You Are Mine, Viona : The Revenge

Mencari masalah dengan orang yang salah



Mencari masalah dengan orang yang salah

0Prank     
0

Gelas yang dipegang Ruben Oliviera terjatuh.      

"Dad, kau kenapa?" tanya Nelly Oliveira panik.     

"Apa sudah terjadi sesuatu Dad?"Victor ikut menimpali pertanyaan sang kakak.      

Ruben Oliviera menoleh dan menatap kedua anaknya yang sudah menjadi orang-orang kepercayaannya. "Rumah, ada penyusup masuk kerumah dan mengacak-acak kamar Daddy dan beberapa ruangan lainnya."     

"Penyusup!!"pekik Victor kaget.     

Kedua mata Nelly membeliak. "Apa Daddy yakin itu penyusup? Bukan pencuri?"     

"Mommy kalian berkata tak ada barang yang hilang, mereka benar-benar hanya mengacak-acak rumah kita saja,"jawab Ruben kembali.     

"Daddy yakin tak ada berkas penting kita yang hilang?"tanya Victor panik.     

Ruben menggeleng. "Mommy kalian mengatakan tak ada satupun lemari ataupun laci yang mereka buka, mereka hanya mengacak-acak semua barang-barang diatas meja dan menghamburkannya di lantai."     

"Bagaimana itu bisa terjadi, aneh sekali,"gumam Victor lirih, ia merasa ada yang janggal.      

Nelly sendiri nampak terdiam, ia mencoba berpikir dan mencerna kata-kata yang diucapkan oleh sang ayah. Saat suasana sedang hening tiba-tiba Nelly bangun dari sofa dan membuat semua orang kaget.      

"Teror, aku yakin mereka bukanlah orang sembarangan. Mereka pasti sengaja memanfaatkan kesempatan ini untuk meneror Mommy yang tinggal sendiri di Sisilia,"ucap Nelly dengan keras.     

"Tapi siapa yang berani kak, siapa kelompok yang berani mengusik keluarga Oliveira."     

"Aku tak tahu Vic, ini hanya praduga saja. Bisa benar bisa salah, yang jelas ini pasti ulah orang yang kuat. Karena hanya orang yang mempunyai nyali besar lah yang berani mengusik rumah Ruben Oliviera, apalagi sampai mengalahkan beberapa penjaga yang standby di sekitar rumah,"jawab Nelly kembali.      

Victor menganggukkan kepalanya berkali-kali tanda mengerti ucapan sang kakak.      

"Apa perlu aku pulang, Dad?"tanya Victor pada sang ayah.     

"Jangan Son, semuanya kekacauan itu sudah diurus dengan baik dan saat ini penjagaan juga sudah ditingkatkan jadi rasanya kau tak perlu pulang. Daddy yakin ini pasti ada hubungannya dengan usaha kita mencari tahu Xander di Ottawa,"jawab Ruben Oliviera datar. "Daddy yakin ini hanya sebuah tindakan yang sudah direncanakan, agar Daddy membatalkan niat kita mencari tahu pimpinan 666 yang lari ke Kanada 3 tahun yang lalu itu."     

Victor terdiam mendengar perkataan ayahnya, begitu juga dengan Nelly. Meskipun keduanya adalah tangan kanan Ruben Oliviera yang memimpin jabatan penting di organisasi, namun mereka tak berani mengambil keputusan jika sang ayah tak memberikan mereka perintah.      

"Kita tetap teruskan rencana, aku yakin sekali akan dapat menemukan Xander di negara ini. Aku yakin sekali kalau orang itu pasti dilindungi keluarga Willan,"ucap Ruben Oliviera pelan.     

"Willan... Fernando Grey Willan maksud Daddy?"tanya Nelly dengan cepat.     

Ruben Oliviera menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Fernando Grey Willan adalah seorang pengusaha yang sukses, bukan hanya karena nama besar ayahnya saja tapi karena kemampuannya mengurus banyak sektor industri yang ia kembangkan. Fernando Grey Willan juga punya hubungan yang sangat baik dengan Tobias Dante sang pemimpin mafia yang ditakuti di negara ini, banyak yang mengatakan kalau hubungan mereka lebih dari sekedar teman. Mereka sudah seperti saudara sendiri, karena itulah selama ini tak ada yang berani mengusik seorang Fernando Grey Willan. Pasalnya siapapun yang berusaha menjatuhkan Fernando pasti akan mengalami hal buruk, mulai dari kecelakaan hingga kematian dan semua itu ada kaitannya dengan Tobias Dante. Maka dari itu Daddy yakin sekali kalau Xander si brengsek itu ada kaitannya juga dengan Tobias Dante, Daddy yakin si pengecut itu pasti berlindung dibalik ketika Tobias Dante yang dilindungi Fernando Grey Willan."     

"Sekuat itukah Fernando Grey Willan, Dad,"celetuk Victor penasaran.     

