You Are Mine, Viona : The Revenge

Kembali berharap



Kembali berharap

0Fernando tak bisa berkata apa-apa saat mendengar perkataan adik dan kedua sahabatnya yang melaporkan kalau istri-istri mereka sedang hamil, ia tak percaya kalau ketiga wanita yang yang pernah mengalami keguguran bersamaan itu kembali hamil dalam waktu yang berdekatan.      
0

"Aku senang sekali Fernando, ternyata Tuhan benar-benar mengabulkan doaku,"ucap Profesor William dengan suara bergetar.     

"Aku pun begitu, aku tak menyangka kalau Anastasia akan hamil secepat ini. Padahal sebelumnya ia masih datang bulan beberapa hari yang lalu, aku benar-benar sangat bahagia Fernando,"sahut profesor Dexter tak mau kalah.      

"Frank, kau baik-baik saja?"tanya Fernando tiba-tiba pada sang adik yang paling diam di antara kedua profesor itu.      

Dengan mata berkaca-kaca profesor Frank menatap Fernando. "Aku sangat terkejut Fernando, sebagai dokter aku sangat terkejut saat mengetahui istriku bisa hamil lagi secepat ini. Padahal diagnosa dokter Rea sebelumnya mengatakan kalau istriku akan sedikit mengalami kesulitan hamil."     

Fernando tersenyum mendengar perkataan sang adik. "Dokter adalah manusia Frank, sehebat apapun dokter itu memvonis manusia kalau Tuhan berkehendak lain maka ya semua terjadi atas kehendak-Nya. Jadi kau tak usah memikirkan diagnosa dokter Rea lagi, yang terpenting adalah istri dan bayimu sehat saat ini. Ingat Frank, istrimu punya riwayat preeklampsia. Kau harus extra ketat mengawasi asupan makanan dan gizi serta vitamin yang masuk ke tubuh istrimu, jangan sampai hal seperti itu terjadi lagi."     

"Iya kak aku tahu, aku pun juga sudah memutuskan kalau Louisa harus cuti selama ia hamil. Aku tak mau ia bekerja lagi, sepertinya aku harus mengikuti cara yang kau lakukan untuk melindungi kehamilan Viona,"ucap profesor Frank lembut.      

Profesor William dan profesor Dexter terkejut, mereka tak percaya mendengar profesor Frank memanggil Fernando dengan sebuah kak. Pasalnya mereka paham sekali kalau profesor Frank adalah orang yang sangat tidak menyukai Fernando, oleh karena itu mereka tak percaya ketika mendengarnya memanggil Fernando dengan sebutan kak.      

Melihat kedua sahabatnya yang hanya diam sambil mengerjapkan kedua matanya berkali-kali membuat Fernando tersenyum geli, Fernando tahu kalau kedua temannya itu sedang tak percaya saat mendengar adiknya memanggilnya dengan sopan. Namun senyum di wajah Fernando pun menghilang saat ia tiba-tiba mengingat soal Andrew dan dokter Cecilia, ia terlihat bingung ingin memulai bicara dari mana.      

"Oh ya satu lagi Fernando, untuk sementara waktu tolong jangan beritahukan kabar soal kehamilan istri kami kepada Andrew dan dokter Cecilia. Kami tak mau membuat mereka kembali bersedih saat mengetahui istri-istri kami hamil lagi,"ucap profesor Dexter tiba-tiba.      

"Andrew dan dokter Cecilia?"     

"Iya, kau tahu kan kalau mereka adalah orang yang sangat menginginkan kehadiran bayi. Jadi aku harap kau bisa menyimpan rahasia ini sementara waktu, sampai entah kapan. Yang jelas biarkan ini menjadi rahasia diantara kita, aku tak tega jika harus memberitahukan kabar ini pada suami istri itu. Aku tak mau membuat mereka sedih, karena percayalah meskipun mereka tersenyum namun dalam hatinya mereka pasti sedih,"jawab profesor William panjang lebar.     

"Aku setuju, meskipun aku bermusuhan dengan si brengsek Andrew itu. Tapi kalau untuk hal ini aku gak tega untuk memberitahukan padanya, aku tahu sekali seberapa besar harapan dokter Cecilia untuk bisa menjadi seorang ibu. Karena itu lebih baik kita simpan dulu rahasia ini,"sahut profesor Frank pelan menimpali perkataan profesor William dan profesor Dexter.     

Mendengar perkataan ketiga orang yang akan menjadi ayah itu membuat Fernando sedikit lega, ternyata mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi kepada Andrew dan dokter Cecilia. Oleh karena itu ia pun memutuskan untuk tak memberitahukan keadaan dokter Cecilia yang sebenarnya kepada mereka semua, Fernando takut kalau mereka tahu keadaan dokter Cecilia yang sebenarnya maka mereka akan mendatangi rumah sakit tempat dimana dokter Cecilia dirawat dan akan membuat keributan disana. Makanya Fernando memilih untuk pura-pura tidak tahu kalau dokter Cecilia sedang hamil, ia pun juga menyetujui permintaan ketiga orang yang sedang menghubunginya itu untuk tak beritahukan kabar kehamilan Anastasia, Aurelie dan dokter Louisa kepada Andrew dan dokter Cecilia.      

