah cinta pertamaku dan cinta terakhirku."     

Bersambung     

Hallo sahabat pembaca \(^_^)/     

Terima kasih sudah menunggu novel saya terbit. Bagi yang ingin membaca novel berikutnya, Saya rekomendasikan novel sahabat saya "dewisetyaningrat" dengan judul "CIUMAN PERTAMA ARUNA" aku yakin kakak-kakak penasaran. So, tambahkan ke daftar pustaka. ^_^     

Salam hangat Anne-Jack     

Dan jangan lupa ikuti kisah Angelica dalam Cruel CEO : The Forgotten Princess, secepatnya Angelica akan di update secara rutin di webnovel tentunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.