"Jangan macam-macam dengannya Vic, pria itu disebut sebagai pria tanpa hati sebelum akhirnya menikah dengan seorang dokter cantik yang bekerja di sebuah rumah sakit besar di negara ini. Selain dikenal dengan kekejamannya Fernando juga dikenal dengan sikap posesifnya yang sangat besar, pria itu dulu bahkan sampai membeli rumah sakit tempat istrinya bekerja. Hal itu ia lakukan supaya tidak ada orang yang berani macam-macam dengan istrinya dan karena istrinya jugalah Fernando mundur dari pemilu yang sudah pasti ia menangkan, berita mundurnya seorang Fernando Grey Willan dari pemilu puluhan tahun yang lalu sempat membuat semua media geger karena ia dianggap gila mengundurkan diri dari pemilu yang sudah pasti ia menangkan. Namun dengan jantan ia berkata di hadapan semua orang bahwa kehidupan rumah tangganya jauh lebih penting daripada kehidupan karirnya di dunia politik, karena itulah nama Fernando semakin dipuja oleh masyarakat dan disebut-sebut sebagai seorang pria yang menyayangi istrinya. Dan kekayaannya sejak saat itu makin meningkat, kekuasaannya semakin besar. Karena itulah jangan pernah mengusiknya, kau tak tahu segila apa pria itu,"ucap Ruben Oliviera panjang lebar menjelaskan tentang Fernando pada putranya.     

"Aku penasaran secantik apa istrinya sampai bisa membuat seorang Fernando Grey Willan sampai mengundurkan diri dari…"     

Perkataan Victor terhenti saat sang ayah menunjukkan foto Viona kepadanya, seketika kedua mata Victor terbuka sempurna.     

"Wanita ini…"     

"Dokter Viona Angel Willan, istri Fernando Grey Willan yang sangat dicintainya. Bahkan karena rasa cintanya pada dokter itu, Fernando sampai membeli tanah yang diperebutkan banyak orang karena letaknya yang strategis untuk dijadikan taman dan ruang terbuka hijau yang saat ini dikenal sebagai Park Angel,"ucap Ruben Oliviera kembali memotong perkataan sang putra.     

Nelly mengernyitkan keningnya. "Kenapa Daddy tahu banyak sekali tentang kehidupan pribadi seorang Fernando Grey Willan? Apa Daddy pernah ada hubungan dengannya atau…"     

"Daddy pernah bertemu dengan Fernando dan istrinya yang sangat cantik itu di Paris, saat itu Daddy tidak tahu kalau wanita yang sedang Daddy kagumi kecantikannya di lobby hotel tempat Daddy akan meeting saat itu adalah istri Fernando Grey Willan. Sampai akhirnya saat itu Fernando tahu dan langsung mengacungkan pistolnya pada Daddy dihadapan semua orang, mungkin saja Daddy tak akan mungkin bisa hidup saat ini kalau waktu itu dokter Viona tak menenangkan suaminya."     

"Daddy mengkhianati Mommy?"tanya Victor dengan suara meninggi.     

Ruben menggeleng. "Tentu saja tidak, sebagai laki-laki normal yang saat itu hidup terpisah dengan istrinya wajar kalau misalkan Daddy terpesona melihat kecantikan wanita lain. Daddy tidak berbohong karena mommy kalian pun tahu akan hal ini dan meminta maaf pada Daddy karena tak menjalankan tugasnya dengan baik sebagai istri."     

"Ini tentang kakek yang tak merestui hubungan kalian dulu bukan, Dad."     

Ruben tersenyum. "Begitulah, karena saat itu Daddy masih pekerja rendahan yang tak memiliki apa-apa meski saat itu kalian berdua sudah lahir. Karena itu Daddy bekerja siang dan malam agar kakek kalian menerima Daddy sebagai menantu...akh stop bahas masa kelam itu. Daddy terusan lagi soal pembahasan Fernando dan istrinya. Setelah dokter Viona menolong Daddy, akhirnya Daddy punya semangat besar untuk bisa seperti Fernando. Karena itulah Daddy semakin giat bekerja dan akhirnya perlahan Daddy mempunyai jabatan di kantor dan bisa mengumpulkan uang sedikit demi sedikit sampai akhirnya kita bisa sebesar ini sekarang, maka dari itu Daddy selalu menegaskan pada kalian untuk mempertahankan kekuasaan keluarga. Daddy tak mau jatuh miskin karena menjadi orang miskin sangat tersiksa."     

"Daddy…"     

"Karena itu kalian harus bisa menyelesaikan misi ini, singkirkan penghalau kita. Supaya keluarga kita semakin kokoh di puncak, ingat apa yang Daddy dapatkan ini untuk kalian semua. Jadi kalian harus mempertahankannya,"ucap Ruben Oliviera serius.     

Victor mengepalkan tangannya. "Kau tenang saja Dad, masalah Xander akan aku selesaikan. Tak akan kubiarkan dia menjadi batu penghalang bagi keluarga kita."     

"Iya Dad, ada kami yang akan menyelesaikan masalah Xander itu. Kau jangan khawatir, tak akan kubiarkan orang itu menghancurkan kejayaan yang sudah Daddy bangun selama beberapa tahun terakhir ini,"imbuh Nelly dengan suara meninggi.     

"Good job, kalian memang anakku,"sahut Ruben Oliviera sambil tersenyum.      

****     

Di dalam mobil Koenigsegg CCXR Trevita yang terparkir di bawah apartemen tempat tinggal Ruben Oliviera dan kedua anaknya, Abby tersenyum lebar ketika mendengar semua percakapan mereka. Rupanya Abby sudah berhasil memasang penyadap di apartemen mereka, sehingga saat ini Abby bisa mendengar semua yang mereka katakan.     

"Oh, jadi Ruben sangat takut pada Daddy ku...hmmm semakin menarik,"ucap Abby pelan sambil tersenyum lebar.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.