Setelah bicara panjang lebar Fernando pun menutup panggilan telepon grub itu, ia lalu meneruskan langkah kakinya menuju kamar untuk mandi supaya bisa tidur dengan nyaman seperti istrinya yang sudah sangat pulas.      

"Terima kasih Tuhan, terima kasih. Terus berkati kami semua Tuhan dan jaga kami serta anak-anak kami dari orang yang berniat jahat pada kami, aku percaya padamu Tuhan. Amen."      

Fernando menundukkan kepalanya sambil mengepalkan kedua tangannya di dada dengan kepala tertunduk, mendengar kabar bahagia secara bertubi-tubi membuat Fernando sangat bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan.      

Sementara itu di kediaman Shane Williams terjadi pemecatan besar-besaran oleh sang tuan rumah pasca ia marah besar saat melihat istri yang ia cintai jatuh di lantai yang basah, dari hasil pengamatan cctv ia menemukan bukti bahwa para pelayannya itu sengaja membasahi lantai untuk membuat Nessi yang sudah resmi menjadi nyonya Williams terluka. Karenanya Shane pun memecat semua pelayannya dan berniat melaporkan mereka semua kepada polisi karena sudah berani membuat istrinya terluka, namun Nessi yang terkilir kakinya melarang Shane melaporkan mereka semua ke kantor polisi. Ia berdalih hal ini bukanlah sebuah kesengajaan, walaupun ia juga sudah melihat rekaman cctv yang menunjukkan bagaimana sekitar delapan pelayan wanita itu menyusun rencana untuk membuatnya terluka.      

"Kenapa kau baik pada mereka Maria? Kau tahu kan wanita-wanita ini berniat jahat padamu? Lalu kenapa kau masih tak mau memenjarakan mereka? Bagaimana tadi kalau kepalamu dulu yang membentur lantai yang keras ini, aku yakin sekali saat ini kau pasti sudah berbaring dirumah sakit sayang,"ucap Shane panjang lebar sambil mengeratkan cengkraman tangannya pada tangan Nessi yang saat ini sedang duduk di sofa pasca mendapatkan perawatan intensif dari dokter yang dipanggil Shane, Shane sangat kesal sekali saat ini pada semua pelayannya yang sedang duduk di lantai sambil menundukkan kepalanya itu karena bukti kejahatan mereka sudah diketahui oleh sang tuan yang membuat mereka tak bisa mengelak sama sekali.      

Nessi menatap Shane dengan tatapan sendu. "Kalau kita melaporkan mereka pada polisi lalu apa bedanya kita dengan mereka?"     

"Jelas beda sayang… kita adalah korban, kau terutama. Aku juga tak akan mungkin mau memperkerjakan orang-orang seperti mereka di rumah ini lagi, setidaknya dengan kita melaporkan mereka pada polisi maka orang-orang diluar sana akan waspada kepada mereka semua jika suatu saat mereka akan mencari pekerjaan lagi sebagai pelayan,"jawab Shane dengan menggebu-gebu penuh emosi.      

"Shane.."     

"Ya sayang,"sahut Shane dengan cepat menjawab panggilan Nessi.     

"Kau mencintaiku?"tanya Nessi pelan.     

"Tentu saja, aku sangat mencintaimu. Pertanyaan macam apa ini Maria,"jawab Shane jengkel, ia tak senang sang istri meragukan perasaannya.      

Nessi tersenyum, ia lalu meraih tangan Shane dan menciumnya dengan lembut. "Kalau begitu jangan laporkan mereka pada polisi, lepaskan mereka biarkan mereka hidup dengan tenang di luar sana."     

Shane tertegun mendengar perkataan Nessi, ia tak percaya kalau istrinya itu memintanya membebaskan orang-orang yang sudah melukainya. Setelah berpikir cukup lama akhirnya Shane melepaskan para pelayannya setelah memecat mereka semua, detik itu juga para pelayan yang sudah bekerja bertahun-tahun bersama Shane meninggalkan rumah mewah itu dengan rasa malu. Nessi yang masih duduk di sofa tersenyum penuh kemenangan saat melihat Olivia dan gengnya berhasil ia usir, ia sebenarnya sangat kesal pada para pelayan itu. Akan tetapi karena Nessi bertekad ingin menjadi seperti Viona akhirnya ia meminta suaminya untuk melepaskan mereka semua, Nessi ingin hidup seperti Viona. Ia ingin meniru semua kebaikan Viona agar penyamarannya sempurna dan identitas barunya sebagai Maria Lawrence akan terjaga selamanya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.